GULFI - MEWGULF

By olivexre

30.6K 3.8K 270

[TAMAT] ✓ WARNING! BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW AKUNKU DULU BARU BISA BACA LENGKAP! APA JADINYA JIKA SEORA... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Epilog

Chapter 8

1K 142 3
By olivexre

"Gulf, apa kau tidak papa? Aku di sini untuk memban... tu... mu..."

"Ehh........."

"Ehhhhhh...............?"

"Ehhhhhhhhhhhhhh....................................?????"

"Apa yang sebenarnya sudah terjadi?"

Mew mematung saat ia melihat pemandangan yang membuat dirinya merasa sia-sia datang kemari.

"Huh, apa yang kau lihat?" Tatapan sinis Gulf menusuk tajam ke arah Mew yang diam dalam keadaan melongo.

"Sepertinya aku sudah melakukan hal yang sia-sia."

Mew melihat anak buah Jack beserta Jack jatuh terkapar di sana. Tidak perlu dijelaskan pun, Mew sudah tau kalau Gulf lah yang telah melakukan semua ini.

Dan sekali lagi, Mew dibuat melongo oleh Gulf. Gulf bisa menghabisi Jack serta anak buahnya seorang diri? Dia benar-benar hebat.

"Dia bisa menumbangkan cecunguk-cecunguk ini seorang diri? Dia ini keturunan gangster atau apa?"

"Aku dengar keributan dari atas sini, kupikir ada seseorang yang berkelahi dan benar saja. Kau dan Jack yang berkelahi. Jadi ak-" ucapan Mew terpotong begitu saja.

"Ya, ya. Sudah selesai bicaranya? Kalau sudah, aku pergi."

"Tapi-"

"Tolong urus mereka untukku!"

"Tunggu, Gulf." Dengan segera Mew meraih tangan Gulf dan menarik tubuh Gulf agar mendekat.

"Hah? Ap-"

Cup!

"EHHHHHHH?"

Sebuah kecupan hangat berhasil digencarkan Mew pada bibir Gulf yang merah merekah. Dan seketika itu juga pipi Gulf memerah dan blush.

"Ugh. Apa yang kau lakukan, bajingan?" Gulf mencoba melepaskan diri dari Mew, namun Mew masih menggenggam tangan Gulf tanpa berniat melepaskannya.

"Lepaskan aku, dasar kau gila!"

"Tidak sampai kau berjanji tidak akan mengabaikan ku lagi."

"Ck, lepaskan aku. Lepas. Lepas atau aku akan menggigit dan memukul kepalamu dengan batu."

"Lakukan jika kau berani. Jika kau masih mengabaikanku, aku tidak akan segan-segan untuk menciummu lagi seperti tadi."

"Cih, lepaskan aku, bitch! Aku tidak punya urusan apapun denganmu. Jadi, tinggalkan aku sendiri."

"Tidak sampai kau berjanji. Atau kau memang suka kucium, huh?"

"Apa, sih yang kau bicarakan? Kau gila, ya? Lepaskan aku, lepas. Lepaskan aku, jika tidak, aku akan-"

"Kau akan apa, hah? Memukulku seperti yang kau lakukan pada mereka? Lakukan, ayo lakukan."

"Cecunguk ini menantangku rupanya. Kau sangat ingin melihatnya, bukan? Baik, akan diperlihatkan padamu, dasar bajingan tengik!" batin Gulf dengan emosi.

Tiba-tiba dari arah belakang, Mew merasa ada seseorang yang menariknya ke bawah. Kedua kaki Mew pun rasanya seperti terkunci, dia tidak bisa mengontrol tubuhnya sama sekali. Gulf melakukan trik bela diri untuk menjatuhkan lawan secara cepat dan hal itu ia lakukan pada Mew sekarang.

"Ugh. Sial. Kapan dia melakukannya? Aku tidak bisa melihat dia melakukan itu padaku. Sialan. Dia berhasil membanting tubuhku."

Mew jatuh terlentang dan mengaduh kesakitan. Gulf tersenyum bangga lalu menatap remeh pada Mew.

"Sudah kubilang, kan? Jangan macam-macam denganku atau kau akan menyesal. Dasar laki-laki lemah!"

"Ngh.. Ugh... Gulf, jangan tinggalkan aku! Gulf! Ughh. Sial. Punggungku sakit sekali. Guuuuullfff!" aduh Mew yang merasa kesakitan. Mew mencoba memanggil Gulf yang berjalan pergi dari atap sekolah.

"Sial. Dia benar-benar pergi," ucap Mew sambil membenarkan posisi tubuhnya di atas keramik tersebut. Dan sesekali Mew mengaduh kesakitan karena ini benar-benar sakit.

Di sisi lain, Gulf berjalan melalui lorong. Ia hendak menuju kelas dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah itu. Energinya benar-benar terkuras habis setelah mengalahkan Jack dan anak buahnya yang bodoh itu.

Sesekali Gulf merutuki sesuatu yang tidak jelas karena dia memang seorang yang bermulut kotor.

"Si sialan itu tidak mengerti kata jangan ikut campur masalahku rupanya. Kenapa, sih, dia terus menggangguku? Aku tidak kenal dengan dia sebelumnya atau hal yang berkaitan dengan dia. Kecuali Sean yang berteman dengannya. Ugh... Bodo lah... Untuk apa aku memikirkan hal yang tidak penting? Lebih baik aku ke kelas dan tidur. Atau aku ke uks saja, ya? Lumayan, bisa tidur di kasur empuk di jam seperti ini," ucapnya bermonolog dengan dirinya sendiri.

Kejadian yang barusan terjadi di atap membuatnya menghentikan langkah kakinya dan mengingat kembali apa yang sudah terjadi.

"Bicara soal dia. Tadi dia-???"

"...............????"

"Di-dia d-dan aku, be-berciuman????"

"HAHHHHHHHH???"

"TIDAAAAAKKKKKKK!!!!!"

"Tidak-tidak. Ini pasti mimpi, kan? Mana mungkin ciuman pertamaku direbut oleh seseorang yang tidak kusukai, dan terlebih lagi dia..... Laki-laki?"

"TIIIIDDAAAAKKKKK???"

"Sialan. Aku mau muntah... Ugh perutku bergejolak, seperti ada yang ingin keluar. Tenang Gulf, tenang. Kau tidak akan hamil hanya karena diciu- AAARGGHH????"

Gulf tertunduk lemas sambil merobohkan tubuhnya pada dinding di sana. Semua orang melihat Gulf bertingkah aneh seperti itu, namun tidak ada yang menegur dirinya satu orang pun. Mereka hanya berbisik-bisik tanpa bertanya apapun pada Gulf.

"Huhhh....Aku benar-benar melakukan itu dengan laki-laki," ucapnya sambil tertunduk lemas di pinggiran dinding kelas.

"Hey, kau Gulfi, kan? Apa yang kau lakukan? Kenapa kau duduk di sini?"

Gulf mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang menegurnya. Dengan lemas, Gulf mengangkat kepalanya dan melihat Bill di sana.

"Dia? Temannya Mew dan Sean, kan?"

"Huh?"

"Kenapa kau tidak menjawabku? Apa yang kau lakukan? Ayo kubantu kau berdiri!"Bill mengulurkan tangan untuk membantu Gulf. Namun Gulf hanya diam mematung dan terlihat melamun memikirkan sesuatu.

"Iya, dia memang teman si bajingan sialan itu. Dari seribu orang di sekolah ini, kenapa harus dia yang menegurku? Aku tidak mau mendekati hal yang berkaitan dengan si sialan itu," batin Gulf yang hanya bisa ia dengar sendiri.

"Ck, tidak usah. Aku bisa sendiri." Dengan segera ia membangkitkan tubuhnya dan berjalan menjauh sebelum akhirnya ia terjatuh lemas.

"Hey, hey. Kau kenapa? Kau tidak papa? Atau kupanggilkan petugas uks saja untuk menggotongmu?" tawar Bill saat Gulf jatuh lemas dan berusaha membopong tubuhnya dengan kedua tangan.

"Aku bilang tidak ya tidak. Kau mengerti tidak, sih? Sekarang lepaskan aku, aku tidak butuh bantuanmu. Aku bisa sendiri. Aku tidak lemah!"

Mendengar omongan Gulf yang seperti itu, membuat Bill merasa menyesal sudah bersikap baik padanya. Gulf benar-benar sialan.

"Cih. Dasar manusia arogan. Untung-untung kutolong, tapi malah seperti itu reaksinya. Kuharap kau jatuh ke jurang sekalian, biar mampus!" umpat Bill tepat di depan Gulf. Dan seketika itu juga, Bill pergi meninggalkan Gulf dengan sikap arogannya.

Kalau bukan karena tubuh dan mental Gulf yang tiba-tiba lemas, Bill bisa saja bernasib sama seperti Jack dan anak buahnya itu. Gulf tidak memperdulikan itu semua. Sekarang yang dia pikirkan adalah bagaimana menerima kenyataan pahit yang baru saja terjadi di dalam hidupnya.

"Mew.... Aku akan menghabisimu setelah ini. Beraninya kau melakukan itu padaku. Itu adalah kali pertamaku dan kau merebutnya begitu saja dariku? Tidak akan kubiarkan kau melakukan itu padaku, setan! Aku akan membalasmu. Lihat saja. Setelah aku selesai dengan rasa mual dan lemas ini, aku akan menjambak rambutmu dan menghantamkan batu ke dahimu! Dasar cecunguk sampah!"

Continue Reading

You'll Also Like

524 95 3
Mew alexander j ,pria yang selalu penasaran dengan sosok pemuda yang selalu menggunakan topeng dimanapun,mew sangat gencar untuk mencari informasi te...
12.7K 1.9K 33
baca langsung aja yah,
17.6K 2.7K 22
"Maafkan aku" "Aku membencimu!"
1.1K 169 8
Tak ada yang tahu bagaimana takdir bekerja. Semua sudah tertulis dengan rapi oleh alam yang akan menjadi saksi betapa kejam dan bahagianya takdir ya...