Boboiboy And Me
[Boboiboy X Readers]
.
.
Genre
Friendship, Romance, Drama, Fantasy, Action, Comedy, Slice of Life.
.
.
Boboiboy©Monsta
OC©Sintha
[Nama]©Yours
.
.
Jika tak suka lebih baik keluar
.
.
⚔Part 41⚔
"Planet Forest."
Happy Reading
####################
Sebuah kapal angkasa berwarna putih nampak melaju cepat di ruang angkasa. Seorang gadis yang mengendarainya tampak murung dengan manik merahnya yang memancarkan kesedihan yang luar biasa. "Sial, sial, sial!!!" teriaknya kesal, memukul sandaran tangannya dengan kesal dan geram. Ini kali ketiga dia merasakan sakit yang luar biasa dihatinya.
[Nama] berusaha mengontrol nafasnya, kepalanya ikutan sakit karena menangis sejak dia meninggalkan markas TAPOPS. "Kenapa kau egois sekali sih.. [Nama].." Dia menyalahkan dirinya sendiri. Menyalahkan dirinya yang mengatakan hal menyakitkan pada kekasih, iie, mantan kekasihnya itu.
"Sial.." umpat nya sekali lagi, sebelum dia menghapus kembali air matanya dengan kasar. Saat sedang fokus menghindari bebatuan angkasa, dia merasakan ledakan hebat di mesin kapal angkasanya, membuat alarm dalam kapal angkasa mini itu berbunyi nyaring, membuat gadis itu seketika panik.
Tangannya bergerak menekan tombol di samping kemudi, memunculkan layar hologram yang menunjukkan bagian belakang kapal angkasanya. [Nama] terbelak kecil kala melihat sebuah pot angkasa kecil sedang membuntuti kapal angkasanya, diikuti oleh kapal angkasa besar dan mewah yang menembakkan misil mereka berulang kali.
"Pot itu.. Pasti PowerSphera." ucap [Nama], berusaha mengendalikan kemudinya namun gagal, mesin bagian kanan kapal angkasanya telah hancur sehingga kapal angkasanya meluncur cepat menuju sebuah planet asing, masih diikuti oleh pot angkasa dan kapal angkasa itu.
[Nama] berdecih pelan, "Tch. Defense Skill : Blue Shield!" Sebuah tameng berwarna biru nampak menyelimuti dirinya, memejamkan matanya erat bersiap untuk hantaman yang keras. Beberapa saat kemudian, kapal angkasa [Nama] menghantam permukaan dengan kasar, merasakan guncangan yang kuat, [Nama] menggenggam kemudinya erat.
Setelah merasa sudah 'mendarat', [Nama] membuka matanya perlahan sambil berusaha mengatur deru nafasnya yang tak karuan. Tak lama, gadis itu mendengar suara ricuh diluar, dengan segera dia membuka paksa pintu kapal angkasanya dan melompat turun. Dirinya langsung disambut dengan takut oleh para penduduk planet asing itu.
"J-jangan takut, aku tak akan melukai kalian." ucapnya setelah memahami keadaan, sebuah suara keras berasal dari langit membuat [Nama] menoleh, pot angkasa dan kapal tadi, bergerak menuju kearah mereka. Para penduduk itu berteriak ketakutan sembari berusaha melindungi diri.
"Jangan berpencar! Berkumpullah!" Walau tak percaya dan masih diselebungi rasa takut, tetapi para penduduk itu tetap mengikuti arahan dan berkumpul. "Defense Skill : Cupola Shield!" Sebuah kubah melindungi para penduduk beserta desa mereka, [Nama] berdiri diluar pelindung sembari masih kedua benda yang akan segera mendarat itu.
Pot angkasa itu jatuh tepat 2 meter dihadapan [Nama], manakala kapal angkasa itu mendarat mulus jauh beberapa meter dari [Nama] juga pot angkasa itu. [Nama] menata[ pot angkasa itu dan benar saja, saat pintunya terbuka, sebuah PowerSphera berbentuk hati keluar dari pot itu terbang dengan cepat kearah [Nama] untuk bersembunyi dibelakang [Nama]. "Yang Mulia!"
"L-loveBot?"ucap [Nama] membiarkan PowerSphera malang itu bersembunyi. "Syukurlah aku bertemu anda! Aku dikejar oleh pemburu PowerSphera!" Ujar LoveBot ketakutan, menggenggam lengan [Nama] dengan erat. [nama] hanya diam, menatap beberapa orang, bukan, robot yang berjalan mendekati mereka. "Masuklah kedalam Cupola Shield. Aku akan melindungimu." Ucap [Nama], membuka sedikit ruang pada shield nya. Dengan patuh, robot kecil itu masuk ke dalam Cupola Shield milik [Nama].
"[Nama]-san. Lama tak jumpa." Suara robot itu menyapa indra pendengaran [Nama], gadis itu hanya menghela nafas berat, menciptakan pedang miliknya. "Apa yang kalian mau?"
"Serahkan PowerSphera itu, maka kau akan selamat." Ucap ketua dari pasukan itu. Perkataannya barusan membuat [Nama] menyeringai tipis. "Kalau sayang nyawa, mundur." balas [Nama], memutar pedangnya dengan lihai.
Pasukan robot itu bergerak laju menyerang [Nama] secara bersamaan. [Nama] melompat tinggi, menebaskan pedangnya membuat kepala robot-robot itu terpenggal dan mati satu per satu, menapakkan kakinya kembali diatas tanah, [Nama] kembali menyerang mereka dengan gesit, menghunuskan dan menebas pedangnya tak tentu arah. Entahlah, hal itu sedikit membuatnya tenang.
[Nama] terus bergerak gesit, hingga tak ada yang mampu menyentuhnya. Hal itu membuat penduduk desa yang ada dalam kubah nya tercengang sekaligus kagum dengan talenta gadis cantik itu. Setelah berhasil membantai habis pasukan robot, [Nama] mengatur nafasnya, menatap kapal angkasa milik robot itu melesat pergi. "Cih, lolos satu ya.." gumamnya kesal namun segera menghembuskan nafas lembut.
"Hebat!!" Sorak penduduk planet itu, membuat [Nama] tersenyum kikuk, membebaskan mereka dari Cupola Shield nya. "Bukan apa-apa.."
"Luar biasa. Belum ada orang sebaik dirimu nak." [Nama] menatap seorang nenek tua yang berjalan menghampiri [Nama] dengan pelan, menggenggam lembut tangan pucat milik [Nama]. Melihat itu, [Nama] tersenyum tipis yang hangat. "Bukan masalah.."
"Gadis yang sangat cantik. Kau menyelamatkan desa kami, terima kasih banyak." Ucap nenek tua itu, membungkukkan badannya, membuat [Nama] menahan tubuh si nenek. "J-jangan begitu."
"Kakak! Kakak sangat keren! Lain kali ajari Lili begitu ya! Ya! Ya!" seorang gadis mungil nampak kegirangan, menarik-narik tangan [Nama] dengan sangat antusias. [Nama] tersenyum lembut, lalu tersentak kala gadis itu diangkat oleh seseorang.
"Lili. Maaf nona.. Tidak bermaksud begitu." Ucap gadis cantik dan anggun yang mengangkat gadis mungil bernama Lili. Kecantikannya bahkan membuat [Nama] terpukau.
"Maafkan mereka. Perkenalkan cucuku, dia Kurumi dan yang kecil itu Lilipad." ucap nenek itu, memperkenalkan kedua cucu nya. [nama] tersenyum, "Yamadachi [Nama].. Salam.."
"Ah! Kak Kuru! Mana Kak Nius!!!" teriak Lili, terus saja bergerak liar di pelukan Kurumi. Kurumi mendengus pelan, mengeratkan pelukannya agar gadis kecil itu bisa diam. [Nama] hanya terkekeh geli, "Ah, gadis penyelamat. Salam kenal, aku Arnius." ucap seorang pemuda yang baru saja berdiri di samping neneknya.
"[Nama]. Salam kenal." ucap [nama] singkat, sembari mengusap kakinya, rasanya tiba-tiba sakit. "Kulihat kapal angkasamu rusak nona, tinggallah disini untuk beberapa waktu."
---
To Be Continued
Yang ada di grup WA bi laik: KATANYA UPNYA RABU
Ya maap, ada niat ngetik jadi gas aja lah ya kan:v