Difficult Choice (Hiatus)

By Ialianza

502 183 62

Nail Azima Agnesia seorang perempuan cantik, pintar, dan selalu mendapatkan apapun yang dia mau, perhatian da... More

Satu | Kebiasaan Nail
Tiga | Curiga
Empat | Eza dan Nail
Lima | Cemburu
Enam | Sakit
Tujuh | Perhatian Daniz
Delapan | Jenguk Nail
Sembilan | Siapa?

Dua | Teman Teman Nail

59 35 9
By Ialianza

Hai, selamat membaca semoga kalian suka jangan lupa vote dan comen 😂

××××××××××××××××××××××××××××××××

"Dika.." Teriak seorang cowo yang sedang berada di depan kelasnya.

Cowo itu tidak sendirian, dia bersama 2 temannya, dan mereka adalah teman sekelas dika.

"Hoi bran, nape lu pada di luar? Bukannya udah bel dari tadi ya?" Tanya Dika ke Gibran cowo yang tadi memanggil nya.

Mereka tos ala cowo cowo menyambut temannya dan Gibran pun bertanya balik "Ye elu kenapa telat bege?"

"Tau tumben lu dik udah 2 hari ini telat mulu." Kata Irfan yang tengah bersandar di dinding.

"Jadi gini gue telat gara gara si nail noh lama banget make up nya, blom lagi gue harus beliin dia coklat dulu biar ga marah sama gue dan biar ga ngadu ke mamah." Jelas Dika.

"Terus lu bertiga ngapa di luar?" Tanya Dika penasaran.

"Guru kimia ga masuk, niat nya sih pada mau ke kantin eh kebenaran lu dateng." Jawab Gavin.

"O gitu, tau gini mah gue langsung ke kantin aja atu ya." Ucap Dika santai berjalan masuk ke dalam kelas dan menaruh tasnya sembarangan.

Hanya menaruh tas nya setelah itu dika dan teman temannya pergi ke kantin, ntah untuk mengisi perut mereka yang belum sarapan, ataupun hanya bermain game.

****

Di lain tempat Arlian dan Rissa sedang di hadapankan oleh guru PKN yang sangat membosankan bagi keduanya.

"Huaaah ngantuk cuy dengerin tuh nenek lampir ngomel, padahal masih pagi tapi udah marah marah." Rissa menguap dan menyandarkan kepalanya di atas meja.

Karena mereka berdua duduk di barian pojok belakang jadi kelakuan rissa tidak terlihat oleh gurunya.

"Heeh main hp mulu gue lagi ngomong juga, btw si nail bolos kemana dah?" Tanya Rissa yang melihat percakapan Arlian dan Nail di ponselnya.

Arlian menaruh ponselnya di saku rok, "dia kesiangan terus cabut ke taman."

"Oh.." Rissa menatap arlian "hem lu gada niat keluar dari kelas ini?" Sambungnya.

"Bentar gue mikir alesan yang bisa di percaya sama dia noh" arlian memainkan pulpen nya dan menunjuk, bu yosma dengan pulpen nya itu.

"ilah deh bilang aja gue sakit gitu" kata Rissa santay.

Arlian menepak paha Rissa, "Ye anak ayam mana percaya dia kalo alesan kaya gitu."

"Anj... Sakit bego, yaudah buruan dah lu mikir alesan nya." kesal rissa.

"Aha gue punya ide, pinjem bedak lu sini."

"Eh kutu mau ngapain lu"

"Mau buat bikin muka pucet, akting gue kan bagus jadi mau pura pura sakit gitu terus sepiknya lu bawa gue ke uks, ok ga?"

"Gimana caranya bikin muka lu pucet?"

"Pake bedak lu lah, sini..." Arlian memakai bedak rissa dan mencoba membuat dirinya agar terlihat sakit.

"Dah" arlian memberikan kembali bedak Rissa.

"Lah kok bisa pucat gitu si?"

"Gue pakenya tipis keseluruhan muka termasuk bibir, udah bilang gih yang tadi gue suruh."

Arlian memulai aktingnya dan Rissa meminta izin pada bu yosma.

"Bu.." Rissa mengangkat tangan kanannya, "arlian sakit hati eh bukan maksud saya..."

"Kamu buat onar lagi ya rissa" omel bu yosma, dan memotong ucapan Rissa.

'kampret, serius bego' gunam arlian pelan

"Saya serius ini bu arlian sakit perut, liat deh tuh lemes banget dia." Ucap Rissa

Bu yosma menghampiri mereka dan melihat keadaan arlian yang menurut beneran sakit, dan beberapa dari teman sekelas nya melihat ke arah mereka.

"Kamu kenapa?" Tanya bu yosma.

"Ya sakit lah bu pake nanya." Ucap Rissa

"Iya bu mag saya kambuh." Jawab arlian.

"Yaudah Rissa kmu antar arlian ke uks untuk istirahat."

"Oke deh bu" Rissa senang karena rencananya berhasil.

Sementara teman teman sekelas nya kesal karena mereka masih harus melanjutkan perjalanan yang di ajarkan oleh bu yosma.

Kenapa mereka kesal, karena hanya kelas 11D yang selalu dapat omelan panjang dari guru PKN ini, dan mereka juga tidak di izinkan keluar masuk kelas dengan alasan ke toilet, kecuali untuk yang sakit baru di izinkan itupun harus benar benar sakit.

Sedari tadi dolif, daniz, dan zen memperhatikan mereka berdua, "Gila si Arlian sama Rissa enak banget dah" ucap Dolif

"Gue yakin mereka alesan tuh" zeyn menyahuti ucapan Dolif.

Daniz yang sedang mengamati beberapa bangku yang kosong di kelasnya mulai angkat bicara. "Gue curiga nih"

"Curiga mengapa dah." Zeyn ikut memperhatikan apa ya di lihat oleh daniz.

Dolif menyadari maksud dari ucapan daniz, "gue mencium bau bau persengkongkolan nih."

"Ye mulut lu tuh deket idung lif jadi bau." Zeyn tertawaan terlalu keras dan mengakibatkan mereka dihukum, berdiri di dekat papan tulis sampai jam pelajaran selesai.

"Zeyn sialan, gara gara lu nih." Dolif kesal dengan zeyn.

"Eh udah udah, lagi di hukum masih aja ribut." Lerai deniz

"Ya maaf, itu si eza, azrien, sama akam, udah nyampe sekolah?" Tanya zeyn.

"Udeh mereka lagi di parkiran." Jawab deniz.

****

Rissa dan arlian berhasil keluar kelas, dan melanjutkan rencana nya untuk menemani nail yang ada di taman.

"Ke toilet dulu bentar, mau ngapus bedak di bibir gue nih ga enak."

"Yaodah ayo, lu pake lipstik gue nih." Tawar Rissa.

"Uuu rissa baik deh hehe."

Setelah beres semua nya mereka berjalan menuju tempat nail, tetapi ada yang memanggil arlian dari arah parkiran.

"Lian."

Ternyata dia adalah Eza dan Azrien, yang sedang duduk santai di atas motor nya, rissa dan arlian menghampiri mereka.

"Nape?" Tanya Rissa.

"Yang gue panggil Lian bukan rissa." Ucap Eza.

"Yaudah si." Ketus Rissa.

"Dih baper najong, lu kenapa di luar bukannya lagi pelajaran...."

"Heeh lu berdua yang kenapa jam segini baru dateng." Arlian memotong ucapan Eza.

"Kita kesiangan terus males masuk kelas, lu pada kok bisa keluar kelas?" Heran Azrien.

Azrien heran karena yang Azrien kenal arlian anaknya baik dan tidak pernah bolos pelajaran tapi ini sudah yang ke 5 kalinya di kelas 11 arlian Azrien lihat arlian bolos pelajaran.

"Gue mau ketaman belakang, nemuin nail." Jawab arlian

"Si nail ada di taman belakang ar?" Akam yang baru datang tiba tiba bertanya dan mengagetkan rissa.

"Ih lu deteng dateng ngangetin aja" kesal Rissa.

Rissa memang selalu kesal jika berhadapan dengan akam, eza, dolif dan zeyn. Kenapa? Karena mereka berempat selalu saja mengganggu nail dan arlian, dan membully dirinya dengan kata kata pedas atau mengabaikan rissa saat semuanya sedang berkumpul. Makannya rissa kesal.

"Ar ayo ke nail aja." Ajak rissa tanpa menjawab pertanyaan akam.

Rissa menarik tangan arlian, pergi dari parkiran. "Sa lepas ih, narik narik tangan gue, emang nya gue kucing."

Rissa melepaskan tangan arlian, mereka berjalan beriringan menuju taman belakang.

"Itu si rissa kenapa dah? Gue kn nanya kok malah di tinggal pergi?"

"Gatau atuh, gue mau nyusul mereka sekalian mau ketemu sama nail, az lu mau ikut ga?" Ajak eza

"Ayoklah, lagi pula nanggung setengah jam lagi istirahat kn."

"Kok gue di tinggalin mulu hum.." cemberut akam dan berbicara seperti anak kecil. "Kalian jahat dede ga suka."

"Amit amit alay lo kam, tinggal ngikutin doang segala alay kaya gitu." Eza bergidik geli.

"Gue bilangin Ira nih akam bolos." Acam Azrien.

"Eh bang Azrien baik jangan dong."

"Yaudah ayo ngikutin kita aja, sini." Ajak eza dan mereka pun menyusul arlian dan rissa.

Nail yang melihat kedua temannya baru datang langsung meminum air yang di pegang dan menyambut mereka dengan suara cempreng nya.

"Lian lama banget si lu, bulukan nih gue disini, ini anak ayam ngapain lu kesini hiih? Sebel gue nungguin lu pada."

"Ii inces mah marah, kan tadi tuh kita alesan dulu sama si nenek lampir." Jelas rissa.

Rissa di panggil anak ayam karena terkadang dia lemot dan senag mengganti warna kukunya.

Nail di panggil inces oleh rissa karena nail sangat cantik dan mirip princess menurut rissa, akam, eza, dolif, zeyn, dan daniz.

Arlian di panggil bunglon oleh dolif dan akam karena sikapnya yang berubah rubah seperti bunglon, kadang dia baik kadang dia galak, bisa juga dia jadi jahat. Tapi didepan guru atau teman teman yang satu SD dengannya dulu dia bisa menjadi sangat baik dan care seperti halnya dia care ke nail dan rissa, serta baik ke zeyn dan Azrien di mana mereka teman SD nya arlian.

"Ntu mereka noh." Heboh akam.

"Loh ko lupa dapa disini?" Tanya nail.

"Heeh curut lu ngikutin gue sama rissa ya?" Tuding arlian

"Tau lu pada ngikutin kita." Sinis Rissa

"Ye suka suka guelah, gue punya kaki jadi bebas mau kemana aja." Elak eza.

"Kam kalau lu boong gue aduin ke ira lu ada di sini." Acem arlian

"Anjirt anceman mainnya, iye iye gue mah cuma ngikutin si eza sama Azrien."

Eza cengengesan dan Azrien hanya diam memainkan ponselnya.

"Yaudahlah udah disini juga" ucap nail.

Nail dan teman temannya pun bercanda, serta mendengarkan ocehan rissa yang bosan dengan pelajaran pertama dan akam yang di hukum memberikan lapangan basket oleh anak osis karena ia terlambat.

Sedangkan Azrien masih saja sibuk dengan ponselnya ntah membalas pesan dari lia (pacarnya) ataupun bermain game online.

Arlian yang sesekali melirik ke arah Azrien, karena dulu arlian pernah menaruh harapan besar untuk Azrien tapi semua itu hanya harapan arlian saja, sebab Azrien begitu menyayangi pacar nya.

Mereka menghabiskan waktu bersama ditaman belakang hingga jam istirahat berbunyi, dan mereka memutuskan untuk ke kantin membeli makanan.

××××××××××××××××××××××××××××××××

20Oktober2020

Continue Reading

You'll Also Like

397K 28.2K 27
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
1M 19.7K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
953K 67.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
1.7M 238K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...