Pagi itu, cahaya matahari yang hangat menyapa wajah-wajah ceria para siswa saat mereka memulai hari pertama mereka di SMA Nusantara. Langit biru yang cerah menyatu dengan indahnya pohon-pohon hijau yang berjejer di sekitar halaman sekolah. Burung kepodang berkicau riang di atas ranting-ranting, menambah kesan damai dan sejuk di pagi itu.
SMA Nusantara, sebuah institusi pendidikan bergengsi yang terletak di Jakarta, memulai tahun ajaran baru dengan semangat yang tinggi. Sebagai salah satu sekolah ternama di sekitarnya, reputasinya tak diragukan lagi, dan biaya pendidikannya pun mencerminkan kualitasnya yang tinggi.
Tepat pukul 07.00 WIB, bel masuk kelas berbunyi nyaring, menggetarkan udara pagi yang tenang. Para siswa membanjiri koridor sekolah, berjalan dengan tertib menuju kelas masing-masing. Di antara keramaian itu, para murid angkatan 15 dengan antusiasme mencari tempat duduk favorit mereka di kelas. Tidak heran jika para pemalas cenderung memilih bangku paling belakang, seperti yang dilakukan oleh Kevin yang kini memasuki kelas 10 IPS, ia selalu berakhir di peringkat terakhir di SMP karena sifat malasnya.
Kehadiran wali kelas di kelas IPS dan IPA diiringi senyuman hangat dari para murid baru. Wali kelas adalah sosok penting dalam kehidupan sekolah, menjadi mentor dan pembimbing bagi para siswa. Saat mereka memasuki ruang kelas, suasana semakin hangat dengan sambutan meriah dari para siswa.
Proses pengabsenan dimulai, di mana wali kelas memanggil nama-nama siswa secara alfabetis dari A-Z. Setiap siswa dipanggil untuk maju ke depan kelas dan memperkenalkan dirinya. Ini merupakan momen penting yang memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memulai hubungan baik dengan guru dan teman-teman sekelas mereka. Suasana ruang kelas dipenuhi dengan suara ramai para siswa yang saling bertegur sapa dan tawa kecil, menciptakan aura kehangatan dan keakraban di antara mereka.
To Be Continued...