The Rejected (TELAH TERBIT)

By SanyPthsn

498K 41.9K 4.6K

"Sudahlah, kau sudah membuatku terlalu muak dengan hanya mendengar namamu saja dan sekarang kau menjadi mate... More

Chapter One: The Rejected
Chapter Two: The Rejected
Chapter Three: The Rejected
Chapter Four: The Rejected
Chapter Five: The Rejected
Chapter Six: The Rejected
Chapter Seven: The Rejected
Chapter Eight: The Rejected
Chapter Nine: The Rejected
Chapter Ten: The Rejected
Chapter Eleven: The Rejected
Chapter Tweleve: The Rejected
Chapter Thirteen: The Rejected
Chapter Fourteen: The Rejected
Chapter Fifteen: The Rejected
Chapter Sixteen: The Rejected
Chapter Seventeen: The Rejected
Cuap cuap ehe
Chapter Eighteen: The Rejected
Chapter Eighteen pt 2: The Rejected
Chapter Nineteen: The Rejected
Chapter Twenty: The Rejected
Chapter Twenty-One: The Rejected
Cuap cuap pt.2 ehe
Chapter Twenty-three: The Rejected
Chapter Twenty-four: The Rejected
Chapter Twenty-five: The Rejected
Chapter Twenty-six: The Rejected
Chapter Twenty-seven: The Rejected
-Season 1, End-
Chapter One: The Rejected S.2
Chapter Two: The Rejected S.2
Chapter Three: The Rejected S.2
QnA?
Chapter Four: The Rejected S.2
Chapter Five: The Rejected S.2
Chapter Six: The Rejected S.2
Chapter Seven: The Rejected S.2
Chapter Eight: The Rejected S.2
Chapter Nine: The Rejected S.2
Chapter Ten: The Rejected S.2
Chapter Eleven: The Rejected S.2
Chapter Twelve: The Rejected S.2
Chapter Thirteen: The Rejected S.2
Chapter Fourteen: The Rejected S.2
Chapter Fifteen: The Rejected S.2
Chapter Sixteen: The Rejected S.2
Chapter Seventeen: The Rejected S.2
Chapter Eighteen: The Rejected S.2
Chapter Nineteen: The Rejected S.2
Chapter Twenty: The Rejected S.2
Chapter Twenty-One: The Rejected S.2
Chapter Twenty-two: The Rejected S.2
Chapter Twenty-three: The Rejected S.2
Chapter Twenty-four: The Rejected S.2
Chapter Twenty-five: The Rejected S.2
Chapter Twenty-six: The Rejected S.2
Chapter Twenty-seven: The Rejected S.2
Chapter Twenty-eight: The Rejected S.2
Chapter Twenty-nine: The Rejected S.2 (END)
The Rejected: Bedah Karakter
Extra Chapter: Alpha Gerald Story
Contract With Devil
Ayo kumpul dulu!
Cast
TELAH TERBIT (E-book Version)
Cara pembayaran

Chapter Twenty-two: The Rejected

8.7K 732 49
By SanyPthsn

Alice menyapa semua orang di SilverMoon Pack dengan ceria.

Entahlah, mood nya seakan naik  drastis saat dirinya bertemu dengan Hannah malam tadi.

"Nah, ini dia tuan putri yang kita tunggu" ujar Alpha Gerald yang sudah terduduk menunggu Alice di meja makan

"Maafkan aku, Alpha. Seperti nya aku bersiap terlalu lama" ringis Alice. Apalagi setelah melihat semua orang sudah bersiap untuk memulai sarapan.

Alice menatap orang orang yang ada di meja makan dengan tatapan bahagianya.

Alpha Gerald, bibi Oline, paman Steven. Bahkan Darren dan Jina pun ada disana.

Alice melangkah dan segera duduk di kursi yang berada tepat di samping Alpha Gerald.

Alice tersenyum cerah dan semua orang ikut memperhatikannya dengan senyuman tulus mereka.

Tentu saja.

Semua orang merasa turut bahagia dengan pertemuan Alice dan Hannah.

Yahh, biarpun memang semua orang sempat meringis saat melihat bagaimana sikap jujur Hannah pada orang orang yang dulunya menghina Alice.

Dan ya, Hannah membungkam mulut mereka dengan membuktikan jika Alice bukan wolf yang lemah.

Segera setelah Alice duduk, sarapan pagi itu dimulai dengan hening. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

"Nah Alice, bagaimana perasaanmu??" tanya Alpha Gerald dengan senyuman diwajahnya.

Makan malam sudah selesai, dan kini Alice, Darren dan Alpha Gerald berada di ruang keluarga pack house.

"Aku senang. Dan jujur saja, aku juga terkejut. Aku bisa bertemu dengan Hannah. Dari dulu, aku selalu mengira jika aku tidak memiliki wujud wolf seperti yang orang orang itu katakan padaku" jawab Alice

Kali ini, tidak ada tatapan sendu yang Alice tunjukkan. Hanya ada tatapan semangat yang terlihat dalam manik mata Alice.

"Sudah kubilang jika kamu hanya tinggal menunggu, Alice. Biarkan aku yang menghampirimu" sahut Hannah dengan nada riang

Alice tersenyum mendengar ucapan Hannah.

"Ya, Hannah. Kau benar. Maaf karena aku sempat mengira jika kamu tidak mempunyai wujud wolf" balas Alice

"Selamat, Alice. Aku harap kamu senang dengan kejutan yang satu itu." ujar Alpha Gerald dan Alice mengangguk

"Ohh dan lagi, jangan khawatir dengan orang orang yang menghina mu. Hannah sudah membungkam mulut mereka" ucap Darren dan Alpha Gerald tertawa

Alice seketika menatap Darren khawatir.

"Apa yang sudah di ucapkan Hannah??" tanya Alice gelisah

Ya, setelah mendengar suara Hannah dan beberapa kali berbincang dengannya membuat Alice mengetahui karakter wolfnya itu.

"Aku tidak berbicara macam macam. Aku hanya bilang, jika aku mendengar mereka membicarakan hal buruk tentang mu, maka bersiaplah" sangkal Hannah

Yahh, tentu saja Hannah. Maksudmu mungkin sama, tapi kata katamu jauh berbeda kan??

"Hannah hanya memperingatkan mereka. Dan wow, semua yang sudah memperlakukanmu dengan buruk akan segera datang untuk meminta maaf. Tunggu saja" jawab Darren dengan senyuman penuh arti

Tentu saja, kan?? Ancaman Hannah benar benar menyeramkan.

"Kalian membicarakanku?! Membicarakan Alice-ku?! Awas saja. Jika nanti kalian tertidur, aku akan masuk ke dalam mimpi kalian dan membuat kalian terjebak dalam mimpi buruk hingga kalian tidak mau tertidur."

"Ohh, kau yang waktu itu hampir melecehkan Alice kan?! Awas saja, akan ku buat 'milikmu' itu hancur bersamaan dengan masa depanmu bersama matemu yang entah masih dimana!"

"Membicarakanku?? Pilih menutup mulut kalian sendiri atau ku bungkam mulut dan mata kalian selamanya??"

"Tutup mulutmu atau kubuat mulutmu terbuka selamanya dan tidak bisa tertutup??Dan kalian akan menghabiskan seumur hidup kalian dengan mulut terbuka selamanya. Rasakan!"

Dan masih banyak lagi.

Percayalah, Darren saja sampai bergidik ngeri mendengarnya.

Hannah benar benar sadis.

Tapi hal itu berhasil membungkam mulut mulut jahat mereka.

Dan satu lagi. Jika Hannah sudah memiliki niat, dia akan segera melaksanakannya. Percayalah.

Alice menghela nafasnya dan mengangguk lega. Dia percaya pada perkataan Darren dan Hannah.

Astaga Alice. Kau benar benar polos.

Alpha Gerald tertawa dan menepuk kepala Alice dengan pelan. Dalam hatinya, dia benar benar bangga karena berhasil mempertemukan Alice dengan Hannah.

"Sekarang waktunya melatih skill mu, Alice. Aku tahu jika Hannah adalah wolf yang istimewa. Kalian sudah memiliki ikatan yang spesial. Apa yang sedang kamu rasakan, Hannah juga akan merasakannya. Begitupun dengan sebaliknya" jelas Alpha Gerald dan Alice kembali mengangguk

"Aku tebak, masih ada rahasia lain antara Alice dan Hannah. Ohh dan juga masa lalu mereka." ujar Jack tiba tiba

"Entahlah. Tapi aku yakin pasti ada. Segel Hannah terlalu kuat. Aku yakin pasti ada peristiwa yang membuat Moon Goddes memperkuat segel pada Hannah" sahut Alpha Gerald

"Alice, jika aku boleh tahu.. Bisa kamu ceritakan semua tentang masa lalumu??" tanya Alpha Gerald

Alice terdiam.

Tidak. Bukan berarti Alice keberatan dengan permintaan Alpha Gerald.

Hanya saja, Alice merasa jika sebagian ingatannya terlalu acak dan janggal.

Seakan akan ada beberapa bagian yang hilang.

Dan Alice baru menyadari ini.

Tapi Alice tersenyum dan mengangguk.

"Aku ingat dulu aku hidup bersama mom dan dad disebuah rumah dekat Pack house. Mom dan Luna Gissele berteman dekat, bahkan mungkin bisa dibilang seperti saudara." jawab Alice

Matanya terlihat menerawang jauh ke masa itu.

"Aku bersahabat dengan Darren dan Jayden. Kami sering bermain di taman dekat perbatasan Pack." sebuah senyuman tipis tersungging di bibir Alice dan Darren

"Entah bagaimana. Hari itu, saat kami sedang bermain di rumah pohon di tengah hutan, segerombolan rogue datang. Mereka menyerang ku, Darren dan Jayden. Entah bagaimana, aku tidak terlalu ingat. Tapi saat kami sedang akan bersembunyi, mom dan dad tiba tiba datang. Mereka menghampiri rogue itu dan menyerangnya." ujar Alice pelan

Senyumannya berubah menjadi senyuman hampa.

"Mom menghampiriku, memintaku untuk berlari menuju pack house yang terletak jauh dari rumah pohon. Aku segera menurutinya dan berlari menuju pack house. Aku ingat saat itu langit menggelap dan hujan mulai turun."

"Tanpa aku tahu jika saat itu merupakan saat terakhir aku bertemu dengan mom dan dad." tutup Alice

"Dan mulai saat itu, Jayden mulai berubah. Dia menghindariku dan Darren yang saat itu lebih sering bermain denganku. Dan ya, Alpha. Sejak saat itu, mereka semua mulai menindasku" tambah Alice

Alpha Gerald mengangguk dan mengusap pucuk kepala Alice dengan lembut.

"Sekarang kau punya keluarga lagi, Alice. SilverMoon Pack, sekarang merupakan keluarga barumu. Selamat datang di rumah" ujar Alpha Gerald

Hati Alice menghangat.

Kembali merasakan kehangatan dari orang orang disekitarnya. Setelah mom dan dad nya meninggal, hanya Darren yang menemaninya dan Alice sangat bersyukur atas itu.

"Nah, Alice. Mau melihat seseorang yang kau tolong??" tawar Alpha Gerald dan Darren menoleh pada Alice, menunggu jawaban

"Tentu. Aku ingin melihat keadaannya" jawab Alice

Darren dan Alpha Gerald segera berdiri, disusul dengan Alice. Mereka beranjak dari ruang keluarga menuju rumah sakit Pack yang merawat orang yang Alice kenal.

"Alpha, Tuan Darren, Nona Alice" sapa warrior yang menjaga rumah sakit pack

Alpha Gerald dan Darren mengangguk menjawabnya, sedangkan Alice menyunggingkan senyumannya.

Mereka berjalan menuju ruangan VIP di rumah sakit itu, terlihat banyak sekali perawat dan dokter yang berlalu lalang.

Dan tak sedikit yang menyapa mereka bertiga.

Beberapa dokter dan perawat pria bahkan mencuri curi tatap pada Alice, nona muda SilverMoon Pack yang terlihat sangat cantik dan menarik.

Sepertinya, aura Alice yang semakin pekat membuatnya menjadi bersinar dan silau.

Tak lama kemudian, sampailah mereka ke deretan ruangan VIP SilverMoon Pack.

Bertepatan dengan Alpha Gerald yang akan masuk ke salah satu ruangan, seorang dokter dengan beberapa perawat keluar dari sana.

"Ohh, Alpha Gerald, nona Alice, tuan Darren. Selamat pagi" sapa dokter itu

Alpha Gerald tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Selamat pagi, dokter" sapa Alice

"Kalian ingin melihat keadaannya?? Silahkan. Luka ditubuhnya sudah di bersihkan dan kondisinya sudah stabil. Tapi pasien masih dalam pengaruh obat" jelas dokter itu dan Alpha Gerald mengangguk mengerti

Alpha Gerald melangkah memasuki ruangan VIP, terdapat dua tempat tidur pasien disana.

Alice dan Darren mengikuti tepat di belakangnya.

Mereka menatap dua pasien yang tertidur tenang dengan bantuan oksigen.

"Tak ku sangka Hannah berbaik hati menyelamatkan mereka" ujar Alpha Gerald. Dia berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu diikuti Alice dan Darren.

"Hannah bilang, itu karena Jayden memanggilku dengan tulus. Dan Hannah hanya akan membantu jika Jayden meminta dengan tulus." sahut Alice

Ya, dua pasien yang tertidur itu adalah Jayden dan Agnes.

"Lalu bagaimana?? Kamu akan kembali padanya??" tanya Darren dan Alice menoleh

Alpha Gerald ikut memperhatikan mereka dengan penasaran, menunggu jawaban Alice.

Dan Alice hanya tersenyum.

-TBC-

🌚 Hai semua 🌚
Aku seneng banget ngerjain work yang ini 😆

Maaf yang terPHP kan kemaren 😂

Fyi, komen komen kalian tuh Mood booster banget :')

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 94.6K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...
156K 6.9K 21
SUDAH TAMAT. Sequel dari TERRITORY OF A WEREWOLF : Fate as Luna. Yang belum membaca, diharapkan baca cerita sebelumnya! ___________ Laura Harrison, a...
44.5K 3.3K 18
Aaron adalah Jendral dari kerajaan vampire yang memiliki ambisi untuk menjadi seorang Raja, suatu hari ambisi dan keserakahan Aaron semakin menjadi...
96.3K 6.5K 43
🎗spin off - Ashera [Kembaran Ashton pada cerita Aah, Loving You] 🎗1 in Fantasy-Romance|| 170521 Sang Putra Mahkota dari kerajaan penyihir tanpa sen...