JAEYONG || ONESHOOT / TWOSHOO...

By Defitry22JY

348K 13.3K 3.3K

BERISI KUMPULAN CERITA JAEYONG ONESHOOT / TWOSHOOT GENRE : BERMACAM-MACAM ( MATURE πŸ”ž ) PENASARAN ?!! CEK βœ” More

Daddy I Love You πŸ”ž
True Love πŸ”ž
Friend ShitπŸ”ž [ π‰πšπžπ²π¨π§π  𝐕𝐒 𝐉𝐨𝐑𝐧𝐧𝐲 ]
El Frio Y La Belleza πŸ”ž
El Frio Y La Belleza ( End ) πŸ”ž
Pretty Boy 1
Pretty Boy 2 πŸ”ž
My Handsome Lacture πŸ”ž
The Jung's( 𝐎𝐧𝐞 )
The Jung's ( 𝐓𝐰𝐨 )
Beautiful Psycho πŸ”ž
True LoveπŸ”ž 2

Limitless πŸ”ž

22.6K 907 144
By Defitry22JY

Jung Jaehyun. Dia Adalah Definisi Dari Kegilaan Yang Sebenarnya. Seorang Anak Tanpa Kasih Sayang Dari Orang Yang Mereka Semua Panggil Orang Tua. Dia Bebas, Dia Bisa Kemanapun Yang Dia Inginkan Tanpa Harus Merasakan Bentakan, Teriakan, Cacian Atau Makian Dari Orang Yang Seharusnya Menjadi Penompang Bagi Dirinya.

Dia Tidak Kenal Belas Kasih, Menindas Siapa Saja Yang Ia Anggap Adalah Mereka Yang Lemah. Ia Tidak Peduli, Yang Ia Inginkan Hanya Kesenangan Tanpa Batas. Ia Ingin Selalu Bisa Mendapatkan Apa Yang Dia Inginkan. Menarik Seluruh Mata Agar Memusatkan Aveksi Mereka Pada Pria Tampan Dengan Tatapan Setajam Belati Dan Sekeras Batu Karang.

Jung Jaehyun, Dia Tidak Pernah Tahu Mengapa Hidupnya Menjadi Seperti Ini. Ia Hanya Ingin Mendapat Perhatian, Dan Dia Sudah Berhasil Walau Cara Yang Ia Lakukan Itu Adalah Salah.

Ia Adalah Seorang Mahasiswa Dari Salah Satu Universitas Ternama Di Kota Seoul Korea Selatan. Memiliki Visual Tampan Namun Terkesan Dingin Pada Siapapun Bahkan Teman-teman Terdekatnya. Dia Selalu Mendapat Label Sebagai Pembuat Keributan Dari Seluruh Dosen Yang Mengajar Di Universitas Itu Tanpa Kecuali. Bahkan Mereka Sudah Tidak Bisa Lagi Mengatur Bagaimana Sikap Jaehyun Yang Harusnya Pria Tampan Itu Lakukan.

Pagi Ini Tepat Ketika Jam Berdenting Menunjukkan Pukul. 07.00 KST, Para Mahasiswa Atau Mahasiswi Berbondong-bondong Memasuki Universitas Karena Mereka Memiliki Mata Kuliah Pagi. Tak Terkecuali Jung Jaehyun Yang Hanya Berjalan Santai Dengan Tatapan Tajamnya Pada Siapapun Yang Berpapasan Dengannya. Jaehyun Sungguh Tidak Mempedulikan Apapun.

"Jaehyun!!!". Jaehyun Menghentikan Langkahnya Sekilas Saat Ia Mendengar Seseorang Meneriakinya Sembari Berlari Menuju Ke Arahnya. Namun Beberapa Detik Kemudian Jaehyun Meneruskan Langkah Kakinya Hingga Dengan Tiba-tiba Sebuah Tangan Mungil Menahan Lengan Kekarnya.

"Jae? Ya Ampun Kau Ini, Dari Tadi Aku Meneriakimu Dan Memanggilmu".

Jaehyun Memutar Bola Matanya Malas Serta Menghela Nafas Jengah. Dengan Sekali Gerakan, Pria Tampan Itu Langsung Menatap Tajam Seseorang Yang Dengan Berani Menghentikan Langkahnya.

"Kau!! Berhentilah Mengikutiku!!!".

Jaehyun Memasang Wajah Sangat Tidak Bersahabat Serta Tatapan Tajamnya Pada Seorang Pria Dihadapannya Yang Memiliki Tubuh Lebih Kecil Serta Wajah Cantik Untuk Ukuran Pria.

"Kenapa? Aku Kan Hanya Ingin Berteman".

"Aku Tidak Butuh Teman Sepertimu!!". Jaehyun Berjalan Terlebih Dahulu Dengan Langkah Jenjang Miliknya, Meninggalkan Pria Cantik Yang Saat Ini Menatap Punggung Itu Menjauh Darinya Dengan Pandangan Sendu. Ia Sudah Terbiasa Ditolak Oleh Pria Bermarga Jung Itu, Namun Sedikit pun Ia Tidak Memiliki Niat Untuk Mundur Dari Kegiatannya Selama Ini. Benar, Dia Sangat Tergila-gila Dengan Pria Bernama Jung Jaehyun Itu, Mencintai Nya Sejak Pandang Pertama Mereka Saling Bertemu.

Lee Taeyong Nama Pria Cantik Yang Selama Ini Sangat Menyukai Jung Jaehyun Bahkan Tidak Segan Mengganggu Walaupun Selalu Ditolak Berulang Kali. Pria Cantik Itu Memiliki Rasa Pantang Menyerah Tanpa Batas, Dan Ia Akan Melakukan Segala Cara Agar Bisa Mendekati Pria Dingin Serta Terkenal Tajam Itu. Setidaknya, Mereka Bisa Menjadi Teman Jika Memang Takdir Tidak Mengizinkan Mereka Menjadi Sepasang Kekasih.

🔥Limitless🔥

Taeyong Mengulum Senyum Saat Ia Bisa Melihat Jung Jaehyun Terlihat Keluar Dari Kelasnya Sembari Melangkahkan Kakinya Menuju Parkiran Universitas Diikuti Oleh Beberapa Teman Dekatnya. Sekarang Taeyong Tidak Bisa Berfikir Rasional, Ia Bahkan Jarang Mengikuti Mata Kuliahnya Hanya Untuk Bisa Melihat Pria Tampan Bak Dewa Dengan Sifat Iblis Itu Dalam Jarak Pandang Mata Cantiknya.

Katakanlah Lee Taeyong Itu Maniac Seorang Jung Jaehyun, Rasa Kekagumannya Itu Telah Melebihi Batas Orang Normal Pada Umumnya.

"Kittyong!!". Taeyong Tersentak Ketika Tiba-tiba Seseorang Berteriak Nyaring Sembari Merangkul Bahunya Dengan Tanpa Ragu Bahkan Terlihat Tanpa Merasa Bersalah.

"Astaga Ten!! Kau Itu Selalu Saja Datang Dan Mengejutkan Aku Seperti Ini". Ucap Taeyong Dengan Raut Wajah Kesal Pada Temannya Yang Bernama Ten.

"Hehe, Aku Memang Kadang Tidak Bisa Menyaring Suaraku".

"Bukan Terkadang, Tapi Setiap Saat!!". Ten Mengerucutkan Bibirnya Sembari Menggaruk Pelipisnya Yang Tidak Gatal. Sedangkan Taeyong, Ia Kembali Memperhatikan Jung Jaehyun Dan Teman-teman nya Akan Memasuki Mobil Serta Meninggalkan Area Universitas.

Melihat Mereka, Rasanya Taeyong Ingin Berlari Dan Mengejar Mobil Yang Perlahan Mulai Menjauh Itu Serta Berteriak Kepada Pria Tampan Jung Bahwa Taeyong Ingin Ikut Bersamanya. Namun, Mungkin Semua Itu Hanya Akan Sia-sia Mengingat Jika Pria Itu Sangat Tidak Menyukainya. Taeyong Mendesah Kesal Serta Tanpa Sadar Menghentakkan Kakinya Karena Merasa Begitu Frustasi. Hey, Tapi Taeyong Tidak Akan Menyerah Semudah Itu Kan? Ia Memiliki Sifat Pantang Menyerah Tanpa Batas, Ingat?.

"Hei Hei Hei, Ada Apa Dengan Wajahmu Kittyong? Aaa Aku Tahu, Ini Pasti Gara-gara Jung Berandal Itu Ya?".

Plakk!!!

"Aag Kittyong Ini Sakit!!". Ten Mengerucutkan Kembali Bibirnya Setelah Memprotes Aksi Taeyong Yang Seenak Jidatnya Menggeplak Kening Sexynya Tanpa Belas Kasih. Itu Lumayan Menyakitkan, Apalagi Tangan Taeyong Itu Kecil Serta Ramping.

"Jangan Mengatainya!! Aku Tidak Suka Itu!!". Taeyong Menghela Nafas Kesal Serta Pergi Meninggalkan Ten Yang Menganga Tidak Percaya Atas Tingkah Laku Pria Cantik Penggila Jung Jaehyun Tersebut. Sepertinya Memang Ten Harus Mengakui Jika Taeyong Itu Mulai Tidak Waras Serta Terobsesi Kepada Pria Jung Yang Memiliki Sifat Dingin Layaknya Kutub Utara Yang Tidak Pernah Bisa Mencair.

Sementara Itu, Jung Jaehyun Menginjakkan Kakinya Di Sebuah Manssion Mewah Yang Terlihat Indah Dan Didominasi Warna Putih Serta Emas Dengan Ekspresi Seperti Biasa, Datar Serta Tidak Terbaca.

Ia Malas, Sangat Malas Untuk Kembali Ke Manssion Ini Dan Menginjakkan Langkah Tegasnya Di Tempat Yang Ia Anggap Neraka. Kakinya Melambat Saat Melihat Seluet Seorang Wanita Cantik Sedang Duduk Serta Membaca Sebuah Majalah Fashion Di Atas Sofa Ruang Utama Manssion Mewah Yang Jaehyun Pijak.

"Ingat Rumah Juga Kau". Jaehyun Menatap Sinis Wanita Itu Sembari Mengepalkan Tangannya Kuat Untuk Menahan Rasa Emosi Yang Bercokol Di Hatinya.

"Cih, Mana Sudi Aku Kemari Jika Bukan Karena Ibuku Yang Meminta.--- Bitch".

Brakk!!!

"Jaga Ucapanmu Jaehyun!! Aku Juga Adalah Ibumu, Jangan Lancang Kau!!". Jaehyun Terkekeh Sinis Menatap Wanita Dihadapannya Yang Mengaku Sebagai Ibu Baginya. Bahkan Sedikit Saja Jaehyun Tidak Sudi Memanggilnya Ibu.

"Apa Peduliku".

"Kau--!!".

"Tuan Muda? Akhirnya Anda Datang. Tuan, Nyonya Jung Menunggu Anda Dikamarnya". Jaehyun Mengangguk Sekilas Pada Kepala Maid Yang Mengatakan Kepada Dirinya Bahwa Sang Ibu Sudah Menunggunya Di Kamar Kebesaran Milik Ibunya. Sedangkan Wanita Dihadapannya Itu, Dia Adalah Ibu Tiri Jaehyun Yang Bahkan Usianya Hanya Berpaut Beberapa Tahun Diatas Jaehyun. Ayah Jaehyun Menikahinya Karena Merasa Jika Ibu Jaehyun Sudah Tidak Bisa Memenuhi Hasratnya Atau Kebutuhan Biologisnya.

Jaehyun Mengabaikan Wanita Yang Adalah Ibu Tirinya Itu Serta Melangkah kan Kakinya Menuju Kamar Mewah Ibunya Yang Terletak Beberapa Meter Dari Ruang Utama. Jujur Saja Jaehyun Sangat Rindu Ibu Tercintanya Itu Karena Selama Ini Jaehyun Jarang Sekali Mengunjungi Manssion Ini. Yah, Ia Hanya Akan Datang Jika Sang Ibu Meminta Seperti Sekarang Ini.

Cklek !!!

"Eomma?". Wanita Cantik Dengan Gaun Berwarna Putih Dan Berwajah Sedikit Pucat Itu Menoleh Ketika Mendengar Suara Baritone Milik Putra Tercinta Yang Sangatlah Ia Rindukan. Senyuman Teduh Nan Hangat Terbit Di Wajah Yang Masih Sangat Cantik Walau Umurnya Tidak Semuda Wajahnya.

"Jaehyunie~ Kau Datang Sayang!!". Jaehyun Tersenyum Dengan Tulusnya Sembari Berjalan Menuju Ranjang Sang Ibu Yang Terlihat Rapi.

"Em. Jaehyun Datang Untuk Eomma. Bagaimana Kabar Eomma?". Jung Jessica Tersenyum Teduh Dan Menepuk-nepuk Ranjang Di Sebelahnya Yang Masih Rapi Serta Kosong, Mengisyaratkan Agar Putranya Itu Duduk Di Sebelahnya. Jaehyun Menurut Tanpa Banyak Bertanya Apapun Pada Ibunya, Karena Jaehyun Tahu Jika Keadaan Ibunya Sedang Tidak Sebaik Yang Terlihat.

"Eomma Baik Sayang. Bagaimana Kuliahmu? Kau Tidak Berbuat Nakal Kan?". Jaehyun Tersenyum Miris Ketika Mengingat Sikap-sikap Yang Ia Lakukan Di Universitas Selama Ini. Ya, Dia Berbohong Pada Ibunya Jika Ia Selalu Menjadi Mahasiswa Yang Teladan Selama Ini. Padahal Kenyataannya, Ia Adalah Seseorang Yang Sudah Di Cap Sebagai Berandal, Pembully, Pembuat Onar. Tetapi Apapun Itu Jaehyun Tidak Peduli, Yang Terpenting Baginya Adalah Senyum Cantik Dari Ibunya.

"Ya, Jaehyun Selalu Ikuti Nasehat Eomma Untuk Menjadi Anak Yang Cerdas". Benar, Walau Jaehyun Adalah Berandal Serta Terkenal Sering Membuat Masalah, Namun Kecerdasannya Tidak Diragukan Dan Jaehyun Tidak Berbohong Soal Itu. Jung Jessica Tersenyum Lembut Sembari Menuntun Putra Tampannya Itu Untuk Menidurkan Kepalanya Diatas Pangkuannya. Dengan Senang Hati Jaehyun Membaringkan Tubuhnya Sembari Menggunakan Pangkuan Sang Ibu Sebagai Bantalan.

"Jaehyunie Boleh Eomma Meminta Sesuatu?".

"Tentu Saja, Eomma Boleh Meminta Apapun Pada Jaehyun". Jessica Kembali Mengembangkan Senyumannya Dan Mengusap-usap Surai Putranya Yang Terasa Tebal Serta Halus.

"Jika Jaehyun Tidak Keberatan. Eomma Ingin Ikut Jaehyun Saja, Eomma Tidak Ingin Berada Disini Lagi Sayang. Eomma Takut Dengan Ayahmu, E-Eomma Hanya Ingin Hidup Bersamamu Saja Nak". Jaehyun Terkejut Hingga Refleks Menegakkan Tubuhnya Lalu Menatap Mata Ibunya Yang Sudah Berkaca-kaca Siap Menumpahkan Air Matanya.

Jaehyun Terdiam Mendengar Permintaan Dari Ibu Yang Sangat Ia Sayangi Dengan Sepenuh Jiwanya Itu. Jaehyun Sedang Kebingungan Saat Ini, Bukannya Jaehyun Tidak Senang Akan Pernyataan Ibunya Hanya Saja Jaehyun Itu Memiliki Kehidupan Yang Menyedihkan Diluar Sana. Bagaimana Jika Tiba-tiba Teman-teman Berandalnya Datang Dan Ibunya Melihat Apa Yang Selama Ini Jaehyun Lakukan. Sebuah Pergaulan Yang Menjerumus Ke Arah Kebebasan, Tetapi Ia Masih Menjaga Batasannya Untuk Tidak Ikut Sexs Atau Narkoba.

"Jaehyunie?".

"I-Iya Tentu Saja Eomma Boleh Tinggal Denganku. Aku Akan Sangat Senang Sekali". Jaehyun Akan Memikirkan Cara Menutupi Kelakuannya Nanti, Yang Terpenting Sekarang Adalah Membawa Sang Ibu Pergi Bersamanya.

"Terima Kasih Sayang. Eomma Senang Sekali, Baiklah Eomma Akan Bersiap-siap Sekarang, Bantu Eomma Ya Nak?". Yang Bisa Jaehyun Lakukan Hanya Tersenyum Paksa Pada Sang Ibu. Jaehyun Mengangguk Lalu Ia Menuruni Ranjang Untuk Membantu Mengangkat Tubuh Ibunya Dan Mendudukkannya Pada Sebuah Kursi Roda.

Inilah Kenyataan Pahitnya, Jung Jessica Lumpuh Total Karena Ia Mengalami Kecelakaan Ketika Jaehyun Memasuki Sekolah Tingkat Junior High School. Sejak Saat Itu Dimana Dokter Menyatakan Sang Ibu Lumpuh Total, Ayah Jaehyun Jung Jisuk Hampir Tidak Pernah Mengurus Atau Peduli Pada Jessica. Bahkan Dengan Tega Jisuk Menikah Lagi Demi Memenuhi Hasratnya Selama Ini. Jessica Bukan Tidak Bisa Menolak, Ia Bahkan Sempat Memaki-maki Jisuk Karena Perlakuannya, Namun Yang Didapat Jessica Adalah Tamparan Serta Kemarahan Dari Sang Suami.

Dan Hal Yang Mereka Lakukan Sangat Berdampak Pada Tumbuh Kembang Dari Putra Mereka Satu-satunya Jung Jaehyun. Putra Mereka Menjadi Pribadi Yang Lebih Tertutup, Jarang Menunjukkan Sifat Baiknya Dan Manisnya Kecuali Pada Sang Ibu Jung Jessica. Jaehyun Bahkan Selalu Menumpahkan Segala Rasa Hal Yang Ia Rasakan Dengan Membully Orang Lain Atau Melakukan Hal-hal Yang Membuatnya Mendapatkan Perhatian.

Jika Lebih Diperhatikan Lebih Dalam, Pria Tampan Itu Sangat Ingin Ayahnya Kembali Memperhatikan Dirinya Seperti Dulu. Tetapi Semenjak Ayahnya Menikah Dengan Jung Krystal Alias Ibu Tirinya, Jaehyun Selalu Diabaikan Dan Tidak Pernah Dianggap. Akhirnya Itulah Yang Membuat Jaehyun Menjadi Sangat Membenci Sang Ayah, Serta Tidak Pernah Ingin Bertemu Ayahnya Itu.

Jaehyun Tidak Membutuhkan Apapun Milik Ayahnya, Karena Pria Tampan Itu Sudah Memiliki Segala nya Yang Ingin Ia Miliki. Ia Mendapatkan Semuanya Dengan Hasil Jerih Payahnya Sendiri. Mobil Dan Apartement Yang Tidak Terlalu Besar. Ia Memiliki Cafe Yang Ia Kelola Bersama Teman-teman nya Dan Menurutnya Itu Sudah Lebih Dari Cukup Untuk Hidupnya.

"Eomma Sudah?".

"Sudah Sayang. Kita Pergi Sekarang Saja, Tidak Perlu Menunggu Ayahmu". Jaehyun Mengangguk Mengerti Dengan Perkataan Sang Ibu. Ia Meraih Gagang Kursi Roda Sang Ibu, Lalu Mulai Mendorong Kursi Roda Wanita Bak Malaikat Yang Sangat Ia Sayangi Itu Sembari Membawa Koper Kecil. Jaehyun Bisa Melihat Senyum Yang Tidak Memudar Sedikitpun Dari Wajah Cantik Ibunya.

"Wah Wah, Ternyata Kalian Memiliki Kesadaran Juga Untuk Pergi Dari Manssion Ini Tanpa Aku Harus Bersusah-susah Mengusir Kalian". Jaehyun Tidak Mengindahkan Perkataan Dari Ibu Tirinya Serta Memilih Untuk Mendorong Kursi Roda Ibunya. Karena Akan Sia-sia Saja Mendebat Wanita Sialan Yang Telah Merebut Ayahnya Dari Sang Ibu.

"Sayang, Berhenti Sebentar. Eomma Ingin Mengatakan Sesuatu Pada Ibu Tirimu". Jaehyun Menuruti Ibunya Walau Dalam Hati Ia Sudah Ingin Mengumpat Dengan Keras.

"Krystal? Aku Ingin Mengatakan Sesuatu Padamu Sebelum Aku Pergi. Mungkin Kita Tidak Akan Bertemu Lagi, Bahkan Aku Juga Pasti Tidak Akan Bertemu Dengan Jisuk Lagi. Aku Hanya Ingin Mengatakan Jika Aku Sangat Mencintainya, Tolong Kau Jaga Dia- Dan Semoga Kalian Selalu Berbahagia. Aku Juga Meminta Maaf Jika Selama Ini Tanpa Sengaja Menyinggungmu. Sampaikan Salamku Pada Jisuk, Dan Selamat Tinggal. Sudah, Ayo Sayang Kita Pergi". Akhirnya Jaehyun Membawa Sang Ibu Dalam Kebisuan Namun Ia Tidak Melepas Tatapan Sayangnya Dari Sang Ibu Yang Saat Ini Tersenyum Tanpa Beban. Berbeda Dengan Krystal Yang Tiba-tiba Merasakan Ada Sebuah Belati Yang Tajam Menusuk Tepat Pada Jantungnya Ketika Ia Melihat Tatapan Jessica. Apakah Selama Ini Yang Ia Perbuat Adalah Sebuah Kesalahan?

🔥Limitless🔥

"Eomma Tunggu Disini Sebentar Ya, Aku Akan Menghubungi Temanku Untuk Segera Membawa Mobilku Kemari". Iya Sebenarnya Jaehyun Tadi Membawa Mobilnya Ke Manssion Ayahnya Bersama Teman-teman Dekatnya Setelah Selesai Kuliah. Namun Ia Tidak Menduga Jika Sang Ibu Akan Memutuskan Ikut Bersamanya Disaat Mobilnya Sedang Dibawa Oleh Teman-teman Berandalnya.

"Baiklah Sayang". Jaehyun Sedikit Menjauh Dari Sang Ibu Yang Saat Ini Menunggu Di Depan Gerbang Manssion Mewah Itu Tanpa Melunturkan Senyuman Cantiknya. Jaehyun Akan Menghubungi Temannya Untuk Segera Mengembalikan Mobilnya Karena Ia Ingin Segera Mengajak Sang Ibu Pulang Ke Apartemennya. Namun Ia Melupakan Satu Hal, Ia Lupa Mengunci Kursi Roda Milik Ibunya, Hingga Tanpa Sadar Kursi Roda Itu Perlahan Bergerak Meluncur Menuju Jalan Raya Dan Membuat Jessica Sangat Terkejut.

"J-Jaehyun!!! Jaehyun!!!". Jaehyun Yang Sedang Menghubungi Temannya Menoleh Cepat Saat Mendengar Teriakan Sang Ibu. Dan Matanya Membulat Seketika Saat Melihat Kursi Roda Ibunya Meluncur Menuju Jalan Raya Disaat Ada Sebuah Mobil Sedang Melaju Dengan Kencang Menuju Ke Arah Sang Ibu.

"EOMMAAAAA!!!!". Jaehyun Membuang Asal Ponselnya Lalu Berlari Dengan Sekuat Tenaganya Menuju Sang Ibu Yang Sudah Menangisi Keadaannya Saat Ini.

"JAEHYUN!!!". Jessica Sudah Sangat Pasrah Bahkan Menutup Matanya Saat Ia Bisa Membayangkan Apa Yang Akan Terjadi Kepada Dirinya Setelah Ini. Namun Ia Merasakan Sebuah Tarikan Kuat Pada Kursi Rodanya Tepat Saat Mobil Itu Melewatinya Dengan Sangat Kencang.

"Bibi? Bibi Tidak Apa-Apa?". Sebuah Suara Lembut Menyapa Indra Pendengaran Jessica Hingga Membuat Wanita Paruh Baya Itu Berani Membuka Matanya. Tepat Saat Ia Membuka Matanya Ia Bisa Melihat Seseorang Yang Begitu Cantik Entah Itu Pria Atau Wanita Tengah Menatap Cemas Ke Arahnya.

"Nak, Kau Menyelamatkanku?". Seseorang Itu Mengangguk Kecil Dan Membuat Jessica Bernafas Sangat Lega.

Jaehyun Terkejut Melihatnya Dan Langsung Memilih Mendekati Sang Ibu Yang Sudah Baik-baik Saja Serta Terbebas Dari Hal Mengerikan Yang Akan Terjadi. Ia Mendekati Sang Ibu Dengan Nafas Tersengal-sengal Serta Langsung Memeluk Ibu Tercintanya.

"Eomma? Eomma Baik-baik Saja Kan? Eomma Tidak Terluka? Eomma Maafkan Jaehyun Yang Lalai Menjaga Eomma!". Jessica Tersenyum Teduh Sembari Mengusap-usap Punggung Putra Tampan Yang Sangat Ia Sayangi.

"Eomma Baik-baik Saja. Kau Harus Berterima Kasih Padanya Sayang". Jaehyun Langsung Menegakkan Tubuhnya Serta Menatap Seseorang Yang Tadi Menyelamatkan Nyawa Ibunya.

"Kau?!!".

"H-Hai Jaehyun?".

"Eh? Kalian Sudah Saling Mengenal?". Tanya Jessica Disertai Pandangan Menyelidik Pada Putra Tampannya. Jaehyun Menghela Nafas Mendengar Pertanyaan Sang Ibu Padanya.

"Dia Orang Tidak Waras".

Plakk!!!

"Agg-- Eomma Kenapa Memukul ku !!". Sungut Jaehyun Sesekali Mendesis Dan Mengusap-usap Lengannya Yang Baru Saja Di Pukul Oleh Ibunya.

"Kau Tidak Boleh Mengatainya Seperti Itu, Dia Adalah Penyelamat Eomma. Oh Iya, Bibi Belum Mengenal Namamu, Boleh Aku Tau Siapa Namamu Nak?".

"Lee Taeyong Bibi".

"Taeyong, Aa Manisnya. Nama Bibi Jessica, Panggil saja Eomma Ya. Dan Terima Kasih Ya Nak Sudah Menyelamatkan Eomma, Jika Tidak Ada Taeyong Entah Bagaimana Nasib Eomma". Taeyong Tersenyum Canggung Sesekali Melirik Jaehyun Yang Sedang Menatap Nya Dengan Tatapan Tidak Terbaca.

"Eomma Tidak Boleh Berkata Seperti Itu. Aku Tadi Hanya Kebetulan Lewat Disini Dan Tidak Sengaja Melihat Eomma Hampir Tertabrak Mobil". Mendengar Itu Jaehyun Menjadi Merasa Sangat Bersalah Pada Ibunya Karena Ini Kecerobohan nya.

"Eomma, Maafkan Jaehyun Yang Telah Lalai Menjaga Eomma, MaafKan Jaehyun". Taeyong, Pria Cantik Maniak Jung Jaehyun Itu Baru Mengetahui Sisi Manis Jaehyun Yang Satu Ini Selama Ia Mengenal Pemuda Dingin Itu. Rasanya Taeyong Ingin Berteriak Bahagia Karena Melihat Tatapan Teduh Seorang Jung Jaehyun Untuk Pertama Kalinya.

"Tidak Apa-apa Sayang. Eomma Tidak Menyalahkanmu Nak, Ini Semua Diluar Kendalimu". Jaehyun Tersenyum Lembut Pada Sang Ibu Dan Melupakan Keberadaan Taeyong Yang Sudah Ingin Mimisan Ketika Melihat Senyum Jaehyun Untuk Pertama Kali, Bahkan Itu Di Hadapan Matanya.

'Ya Tuhan!!!! Jangan Pernah Membangunkan Aku Jika Ini Mimpi!!! Dia Sangat Tampan!!!!'-Taeyong

"Baiklah Aku Akan Mencari Taksi Saja, Terlalu Lama Jika Menunggu Teman Jaehyun Eomma". Jessica Tersenyum Teduh Dan Hanya Mengangguki Putra Tampannya Itu.

"Emb Jika Tidak Keberatan, Aku Bisa Mengantar Kalian. Kebetulan Aku Membawa Mobil Dan Memarkirkan Nya Di Dekat Kedai Es Cream Di Seberang Sana". Terdengar Suara Taeyong Menginterupsi Jaehyun Beserta Ibunya.

"Eh Tidak Sayang, Kami Tidak Ingin Merepotkanmu".

"Tidak Eomma, Sama Sekali Tidak Merepotkan. Aku Mohon Kalian Bersedia. Ayolah Jaehyun, Terima Saja Tawaranku Agar Eomma Mu Bisa Segera Beristirahat". Jaehyun Menghela Nafas Karena Benar Juga Apa Yang Pria Cantik Itu Katakan. Ia Ingin Ibunya Cepat Beristirahat Di Apartement nya.

"Baiklah".

Pria Cantik Itu Tersenyum Manis Lalu Ia Mengambil Alih Kursi Roda Jessica, Sedangkan Jaehyun Menggapai Koper Kecil Ibunya Sembari Memperhatikan Taeyong Yang Terlihat Berceloteh Bersama Ibunya. Jaehyun Tersenyum Tipis Melihat Ibunya Sangat Antusias Bercerita Berbagai Hal Bersama Taeyong.

'Anak Itu Tidak Buruk'-Jaehyun

🔥Limitless🔥

Akhirnya Setelah Menempuh Perjalanan Sekitar 20 Menit Mobil Milik Taeyong Yang Di Kemudikan Oleh Jaehyun Memasuki Kawasan Apartement Yang Bisa Dibilang Cukup Besar Dan Memarkirkan Mobilnya Pada Area Parkir Yang Telah Tersedia.

Taeyong Membantu Menurunkan Jessica Dan Kembali Mendudukkan Wanita Cantik Itu Pada Kursi Roda Yang Telah Di Siapkan Oleh Jaehyun. Mereka Sama-sama Memasuki Apartement Milik Jaehyun Yang Selama Ini Tidak Pernah Diketahui Oleh Taeyong. Oh Ketahuilah Saat Ini Rasanya Taeyong Ingin Menjerit Karena Ia Bisa Mengetahui Apartement Pria Yang Selama Ini Sangat Ia Kagumi.

"Masuklah". Ucap Jaehyun Pada Taeyong Yang Saat Ini Mendorong Kursi Roda Milik Ibunya.

"Wah, Sayang. Apartement mu Sangat Rapi. Ughh Putraku Benar-benar Sudah Dewasa Sekarang". Ucap Jessica Dengan Begitu Bangga Pada Putranya. Jaehyun Tersenyum Tipis Pada Ibunya yang Menatap Kagum Pada Apartement Miliknya.

"Eomma Istirahat Ya?". Jessica Mengangguk Pada Putra Tampannya Karenfa Ia Merasa Sedikit Lelah Serta Ingin Menidurkan Tubuhnya.

"Taeyongie, Eomma Istirahat Dulu Ya. Sampai Bertemu Nanti". Taeyong Tersenyum Cantik Dan Mengangguki Ibu Dari Pria Yang Sangat Ia Sukai.

"Taeyong Duduklah, Aku Akan Mengantar Eomma Ke Kamar Dulu".

"Emm Baiklah". Jaehyun Pun Berlalu Dari Hadapan Taeyong Yang Saat Ini Duduk Di Ruang Tamu Apartement Milik Pria Tampan Itu. Apartement Ini Sangat Menggambarkan Seorang Jung Jaehyun. Bahkan Taeyong Bisa Menghirup Dengan Rakus Aroma Maskulin Milik Jaehyun Di Dalam Setiap Sudut Apartement Ini.

Taeyong Sedikit Terkejut Saat Melihat Jaehyun Berjalan Ke Arahnya Sembari Membawa Nampan Berisi Dua Gelas Jus Yang Mungkin Akan Di Sediakan Untuk Taeyong.

"Minumlah". Taeyong Mengulum Bibirnya Sekilas Sebelum Menggapai Segelas Jus Yang Sudah Jaehyun Letakkan Di Atas Meja. Pria Cantik Itu Meminum Sedikit Jus Itu Dan Meletakkan Kembali Jus Itu Di Atas Meja.

"Terima Kasih Jaehyun".

"Maaf". Taeyong Terkejut Serta Mengerjap Beberapa Kali Sebelum Memastikan Indra Pendengaran nya Sedang Berfungsi Dengan Baik. Ia Tidak Salah Dengar Kan?

"A-Apa?".

"Maaf Karena Selama Ini Aku Selalu Berlaku Kasar Padamu". Taeyong Tidak Tahu Harus Merespon Bagaimana, Ini Terlalu Mengejutkan Namun Tidak Dipungkiri Jika Taeyong Begitu Bahagia Jika Jaehyun Mau Menerima Kehadirannya Di Dekat Pria Tampan Itu.

"Jadi Kau Sudah Mengizinkanku Kan?". Salah Satu Alis Jaehyun Terangkat Dan Menatap Heran Pada Pria Cantik Itu.

"Izin? Izin Apa?".

"Untuk Menjadi Temanmu". Jaehyun Menghela Nafas Sekilas Ketika Melihat Wajah Berbinar Dari Taeyong. Apakah Jaehyun Harus Mulai Membuka Sedikit Hatinya Untuk Pria Yang Berada Di Hadapannya Ini. Jaehyun Sangat Tahu Jika Dari Awal Taeyong Memang Tidak Lelah Mendekati nya Bahkan Walau Ia Tolak Berkali-kali.

"Jaehyun Aku Hanya Ingin Dekat Denganmu Dan Mejadi Teman mu".

"Hm, Baiklah. Aku Mengizinkanmu". Taeyong Tersenyum Dengan Manisnya Bahkan Tanpa Sadar Memeluk Jaehyun Karena Ia Merasa Sangat Bahagia. Jaehyun Sendiri Terkejut Ketika Taeyong Memeluknya Seperti Ini, Entah Mengapa Tetapi Pelukan Taeyong Terasa Sangat Nyaman.

"Baiklah Kalau Begitu Aku Pamit Pulang Ya Jaehyun. Mulai Sekarang Kita Teman, Dan Aku Akan Menjadi Teman Yang Baik Untukmu. Bye-Bye Jaehyun Sampai Jumpa Besok". Taeyong Mengecup Pipi Jaehyun Secepat Kilat Dan Langsung Meninggalkan Apartement Jaehyun Yang Saat Ini Hanya Mematung Di Tempatnya Sembari Memegangi Pipi Kirinya Yang Baru Saja Dikecup Oleh Taeyong. Jaehyun Memejamkan Mata Sembari Menghela Nafasnya Kembali.

Maniac. Batin Jaehyun Namun Justru Jaehyun Tersenyum Kecil Setelahnya.

Keesokan Harinya.

Seperti Hari-hari Biasanya Yang Selalu Ia Lalui, Jaehyun Berangkat Menuju Universitas Menggunakan Mobil Sport Miliknya Setelah Ia Membuatkan Sarapan Untuk Ibu Tercintanya. Ia Memutuskan Memperkerjakan Satu Orang Maid Untuk Menjaga Ibunya Yang Tidak Bisa Berjalan Bebas. Ia Tidak Bisa Meninggalkan Jessica Seorang Diri Di Apartemennya Karena Bisa Saja Sesuatu Yang Buruk Terjadi. Ia Hanya Takut Jika Sang Ibu Mengambil Sesuatu Dan Terjatuh, Atau Yang Lebih Parah Sang Ibu Memaksa Menyalakan Kompor Dan Akhirnya Apartemennya Akan Kebakaran. Oke Jaehyun Benar-benar Parno Membayangkannya.

Mobil Jaehyun Berhenti Di Sebuah Gang Kecil Ketika Matanya Tidak Sengaja Melihat Seseorang Yang Ia Kenal Tengah Dihadang Oleh Beberapa Orang Berbadan Lebih Besar.

"Ck Ajhussi Aku Ingin Pergi Kuliah Tapi Kalian Sangat Merepotkan!! Kalian Hanya Berani Memalak Anak Muda Sepertiku!!". Itu Lee Taeyong, Yang Sepertinya Memang Sedang Memiliki Nasib Sial Karena Bertemu Ajhussi Mesum Saat Akan Berangkat Menuju Universitas. Dia Merutuki Mobilnya Yang Harus Mogok Di Tempat Sepi Seperti Ini.

"Hahaha Kami Tidak Butuh Uangmu Manis. Kami Ini Suka Pria Manis Sepertimu".

"Hahaha Temanku Benar. Kami Ini Sangat Suka Seseorang Yang Manis. Ayo Kemari, Kami Akan Memberimu Sesuatu Yang Menyenangkan".

"Yak!!! Kalian Mau Apa?!!". Pekik Taeyong Sembari Berwaspada Bahkan Memundurkan Tubuhnya Karena Ia Takut Dengan Tatapan Para Ajhussi Mesum Di Hadapannya Saat Ini.

"Kemari Manis".

"T-Tolong!!!". Taeyong Berteriak Kencang Karena Berharap Ada Yang Bisa Mendengar Suaranya. Pasalnya Ia Tidak Yakin Ada Yang Akan Lewat Di Gang Itu, Mengingat Gang Itu Sangat Sepi.

"Berteriaklah Manis, Tidak Akan Ada Yang Mendengar mu. Sebaiknya Kau Menurut!!!". Taeyong Sudah Akan Menangis Saja Ketika Kedua Ajhussi Mesum Itu Mulai Mendekati nya, Ia Tidak Bisa Lari Karena Ia Berada Di Antara Gang Yang Sempit Serta Sepi. Ia Merafalkan Berbagai Doa Agar Tidak Terjadi Hal-hal Yang Tidak Diinginkan.

"Lepaskan Dia". Tiba-tiba Suara Berat Sarat Akan Ketajaman Yang Menusuk Mengalihkan Atensi Mereka Bertiga. Taeyong Tidak Bisa Berkata-kata Lagi Ketika Melihat Jaehyun Sudah Berdiri Di Seberangnya Dengan Tatapan Begitu Dingin Kepada Kedua Ajhussi Mesum Itu.

"Wah Kau Berani Bocah!!". Salah Satu Pria Besar Itu Menatap Nyalang Kedatangan Jaehyun, Namun Bukan Jaehyun Namanya Jika Ia Takut.

"Ajhussi, Sebaiknya Kau Pergi Sebelum Aku Merontokkan Tulang-tulang Kalian Yang Hampir Berkarat Itu".

"Cih Dasar!! Sombong Sekali kau Bocah, Kau Fikir Kami Takut. Hey Ayo, Kita Beri Pelajaran Bocah Sok Berani Itu!!". Kedua Pria Itu Memasang Kuda-kuda Dan Siap Untuk Menyerang Jaehyun Dengan Jurus Andalan Mereka. Namun Bukan Putra Tampan Jung Jessica Jika Tidak Bisa Menghindari Pukulan Dari Musuh Yang Sedang Dihadapinya.

Bughh Bughh!!!

"Aaaaagg!!!".

"Sialan Aaaagg!!!".

Jaehyun Mengeluarkan Seringai Tampannya Sembari Mengibasi Baju Yang Ia Kenakan Seakan Menghempaskan Kotoran Dari Setelan Kasual Miliknya. Kedua Ajhussi Alias Pria Mesum Itu Terkapar Setelah Jaehyun Berhasil Memukul Telak Tulang Pinggang Mereka Hingga Mereka Berdua Ambruk Di Hadapan Taeyong.

Pria Cantik Itu Menghindari Kedua Pria Mesum Itu Dan Merapat Menuju Jaehyun Karena Ia Masih Sangat Takut.

"Sudah Ku Katakan Bukan, Kalian Seharusnya Tidak Melawan Anak Muda Sepertiku. Rasakan Sendiri Akibatnya". Jaehyun Tersenyum Sinis Dan Berlalu Dari Hadapan Pria Mesum Yang Terkapar Itu Sembari Menggapai Jemari Taeyong Untuk Membawanya Menuju Mobil Nya Saat Ini Terparkir.

"Masuk". Taeyong Menurut Serta Tidak Banyak Memprotes Perlakuan Jaehyun, Justru Seharusnya Ia Berterima Kasih Karena Telah Ditolong Pria Bermarga Jung Itu.

"Terima Kasih Jaehyun".

"Hm". Taeyong Tersenyum Manis Disertai Tatapan Binarnya Yang Ia Tunjukkan Kepada Jaehyun. Pria Tampan Itu Padahal Sedang Fokus Menyetir, Namun Ia Juga Menyadari Jika Taeyong Sedang Memperhatikannya.

"Kenapa?".

"Eh?". Taeyong Sedikit Terkejut Saat Jaehyun Bertanya Sesuatu Kepadanya. Maksudnya Apa Taeyong Pun Tidak Mengerti. Hingga Saat Lampu Merah Sedang Menyala Terang, Jaehyun Menoleh Menatap Taeyong Yang Sedikit Tersentak Karena Sedari Tadi Ia Juga Menatap Pria Tampan Itu Dengan Tatapan Memuja.

"Kenapa Melihat ku Seperti Itu?". Tanya Jaehyun Yang Kini Sepenuhnya Sudah Menghadap Ke Arah Taeyong Dan Membuat Pria Cantik Itu Kelabakan.

"O-Oh Itu Hehe, Tidak Ada Apa-apa". Jaehyun Sungguh Tidak Percaya Dengan Kata-kata Pria Cantik Itu.

"Benarkah?". Yang Taeyong Lakukan Adalah Menyembunyikan Wajah Meronanya Sembari Mengangguki Perkataan Jaehyun.

"Kau Tidak Berniat Menciumku Lagi? Hm?". Tubuh Taeyong Menegang Seketika Saat Mendengar Suara Jaehyun Begitu Dekat Dengan Telinganya Bahkan Terdengar Seperti Bisikan.

"I-Itu--". Iya Taeyong Baru Mengingat Jika Kemarin Ia Dengan Berani Mengecup Pipi Jaehyun Sebelum Meninggalkan Apartement Pria Tampan Itu. Oh Astaga Betapa Malunya Lee Taeyong, Bahkan Kini Wajahnya Telah Merona Hingga Ke Telinga.

"Itu Apa? Katakan Taeyong?".

"I-Itu Aku Hanya Refleks, Hehe Iya Itu Aku Tidak Sengaja". Jaehyun Yang Mendengar Alasan Taeyong Menjadi Terkekeh Kecil Sehingga Membuat Pria Cantik Itu Blank Ketika Mendengar Kekehan Dari Seorang Jung Jaehyun. Sungguh Jaehyun Baru Mengetahui Jika Taeyong Itu Sangat Menggemaskan.

"Refleks?". Taeyong Mengangguk Kecil Tanpa Berani Menatap Ke Arah Jaehyun Yang Sedang Menatapnya Intens. Beberapa Detik Kemudian Mata Taeyong Membulat Sempurna Ketika Ia Merasakan Bibir Jaehyun Sudah Menempel Sempurna Pada Bibir Tipisnya. Semua Hal Ini Membuat Jantung Jaehyun Maupun Taeyong Berdetak Dengan Sangat Gila.

Pria Cantik Itu Memejamkan Matanya Serta Membiarkan Jaehyun Mencuri Ciuman Pertamanya Toh Taeyong Sudah Sangat Lama Menunggu Hal Ini. Jaehyun Yang Melihat Mata Pria Cantik Itu Tertutup Mulai Melumat Bibir Pria Cantik Itu Secara Perlahan, Jemari Pria Cantik Secara Otomatis Berpindah Mengalung Pada Leher Jaehyun Dan Menarik Tengkuk Pria Tampan Itu Untuk Semakin Memperdalam Ciuman Mereka.

Jaehyun Bahkan Tidak Bisa Berhenti Karena Entah Mengapa Bibir Taeyong Itu Terasa Begitu Manis Dan Ia Rasanya Ingin Terus Menyesap Bibir Itu Hingga Membengkak.

"Eumphh". Taeyong Menepuk Bahu Jaehyun Tanda Ia Sudah Tidak Bisa Mengimbangi Ciuman Jaehyun, Ia Sudah Harus Membutuhkan Oksigen Saat Ini Juga. Dan Jaehyun Yang Tentunya Mengerti Pun Melepas Ciuman Mereka Serta Menatap Wajah Terengah Taeyong Yang Berada Di Hadapannya.

"Itu Adalah Ciuman Pertamaku". Bisik Jaehyun Tepat Di Depan Bibir Taeyong. Sedangkan Pria Cantik Itu Sudah Tidak Tahu Bagaimana Cara Menyembunyikan Wajah Meronanya, Bahkan Kini Ia Memegang Erat Seltbeat Yang Terpasang Pada Tubuhnya.

"Lee Taeyong. Mengapa Kau Sangat Memikat". Taeyong Mengulum Senyumnya Lalu Ia Memberanikan diri Menatap Jaehyun Yang Hanya Berjarak Beberapa Inci Dari Wajahnya.

"B-Bukankah Kau Sangat Tidak Menyukaiku?". Jaehyun Menarik Diri Dan Mulai Menjalankan Mobilnya Kembali Saat Lampu Sudah Berubah Menjadi Hijau.

"Kau Ingin Tau Jawabannya?". Dan Tentu Taeyong Mengangguk Dengan Antusias Mendengar Pertanyaan Dari Jung Jaehyun.

"Sejujurnya Aku Sangat Suka Saat Melihat Bagaimana Kau Selalu Memperhatikan Diriku Dan Selalu Ingin Berada Di Dekatku. Itu Membuatku Merasa Sangat Diinginkan Olehmu. Selama Ini Aku Tidak Bisa Mengekspresikan Apa Yang Ada Di Dalam Hatiku, Saat Aku Bersikap Kasar Padamu, Sejujurnya Disaat Itu Aku Tidak Tahu Harus Menanggapimu Dengan Cara Bagaimana. Aku Tidak Bisa Seperti Pria Lain Yang Bisa Mengungkapkan Segala Rasa Dihatinya, Dan Setiap Saat Aku Mengusirmu Atau Bersikap Kasar Padamu Aku Selalu Merutuki Kebodohanku Setelahnya. Aku Selalu Bertingkah Seperti Itu Karena Aku Tidak Tahu Apa Yang Harus Aku Lakukan Untuk Bersikap Manis Kepadamu". Taeyong Merasakan Jika Hatinya Ditumbuhi Banyak Bunga Dengan Kupu-kupu Yang Saling Berterbangan Di Dalamnya.

"Jaehyun, Aku Tidak Pernah Memintamu Untuk Berlaku Manis Padaku. Aku Sudah Sangat Suka Dirimu Yang Seperti Ini".

Jaehyun Tertegun Mendengar Jawaban Dari Pria Cantik Yang selama Ini Selalu Menebar Senyum Manis Itu Kepadanya. Mobil Yang Ia Kendarai Pun Telah Memasuki Kawasan Universitas Serta Memarkirkan Di Antara Puluhan Mobil Yang Berjejer Rapi Di Depan Sana. Mereka Belum Ada Yang Berniat Turun Serta Masih Menerawang Fikiran Masing-masing.

"Mau Pergi Ke Suatu Tempat?".

"Kau Mau Membawaku Membolos?". Jaehyun Terkekeh Kecil Dan Mengangguki Taeyong Yang Memberi Tatapan Geli Kepadanya.

"Emb- Baiklah Aku Akan Ikut Untuk Hari Ini. Kurasa Membolos Satu Hari Juga Tidak Masalah". Dengan Begitu, Jaehyun Kembali Mengeluarkan Mobilnya Dari Parkiran Universitas Dan Kembali Keluar Dari Universitas Untuk Pergi Menuju Suatu Tempat. Rasanya Jaehyun Ingin Banyak Berbicara Kepada Pria Cantik Itu, Entah Lah Jaehyun Juga Tidak Mengerti Dengan Rasa Nyaman Yang Hinggap Di Hatinya. Ia Tau Jika Selama Ini Hatinya Telah Menyukai Taeyong, Ia Hanya Ingin Memastikan Apakah Ia Juga Mencintai Taeyong.

"Emb Kita Akan Kemana?".

"Ke Hotel".

"A-Apa?". Taeyong Tidak Salah Dengar Kan?

Dan Ternyata Benar Apa Yang Pria Tampan Itu Katakan. Jaehyun Membawa Taeyong Menuju Hotel Yang Terletak Di Atas Perbukitan Dengan Pemandangan Yang Menakjubkan. Mereka Keluar Dari Mobil, Dan Jaehyun Menuju Receptionis Untuk Cek In Serta Membawa Taeyong Menuju Lift Yang Akan Membawa Mereka Ke Kamar Yang Telah Jaehyun Pesan.

"Lantai 20?". Gumam Taeyong Saat Melihat Jaehyun Menekan Angka 20 Pada Tombol Lift Yang Akan Membawa Mereka.

"Emb Jaehyun Untuk Apa Kita Kemari?". Karena Sejujurnya Taeyong Sangat Penasaran Mengapa Jaehyun Membawanya Ke Hotel Ini. Tentunya Taeyong Sudah Memikirkan Hal Yang Tidak-tidak Saat Ini.

"Hanya Ingin Mencari Ketenangan. Aku Ingin Banyak Berbicara Denganmu". Taeyong Yang Mendengar nya Kembali Mengulum Senyum Dan Mengangguk Mengerti.

Ckling!!!

"Ayo Masuk". Taeyong Mengangguk Pada Jaehyun Dan Memasuki Kamar Yang Telah Jaehyun Pesan Di Lantai 20. Begitu Taeyong Masuk, Pria Cantik Itu Hanya Bisa Menganga Melihat Keindahan Kota Yang Tersaji Di Hadapan Matanya. Dari Atas Sana, Mereka Bisa Melihat Betapa Indahnya Kota Di Pagi Hari Yang Seperti Tertutup Kabut. Taeyong Tidak Pernah Melihat Pemandangan Seindah Ini.

"Kau Suka?". Taeyong Menoleh Pada Jaehyun Dan Mengangguk Cepat.

"Suka Sekali. Ini Sangat Indah". Jaehyun Menghela Nafas Sebelum Mengatakan Sesuatu Kepada Taeyong.

"Taeyong?".

"Hm?".

"Jadilah Kekasihku". What!!! Taeyong Sungguh Terkejut Mendengar Pernyataan Yang Baru Saja Dilontarkan Jaehyun. Apakah Pria Tampan Itu Sedang Mabuk? Pikir Taeyong.

"Jaehyun Kau--".

"Aku Serius Tae. Apa Kau Bersedia? Aku Ingin Membuka Hati Untukmu, Aku Ingin Merasakan Kasih Sayang Yang Sesungguhnya Bersamamu. Katakan Taeyong, Apa Kau Bersedia?". Taeyong Tidak Tahu Lagi Harus Mengatakan Apa Untuk Menjawab Pertanyaan Dari Jung Jaehyun. Ia Sudah Gugup Setengah Mati Sekarang.

"A-Aku, B-Bersedia". Jaehyun Pun Tersenyum Tampan Dan Merasa Hatinya Menghangat Karena Tidak Mendapatkan Penolakan Sama Sekali Dari Pria Cantik Itu.

"Terima Kasih Taeyongie. Aku Berjanji Tidak Akan Mengecewakan mu". Taeyong Membalas Senyuman Jaehyun Dengan Senyuman Manisnya.

"Emb-- Aku Menyayangimu Jaehyun". Jaehyun Menarik Taeyong Menuju Pelukan Hangatnya Dan Mulai Sekarang Ia Berjanji Tidak Akan Pernah Berlaku Kasar Lagi Terhadap Taeyong. Mungkin Ia Akan Mulai Bersifat Manis Hanya Bersama Pria Cantik Itu.

"Sampai Kapan Kita Akan Disini Hyunie?".

"Kita Pulang Besok".

"Emb Baiklah". Jaehyun Pun Melepas Pelukan Taeyong Serta Mengecup Kening Pria Cantik Itu Dengan Lembut. Rasanya Hati Jaehyun Dan Taeyong Terasa Sangat Nyaman Saat Ini.

🔥Limitless🔥


Taeyong Tidak Tahu Jika Takdir nya Akan Menjadi Seperti Ini Sebelumnya. Ia Tidak Mengira Jika Ia Akan Menjadi Kekasih Dari Jung Jaehyun Mulai Sekarang, Hari Ini, Jam Ini Dan Detik Ini Juga.

Ia Tidak Menyangka, Padahal Baru Kemarin Ia Masih Mengejar-Ngejar Pria Bermarga Jung Itu Bahkan Selalu Ditolaknya Berkali-Kali Selama Ini. Namun Mungkin Karena Sifat Pantang Menyerah Taeyong Yang Tiada Batas, Dan Juga Rasa Suka Dari Jaehyun Yang Sangat Senang Mendapat Perhatian Dari Pria Cantik Itu.

"Hey". Taeyong Tersentak Saat Merasakan Sebuah Lengan Kekar Memeluk Pinggangnya Dari Arah Belakang. Sejujurnya Taeyong Masih Belun Terbiasa Akan Sikap Manis Jaehyun Seperti Ini.

"Kau Melamun?". Taeyong Tersenyum Dan Menggeleng.

"Tidak, Aku Sedang Menatap Indahnya Pemandangan. Aku Suka Sekali". Jaehyun Juga Ikut Senang Jika Taeyong Merasa Bahagia. Sebisa Mungkin Jaehyun Akan Membahagiakan Taeyong Karena Sekarang Pria Cantik Itu Akan Menjadi Prioritas nya.

"Sudah Malam, Lebih Baik Masuk. Kau Bisa Kedinginan Disini". Taeyong Tersenyum Manis Pada Jaehyun Sebelum Ia Menuruti Apa Perkataan Dari Pria Yang Sangat Ia Kagumi Itu. Pria Cantik Itu Mengekori Kemanapun Jaehyun Pergi, Tidak Memberi Celah Agar Mereka Saling Berjauhan. Ingat Kan Jika Taeyong Adalah Seorang Pria Cantik Yang Memiliki Sifat Pantang Menyerah Tanpa Batas?

Jaehyun Yang Merasa Diikuti Menjadi Merasa Gemas Sendiri Dan Dengan Segera Menolehkan Tubuhnya Hingga Pria Cantik Itu Tidak Sengaja Menabrak Dada Bidang Jaehyun Karena Terlalu Fokus.

Dugh!!

"Akhh !! Keras Sekali". Ringis Taeyong Sembari Mengusap-usap Hidungnya Yang Baru Saja Menabrak Dada Bidang Jaehyun.

"Ada Apa Denganmu Yongie? Kau Baik-Baik Saja Kan?". Taeyong Menjadi Salah Tingkah Mendapat Tatapan Teduh Dari Jung Jaehyun.

"Emb- A-Aku Iya. Aku Baik-baik Saja". Jaehyun Tersenyum Melihat Tingkah Gugup Taeyong Seperti Ini. Sangat Menggemaskan.

"Aku Akan Mandi, Kau Bisa Memesan Makanan Jika Mau. Okey Taeyongie?". Taeyong Mengangguk Pada Jaehyun Hingga Membuat Pria Tampan Itu Kembali Tersenyum Serta Mengangkat Jemari nya Untuk Mengusak Surai Pria Cantik Itu. Dan Setelahnya, Jaehyun Benar-benar Meninggalkan Taeyong Untuk Menuju Ke Kamar Mandi.

"Huweee Aku Bisa Terkena Serangan Jantung Jika Seperti Ini Hiks".

Beberapa Menit Kemudian, Jaehyun Keluar Dari Kamar Mandi Hanya Dengan Lilitan Handuk Pada Pinggangnya, Dan Taeyong Bisa Melihat Secara Live Delapan Kotak Di Perut Putih Jung Jaehyun Hingga Rasanya Taeyong Ingin Pingsan Serta Mimisan.

Jaehyun Menoleh Menatap Taeyong Yang Sedang Berwajah Blank Menatap Ke Arahnya Menjadi Tersenyum Geli, Wajah Itu Sangat Lucu Dan Jaehyun Tidak Tahan Untuk Tidak Menggodanya.

"Taeyongie?". Pria Cantik Itu Terkejut Serta Membulatkan Matanya Saat Melihat Jaehyun Perlahan Berjalan Ke Arahnya Sembari Membawa Handuk Lebih Kecil Di Tangannya.

Taeyong Benar-benar Harus Menahan Nafas Saat Melihat Jaehyun Sudah Berada Dihadapannya Yang Kini Sedang Duduk Di Atas Ranjang Dan Jaehyun Menatapnya Intens.

"Hey, Apa Yang Kau Fikirkan Hm?". Taeyong Mengerjap Beberapa Kali Sebelum Tersenyum Kecil Kepada Jaehyun.

"T-Tidak Ada Hyunie. Ada Apa?".

"Aku Meminta Tolong Padamu Agar Mengeringkan Suraiku".

"Baiklah, Kemarikan Handuknya". Jaehyun Tersenyum Sampai Dimplenya Terlihat Dan Memberikan Handuk Kecil Itu Kepada Taeyong. Lalu Ia Mengambil Posisi Berjongkok Di Hadapan Pria Cantik Itu. Dengan Senang Hati Taeyong Mengusak-usak Untuk Mengeringkan Surai Jaehyun Menggunakan Handuk Kecil Yang Berada Di Tangannya.

Jaehyun Menikmati Usapan Taeyong Pada Surainya, Rasanya Begitu Nyaman Hingga Ia Menenggelamkan Wajahnya Pada Perut Pria Cantik Itu Dan Menghirup Aroma Harum Yang Taeyong Miliki.

"Jae~ Jangan Menggesekkan Hidungmu. Kau Membuatku Geli".

"Benarkah?". Taeyong Mengerucutkan Bibir Sembari Mengangguk Ketika Jaehyun Mendongak Untuk Menatap Wajahnya. Namun Bukannya Berhenti, Justru Kini Jaehyun Semakin Gencar Menggerakkan Hidungnya Pada Perut Ramping Pria Cantik Itu Hingga Si Cantik Merasa Kegelian Akibat Ulahnya.

"Haha Jaehyunie Hentikan, Jangan !!".

"Tidak Mau".

"Hihi Hyunie~~ Aku Mohon Hentikan". Taeyong Mencoba Mendorong Bahu Jaehyun Agar Pria Tampan Itu Mau Menghentikan Perbuatannya Yang Membuat Perutnya Tergelitik. Taeyong Mendorongnya Dengan Kuat, Hingga Akhirnya Jaehyun Terjengkang Ke Belakang Namun Ternyata Jaehyun Juga Menarik Taeyong Hingga Keduanya Saling Tindih Di Atas Karpet Dengan Taeyong Berada Di Atas Jaehyun. Hidung Mereka Bahkan Saling Bersentuhan.

Taeyong Merasakan Jantungnya Berdetak Sangat Kencang Ketika Melihat Tatapan Jaehyun Yang Begitu Intens Kepadanya. Deru Nafas Mereka Saling Bersahutan Satu Sama Lain, Rasanya Tidak Ada Yang Ingin Menarik Diri Dan Mereka Masih Ingin Berada Dalam Posisi Seperti Ini. Jaehyun Sangat Larut Dalam Tatapan Mata Bulat Berbinar Milik Pria Cantik Itu Dan Perlahan Wajahnya Mendekat Untuk Kembali Merasakan Bibir manis Milik Pria Cantik Yang Telah Menjadi Kekasih Hatinya Ini.

Taeyong Memejamkan Mata Cantiknya Ketika Ia Merasakan Bibir Penuh Itu Menyapu Lembut Bibir Tipisnya Serta Memberikan Lumatan-Lumatan Kecil Yang Memabukkan. Jung Jaehyun Adalah Good Kisser.

Dalam Hitungan Detik Jaehyun Membalik Posisi Hingga Taeyong Saat Ini Berada Dibawah Kuasanya, Ini Terlalu Mengejutkan Tetapi Inilah Yang Taeyong Inginkan. Ia Mengalung kan kedua Tangannya Pada Leher Jenjang Jaehyun Dan Pria Tampan Itu Kembali Melumat Bibir Tipis Itu Seakan Tiada Hari Esok.

"Mmphh". Jemari Kekar Jaehyun Merambat Untuk Membuka Dan Menyingkap Pakaian Yang Pria Cantik Itu Kenakan Dengan Masih Mengecupi Bibir Itu Dengan Lembut. Mata Itu Mulai Menatapnya Sayu, Dan Jaehyun Bukan Pemuda Baik Yang Tidak Mengerti Arti Tatapan Itu.

Jaehyun Menyudahi Ciuman Mereka Dan Mengangkat Tubuh Mungil Itu Untuk Ia Letakkan Di Atas King Size Yang Tersedia Disana. Taeyong Ditidurkan Disana Dengan Jaehyun Yang Kembali Menindih Tubuh Mungil Itu Disertai Tatapan Intensnya Yang Membuat Jantung Taeyong Berdetak Dengan Sangat Kencang.

"J-Jae?".

Jaehyun Tidak Mengatakan Apa pun. Yang Ia Lakukan Adalah Kembali Memagut Bibir Tipis Pria Cantik Itu Dan Membuka Perlahan Pakaian Atas Taeyong Hingga Pria Cantik Itu Kini Half Naked.

"Nghh Emphh". Jaehyun Menyentuh Tubuh Itu Dengan Sensual Dan Perlahan-lahan, Tanpa Melepaskan Pagutan Bibirnya Dari Bibir Taeyong.

Pria Cantik Itu Tentu Suka, Ia Selalu Membayangkan Dirinya Seperti Ini Bersama Pria Tampan Yang Sangat Ia Gilai Selama Ini.

"Kau Milikku Lee Taeyong". Deep Voice Jaehyun Mengalun Merdu Hingga Membuat Taeyong Meremas Kuat Bahu Jaehyun. Rasanya Taeyong Ingin Terbang Melayang Menuju Langit Ke Tuju Saat Jaehyun Mengusap-usap Kaki Rampingnya Dengan Lembut.

"A-Aku Hanya Mencintaimu Jaehyun. Aku Milikmu". Jaehyun Kembali Melumat Bibir Tipis Pria Cantik Itu Dan Pria Cantik Itu Sangat Pasrah Serta Membiarkan Jaehyun Melepas pakaian Bawahnya. Sepertinya Mereka Akan Melakukan Hal Yang Lebih Jauh Lagi.

"Boleh Aku Melakukan nya Hm?". Taeyong Mengalungkan Kedua Tangannya Pada Leher Jaehyun.

"Ini Yang Aku Inginkan Jaehyunie". Taeyong Tersenyum Nakal Dengan Jemarinya Yang Perlahan Melepas Handuk Yang Menutupi Daerah Privasi Jaehyun. Dan Tanpa Aba-aba Pria Cantik Itu Meremas Kejantanan Jaehyun Dengan Gemas.

"Sssshh Kau Benar-benar Sangatlah Nakal".

"Masuki Aku Hyunie". Jaehyun Menggeram Rendah Dan Membuka Kedua Kaki Taeyong Hingga Memperlihatkan Hole Pink Milik Pria Cantik Itu.

"Jangan Menyesali nya Sayang. Ini Akan Sakit". Taeyong Terlihat Mengangguk Pada Jaehyun Dan Membiarkan Jaehyun Memberi Pemanasan Pada Kejantanannya Terlebih Dahulu Sebelum Memasuki Hole Itu Secara Perlahan-lahan.

"A-Ahh!!! K-Kenapa Sakithh Sekali Hikss". Jaehyun Menghentakkan Kejantanan nya Dengan Sekali Dorongan Hingga Langsung Mengenai Sweet Pot Terdalam Taeyong Dan Membuat Pria Cantik Itu Meremat Sprei Dengan Kuat Saat Rasanya Tubuh nya Akan Terbelah Menjadi Dua Bagian.

Jaehyun Menunduk Untuk Memberikan Kecupan Menenangkan Pada Bibir Tipis Yang Sedikit Terbuka Itu Agar Mengurangi Rasa Sakit Yang Pria cantik Itu Rasakan.

"P-Penuhh O-Ohh".

"Aku Sshh Akan Bergerak Sekarang Sayang". Jaehyun Tau Ini Yang Pertama Kali Untuk Nya Maupun Taeyong, Dan Ia Merasa Melayang Saat Kejantanan nya Terasa Sangat Terjepit Di dalam Hole Pria Cantik Itu Serta Teremas Dengan Sangat Kuat. Rasanya Sungguh Membuat Jaehyun Gila.

"P-Pelanhh Ughh Pelan Hyunie". Jaehyun Mengangguk Dengan Tatapan Intensnya Pada Taeyongnya Lalu Perlahan Jaehyun Menggerakkan Kejantanannya Di dalam Hole Pria Cantiknya Itu Dengan Perlahan-lahan.

"A-Ahh ahh O-Oh L-Lebih Cepat !!! D-Disana Hyuniehh".

"Sshh Disini Hm?". Jaehyun Menumbuk Spot Itu Berkali-kali Saat Ia Melihat Wajah Frustasi Taeyongnya Yang Begitu Erotis. Sexy Dan Menggairahkan.

"Y-Yah Disana Ahh ahhh Disanah O-Oh Jaehyunieh Nikmath Heunghh!!".

"Aaahh Sshh Kau Sangat Ketathh Taeyonghh". Jaehyun Menunduk dan Menghabisi Leher Itu Dengan Ciumannya Yang Menuntut. Ia Memberikan Sebuah Tanda Pada Pria Cantik Itu Yang Akan Menunjukkan Pada Semua Orang Bahwa Taeyong Hanyalah Milik Jung Jaehyun Seorang.

"Hah Hah Jaehyunhh Dalamhh Ohh Dalamhh Sekalihh".

"Ssshh Kau Suka Hm?".

"A-Ahh Ahhh ahh Aku S-Suka Oh Suka!!". Jaehyun Meremas Pinggang Ramping Taeyong Dan Mengecupi Dada Pria Cantik Itu Sesekali Menggigiti Niple Pink Yang Sangat Menggoda nya Itu. Taeyong Tidak Bisa Diam Dan Meremas-remas Sprei Terkadang Berpindah Meremas Surai Belakang Jaehyun Saat Dirasa Ia Tidak Mampu Menahan Nikmatnya Permainan Jaehyun.

"O-Ohhh Jaehyuniehhh Ahhh !!!".

"SHIT!!! N-Nikmathh". Jaehyun Menggerakkan Kejantanannya Dengan cepat Serta Sedikit Brutal, Ia Ingin Memasuki Dunia Putihnya.

"Ah A-Ahhh Akuhh Jaehyunieh Akuhh- Inginhh--". Jaehyun Menekuk Lutut Pria Cantik Itu Serta Mengapitnya Dengan Kedua Lengannya Saat Ia Bisa Merasakan Jika Pria Cantik Itu Akan Orgasme.

"Ssshh Tahan Sebentar Sayang, Kita Harus K-Keluarhh Bersama".

"Eunghh Ahh ahh ahhh, Lebih Oh Lebih cepat!!!". Jaehyun Menggerakkan Pinggulnya Dengan Sangat Cepat Hingga Bunyi Kecipak Mendominasi Kamar itu Disertai desahan Tertahan Yang saling Bersahutan Diantara Mereka Berdua.

"K-Keluarrhh Jaehyunieh Keluarhhh AAAAHHH!!!".

"O-Oh Fuckkhh Taeyongieh!!!". Keduanya Orgasme Secara Bersama-sama Dan Tubuh Mereka Dipenuhi Peluh Yang Menghiasi. Nafas Saling Bersahutan Juga Tersengal-Sengal. Ini Adalah Malam Yang Panas Bagi Jaehyun Dan Taeyong. Mereka Pun Tertidur Dengan Posisi saling Memeluk Karena Merasa Sedikit Lelah Dengan Tubuh Mereka. Jaehyun Tersenyum Saat Mendapati Kenyataan Bahwa Taeyong Telah Memberikan Segalanya Untuk Jaehyun. Dan Jaehyun Pun Berjanji Tidak Akan Menyakiti Taeyong Sekecil Apapun Itu.

TBC.

***

Continue Reading

You'll Also Like

477K 24.2K 45
Bagi Elena, pernikahan bersama Kaisar hanyalah sebuah pengorbanan untuk balas budi.
1.6M 53.2K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
1.2M 99.7K 33
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
3.1M 223K 29
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...