"Mamah, Jungwoo pulang!" teriak Jungwoo yang baru saja turun dari mobil.
"Berisik. Mana? Kamu jadi beli gak janda bolong nya?" tanya Mamah yang sedang menyiram tanaman nya.
"Beli dong" mata Mamah berbinar.
"Mana?"
"Bentar, Jungwoo ambilin dulu" tak butuh waktu lama Jungwoo kembali dengan tanaman janda bolong.
"Ya Allah, Jungwoo anak kesayangan Mamah baik banget"
"Iya dong. Mamah tau gak ini harganya berapa?"
"Enggak"
"Seratus dua puluh juta Mah harga nya"
"Terus? Kamu mau perhitungan sama Mamah gitu?"
"Enggak kok, Jungwoo cuman kasih tau doang"
"Lagian uang segitu gaada apa-apa nya sama gaji kamu selama sebulan"
"Udah lah terserah Mamah, Jungwoo mau mandi" ucap Jungwoo lalu menaruh janda bolong di bawah.
-
Jaehyun baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Hanya handuk putih yang melilit di pinggangnya sedangkan badan shirtles terpampang dengan jelas.
Jaehyun menghampiri Rose yang sedang bersiap di depan meja rias.
"Baby" Jaehyun memeluk Rose dari belakang secara tiba-tiba membuat perempuan itu terlonjak kaget.
"Sana ih pake baju dulu"
"Pakein" mata Rose melotot mendengar perkataan Jaehyun.
"Pake sendiri ya, aku mau make-up dulu"
"Sayang" rengek Jaehyun membuat Rose menghela nafas panjang.
Rose berdiri, mencari baju yang pas di lemari, lalu memakaikan nya ke Jaehyun.
"Baju pilihan kamu gak pernah mengecewakan" puji Jaehyun.
"Sini aku keringin rambut kamu dulu" ucap Rose dengan hair dryer hitam yang ada di tangannya.
Disaat Rose sibuk mengeringkan rambut nya Jaehyun sibuk memandang wajah nya. Betapa beruntung nya dirinya mendapatkan istri seperti Rose yang perhatian, pengertian, lembut, pintar masak, mandiri sekaligus cantik.
-
"Mau kemana Bang?" tanya Hara, adik perempuan Winwin yang baru menginjak dunia perkuliahan itu.
"Menurut lo?" tanya balik Winwin yang memandang penampilan dirinya dari atas sampai bawah.
"Dokter hewan lagi?"
"Nanya mulu idup lo"
"Nyusahin banget emang si Kitty, kenapa gak dibuang aja Bang?"
"Hara kampret!" ucap Winwin yang sudah emosi.
Hara dengan cepat lari meninggalkan Abang nya. Sedangkan Winwin hanya mampu menghela nafas beratnya.
"Sadar Win, dia adek lo, jangan di baku hantam" kata Winwin menenangkan dirinya sendiri.
Senyum nya mengembang melihat Kitty yang ada di dalam tas kucing khusus yang sengaja ia beli.
"Ayo Kitty kita berangkat!"
-
"Kamu nyari buku apa?" tanya Mark. Pasalnya mereka sudah satu jam lebih berada di toko buku, tetapi Mina belum juga menemukan buku yang harus dibeli.
"Novel" jawab Mina lalu mengambil salah satu novel dan membaca sinopsis nya.
"Hm terus?"
"Sebenernya aku udah tertarik sih sama dua novel ini"
"Yaudah beli aja dua-duanya"
"Ih jangan nanti uang bulanan aku abis" maklum, Mina masih mahasiswi semester lima.
"Ayo aku bayarin aja"
"Gak ah nanti ngerepotin" tolak Mina.
"Justru kalo kamu ngerepotin, aku seneng"
-
Angin sejuk menerpa wajah Jisoo dan Yuta. Mereka berdua tengah berjalan di taman kota menikmati cuaca di sore hari.
"Yuta, aku malu-maluin kamu ya?" tanya Jisoo tiba-tiba.
"Hah? Kamu kenapa nanya kaya gitu?" tanya balik Yuta.
"Gapapa, aku cuman pengen tau aja"
"Kamu kenapa hm? Lagi ada masalah? Mau coba cerita sama aku?" tanya Yuta yang dibalas gelengan kepala oleh Jisoo.
"Terus kamu kenapa sayang?" tanya Yuta lagi.
"Gapapa ih dibilangin" Jisoo berkata lagi. "Aku mau es krim" ucap Jisoo seraya menunjuk kedai ice cream yang ada di sebrang sana.
Yuta mengeggam tangan Jisoo lalu berjalan ke arah kedai ice cream.
"Es krim rasa choco mint nya satu Mbak" Jisoo memandang Yuta yang ada di sebelahnya.
"Kamu rasa apa?"
"Matcha aja"
"Tambah es krim rasa matcha nya satu ya"
Tak butuh waktu lama, es krim pesanan mereka sudah jadi.
"Jadi lima puluh ribu Kak"
Jisoo yang hendak mengeluarkan dompetnya pun ditahan oleh Yuta. "Biar aku aja yang bayar" ujar Yuta sambil menyerahkan selembar uang berwarna biru kepada Mbak kedai ice cream.
Mereka berdua memilih duduk di salah satu bangku taman yang sudah tersedia.
Yuta memandang Jisoo yang sedang sibuk menikmati es krimnya. Wajah Jisoo terlihat sangat damai, selain itu Jisoo juga orang yang periang, sangat berbeda sekali dengan dirinya.
"Kamu suka rasa es krim yang gak banyak disukai orang" ujar Yuta.
"Iya dong aku kan unik" balas Jisoo disertai kekehan.
Bapak Jung yang kalo lagi manja pasti ndusel-dusel
Mbak rojeh yang selalu pengertian sama suaminya
Mas uwu si pemburu janda bolong
Mas menang yang sayang banget sama kucingnya
Mas atuy yang soft nya sama mbak jisoon doang
Mbak jisoon si manusia unik