Married With Ex-Idol

By babyilsan_

1.4M 134K 15.9K

Choi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikat... More

00| Trailer Video
01| Prologue::: Teman Masa Kecil
02| Tie
03| Coffee
04| Secret
05| Rumor
06| Status
07| Diam
08| Opsi
09| Library
10| Menunggu
11| Empty
12| 11days
13| Noona
14| Janji
15| Trauma
16| Another Opsi
17| "Aku Baik-baik Saja"
18| Lusa
19| Espresso
20| Kedai
21| The Umpteenth Time
22| Tricks
23| Guest
24| "Tolong temani aku."
25| Wine
26| Mixtape
27| Pergi
29| January 11st
30| Sorry
31| White Dress
32| Kembali
33| Kyo(u)to
34| Hate You Thousand Times
35| Peraturan
36| Cerai
37| Restu
38|Not The Past, But The Future
39| Fix You
40| Peri Kecil
41| Epilogue::: Hana
42|Epilogue II:: Tattoo (Twitter)

28| Jelous

27.5K 3K 173
By babyilsan_

Hari-hari Hana berjalan tidak terduga. Min Yoongi sangat-sangat sibuk. Hana sudah memasrahkan dirinya dan gadis itu percaya dengan Min Yoongi.

Kepergian Yoongi semakin mendadak. Lebih parah dari hari dimana Hana menangis karena Yoongi ingin pergi tanpa ijin. Namun, setelah 1 minggu terlewati, Hana mulai terbiasa.

Hana akan tidur sendirian menjelang malam, kemudian di pertengahan malam Yoongi tiba-tiba sudah ada di sisinya, dan menghilang di pagi harinya. Terkadang bahkan tak kembali karena penerbangan mendadak. Hana sudah tidak terlalu terkejut lagi dengan hal itu. Semua itu terjadi tepat setelah perilisan mixtape terbarunya. Yoongi hidup sepenuhnya di dunianya, menjadi idol sesungguhnya.

Yoongi juga mengatakan akan mengadakan mini tour untuk beberapa bulan kedepan. Baiklah, sepertinya Hana harus membiasakan diri mulai saat ini.

Kini Hana sedang menggulung nasi dengan isian sayuran dan daging. Hana sedang membuat kimbab. Hana sedikit bersemangat hari ini, Yoongi mengatakan akan menyempatkan diri untuk pulang setelah kemarin tak pulang karena latihan yang padat di agensi. Hana merelakan diri untuk meninggalkan pekerjaan dan pulang sedikit lebih awal. Semuanya untuk Yoongi.

Getaran ponsel teratur yang tak jauh dari tempat Hana berdiri, berhasil mengalihkan perhatian Hana dari pekerjaannya menggulung kimbab. Senyuman Hana merekah ketika melihat nama di layar ponsel.

"Ada apa, Yoon?" Hana segera mengangkatnya. Nadanya terdengar gembira.

"Hana," panggil Yoongi di seberang sana. Suaranya berketerbalikan dengan Hana.

Senyuman Hana memudar. Perasaannya tak enak.

"Ada sesuatu yang terjadi?" tanya Hana lebih dulu.

Min Yoongi sempat terdiam di seberang sana.

"Aku tidak bisa pulang malam ini. Maafkan aku," Yoongi.

Sepenuhnya senyum Hana memudar. Hana berusaha menguatkan diri. Hana mengalihkan pandangan ke arah 5 gulung kimbab yang sudah siap di atas piring.

Hana menarik nafas sebelum menjawab, kemudian menarik kembali sudut bibirnya ke atas walau maniknya sudah berkaca-kaca. "Tidak masalah, Yoon. Kita bisa bertemu setelah urusanmu selesai."

Hana mati-matian menahan suaranya agar tak bergetar. Sungguh dadanya mendadak sesak.

"Kau membuat apa yang aku suruh?" tanya Yoongi.

"Y-ya. Aku membuatnya beberapa." Hana kembali mengalihkan pandangan ke arah kimbab di atas meja. Memang Yoongi yang meminta Hana untuk membuatnya.

Obrolan dalam ponsel itu lenggang beberapa detik.

"H-haruskan aku bawakan kesana?" tambah Hana berhati-hati.

"Ani, ani. Sedang banyak staff yang menyiapkan comeback untuk grup lainnya. Kurasa itu berbahaya jika kau kemari," cegah Yoongi.

"Begitukah? Baiklah," balas Hana. Baiklah, Hana bisa mengerti alasan Yoongi tak mengijinkan gadis itu dengan mudah mengunjungi agensi.

"Jangan tunggu aku, tidurlah jika mengantuk" Hana mengangguk, sudut bibirnya ditarik ke atas walau Yoongi tak akan melihat ekspresi Hana.

"Kau juga. Jangan sampai kelelahan," balas Hana.

Hana mendengar dehaman Yoongi diseberang sana.

Ketika Hana akan menutup telepon lebih dulu, kalimat susulan dari Yoongi sedikit membuat gadis itu kaget.

"Aku merindukanmu," ucap Yoongi tanpa diduga sebelum benar-benar memutuskan sambungan.

♡♡♡♡

Hana sedang menikmati makan siang di cafetaria bersama dua teman-temannya, ada Eunsan juga disana.

"Kalian sudah dengan berita terbaru?" salah satu teman Hana membuka kembali topik pembicaraan setelah meneguk coffee dalam cup.

"Tentang buku Hyeon dan Yoongi?" tanya Eunsan.

"Ya. Kukira Hana pasti tau," teman Hana kembali berucap.

"Ya, aku dan Eunsan sempat membahasnya tadi," balas Hana tak melirik karena fokus pada makan siangnya.

"Benar-benar terjual habis? Itu gila."

Mereka sedang membahas berita tentang buku kolaborasi Hyeon dan Yoongi yang terjual habis dengan cetakan yang tidak bisa dikatakan sedikit.

"Kudengar begitu. Bukankah mereka harus membuat kontrak baru jika ingin membuat cetakan kedua?" Eunsan bertanya dan maniknya lebih fokus kepada Hana.

"Setauku begitu jika memang tidak ada kesepakatan di awal untuk membuat cetakan kedua," balas Hana.

"Oh, panjang umur," Eunsan berucap menatap ke arah pintu masuk cafetaria.

Hana dan satu temannya mengikut pandangan Eunsan. Hyeon muncul dari sana dengan pakaian rapi seperti biasa, kaos yang diselingi jas navy kali ini. Hyeon mendekat ke meja Hana.

"Disini rupanya," ucap Hyeon ikut mengambil duduk.

"Mencari Hana?" teman Hana bertanya sedikit menggoda.

Karena berita Hyeon dan Hana yang sempat heboh dahulu, membuat beberapa orang masih suka menggoda Hyeon. Sikap Hyeon terhadap Hana memang terkadang ketara.

"Mencari kalian semua," balas Hyeon.

"Huh? Ada apa?" Eunsan sedikit bingung.

"Ada sesuatu yang terjadi?" Hana menimpali.

"Aku akan mengadakan pesta untuk merayakannya. Kurasa kalian sudah tau," ucap Hyeon menatap ke arah 3 gadis itu bergantian.

"Bukumu dengan Yoongi?" tanya Eunsan.

Hyeon mengangguk. Ketara lewat senyuman Hyeon bahwa kondisi emosional Hyeon sedang dalam keadaan baik.

"Aku tau Yoongi tak akan datang. Aku akan mencoba mengajaknya nanti. Jika kau bertemu dengannya secara langsung, tolong sampaikan juga," Hyeon berpindah ke arah Hana.

Hana mengangguk mengiyakan.

"Kuharap kalian datang." Hyeon beranjak dari kursinya dan menjauh setelah Hana dan teman-temannya membalas lambaian.

♡♡♡♡

Hana menghentikan langkah tepat di depan garasi sesampainya di rumah setelah pulang dari perusahaan. Hana memperhatikan mobilnya yang terparkir disana. Mobil itu jarang sekali digunakan, sesekali Min Yoongi menghidupkan mesinnya, namun tak benar-benar memakainya. Lalu, haruskah Hana menggunakan mobilnya malam ini? Hana ingin sedikit mencari udara segar, pun Yoongi tak akan pulang, jadi Hana tak harus menyiapkan makan malam.

Beberapa menit berlalu dan Hana benar-benar sudah berada dalam mobilnya. Memutar tanpa tujuan. Mobil yang dikendarai Hana membelah jalanan di hari yang sebentar lagi akan menggelap. Penerangan gedung di kiri dan kanan jalan dinyalakan. Hatinya mendamai tanpa sebab. Sepertinya Hana memang memerlukan ini. Berpergian sendirian tanpa tujuan.

Mobil yang dikendarai Hana dikemudikan masuk parking area sebuah mini market. Hana akan membeli sesuatu. Gadis itu mengeratkan mantelnya tepat setelah keluar dari mobil, sedikit kaget jika udara di dalam dan di luar mobil sangat berbeda. Pertengahan Desember, wajar saja. Sesekali juga salju turun dalam jalan setengah bulan ini.

Hana membeli orange jus dan beberapa camilan. Ketika gadis itu kembali masuk ke dalam mobil, Hana sudah tau kemana tujuan selanjutnya. Tiba-tiba terbesit di benaknya.

Tak jauh dari mini market, Hana hanya perlu menempuh waktu kurang dari 10 menit. Kini gadis itu sudah memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan pemandangan Sungai Han dapat jelas dilihatnya. Hana hanya berdiam di mobilnya, memperhatikan pemandangan malam Sungai Han dari sana. Cukup dari dalam mobilnya, karena Hana sadar jika salju mulai turun.

Hana memperhatikan sambil meneguk jus yang dibelinya dan sedikit takjub pada beberapa orang yang terlihat jogging di sekitaran sungai padahal salju sedang turun.

Pandangan Hana menemukan sesuatu yang familiar, bola matanya melebar untuk memastikan. Seseorang yang dikenalnya sedang lewat menyusuri Sungai Han.

"Hyeon!" panggil Hana setelah membuka kaca mobilnya. Itu terjadi begitu saja. Hana spontan memanggil.

Tak perlu 2 kali Hana memanggil, Hyeon langsung mendekat dan sadar siapa orang yang memanggilnya.

"Hey, Hana," sapa Hyeon balik setelah berhasil mendekat.

Hana memperhatikan Hyeon. Pria itu mengenakan hoodie, topi hoodienya digunakan karena salju semakin deras—bahkan bertambah deras untuk saat ini.

"Sedang apa kau disini?" Hyeon lebih dulu bertanya.

"Hanya jalan-jalan. Lalu, kau?" tanya Hana balik.

"Aku akan selalu menyempatkan diri setelah pulang dari perusahaan untuk jogging. Hanya saja, aku tak tau jika salju turun lebih deras dari malam biasanya," jelas Hyeon.

Hana baru sadar jika Hyeon memang sedikit tergesa.

"Kau akan pulang?" tanya Hana.

"Ya. Rumahku tak jauh dari sini, jadi aku tak membawa mobilku. Lebih baik aku pulang sekarang—."

"Biar kuantar," tawar Hana ketika Hyeon sudah ingin bergegas.

Hyeon terdiam masih di luar mobil, hanya berbicara dengan Hana lewat kaca jendela yang sengaja diturunkan.

"Jika kau tak keberatan, aku akan ikut denganmu."

"Ya, tentu saja. Tentu saja tidak keberatan. Naiklah, atau mau kau yang mengendarai mobilnya?" tawar Hana lagi.

"Tidak, tidak. Sebaiknya kau saja," ucap Hyeon sebelum memutar dan naik lewat pintu sebelah.

Tentang Hyeon yang menyempatkan diri jogging setelah pekerjaan kantor, Hana baru tau itu. Hana tak akan tau jika gadis itu tak memutuskan untuk keluar dan menepi di pinggir jalan Sungai Han.

♡♡♡♡

Hana terkaget setelah akan memasukan mobil yang dibawanya ke garasi, sudah ada mobil milik Yoongi lebih dulu menempati garasi. Hana yang masih di dalam mobil memeriksa ponselnya dan kembali bungkam. Ada 5 panggilan tak terjawab dari Yoongi.

Perlahan Hana turun dari mobilnya. Yoongi bilang tak akan pulang, dan sekarang Hana tak tau harus senang atau takut karena tak sempat meminta ijin Yoongi untuk keluar membawa mobil sendirian.

Hana tak melihat Yoongi di lantai satu ketika kembali menutup pintu setelah berhasil masuk ke dalam rumah. Hana menengok ke arah dapur, dan Yoongi juga tak ada disana.

Hana menggigit kukunya karena khawatir sambil menyusuri tangga. Mengapa Hana mendadak gugup? Apakah Hana melakukan kesalahan? Gadis itu hanya merasa takut karena tak meminta ijin Yoongi untuk keluar rumah setelah pulang kerja, juga yang Hana tau Yoongi tak akan pulang malam ini.

Hana melihat penerangan di ruang pakaian menyala dan terdengar sedikit suara dari dalam ruangan. Hana mendekat, pintu ruangan yang kini di hadapannya sedikit terbuka. Samar-samar Hana melihat seseorang sedang sibuk di dalam sana.

Perlahan Hana mengangkat tangan dan memberanikan diri untuk mengetuk pintu di hadapannya.

"Yoon, kau di dalam?" tanya Hana hati-hati.

Terdengar dehaman. Yoongi hanya menjawab dengan dehaman yang terkesan sangat cuek. Hana mendorong pintu ruangan itu lebih lebar lagi untuk membuat jalan masuk

"Dari mana, Hana?" tanya Yoongi tanpa basa-basi bahkan tak melirik Hana.

Pria itu sibuk dengan pakaian yang ditatanya dan memasukan beberapa ke koper. Perasaan Hana sudah tak enak sejak itu.

"H-hanya ingin berkeliling. Tak sengaja bertemu Hyeon dan aku memberinya t-tumpangan," jawab Hana jujur. Namun, jelas Hana takut.

"Kau memakai mobilmu?" tanya Yoongi lagi. Yoongi hanya menatap Hana sebentar dan kembali sibuk.

"Y-ya," jawab Hana.

Ketika Yoongi tak bertanya lagi, Hana ikut merendahkan tubuh dan membantu Yoongi merapikan pakaian.

"Kau akan pergi lagi?" tanya Hana mengubah topik karena Yoongi tak bertanya lagi.

"Kenapa tak mengangkat teleponku?" Dugaan Hana salah. Yoongi masih bertanya sekaligus mengabaikan pertanyaannya.

Gerakan Hana terhenti dan kini Yoongi yang juga merapikan koper menatapnya dingin tanpa ekspresi.

"Ponselku ada di dalam tas. Aku tak tau jika kau menelponku," jawab Hana tanpa kebohongan sama sekali.

Hana benar-benar tak mengecek ponselnya, gadis itu kira Yoongi tak akan mengabari karena sudah mengatakan tak akan pulang. Jadi Hana menyimpulkan bahwa Yoongi sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.

Hana tak tau Yoongi sudah puas atau tidak dengan jawabannya, kini pria itu kembali mengambil beberapa baju dari gantungan dan melipatnya. Menyibukan diri. Baiklah, sepertinya Yoongi tak puas dengan jawaban Hana.

"K-kukira kau tak akan pulang hari ini," tambah Hana kemudian. Perasaanya mulai tidak enak.

Yoongi mendesis tipis, hampir tak terlihat. "Kau berharap begitu?"

"M-maksudmu?" Hana tak mengerti.

"Agar kau bisa pergi kemanapun dengan siapapun?" simpul Yoongi menatap Hana.

Hana hampir tak percaya jika dugaan itu terucapkan oleh Yoongi. Hana seperti salah dengar.

"Yoon, aku selalu percaya padamu. Bisakah kau melakukan hal yang sama juga?" Nada Hana berubah tegas kali ini. Benar-benar tak habis pikir.

Hana perlahan beranjak dan mengubah posisinya menjadi berdiri.

Yoongi mengabaikan Hana. Yoongi menutup kopernya dan mendorongnya ke dekat pintu, meletakannya disana.

"Aku lelah," ucap Yoongi.

Yoongi keluar begitu saja dan meninggalkan Hana yang mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman Yoongi. Hana bahkan masih diam di posisinya ketika Yoongi menghilang dari balik pintu. Lalu, apa yang Hana harus lakukan sekarang?

♡♡♡♡♡

Sekitar jam 10 malam dan Hana sudah berdiam diri sekitar 3 jam di dalam kamarnya untuk menahan diri. Hana sungguh tak habis pikir dengan Yoongi. Pria itu menuduhnya dan tak percaya dengannya. Jelas-jelas Hana sudah menjawab jujur.

Bahkan sepertinya Yoongi akan meninggalkan rumah lagi dengan kopernya, Hana tak tau kapan tepatnya kepergian Yoongi itu.

Hana sudah mendapati kaki-kakinya menyusuri tangga dan berbelok ke dapur. Bergelung dengan pikirannya sendiri membuat Hana gerah, Hana perlu menjernihkan pikiran dengan segelas air.

Hana sedikit mengehentikan langkah ketika menemukan Yoongi sedang duduk di meja makan dengan satu piring di atas meja. Hana tau Yoongi tak menyantap apa yang Hana buatkan untuk pria itu. Baiklah, Hana benar-benar mengerti sekarang. Yoongi marah dan ini tak baik.

Hana mengambil segelas air di konter dapur dan Yoongi bahkan tak melirik Hana ketika gadis itu lewat. Pria itu sibuk dengan ponselnya.

Hana perlahan memberanikan diri mendekat ke arah Yoongi dan bersamaan dengan itu Yoongi perlahan beranjak setelah mengantongi ponselnya.

Gerakan Yoongi yang akan menjauh dari meja makan terhenti ketika merasakan lengan seorang gadis melingkar di perutnya. Menahan pria itu untuk tidak pergi.

"Jangan begini," ucap Hana yang menenggelamkan pipinya di punggung tegap Yoongi sambil memeluk Yoongi erat dari arah belakang.

Baiklah Hana akan mengalah kali ini. Momen berdua seperti saat ini akan jarang mereka lewati beberapa hari ke depan. Sangat disayangkan jika dilewatkan dengan cara bertengkar tanpa kepastian seperti saat ini.

Hana tak tau bagaimana ekspresi Yoongi saat ini. Pria itu tak berkutik, namun membiarkan Hana memeluknya.

"Katakan jika ada yang salah, katakan bila kau tak suka. Jangan menghindariku seperti ini," ucap Hana dengan nada tegasnya yang dibuat lembut. Harapnya Yoongi mengerti.

Yoongi masih diam, masih membelakangi Hana. Hana mendengar helaan Yoongi yang kini menunduk.

"Aku bisa saja bersikap egois dan tak mau tau, namun momen berdua seperti ini akan jarang kita lewati karena kau sibuk. Kau bilang kau merindukanku?" ucapan Hana mungkin terdengar blakblakan. Namun, itu yang sebenarnya.

Yoongi masi diam. Bahkan tak membalas pelukan Hana.

Aku merindukanmu, Yoon," ucap Hana kembali.

Sejujurnya Hana sedikit kesal karena Yoongi marah tanpa kepastian dan tak ingin meluruskan kesalahpahamannya terhadap Hana. Namun, Hana benar-benar ingin mengalah kali ini, Hana tak ingin egois.

Tak sepatah katapun terucapkan dari bibir Yoongi. Hana memeluk Yoongi lebih erat lagi.

"Bisa kau berbalik?" pinta Hana.

Yoongi mengela sekali lagi. Sangat jelas Hana mendengarnya. Entah apa artinya.

"Bisa peluk aku juga? Aku juga ingin kau tidur di sisiku malam ini. Aku ingin memelukmu," tambah Hana terus terang. Hana sudah seperti pemohon sekarang.

Perlahan Yoongi bergerak dan berbalik. Otomatis pelukan Hana melonggar. Senyuman di pipi Hana muncul dan Yoongi hanya memberikan tatapan dinginnya yang lebih tenang kali ini. Hana kembali masuk ke dekapan Yoongi tanpa ijin. Menenggelamkan pipinya di dada bidang suaminya.

Hana bisa merasakan perlahan tangan Yoongi membalas pelukannya, mendekap Hana lebih erat lagi secara perlahan.

"Maafkan aku," lirih Yoongi mengecup pucuk kepala Hana.

Hana mendengarnya jelas. Ada nada penyesalan dari cara Yoongi berucap.

Hana mengangguk. Yoongi tak perlu meminta maaf dua kali. Hana sudah jauh lebih lega kali ini.

"Yoon, boleh aku minta sesuatu?" Hana menarik tubuhnya dan mendongak menatap Yoongi.

"Apa?" Yoongi melepaskan Hana dari dekapannya. Tangan Yoongi masih di pinggang Hana.

"Bisa peluk aku?" ucap Hana menggantungkan kalimatnya.
"dengan ciuman sesekali," tambah Hana dengan senyuman.

Yoongi mendesis marena kalimat familiar itu. Yoongi ingat betul dirinya pernah meminta itu kepada Hana ketika di studio dan tak menyangka Hana memalukannya.

Sepertinya tanpa Hana minta pun Yoongi akan melakukannya ketika mereka sudah berdua di atas ranjang, dengan balutan selimut dan ekstra kehangatan karena dekapan yang saling menghangatkan.

________________

Sekian. Selamat malam minggu 😚💜

Temen-temen, coba tebak FF ini bakal tamat kira2 di chapter berapa? Tebak ya wkwkw

Yoongi kalo cemburu kok asik ya? :) bikin berdebar gitu:))

Jangan lupa vote💜

Yang sudah baca sampai chapter ini, tapi belum vote, please vote guys. Aku cuma minta itu aja sbg tanda apresiasi:)




Wattpad ig: kthayuyu30
Personal ig: ayusukma.28

Continue Reading

You'll Also Like

20.8K 3.6K 45
#1 ― Sowjin Sojung itu seorang mahasiswi. Sudah dari dua bulan lalu dia dibebani oleh tugas wajib skripsi, ditambah lagi perintah dosen yang mengharu...
853K 73K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
668K 48.3K 43
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
1.3M 17.8K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...