REMISSION ✓

Galing kay Salfha_Adelia

14.7K 4.9K 2K

[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid... Higit pa

SASYA
1.TELAT
2.DI TABRAK COGAN
3.PERMINTAAN MAAF
4.DIAJAK JALAN
5.DIAJAK JALAN (2)
6.JALAN-JALAN
7.ALIF DAN ALSYA
8.FILM HOROR
9.SALTING OR GUGUP?
10.BANG SATYA & BANG REVAN
11.AQILLA?
13.SASYA MALU
14.MALU-MALU KUCING
15.PINGSAN
16.UKS
17.ACARA?
18.ANCAMAN
19.JALAN-JALAN SORE
20.RUMAH RAFHA
21.KAMU?
22.PASAR MALAM
23.TEMAN BARU
24.BASCAMPE COGAN
25.MALL
26.SUKA SASYA?
27.MENJAUH?
28.MANTAN?
29.HUJAN & ANAK KECIL
30.CEMBURU
31.MAAF
32. SALAH PAHAM
33.ROOFTOP
34. GOSIP
35. AQILLA DI ANCAM
36. MASA LALU
37. RANGGA
38. TAMAN
39. JANGAN PERGI!
40. KECELAKAAN
41. ABANG NYA SASYA
42. MAAF
43. PANTAI
44. KEJUTAN YANG MENYEDIHKAN
45. SUPRISE UNTUK SASYA
46. MEMBAIK
47. REVANO & AQILLA
48. ONE DAY WITH LOVED
49.ULTAH RAFHA
50.BAHAGIA [END]
CERITA MALVENZO

12.BONEKA

325 170 36
Galing kay Salfha_Adelia

Happy Reading😄

***

"Siapa?" tanya Sasya.

Rafha hanya mengangkat kedua bahunya.

"Kok gak tau sih," Sasya kesal.

"Ntar juga tau," Rafha berhasil membuat Sasya kebingungan.
Sasya tidak mengerti maksud dari kata-kata Rafha. Handphone Rafha berbunyi.

"Siapa sih ini, ganggu aja. Sya, tolong angkat telpon nya, kasih tau gue lagi nyetir," Sasya langsung mengambil handphone Rafha yang berbunyi lalu mengangkat telponnya.

"Hallo."

"Ini siapa ya?" lanjut Sasya.

"Lah ini siapa?"

"Gue Sasya."

"Ohh, Rafha mana?"

"Rafha lagi nyetir gak bisa angkat telpon."

Rafha sesekali mengamati Sasya yang bicara pada handphone-nya.

"Oh, Sasya di cariin abang lo"

"Bang Satya?"

"Iya."

"Bang Satya mana?"

"Bentar---Hallo dek."

"Hallo, kenapa bang?"

"Kok lama banget sih kerumah Rafha?"

"Sasya jalan-jalan dulu bentar bang. Kenapa?"

"Yaudah, habis jalan-jalan langsung pulang kerumah ya, soalnya bentar lagi ayah sama bunda pulang."

"Iya-iya bang."

"Jangan lama-lama jalan-jalan nya."

"Iya!"

Sasya memutuskan sambungan telponya dan langsung mengembalikan handphone-nya ke Rafha.

Rafha memberhentikan mobilnya di depan toko boneka.

"Siapa yang nelpon?" tanya Rafha.

"Gak tau," Jawab Sasya menggeleng -geleng kan kepalanya.

"Tadi katanya apa?"

"Katanya, gue dicariin bang Satya." Rafha mengecek handphone-nya.

"Abang gue?" tanya Rafha ,melihat nomor yang menelpon nya tadi.

"Gak tau," jawab Sasya.

"Kok, nomornya gak di-save sih?" lanjut Sasya bertanya.

"Lupa."

"Kok lupa?" Rafha mengangkat kedua bahu nya.


"Udah, yuk turun,"Rafha turun dari mobil nya meninggal kan Sasya sendirian di mobil.

"Udah Sampe?" Sasya melihat kedepan terdapat toko yang banyak sekali boneka-boneka.

"Ohh, toko boneka. Raff, eh Raff, tungguin guee.."Sasya langsung turun dari mobil Rafha, karena Rafha meninggalkan nya di belakang.

"Rafhaa tungguu!" pekik Sasya.

Rafha berhenti menjalankan kakinya, membalikkan badannya, dan melihat Sasya yang masih disamping mobil nya.

"Cepett!"

Sasya langsung menyusul Rafha dengan berlari kecil.

"Lo cepet banget sihh jalannya!" gerutu Sasya kesal.

"Udah, ayo masuk," Rafha menggenggam tangan kanan Sasya, mengajaknya masuk ke toko boneka.

Deg.

Sasya melotot melihat Rafha yang menggenggam tangannya.

"R..raff,"Rafha tidak menghiraukan panggilan Sasya. Rafha masih tetap menggenggam tangan Sasya agar anak itu tidak ketinggalan lagi saat berjalan dengannya.

"Selamat siang mbak, mas mau cari boneka apa?" Tanya seorang penjual boneka tersebut.

"Liat-liat dulu," jawab Rafha.

"Ohh, silakan," Rafha melihat-lihat boneka yang ada di dalam toko tersebut.

"Ihh, apaan sih Raf. Lepasin tangan gue!" Sasya langsung melepaskan tangannya yang di genggam oleh Rafha.

"Sya, lo pilihin boneka yang bagus ya," suruh Rafha. Rafha melihat-lihat boneka-boneka yang ada di dekatnya.

"Gue keluar, ntar kalo udah gue kesini lagi," lanjut Rafha.

Rafha keluar dari toko boneka dan memilih untuk duduk di kursi yang terletak di depan toko boneka.

Sasya hanya menurut perkataan Rafha. Dia sibuk memilih boneka-boneka yang ada di toko itu.

"Boneka nya bagus semua, kan kata Rafha pilih yang bagus. Berarti, Rafha harus beli semua boneka-boneka yang ada di toko ini," Sasya langsung keluar dari toko boneka untuk memanggil Rafha.

"Rafhaa," panggil Sasya. Rafha menoleh.

"Gue udah nemuin boneka nya."

"Hm, berapa?" tanya Rafha.

"Berapa apanya?"

"Boneka nya berapa?"

"Ohh," Sasya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Semuanya, semua yang ada ditoko ini bagus-bagus semua. Jadi, lo harus beli semua nya," lanjut Sasya sambil tersenyum manis.

"Gila lo."

"Gue gak gila, kok."

"Gue cuma butuh dua boneka, bukan semuanya Sasya!"

"Ohh, tinggal pilih aja sendiri."

Rafha menghela napas berat, ternyata berdebat sama yang namanya Sasyabila putri begini rasanya.

"Kan gue suruh lo."

"Suruh apa?"

"Pilih boneka."

"Kan tadi udah," ujar Sasya polos.

"Dua boneka bukan semuanya!"

"Ohh, bentar!" Sasya masuk lagi ke dalam toko boneka.

"Boneka apa ya?" Sasya melihat-lihat bermacam-macam boneka di toko boneka tersebut, sambil memikirkan boneka apa yang mau di beli.

"Mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya penjual toko boneka.

"Gak, gak ada mbak," Sasya terkejut melihat mba penjual boneka yang datang tiba-tiba.

"Baiklah, kalau begitu saya kembali ke kasir, kalau ada yang perlu di bantu panggil saya aja," seoarang penjual boneka langsung kembali ke kasir.

Sasya mengangguk setelah penjual tersebut pergi.

"Ihh, boneka ini cantik",Sasya mengambil dua boneka hello kitty yang agak besar dan kembar.

"Boneka ini aja ya?" Sasya bertanya sendiri.

Sasya langsung keluar dari toko boneka, untuk menemui Rafha yang sedang duduk sambil memainkan handphone-nya.

"Rafha," panggil Sasya.

"Hm?"

"Boneka nya udah dapet!"

Rafha mengangkat satu alisnya sambil mentap Sasya. "Beneran?" Tanya Rafha memastikan.

Sasya mengangguk.

"Yaudah, ayo," Rafha memasukkan handphone-nya ke dalam saku celana nya, kemudian langsung masuk ke toko boneka dan disusul Sasya di belakangnya.

Ihh,Rafha cepet banget jalannya,gak mau nungguin gue apa,huhh kesell,batin Sasya.

"Yang mana?" tanya Rafha. Sasya menunjuk dua boneka hello kitty yang di pilih nya tadi.

"Bawa boneka nya," suruh Rafha.

"Bawa aja sendiri!" Sasya masih kesal sama Rafha. Sasya memilih untuk keluar dari toko boneka itu. Menunggu Rafha ditempat duduk yang Rafha duduki tadi.

Kenapa dia?,batin Rafha.

Rafha mengambil dua boneka yang di pilih Sasya tadi, dan langsung ke kasir. Langsung membayarnya, kemudian nyusul Sasya yang duduk di depan toko boneka.

"Gak mau pulang?" Tanya Rafha. Rafha duduk disebelah Sasya.

"Pulang aja sendiri, nanti gue minta jemput bang Satya aja," jawab Sasya tanpa menatap Rafha, pandangan nya tetap kedepan.

"Ntar gue yang dimarahin bang Satya, kalo lo gak pulang."

"Biarin!"

Rafha langsung menuju mobilnya untuk memasukkan boneka yang dibeli nya tadi. Sementara Sasya, dia masih kesal dengan Rafha.

Rafha balik lagi berdiri didepan Sasya. "Ayo pulang," Rafha menarik tangan Sasya pelan.

"Apaan, lepasinn!" Sasya berusaha melepaskan tangannya dari tangan Rafha, tapi Rafha malah gak melepasnya.

"Pulang!"

"Dihh, maksa. Gak mau!"

"Pulang gak?!'"

"Gak!" tolak Sasya cepat.

"Yaudah, awas aja ntar diculik." Rafha melepaskan tangan Sasya, kemudian berjalan menuju mobilnya.

"Eh, iya-iya tungguin gue. Gue juga mau pulang Raf," Sasya langsung menyusul Rafha.

"Katanya gak mau."

"Mau."

"Mau apa?"

"Pulanglah!"

"Masuk," suruh Rafha. Sasya langsung masuk ke dalam mobil Rafha.

•••

Yeayy update..
Vote komen yaa

follow IG mereka:
-Sasyablaa_ptriii
-Rfha_Sputraa_
-Alfalfyansyh
-Alsyaazryllavernndaaa

Authorr:
-Salfha_adeliaa
-Wattpadsal.12

Thank you all..

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

10K 6.5K 50
Menceritakan seorang Gadis pindahan dari Korea selatan yang disukai oleh ketua basket di sekolah baru nya. Ketua basket tersebut sangat tampan dan m...
161K 16.6K 66
CERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmo...
6.2M 265K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
542K 16.6K 68
[SUDAH TERBIT] TINGGAL REVISI SINOPSIS : [WARNING : Cerita ini mengandung kehaluan yang sangat tinggi, eh nggak deh. Kawasan dilarang baper] Dalam c...