JAEYONG || ONESHOOT / TWOSHOO...

Defitry22JY

342K 13.2K 3.3K

BERISI KUMPULAN CERITA JAEYONG ONESHOOT / TWOSHOOT GENRE : BERMACAM-MACAM ( MATURE 🔞 ) PENASARAN ?!! CEK ✔ Еще

Daddy I Love You 🔞
True Love 🔞
Friend Shit🔞 [ 𝐉𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 𝐕𝐒 𝐉𝐨𝐡𝐧𝐧𝐲 ]
El Frio Y La Belleza 🔞
El Frio Y La Belleza ( End ) 🔞
Limitless 🔞
Pretty Boy 2 🔞
My Handsome Lacture 🔞
The Jung's( 𝐎𝐧𝐞 )
The Jung's ( 𝐓𝐰𝐨 )
Beautiful Psycho 🔞
True Love🔞 2

Pretty Boy 1

15.6K 849 205
Defitry22JY

Hai...

Namaku Adalah Lee Taeyong, Seorang Pria Lemah Yang Hidup Dengan Rasa Menyedihkan Di Setiap Hembusan Nafasnya. Ya, Aku Merasa Hidup Ini Sangat Memuakkan, Dan Tidak Ada Moment Yang Menarik Di Dalam Hidupku Yang Penuh Dengan Penderitaan Ini.

Aku Tahu, Tidak Pantas Menceritakan Sesuatu Hal Mengenai Kehidupan Pribadiku Terhadap Orang Lain. Tetapi, Aku Tetap Ingin Menceritakan nya, Kenapa? Iya Aku Merasa Harus Melakukannya Karena Aku Tidak Bisa Memendam Seluruh Rasa Ini Seorang Diri.

Pernah Kah Kalian Hidup Dengan Sebuah Rasa Takut, Marah, Putus Asa, Lelah, Merasa Tidak Dihargai, Dan Yang Paling Penting Adalah Merasa Sangat Terhina. Jujur Saja Saat Ini Aku Sedang Merasakan Segalanya Yang Baru Saja Aku Sebutkan.

Aku Lahir Dari Keluarga Yang Bisa Dibilang Besar Dan Mampu, Ayahku Dan Ibuku Sangat Sibuk Dengan Bisnis Yang Mereka Geluti Dari Sejak Aku Belum Terlahir Di Dunia Ini.

Aku Anak Tunggal Tetapi Aku Selalu Merasa Tidak Diperanakkan Oleh Mereka. karena Mereka Hanya Memikirkan Karir, Karir, Dan Karir Mereka Saja Tanpa Mereka Sadari Jika Aku Sudah Tumbuh Dewasa Serta Memerlukan Kasih Sayang Dari Mereka.

Terkadang Aku Merasa Seperti Anak Yatim Piatu. Aku Tinggal Hanya Dengan Para Maid Yang Selalu Setia Mengurusku Meskipun Aku Tidak Meminta. Aku Tidak Pernah Diberi Kesempatan Bertemu Orang Tuaku Walau Hanya Beberapa Detik. Ayah Dan Ibu, Apakah Mereka Tidak Merasakan Betapa Aku Merindukan nya? Mengapa Mereka Begitu Tega Kepadaku.

Sepertinya Kemalangan Itu Tidak Hanya Datang Di Dalam Kehidupan Keluargaku Bersama Ayah Dan Ibu, Tetapi Di Sekolah Ku Pun, Aku Selalu Mendapatkan Kesedihan Yang Tidak Bisa Ku Lukiskan Lagi Seberapa Sakit Rasanya.

Saat Disekolah Aku Selalu Di Ganggu Oleh Mereka Yang Merasa Berkuasa, Mereka Mengatakan Jika Aku Adalah Pria Yang Aneh. Pria Yang Selalu Menjadi Keluh Kesah Bagi Mereka, Karena Mereka Selalu Menganggap Aku Terlalu Cantik Untuk Ukuran Pria. Mereka Membully Ku Dengan Menyiksa, Mengasari, Bahkan Selalu Menginjak-injak Harga Diriku Tanpa Ampun. Mereka Seakan Merasa Aku Adalah Bakteri, Aku Hanya Seonggok Sampah Yang Tidak Berguna.

Iya Aku Akui Itu. Aku Memang Sampah, Dan Aku Adalah Pria Yang Sangat Lemah.

Aku Pernah Berfikir Bagaimana Jika Aku Mati. Terasa Lebih Baik Bukan? Tetapi Aku Tidak Seputus Asa Itu Hingga Memilih Cara Yang Sangat Menjijikan Seperti Ini.

Itulah Sedikit Kisah Hidup Yang Selama Ini Aku Jalani.

Iya Itulah Aku, Aku Yang Begitu Menyedihkan.

Author Pov :

Taeyong Merasa Sangat Bahagia Hari Ini, Kenapa? Karena Hari Ini Adalah Hari Terakhir Ia Berada Di Senior High School. Sebentar Lagi Ia Memasuki Tingkat Universitas, Dan Ia Sudah Memutuskan Akan Pindah Dari Kota Ini.

Taeyong Akan Tinggal Di Sebuah Apartement Di Kota Seoul Serta Pergi Dari Manssion Megah Yang Selama Ini Menjadi Saksi Tumbuh Kembang Dirinya Tanpa Kedua Orangtua Nya Itu. Ia Sudah Bertekad Akan Meninggalkan Segalanya, Termasuk Impiannya Untuk Bisa Mendapatkan Kasih Sayang Dari Orang Tuanya.


Brakk!!!

Taeyong Tersentak Serta Sangat Terkejut Saat Mendengar Suara Meja Di Hadapannya Di Gebrak Oleh Seseorang. Dan Ketika Taeyong Mendongak Ia Melihat Seorang Gadis Bersama Dua Orang Pria Yang Taeyong Sangat Tahu Siapa Mereka, Tengah Menatap Sinis Ke Arah Taeyong.

"Wah Lihat Ini, Kau Pasti Bahagia Kan Karena Sebentar Lagi Kami Tidak Akan Membully mu Lagi. Ck, Sayang Sekali Kita Tidak Satu Sekolah Ya?". Gadis Itu, Memiliki Name Tag Di Almamater Dengan Nama Choi Yuju, Dan Dua Pria Lainnya Adalah Pria-pria Bodoh Yang Sangat Menyukai Gadis Bernama Choi Yuju Itu. Hingga Rela Menjadi Budak Dari Gadis Tukang Bully Di Sekolah Taeyong Itu.

Taeyong Memilih Tidak Menanggapi Perkataan Yuju Dan Membereskan Semua Buku-buku Miliknya Untuk Dimasukkan Ke Dalam Tas. Tetapi Sepertinya Ini Tidak Akan Berakhir Baik Saat Pria Cantik Itu Mendengar Jika Wanita Di Depannya Tampak Kesal Karena Diabaikan.

"Yak!!! Apa Kau Tidak Mendengar ku? Kau Sepertinya Mulai Tuli Ya!! Ck".

Taeyong Tetap Mengabaikan Mereka Bertiga Lalu Beranjak Dari Tempat Duduknya, Bermaksud Akan Keluar Kelas Dan Pulang Karena Hari Ini Ia Cukup Merasa Lelah. Ia Sedang Tidak Dalam Mode Kesabaran Tinggi Saat Ini Jadi Ia Akan Memilih Pulang Untuk Mengemasi Barang-Barangnya Yang Akan Ia Bawa Ke Seoul. Ia Sudah Memutuskan Untuk Tidak Ikut Acara Wisuda Tingkat Akhir Disekolahnya. Namun Benar Apa Perkiraan nya, Semua Tidak Berjalan Baik, Salah Satu Dari Pria Itu Menariknya Dan Mendorongnya Hingga Ia Terjatuh Cukup Keras Di Lantai Yang Dingin.

Brughhh!!!

"Aaakhh!!".

"Hahaha Akhirnya Bersuara Juga Kau Sialan!!". Yuju Menarik Surai Taeyong Hingga Pria Cantik Itu Meringis Saat Jemari Kecil Gadis Itu Menarik Surainya Begitu Kencang.

"Lepasss!!!". Taeyong Memekik Keras Pada Yuju Yang Semakin Lama Menarik Surainya Semakin Kencang.

"Sudah Berani Sekarang Ya?!! Kalian Berdua, Ambilkan Air". Salah Satu Dari Pria Itu Melaksanakan Perintah Yuju, Dan Taeyong Benar-benar Merasa Sangat Marah Sekarang Saat Ini. Ia Lelah, Ia Juga Memiliki Batas Untuk Kesabarannya, Saat Ini Ia Mengepalkan Tangannya Kuat-kuat Lalu Dengan Sekali Sentakan Ia Membuat Yuju Memandang Tidak Percaya Saat Tangannya Dihempas Kasar Oleh Pria Cantik Itu.

"Aku Memiliki Batas Kesabaran. Kalian Sangat Keterlaluan. Kalian Fikir Selama Ini Aku Diam Karena Aku Takut, Kalian Fikir Karena Aku Lemah Kan? Tapi Kesabaranku Sudah Habis, Aku Benci Kalian !!!". Yuju Hanya Bisa Mematung Ditempatnya Saat Melihat Wajah Taeyong Berubah Sangat Dingin Dan Tajam, Ia Tidak Pernah Melihat Wajah Pria Yang Selama Ini Dibullynya Itu Seperti Ini Sebelumnya.

"Ya Aku Memang Lemah, Aku Memang Takut. Tapi Saat Kesabaranku Mulai Habis, Aku Bisa Melakukan Apapun Yang Aku Inginkan". Taeyong Bangkit Dari Posisinya Terjatuh Lalu Ia Ia Menuju Kursi-Kursi Yang Tertata Rapi Disana. Taeyong Mengangkat Salah Satu Kursi Yang Terasa Ringan Itu Lalu Menatap Datar Yuju Dan Teman Pria nya Yang Sedikit Bergetar Karena Tatapan Dari Taeyong.

"M-Mau Apa Kau Brengsek!! Jangan Gila Kau!!".

Taeyong Tidak Peduli Dengan Pekikan Gadis Pembully nya Itu Dan Dalam Sekali Lempar Kursi Itu Melayang Menuju Yuju.

"Aaaaaa!!!".

Brakkkk!!!!

Yuju Berhasil Selamat Karena Teman Pria Nya Menariknya Untuk Menghindari Lemparan Kursi Dari Taeyong. Yuju Bahkan Merasa Jantungnya Akan Lepas Dari Tempatnya, Dan Taeyong Pun Menggunakan Kesempatan Kelengahan Mereka Untuk Pergi Dari Kelas Yang Kosong.

Yuju Yang Melihat Kepergian Taeyong Tidak Mencoba Menghentikan Pria Itu Seperti Sebelumnya, Ia Masih Sangat Shock Dan Tidak Menyangka Saat Ia Baru Saja Hampir Mati Karena Lemparan Kursi Dari Taeyong.

"Pria Itu Sungguh Mengerikan Saat Marah". Gumam Yuju Yang Di Dengar Teman Pria Yang Berada Di Sampingnya.

"Ini Air--Loh Kemana Pria Kecil Itu?".

"Bodoh, Kau Terlambat Dia Sudah Pergi".

"Hah, Yasudah. Mau Bagaimana Lagi". Yuju Menghela Nafas Kasar Dan Meninggalkan Dua Teman Pria Nya Itu Untuk Pergi Dari Kelas Yang Sudah Sepi Tersebut. Dan Dia Tidak Akan Pernah Kembali Bertemu Dengan Pria Cantik Yang Telah Mereka Bully Itu Lagi Selama Ini. Taeyong Akan Pergi Dari Kota Ini, Dia Akan Melupakan Semua Tentang Senior High Schoolnya Dan Memutuskan Tidak Akan Mengikuti Wisuda. Ia Akan Berkuliah Di Seoul Dan Memulai Hidup Barunya Di Tempat Itu.

★★★

Seoul National University.


Sebuah Mobil Buggati Chiron Sport Memasuki Area SNU Dengan Santainya Dan Terparkir Rapi Di Sebuah Parkir Khusus Untuk Mobil-mobil Yang Terlihat Sangat Mewah. Para Mahasiswa-Mahasiswi Disana Menatap Tak Berkedip Saat Melihat Mobil Berwarna Hitam Itu Terparkir Di Dekat Mobil Berwarna Merah Yang Tentunya Harganya Sangat Fantastis.

Lee Taeyong, Pria Cantik Itu Turun Dari Mobil Miliknya Sembari Menyampirkan Sebuah Tas Punggung Di Atas Lengan Sebelah Kirinya Dan Melihat Sekeliling Universitas Barunya Dengan Pandangan Memuja. Universitas Barunya Terlihat Sangat Indah, Dan Taeyong Berharap Disini Ia Akan Menemukan Sebuah Kebahagiaan.

Seluruh Mahasiswa-mahasiswi Tampak Menatap Kagum Ketika Melihat Paras Taeyong Yang Sangat Mempesona, Dia Sangat Menawan, Elegan, Dan Yang Paling Penting Dia Sepertinya Anak Yang Sangat Baik. Mereka Semua Bahkan Mengekori Saat Taeyong Berjalan Dengan Senyum Manis Yang Tak Luntur Dari Wajahnya. Taeyong Cukup Memiliki Feeling Bagus Tentang Universitas Ini, Semoga Saja Yang Difikirkan Itu Benar. Dan Sepertinya Pria Cantik Itu Akan Menjadi Idola Di Universitas Itu Mulai Saat Ini.

Taeyong Tidak Tahu Ia Harus Berkumpul Dimana, Disini Ia Tidak Memiliki Teman Sama Sekali. Dan Taeyong Berharap Ada Yang Mau Menunjukkan Dimana Tempat Aula Bagi Mahasiswa Baru Di Adakan. Semoga Saja Tidak Ada yang Akan Membully nya Lagi Di Universitas Ini.

Pria Cantik Itu Terus Mengedarkan Pandangan Matanya Ke Segala Arah, Hingga Ia Tidak Tahu Jika Ada Orang Yang Sedang Berjalan Tergesa Dari Arah Berlawanan.

Brughh!!

"Auhh!!". Taeyong Terjatuh Saat Tiba-tiba Ada Seseorang Yang Menabrak Bahunya Sedikit Keras Hingga Ia Terjungkal Ke Belakang.

"Astaga?!! Maaf, Maafkan Aku. Apa Kau Terluka? Kau Tidak Apa-apa?". Taeyong Mendongak Saat Melihat Suara Berat Memasuki Indra Pendengaran nya, Dan Saat Tatapan Mereka Bertemu, Taeyong Mematung Karena Pria Yang Tadi Menabrak Dan Meminta Maaf Padanya Ternyata Memiliki Wajah Yang Sangat Tampan.

"Hei Apa Kau Baik-Baik Saja?". Taeyong Tergugah Dari Lamunannya Dan Ia Tersenyum Canggung Seraya Mengangguk Pada Pria Tampan Yang Berada Di Hadapannya.

"Kau Pasti Mahasiswa Baru Ya?".

"B-Benar. Apa Kau Adalah Sunbaeku? Jika Iya Maka Seharusnya Aku Yang Meminta Maaf Karena Tadi Tidak Melihat Jalan. Maafkan Aku Sunbae, Aku Bingung Mencari Aula". Pria Di Hadapan Taeyong Tersenyum Tampan Hingga Menampakkan Dimple Di Kedua Pipi Putihnya. Lagi-lagi Hal Itu Membuat Taeyong Terpesona.

"Siapa Namamu?".

"Lee Taeyong Sunbae".

"Panggil Saja Jaehyun Atau Hyung Juga Tidak Apa-apa. Ayo Ku Antar Ke Aula?".


"Eh Tidak Perlu Su-Emb Maksudku Hyung. Nanti Merepotkan mu". Jaehyun Tersenyum Tampan Lagi Hingga Taeyong Begitu Betah Melihat Senyum Itu Berlama-lama.

"Aniya~ Aku Juga Akan Kesana". Taeyong Akhirnya Mengangguk Untuk Ikut Bersama Pria Dihadapannya Itu Menuju Aula Perkumpulan Para Mahasiswa-Mahasiswi Baru. Taeyong Membangkitkan Tubuhnya Yang Tadinya Terjatuh Dan Mengikuti Pria Bernama Jung Jaehyun Itu Menuju Aula.

Taeyong Hanya Bisa Menunduk Saat Para Mata Mahasiswa-mahasiswi Menatap Menyipit Ke Arahnya, Ia Tidak Mengerti Mengapa Setiap Orang Yang Melihatnya Selalu Menatapnya Dengan Perasaan Yang Berbeda-beda. Sungguh Taeyong Hanya Ingin Menjalani Masa Kuliahnya Dengan Tenang.

Beberapa Menit Kemudian Jaehyun Dan Taeyong Sampai Di Tempat Yang Mereka Tuju, Seluruh Mata Mahasiswa-mahasiswi Itu Menatap Kagum Dengan Visual Kedua Orang Yang Baru Saja Memasuki Ruangan Aula Bersamaan Itu. Jaehyun Hanya Tersenyum Tipis Menanggapi Pekikan Para Gadis-gadis Yang Sepertinya Mengagumi Dirinya Di Seberang Sana. Ia Berbalik Dan Menatap Taeyong Yang Sedikit Menunduk Untuk Menghindari Kontak Mata Dengan Para Seniornya Yang Lain, Juga Para Mahasiswa-Mahasiswi Di Hadapannya Yang Seperti Siap Menelan Mentah-mentah Dirinya.

"Taeyong?".

"Ah Iya Hyung?".

"Kau Bisa Duduk Di Barisan Manapun Yang Kau Mau, Sebentar Lagi Akan Ada Pidato Penyambutan". Taeyong Mengerjab Beberapa Kali Sebelum Akhirnya Mengangguk Pada Jaehyun Dan Tersenyum Manis. Hingga Pria Tampan Yang Berada Di Hadapannya Itu Tidak Bisa Mengalihkan Tatapannya.

'Cantik'-Jaehyun

"Jae?!! Kau Harus Berpidato". Taeyong Mengerutkan Kening Saat Salah Seorang Senior Mendekati Taeyong Dan Jaehyun Berada Lalu Mengatakan Agar Jaehyun Memberikan Pidato. Taeyong Yang Mendengar Itu Jadi Memiliki Kesimpulan Bahwa Jaehyun Bukan Mahasiswa Biasa Di Kampus Itu.

"Hey, Kau Sedang Apa Disini. Dan Dia Siapa? Manis Sekali".

"Jangan Menggodanya. Namanya Lee Taeyong, Dia Mahasiswa Baru".

"Oh Hai. Aku Yuta. Aku Wakil Dari Ketua Senat Tampan Ini". Ucap Pria Bernama Yuta Itu Sembari Menepuk-nepuk Bahu Jaehyun Yang Langsung Mendapat Hempasan Dari Tangan Jaehyun Sembari Memutar Bola Matanya Malas.

Taeyong Sedikit Terkejut Saat Mengetahui Jika Pria Bernama Jaehyun Adalah Ketua Senat Di Universitas Itu. Tidak Heran Juga, Sepertinya Jaehyun Terlihat Sangat Berwibawa Serta Tegas. Taeyong Sangat Beruntung Karena Ia Baru Saja Berkenalan Dengan Seorang Ketua Senat Universitas Barunya.

"Baiklah, Sunbae Aku Permisi".

"Baiklah, Sampai Bertemu Lagi Taeyong".

Taeyong Mengangguk Sebelum Menghela Nafas Sekilas Dan Berjalan Menuju Barisan Mahasiswa-Mahasiswi Yang Duduk Di Dalam Aula. Dan Setelah Itu Acara Penyambutan Pun Terlaksanakan Dengan Jaehyun Yang Memberikan Pidato Selaku Ketua Senat Dari SNU.

★★★

Acara Penyambutan Telah Berjalan Dengan Sempurna, Para Mahasiswa-mahasiswi Baru Diperbolehkan Berkeliling Untuk Mengenal Universitas Mereka Sebelum Esok Hari Dimulainya Materi Pertama. Taeyong, Pria Cantik Itu Belum Memiliki Teman Sampai Sejauh Ini, Dan Ia Tidak Merasa Bermasalah Dengan Itu. Ia Akan Menjalani Hari-harinya Hanya Dengan Dirinya Sendiri. Itu Tidak Terlalu Buruk.

Selama Ini Taeyong Juga Tidak Pernah Merasa Memiliki Teman, Jadi Ia Tidak Terlalu Sedih Saat Tidak Ada Orang Yang Mau Medekati Atau Berteman Dengannya. Atau Mungkin Karena Wajahnya Yang Memang Terkutuk Ini? Ya Taeyong Selalu Mengutuk Wajah Cantiknya.

"Hey?".

Taeyong Menoleh Saat Seseorang Tanpa Ragu Menoel Dagunya Dan Taeyong Tersenyum Amat Manis Saat Melihat Jaehyun Berdiri Disampingnya Sembari Tersenyum Tampan Ke Arahnya. Pria Tampan Itu, Sangat Baik Dan Tidak Membiarkan Taeyong Sendirian.

"Sedang Apa Sendirian Disini?". Jaehyun Mengambil Tempat Duduk Di Sebelah Taeyong Yang Sebelumnya Melamun Di Taman Sekolah. Pria Tampan Itu Menatap Taeyong Tanpa Berkedip. Karena Jaehyun Masih Tidak Menyangka Bahwa Ada Seorang Pria Secantik Taeyong. Yah Walaupun Sahabatnya Juga Memiliki Kekasih Yang Manis Walau Sama-sama Pria.

"Tidak Ada Hyung. Hanya Lelah".

"Tidak Ingin Mencari Teman?". Taeyong Berubah Sendu Saat Jaehyun Menyinggung Soal Kata Teman Kepada Taeyong. Pria Cantik Itu Bahkan Menghela Nafas Kasar Yang Tentunya Disadari Oleh Jaehyun.

"Tidak Hyung. Aku Tidak Tertarik Dengan Teman".

Pria Tampan Itu Tidak Tahu Apa Yang Dialami Pria Cantik Yang Mampu Mencuri Perhatiannya Itu Selama Ini. Yang Jaehyun Tau, Ia Tidak Pernah Setertarik Ini Terhadap Seseorang. Bahkan Selama Ini Banyak Sekali Yang Mendekati nya Entah Karena Uang, Ketampanan Atau Popularitas. Tapi Taeyong Sepertinya Berbeda, Jaehyun Pun Tidak Bisa Mendeskripsikan Nya.

"Kenapa? Kau Akan Kesepian Nanti".

"Hyung, Aku Selama Ini Tidak Pernah Memiliki Teman".

"Apa? Tapi Kenapa. Kau Cantik, Menawan, Dan Kau Baik, Pasti Banyak Yang Ingin Berteman Denganmu". Taeyong Tampak Ragu-ragu Untuk Mengatakannya Pada Jaehyun, Bagaimana Jika Setelah Ia Bercerita, Jaehyun Akan Menjauhinya Karena Ia Adalah Korban Bullying Yang Menyedihkan.

"Hey, Jangan Takut. Ceritakan Saja, Jangan Berfikir Aku Akan Menjauhimu Hanya Karena Masa Lalumu". Pria Cantik Itu Merasa Hatinya Menghangat Saat Ada Orang Lain Yang Sangat Peduli Padanya Selain Para Maid Di Manssion Besar Ayah Ibunya.

"Dulu Di Sekolah Lamaku. Aku Selalu Mendapat Bully an Dan Kekerasan Fisik Dari Orang-orang Yang Aku Kira Adalah Teman. Mereka Bilang Aku Pria Gagal Karena Bagaimana Wajah Cantik Ini Menjadi Malapetaka Bagi Mereka Semua. Aku Bahkan Beberapa Kali Mencoba Menghancurkan Wajahku Ini, Tetapi Luka-luka Yang Ku Ciptakan Selalu Sembuh Dan Wajahku Akan Kembali Seperti Ini Lagi. Mereka Sangat Membenciku Hyung, Dan Aku Sama Sekali Tidak Tahu Apa Yang Telah Kulakukan Hingga Mereka Begitu Jahat Kepadaku. Hiks Hiks Aku Hiks Aku Tidak Bisa Menahannya Lagi, Rasanya Melelahkan". Jaehyun Merasa Seperti Ada Yang Menusuk Keras Hatinya Saat Mendengar Dan Melihat Pria Cantik Itu Menangis. Bagaimana Bisa Ada Orang Yang Membully Hanya Karena Wajah Taeyong Itu Cantik. Jaehyun Merasa Geram Mendengar Apa Yang Pria Cantik Itu Alami, Dan Entah Mengapa Rasa Emosi Dari Dalam Dirinya Meluap.

"Hiks Hiks A-Aku Takut Hyung".

"Kenapa Mereka Melakukan Itu Hm?".

"M-Mereka Hiks, Mereka Merasa Khawatir. Jika Mereka Memiliki Kekasih, Dan Kekasih Mereka Akan Berpaling Setelah Melihatku Hyung. Padahal Aku Selama Ini Selalu Duduk Di Dalam Kelas, Menyembunyikan Diriku Hiks Dari Keramaian".

"Ssstt Taeyongie Jangan Menangis. Kau Tidak Akan Mendapat Hal Seperti Itu Lagi Di Sini. Aku Berjanji Padamu. Dan Taeyong, Jika Kau Memang Tidak Ingin Memiliki Teman, Maka Biarkan Aku Yang Akan Menjagamu, Menemanimu, Dan Membuatmu Selalu Tersenyum. Kau Tidak Boleh Tersenyum Untuk Siapapun, Kau Hanya Boleh Melakukan Itu Kepadaku. Aku Yang Hanya Boleh Melihat Segala Sifat Manismu, Dan Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu. Aku, Dan Hanya Aku Lee Taeyong". Pria Cantik Itu Merasakan Detak Jantungnya Meningkat Tajam Saat Tatapan Jaehyun Begitu Intens Kepadanya. Dan Dengan Tanpa Ragu Pria Cantik Itu Tersenyum Lalu Mengangguk Dihadapan Jaehyun.

Dan Jaehyun Sangat Senang Saat Taeyong Tidak Menolak Keinginannya, Bahkan Pria Cantik Itu Terlihat Baik-baik Saja Serta Mengangguki Perkataan Jaehyun Tanpa Ragu Sedikitpun. Dan Ini Adalah Awal Dimana Mereka Akan Selalu Saling Terikat Satu Sama Lain Hingga Tidak Akan Ada Yang Bisa Memisahkan Mereka.

5 Bulan Kemudian...

"Hyunie Kembalikan Buku ku!!! Ihh Aku Sedang Membaca?!!". Jaehyun Terkekeh Dan Tetap Memegang Tinggi-tinggi Buku Yang Berada Di Genggamannya Agar Taeyong Susah Menjangkau Buku Itu, Mengingat Jaehyun Itu Tinggi Dan Taeyong Tidak Lebih Tinggi.

"Ayo Yongie, Apa Kau Menyerah".

Jaehyun Saat Ini Sedang Berada Di Taman Belakang Universitas Yang Terlihat Sepi Karena Memang Hanya Jaehyun Dan Taeyong Yang Selalu Memboikot Tempat Ini Untuk Kegiatan Mereka Berdua.

Keduanya Semakin Dekat Bahkan Sangat Erat Serta Tak Terpisahkan Hingga Siapapun Yang Melihat Mereka Selalu Mempersepsikan Jika Keduanya Itu Bukan Hanya Sekedar Sahabat Dekat Saja. Mereka Seperti Lebih Dari Itu.

"Hyunie Kembalikan!!!".

"Tidak Akan!!". Taeyong Merengut Kecil Lalu Ia Kembali Berlari Mengejar Jaehyun, Sampai Keduanya Menciptakan Kehebohan Dengan Ber Kejar-kejaran Dan Menjadi Tontonan Dari Seisi Kampus.

"Wah Wah Lihat Itu. Sejak Kapan Jaehyun Kita Bisa Tertawa Lepas Begitu Ya?".

"Sejak Dia Dekat Dengan Taeyong. Kau Tau Kan, Walau Baru Lima Bulan, Tetapi Mereka Bagaikan Lem Dan Kertas. Mereka Selalu Menempel Satu Sama Lain". Yuta Dan Lucas, Kedua Sahabat Baik Jaehyun Itu Saat Ini Memandang Pemandangan Yang Tidak Biasa Selama Satu Bulan Ini.

Bagaimana Tidak, Sahabat Baiknya Itu Yang Selama Ini Tidak Mempedulikan Apapun Akhirnya Tertarik Dengan Pria Cantik Bernama Lee Taeyong. Pria Cantik Itu Bahkan Jauh Lebih Dekat Dengan Jaehyun Daripada Mereka Sendiri.

"Hah, Ya Sudah. Biarkan Saja. Ayo Kita Ke Kantin Saja". Lucas Mengangguk Setuju Dengan Perkataan Yuta, Keduanya Berjalan Beriringan Saling Merangkul Untuk Mengisi Perut Menuju Kantin.

Sementara Itu, Taeyong Dan Jaehyun Sampai Di School Roof. Nafas Keduanya Terengah-Engah Karena Saling Mengejar Akibat Ulah Jaehyun Yang Dengan Seenaknya Membawa Lari Buku Bacaannya.

"Hah, Jaehyunie Sudah. Aku Sangat Lelah!!". Jaehyun Tertawa Lucu Sembari Mendudukkan Dirinya Pada Sebuah Kursi Yang Memang Tersedia Di Sana.

"Emb--Kemari Yongie". Taeyong Mengerucutkan Bibirnya Lucu Namun Tetap Menuruti Perkataan Jaehyun. Pria Cantik Itu Tanpa Ragu Duduk Di Atas Pangkuan Jaehyun Dan Mengalungkan Kedua Tangannya Pada Leher Jaehyun. Dan Jaehyun Mengecup Rahang Pria Cantik Itu Dengan Gemas, Serta Menghirup Aroma Yang Menguar Dari Perpotongan Leher Pria Cantik Itu. Skinship Seperti Ini Sudah Sering Mereka Lakukan, Maka Tidak Heran Jika Banyak Yang Menyimpulkan Mereka Tak Sekedar Sebatas Berteman.

"Hyunie Hentikan".

"Tidak Mau, Aroma Mu Enak". Jaehyun Semakin Menjadi Dan Mengecupi Leher Taeyong, Hingga Pria Cantik Itu Kegelian.

"Haha Jaehyunie Hentikan Ihh!!". Jaehyun Terkekeh Saat Mendongak Dan Melihat Kedua Alis Taeyong Mengkerut Tajam.

"Hey, Baiklah-Baiklah Maafkan Aku Ya. Ini Bukunya". Taeyong Tersenyum Manis Sembari Menggapai Buku Yang Diberikan Oleh Jaehyun Padanya. Lalu Pria Cantik Itu Kembali Membaca Halaman Yang Selanjutnya Belum Ia Baca. Dengan Jaehyun Yang Senantiasa Mengusap-usap Punggung Pria Cantik Itu.

"Kau Belum Memaafkanku?".

"Sudah".

"Kapan Kau Mengatakannya?".

"Aku Memang Tidak Mengatakannya". Taeyong Menjulurkan Lidahnya Pada Jaehyun Pose Mengejek. Dan Jaehyun Hanya Tersenyum Kecil Menanggapinya.

"Jangan Menggodaku, Atau Aku Akan Menghabisi Bibirmu".

"Hyunie~~~ Kau Menakutkan". Jaehyun Tertawa Dan Menggigit Kecil Telinga Pria Cantik Itu. Taeyong Bahkan Tidak Terlihat Keberatan Karenanya.

"Aku Bukan Monster". Taeyong Memutar Mata Malas Mendengar Perkataan Jaehyun, Lalu Setelahnya Ia Melihat Jam Pada Ponsel Miliknya Yang Menunjukkan Waktu Pukul 11.20.

"Hyunie, Bukankah Kau Memiliki Janji Dengan Seorang Gadis? Kau Berjanji Akan Menemuinya Kan?".

"Maksudmu Dahyun? Hm, Dia Memang Meminta Bertemu. Dia Bilang Ingin Mengatakan Sesuatu". Taeyong Pun Mengangguk Sembari Menuruni Pangkuan Jaehyun.

"Pergilah Hyunie".

"Hey Kau Mengusirku Begitu?". Taeyong Cemberut Dan Tanpa Ragu Memukul Lengan Jaehyun Menggunakan Buku Yang Ia Bawa.

"Kau Harus Menepati Janjimu Hyunie. Jangan Biarkan Wanita Menunggu Lama, Arraseo?!! Kalau Begitu Aku Pulang Saja Ya. Setelah Ini Aku Tidak Memiliki Kelas".

Jaehyun Tampak Berfikir Sejenak Sebelum Ia Memiliki Pemikiran Yang Membuat Taeyong Menganga Tidak Percaya.

"Ikutlah Denganku Yongie. Nanti Aku Akan Mengantarmu Pulang".

"Hey Aku Kan Membawa Mobil Sendiri. Jangan Mengajakku Saat Kau Bertemu Wanita Lain, Okey?". Ucap Taeyong Dengan Raut Wajah Sedikit Kesal Lalu Berbalik Untuk Meraih Pintu Yang Menghubungkan Atap Dengan Tangga.

"Kenapa?". Taeyong Sedikit Mematung Saat Mendengar Jaehyun Bertanya Alasan Itu, Karena Memang Setiap Ada Gadis Yang Mendekati Jaehyun, Selama Ini Taeyong Tidak Pernah Ingin Melihatnya.

"Tidak Ada Alasan Jaehyunie. Aku Pergi Ya?". Taeyong Membuka Pintu Atap Dan Meninggalkan Jaehyun Yang Saat Ini Hanya Bisa Diam Dengan Fikiran Yang Berkecamuk.

"Ck Dasar Tidak Peka". Tiba-tiba Terdengar Suara Lain Di Atas Atap Yang Sepi Hingga Membuat Jaehyun Membalik Tubuhnya Terkejut.

"Johnny Kau? Disini? Sejak Kapan?".

"Sejak Kalian Berkejar-kejaran Seperti Anak Kecil. Lalu Sampai Taeyong Pergi. Aku Melihat Dan Mendengar Semuanya". Jaehyun Menghela Nafas Lalu Kembali Mendudukkan Dirinya Di Tempat Semula Diikuti Johnny.

"Maksud Dari Perkataanmu Sebelumnya Apa?".

"Ck, Kau Ini Ketua Senat Tapi Bodoh".

"Beraninya Kau Mengataiku Bodoh Ha?".

"Ya Kau Memang Bodoh. Apa Kau Tidak Bisa Melihat Jika Taeyong Menyimpan Perasaan Padamu Heh?!!". Mata Dan Mulut Jaehyun Membulat Terkejut Mendengar Pernyataan Johnny. Menyukainya? Benarkah?

"Benarkah Itu John?".

"Hais, Coba Kau Fikir Sendiri. Mana Ada Orang Seperti Kalian Berdua Begini, Sahabat Tapi Mesra. Jika Taeyong Tidak Memiliki Perasaan Kepadamu, Pasti Ia Tidak Akan Suka Skinship Berlebihan Denganmu Seperti Biasa-biasa Nya Kan? Dia Bahkan Tidak Mau Melihat Kau Bertemu Dengan Para Gadis-gadis Yang Selalu Menyatakan Cinta Kepadamu Itu. Namun Kau Juga Menolaknya Kan, Atau Kau Jangan-jangan Tidak Menyukai Taeyong Ya?"..

"Tentu Saja Aku Suka. Aku Sangat Menyukainya Asal Kau Tau Saja!!". Johnny Bersmirk Mendengar Pengakuan Jaehyun.

"Hahahaha, Batalkan Janjimu Pada Dahyun. Atau Kau Bisa Menemuinya Untuk Memastikan Perasaanmu, Lalu Setelah Itu Temuilah Taeyong". Mendengar Nasehat Johnny Yang Seperti Merasuk Ke Dalam Hatinya, Jaehyun Menjadi Tersenyum Sumringah.

"Terima Kasih John, Kau Adalah Sahabat Terbaikku".

"Sama-sama, Sudah Sana Cepat". Jaehyun Mengangguk Lalu Beranjak Dan Berjalan Keluar Atap Meninggalkan Johnny Yang Tersenyum Penuh Kemenangan. Ia Sangat Senang Jika Melihat Sahabatnya Itu Bahagia. Selama Ini Hidupnya Cukup Sulit, Dan Hanya Johnny Satu-satunya Orang Yang Mengetahui Semua Tentang Jaehyun.

★★★

Taeyong Menidurkan Dirinya Diatas Sofa Apartementnya Sembari Memandangi Foto Dirinya Bersama Jaehyun Di Dalam Ponsel Miliknya. Sejujurnya Taeyong Menyimpan Perasaan Lebih Untuk Jaehyun. Namun Ia Sadar Jika Ia Tidak Ada Apa-apa Nya Dibandingkan Para Gadis-gadis Yang Selalu Mengagumi Jaehyun Itu.

Taeyong Hanya Seorang Pria Lemah Yang Hidupnya Selalu Menyedihkan, Namun Itu Tidak Terlalu Terasa Semenjak Ia Mengenal Jaehyun. Pria Itu Benar-Benar Menepati Janjinya Untuk Selalu Membuatnya Tersenyum, Terlindungi Dan Yang Pasti Tidak Pernah Merasa Sendiri.

Mungkin Taeyong Egois Jika Terus Mengikat Jaehyun Menjadi Sahabat Dekatnya, Ia Juga Ingin Jaehyun Bahagia Bersama Pilihannya Walau Mungkin Nanti Taeyong Pasti Akan Merasa Terluka.

Taeyong Memejamkan Matanya Dan Berharap Terbang Menuju Alam Mimpi, Namun Ia Tersentak Saat Merasakan Sebuah Telapak Tangan Hangat Menyentuh Keningnya Serta Mengusap-usap Nya.

"Jaehyunie?". Iya Taeyong Lupa Jika Pria Tampan Itu Juga Tau Nomor Password Apartemennya.

"Apa Aku Mengganggumu?". Taeyong Tersenyum Manis Sembari Menggapai Jemari Jaehyun Dan Mendudukkan Dirinya Diikuti Jaehyun.

"Sedang Apa Disini?". Jaehyun Menatap Mata Bulat Cantik Milik Taeyong.

"Sedang Ingin. Jadi Tidak Boleh Ya?". Taeyong Terkekeh Mendengar Perkataan Jaehyun Yang Sepertinya Mulai Salah Paham.

"Tidak Bukan Itu. Hanya Saja Kau Mengejutkanku". Jaehyun Tertawa Kecil Sebelum Menggaruk Pelipisnya Yang Tidak Gatal.

"Maafkan Aku ya?".

"Tidak Apa-apa. Kau Pasti Belum Memakan Apapun. Kau Tunggu Disini, Aku Akan Menyiapkan Makanan". Jaehyun Tersenyum Tampan Pada Taeyong Dan Mengangguk, Membiarkan Pria Cantik Itu Pergi Menyiapkan Makan Siang Untuk Dirinya. Lalu Jaehyun Menghela Nafas, Karena Entah Mengapa Jantungnya Berdetak Tidak Karuan Sekarang Ini. Ia Menoleh Dan Mendapati Ponsel Taeyong Di Atas Sofa. Pria Tampan Itu Menggapai Ponsel Itu Dan Ia Melihat Isi Ponsel Yang Ternyata Memiliki Wallpaper Foto Dirinya.

Jaehyun Tersenyum Simpul Saat Melihat Wallpaper Taeyong Adalah Foto Dirinya. Ternyata Taeyong Memang Begitu Menyayanginya Selama Ini.

Taeyong Saat Ini Sedang Memotong-motong Beberapa Bahan Sayuran Yang Akan Ia Gunakan Untuk Memasak. Namun Gerakannya Terhenti Saat Ia Merasakan Sebuah Lengan Kekar Melingkari Pinggangnya, Dan Taeyong Tersenyum Lembut Saat Merasakan Jaehyun Menumpukan Dagunya Pada Bahu Kecilnya.

"Hyunie, Jangan Mengangguku. Aku Tidak Akan Selesai".

"Aku Sedang Ingin Mengganggumu".

"Apa Tidak Cukup Kau Selalu Menggangguku Di Universitas. Dan Sekarang Di Apartement Juga Hm?". Jaehyun Tidak Menjawab Serta Lebih Erat Memeluk Pinggang Ramping Pria Cantik Itu. Jaehyun Suka Aroma Taeyong Yang Begitu Manis Dan Segar Seperti Buah-buahan.

Akhirnya Taeyong Memutuskan Menyudahi Pekerjaannya Lalu Membalik Tubuhnya Hingga Kini Ia Bertatapan Dengan Wajah Jaehyun Yang Sama Sekali Tidak Melepas Pelukannya. Jaehyun Menunduk Untuk Mengecup Bibir Tipis Taeyong Yang Tampak Berwarna Pink Alami. Hanya Mengecup, Tidak Ada Lumatan Di Dalamnya. Jaehyun Memang Selama Ini Hanya Mengecup Saat Selalu Berdua, Namun Mereka Tidak Memiliki Ikatan Apapun Selain Sebatas Sahabat Dekat.

"Cantik Sekali". Taeyong Tersenyum Malu Sembari Memukul Dada Jaehyun Menggunakan Kepalan Tangannya Namun Tidak Terlalu Keras.

"Kau Tidak Akan Bisa Makan Masakanku. Makananku Tidak Jadi Dan Itu Gara-gara Kau". Jaehyun Menatap Wajah Yang Tertekuk Kesal Itu Dengan Intens. Rasa Gemas Mulai Merayapi Hati Jaehyun Saat Ini.

"Apa Kau Marah Hm?".

"Iya Aku Marah". Taeyong Mengatakan Itu Namun Sama Sekali Tidak Sinkron Dengan Wajahnya Yang Jatuhnya Begitu Menggemaskan. Hingga Jaehyun Terkekeh Tak Kuasa Menahan Tawanya Akibat Ulah Taeyong.

"Apa Yang Kau Tertawakan? Aku Kan Sedang Marah!!".

"Kau Itu Sangat Menggemaskan Yongie. Sudah Jangan Memasak, Aku Mau Kau Temani Aku. Nanti Aku Akan Memesan Makanan, Ayo". Taeyong Pun Hanya Bisa Menurut Dan Mengikuti Jaehyun Menuju Sofa Kembali.

"Bukankah Kau Ada Janji Hyunie?".

"Benar. Aku Sudah Bertemu Dengannya Tadi, Tenang Saja Taeyong".

"Emb--Dahyun Sunbae Memintamu Bertemu Untuk Apa?". Jaehyun Tersenyum Tampan Dan Mengusak Surai Taeyong Dengan Lembut.

"Dia Ingin Bertanya Sesuatu Kepadaku. Dan Aku Sudah Menjawabnya".

"Pasti Tentang Perasaan. Benar Kan Hyunie?".

"Kau Ini Sok Tahu Sekali Ya?". Taeyong Cemberut Mendengar Jawaban Dari Jaehyun. Lalu Jika Bukan Perasaan Apalagi? Pikir Taeyong.

"Tidak Perlu Disembunyikan Hyunie. Aku Tahu, Kau Pasti Menyukainya Juga Kan? Dia Kan Yang Terbaik Dari Gadis-gadis Yang Selama Ini Menyatakan Perasaannya Padamu".

"Taeyong? Mengapa Kau Selalu Menyimpulkan Segalanya Secepat Ini?".

"Lalu Aku Harus Menanggapinya Seperti Apa?". Jaehyun Paham, Taeyong Sedang Cemburu Sekarang. Dan Pembicaraan Ini Akan Menjerumus Ke Arah Pertengkaran, Jaehyun Tidak Ingin Ini Terjadi Saat Ini.

"Jangan Difikirkan Taeyong. Ayo Kita Pergi, Jalan-jalan Berdua Saja".

"Tidak Perlu Hyunie. Bisakah Kau Pergi Saja, Aku Sedang Ingin Sendiri". Jaehyun Berubah Sendu Saat Taeyong Berkata Ingin Sendiri Dan Tidak Ingin Melihatnya. Memangnya Apa Yang Jaehyun Lakukan? Apakah Jaehyun Berbuat Salah.

"Kenapa? Katakan Yongie Kenapa?".

"A-Aku Tidak Tahu. Yang Aku Inginkan Hanya Kesendirian". Jaehyun Menghela Nafas Pasrah Mendengar Jawaban Dari Pria Cantik Di Hadapannya Itu.

"Baiklah. Aku Akan Pergi". Jaehyun Menggapai Tas Ranselnya Lalu Ia Menyampirkan Tas Itu Pada Punggungnya. Ia Kembali Menatap Ke Arah Taeyong Hanya Untuk Beberapa Detik Sebelum Ia Melangkahkan Kakinya Pergi Dari Apartement Pria Cantik Itu.

Setelah Kepergian Jaehyun, Taeyong Menangis Sembari Memukuli Kepalanya Sendiri. Ia Merasa Bodoh Karena Ia Telah Berbuat Salah Pada Jaehyun. Ia Membuat Pria Tampan Itu Pergi Dari Hadapannya Dengan Segala Fikiran Yang Berkecamuk. Taeyong Sungguh Tidak Bermaksud Seperti Itu, Ia Hanya Ingin Menenangkan Dirinya Tetapi Sepertinya Sikap Yang Ia Ambil Justru Menyakiti Hati Jaehyun.

"Maafkan Aku Hyung".

Keesokan Harinya...

Baik Jaehyun Maupun Taeyong, Keduanya Sama-sama Belum Saling Menyapa Satu Sama Lain. Karena Memang Mereka Belum Saling Bertatap Muka Hari Ini. Sejak Materi Pertama Diajarkan, Taeyong Terus Menatap Keluar Jendela Besar Yang Berada Di Sampingnya, Berharap Ia Bisa Melihat Atensi Jaehyun, Namun Ternyata Ia Tidak Melihat Sang Ketua Senat Itu Sekalipun.

Taeyong Menghela Nafas Saat Bel Tanda Berakhirnya Materi Hari Ini Telah Usai. Ia Membereskan Buku-buku Nya Lalu Dengan Segera Memasukkannya Kembali Ke Dalam Tas, Lalu Setelahnya Ia Keluar Dari Kelas Dengan Terburu Untuk Mencari Keberadaan Jaehyun. Ia Ingin Meminta Maaf Pada Sahabat Baiknya Tersebut.

Saat Di Jalan, Secara Tidak Sengaja Ada Seseorang Menabrak Bahu Taeyong Dari Arah Belakang Hingga Ia Terjatuh Ke Depan Dengan Tangannya Mengenai Sebuah Besi Tajam Yang Sepertinya Memang Sudah Ada Disana Sejak Terbangunnya Universitas Itu.

"Auww!!!". Taeyong Meringis Merasakan Pergelangan Tangannya Telah Mengeluarkan Darah.

"Oh Maaf, Aku Tidak--". Taeyong Yang Tidak Asing Mendengar Suara Wanita Dihadapannya Dengan Segera Ia Mengangkat Wajahnya, Saat Itu Pula Taeyong Membulatkan Matanya Saat Melihat Wajah Seseorang Yang Sangat Taeyong Benci Setengah Mati. Wanita Itu Juga Tampak Terkejut Namun Keterkejutan Itu Kemudian Berubah Seringaian Dalam Sekejap.

"Oh Hai, Taeyongie. Wah Tidak Kusangka Kita Akan Bertemu Lagi Disini".

"Y-Yuju". Taeyong Merasakan Tubuhnya Sedikit Bergetar Melihat Wanita Yang Dulu Selalu Membully nya Di Senior High School. Taeyong Tidak Tahu Jika Ia Akan Dipertemukan Kembali Dengan Alasan Yang Membuatnya Menderita Selama Ini.

"Oh Jadi Kau Bersembunyi Di Universitas Ini Ya Selama Ini?".

"Taeyong!!!!". Pria Cantik Itu Dan Yuju Menoleh, Saat Mendengar Suara Baritone Merasuki Indra Pendengaran Mereka. Disana Tampak Jaehyun Datang Diikuti Yuta, Lucas, Johnny, Mingyu, Wonwoo. Mereka Merupakan Geng Fenomenal Di Universitas Ini. Tentu Saja, Selain Karena Mereka Anggota Senat Tetapi Mereka Juga Memiliki Visual Yang Sangat Mematikan.

"Oh MY God Taeyong Kau Kenapa?!! Tanganmu Berdarah Banyak Sekali!!". Wonwoo Sangat Khawatir Karena Selama Ini Ia Sudah Menganggap Taeyong Sebagai Adik Tersayang nya.

"T-Tidak Apa-apa W-Wonu Hyung. Aku Terjatuh Dan Terkena Besi".

"Taeyongie, Kenapa Bisa Seperti Ini. Dan Siapa Wanita Ini, Mengapa Ia Tidak Membantu mu?". Tanya Jaehyun Sembari Meminta Air Pada Temannya Untuk Membersihkan Luka Taeyong Dan Juga Menatap Tajam Wanita Yang Hanya Berdiri Tanpa Mau Membantu Sama Sekali. Pria Cantik Itu Berdesis Lirih Saat Luka Yang Lumayan Lebar Itu Terkena Air, Rasanya Perih. Wonwoo Sendiri Begidik Ngeri Melihatnya.

"D-Dia, Dia-- Yuju". Yuju, Wanita Itu Sudah Merasakan Aura Tidak Enak Dari Tatapan Jaehyun Dan Juga Teman-teman Pria Tampan Itu. Lalu Tanpa Mengatakan Apapun Wanita Itu Pergi Dari Hadapan Pria-pria Tampan Itu Dengan Tangan Mengepal. Ia Tidak Tahu Jika Disini Taeyong Mendapatkan Teman Seperti Jaehyun Dan Geng Tampannya. Benar-Benar Sangat Beruntung.

"Yuju? Bukankah Kau Pernah Bercerita Kepada Jaehyun Tentang Wanita Itu? Dia Yang Dulu Membullymu Kan?". Johnny Membuka Suara Dan Diangguki Oleh Taeyong Dengan Lemah.

"Wah Dia Akan Berkuliah Disini. Kacau". Ucap Yuta Yang Diangguki Yang Lain.

"Emb-sebaiknya Kita Bawa Taeyong Ke Uks Dulu. Kasian, Dia Harus Diobati Dengan Benar Agar Tidak Infeksi". Ucap Mingyu Yang Tentu Disetujui Oleh Kekasihnya, Wonwoo Dan Juga Jaehyun Serta Johnny, Lucas, Yuta.

"Aku Tidak Akan Pernah Membiarkan Wanita Itu Menyentuhmu Yongie". Taeyong Tersenyum Lembut Saat Jaehyun Menggenggam Jemarinya Serta Menyalurkan Segala Kasih Sayangnya Pada Taeyong.

'Aku Sangat Menyayangimu Jaehyunie'-Taeyong

TBC.

★★★

Продолжить чтение

Вам также понравится

XAVERIUS piscesyyy

Любовные романы

2.9M 29.3K 28
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
My Badboy 21++ Hello12

Любовные романы

1.5M 6.7K 16
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
372K 28.8K 37
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
Hidden Marriage Safira RM

Любовные романы

1.8M 87.1K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...