Twenty Three - The Plan

13.6K 2.7K 496
                                    

SUDAH sekitar satu jam berlalu sejak Lisa dan Jennie meninggalkan rumah Taeyong tanpa pamit kepada Yoona atau Donghae, keduanya pergi begitu saja melalui pintu depan dengan langkah yang cukup percaya diri. Kali ini Taeyong berbaring di atas kasur, menatap langit-langit kamar seraya bergumam pelan; melantunkan lagu milik Bishop Briggs - Wild Horses.

Senyum miring tersungging di bibir kecilnya, ia mengubah posisi menjadi duduk lalu menatap cermin yang terletak di hadapannya. Berharap bila rencana yang mereka susun akan berhasil, Taeyong sungguh tidak sabar melihat raut wajah Mingyu yang mungkin terkejut setengah mati.

Kamar Taeyong di penuhi oleh aroma mawar yang menyengat, berasal dari parfum yang sengaja di bawa oleh Lisa untuk menyamarkan feromon milik Taeyong yang cukup mendominasi. Walaupun parfum tidak begitu membantu, namun itu cukup efektif dalam menutupi aroma lain.

Pintu kamar yang di buka berhasil membuat Taeyong berdehem pelan dan membuang wajah ke arah lain, ia mengulum bibir demi menahan tawa yang bisa kapan saja keluar dari mulut kecilnya. Oh ini sungguh mendebarkan sekaligus menyenangkan!

"Apa yang kau lakukan seharian ini?" suara Mingyu terdengar, lelaki tinggi itu sudah kembali rupanya, "Ibumu bilang ada teman yang datang ke sini, apa yang kalian bicarakan?"

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Taeyong, ia bisa merasakan bahwa kini Mingyu berjalan mendekat dan duduk di sampingnya. Membuat jantung Taeyong berdetak dua kali lebih cepat dengan darah yang berdesir hebat.

Mingyu menyipitkan mata, aroma mawar yang memenuhi kamar Taeyong sedikit menganggu karena kini ia tidak bisa menghirup feromon milik si lelaki bermarga Lee. Terlebih ada yang aneh, kenapa tubuh Taeyong terlihat lebih kecil dari sebelumnya?

"Taeyong?" panggil Mingyu penasaran, dan lagi, seperti sebelumnya, tidak ada respon yang di berikan oleh si lelaki cantik yang duduk di hadapannya. Berhasil membuat perasaan Mingyu tidak nyaman.

Mau tak mau, Mingyu menarik bahu Taeyong, membuat sosok itu menatap langsung ke dalam iris hitamnya yang kini melebar, cukup terkejut dengan apa yang ia lihat.

"Hai?"

"Kau!" Mingyu berdiri dan menunjuk seseorang yang berada di hadapannya tepat di muka, "what the hell are you doing here?!"

Sosok yang ada di hadapan Mingyu terkekeh pelan sebelum akhirnya menarik wig hitam pendek yang ia kenakan, membuat rambut legam panjangnya kembali terurai. Itu adalah Kim Jennie, berperan sebagai Taeyong selama satu jam demi membuat rencana kekasihnya berjalan lancar.

Jennie menyilangkan kaki dan menatap lurus pada wajah Mingyu. "Long time no see Kim Mingyu, how's your day? Ups, you look so annoyed! Apa aku membuatmu kesal karena sudah berpura-pura menjadi Taeyong?"

Rahang Mingyu mengeras, ada dorongan hebat untuk memukul gadis di hadapannya namun ia masih sangat waras dan tidak ingin menyakiti perempuan apalagi fisik serta kekuatan mereka berbanding jauh. Mingyu menghirup napas dalam, berusaha melacak feromon Taeyong, namun parfum di dalam ruangan itu benar-benar menganggu! Mengacaukan indra penciumannya, sialan.

"Di mana Taeyong?" nada suara Mingyu berubah menjadi sedikit lebih berat, "apa yang kau lakukan padanya?!"

Jennie mengerucutkan bibir dan menatap ke arah lain, mencoba berpikir sebentar sebelum akhirnya berdiri dan menepuk pelan bahu Mingyu. "Aku tidak perlu memberitahumu tentang apa yang aku lakukan pada Taeyong. Kurasa kalian memang tidak terikat oleh takdir, kau hanya ingin memanfaatkannya karena ia memegang gelar Queenㅡ"

"SHUT THE FUCK UP!"

"Whoa, kurasa aku benar?" Jennie tertawa girang, sama sekali tidak memiliki rasa takut kepada Mingyu; walaupun lelaki di hadapannya ini adalah Elder yang berkuasa.

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now