Best of Me (Yizhan) (END)

By Yell__

52.6K 4.3K 703

Wang Yibo dan Xiao Zhan, mantan sepasang kekasih di masa SMA, tak segaja dipertemukan kembali setelah bertahu... More

Pengenalan Toko
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32 (END)
Extra Chapter

Chapter 9

1K 106 45
By Yell__

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Present Times, Pondok Jing Shi...

Wang Yibo dan Xiao Zhan masih berada di Pondok Jing Shi. Mereka masih mengobrol tentang masa lalu mereka yang sempat tertunda.

"Aku pergi ke penjara setiap hari selama sebulan. Dan di setiap minggunya selama satu tahun. Apakah para petugas tahanan memberitahumu bahwa aku telah datang untuk menjengukmu Yibo?" tanya Xiao Zhan sambil berjalan meninggalkan Wang Yibo.

Wang Yibo masih berjalan cepat mengejar Xiao Zhan yang sudah mendahuluinya. Kemudian tangan Wang Yibo meraih tangan Xiao Zhan dan menghentikan langkahnya.

Xiao Zhan membalik badan dan berhadapan dengan Wang Yibo.

"Yaa, para petugas tahanan memberitahu ku setiap kali kau menjenguk ku di sana" ujar Wang Yibo.

"Kurasa mungkin aku berharap sekalian saja mereka tak mengatakannya kalau aku setiap hari datang untuk menjengukmu Yibo. Bahkan apa kau tau Yibo, aku pergi saat di Beijing dan aku mulai berkencan dengan orang lain. Kubilang dengan teman kencanku bahwa aku akan menemui orang tuaku di Chongqing" ujar Xiao Zhan.

"Tuan Chan sering mengatakannya padaku dan ia menceritakan semuanya" ujar Wang Yibo.

"Dan apa kau tidak ingin menemuiku Yibo? "

"Hanya itulah hal yang aku inginkan. Aku tidak sanggup dan tidak bisa untuk menemui. Aku tidak pernah berhenti mencintaimu Xiao Zhan. Tidak sekalipun aku berhenti mencintaimu" ujar Wang Yibo tegas pada Xiao Zhan.

"Lalu kenapa kau tak mau menemui ku Wang Yibo? Kenapa hah? Katakan padaku!" teriak Xiao Zhan pada Wang Yibo.

"Karena aku... " ucapan Wang Yibo terpotong.

"Aku tahu ini tidak masuk akal Zhan... " ucap Wang Yibo memberi jeda.

"Ini memang tak masuk akal Yibo" ujar Xiao Zhan menimpali ucapan Wang Yibo.

"Baiklah Zhan. Dengarkan aku dulu Xiao Zhan" ucap Wang Yibo berusaha menggenggam tangan Xiao Zhan.

Xiao Zhan berhenti sejenak dan menatap dalam mata Wang Yibo.

"Aku ingin melakukan hal yang baik. Dan aku ingin menyelamatkanmu dari penderitaan Zhan" ujar Wang Yibo.

"Kau tak menyelamatkanku dari hal apapun. Setiap hari aku hidup dengan penderitaan Wang Yibo dan aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi padaku. Aku menyalahkanmu karena berpikir bahwa kau tahu apa yang terbaik untukku. Di saat bahwa kaulah yang terbaik untukku Wang Yibo" ujar Xiao Zhan.

"Aku tahu Zhan, aku tahu. Tapi aku tak bisa membuatmu untuk menungguku Zhan. Ada banyak hal yang ingin kau lakukan" ujar Wang Yibo.

"Tapi aku ingin melakukannya denganmu Yibo. Dan aku akan menunggumu selama apapun itu" ujar Xiao Zhan.

"Aku tak pantas untukmu Xiao Zhan" ujar Wang Yibo.

"Oh, pantas untukku? Astaga Wang Yibo. Tidakkah kau mengerti? Di saat aku memiliki Jin Ling dan aku tahu bahwa ini salah. Tapi apa kau tahu bahwa di saat aku memilikinya aku ingin memberitahumu. Dan di saat aku kehilangan Yanli aku ingin kau memelukku. Dan di saat aku sendirian di malam hari, aku ingin... Aku menginginkanmu dan aku menangis karenamu. Dan aku membencimu dan aku membencimu karena aku akan tetap memilihmu tak peduli bagaimana pun. Dan kau telah mengambilnya dariku. Kau jahat Wang Yibo" ujar Xiao Zhan sambil menangis di dalam pelukkan Wang Yibo.

"Aku telah membuat kesalahan" ucap Wang Yibo.

"Ya, kau memang salah Yibo" Xiao Zhan menimpali.

"Aku memang salah. Aku telah menyakitimu" ujar Wang Yibo.

"Tapi lihatlah. Aku masih mencintaimu Yibo" ucap Xiao Zhan sambil mengeluarkan air mata yang sejak tadi ia tahan. Wang Yibo segera membawa tubuh Xiao Zhan dalam pelukkannya dan mencium kening Xiao Zhan.

"Aku masih mencintaimu Yibo" ucap Xiao Zhan di dalam pelukkan Wang Yibo.

Senja sudah menjemput hari sang surya mulai beristirahat di peraduannya. Wang Yibo dan Xiao Zhan menikmati suasana senja di tepi danau pondok Jing Shi.

"Apa kau ingat dengan terakhir kalinya yang kita lalui di sini Yibo? Berada disini dan menyalahkan radio. Aku berada di atas pangkuan mu setelah kita berang di danau" ujar Xiao Zhan.

"Dan kau menyetel lagu Wuji dan kita berdansa" ujar Wang Yibo.

FLASHBACK ON...

Setelah mendengar keputusan hakim Wang Yibo dipenjara selama 8 tahun lamanya. Wang Yibo tak ingin menjadi beban apalagi penghambat masa depan Xiao Zhan.

Maka dari itu sejak pertemuan pertama Wang Yibo di penjara dengan Xiao Zhan, ia memutuskan tak ingin lagi bertemu dengan Xiao Zhan. Karena Wang Yibo yakin kalau ia masih bertemu dengan Xiao Zhan itu akan membuat Wang Yibo merasa terbebani.

Dengan berat hati Wang Yibo tak ingin menemui Xiao Zhan. Walaupun Wang Yibo tahu kalau setiap hari Xiao Zhan mengunjunginya di penjara.

Setelah itu Xiao Zhan seakan menyerah dengan keadaan dan akhirnya ia mulai membuka diri untuk orang lain. Walaupun dalam hati kecilnya ia masih sangat mencintai Wang Yibo.

Kemudian suatu hari Xiao Zhan bertemu dengan Cao Yuchen di sebuah kantor perusahaan. Cao Yuchen sebenarnya pada dasarnya seorang pria yang baik hanya ia memiliki kebiasaan buruk yaitu dia seorang peminum.

Xiao Zhan paham dengan gelagat Cao Yuchen yang mulai mendekatinya. Setelah Xiao Zhan berpikir akhirnya ia membuka diri untuk orang lain.

Xiao Zhan memutuskan menerima lamaran Cao Yuchen dan menikah dengannya. Saat awal pernikahan mereka memiliki anak perempuan bernama Cao Yanli. Tapi Tuhan lebih sayang dengan Yanli akhirnya Tuhan menjemputnya untuk berada di sisi Nya.

Kejadian meninggalnya Yanli membuat Xiao Zhan sangat terpuruk. Karena sejak awal Xiao Zhan ingin memiliki seorang anak perempuan. Xiao Zhan mulai mengikuti kebiasaan buruk sang suami yang suka minum-minum. Tapi Xiao Zhan tak boleh selamanya terpuruk dalam kesedihannya.

Selang beberapa tahun Tuhan masih mempercayakan dirinya untuk memiliki momongan. Akhirnya Xiao Zhan hamil lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Cao Jin Ling.

Jin Ling tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan dan gagah. Andai saja Jin Lin adalah anaknya dengan Wang Yibo lelaki yang selalu ia cintai sampai sekarang.

Mungkin terkesan jahat, Xiao Zhan sudah menikah dengan Cao Yuchen tapi hatinya masih milik Wang Yibo. Ia masih belum bisa melupakan Wang Yibo cinta pertama dan terakhirnya.

FLASHBACK END...

Xiao Zhan dan Wang Yibo sedang berada di ruang keluarga di dalam pondok Jing Shi. Wang Yibo menyalahkan api perapian untuk menghangatkan mereka malam ini. Xiao Zhan masih mengamati Wang Yibo yang masih sibuk dengan perapiannya.

"Aku sampai sekarang masih menyukai lagu Wuji, itu lagu kenangan kita Yibo" ujar Xiao Zhan.

"Astaga, aku tahu lagu lah yang akan menginginkan kita dan momen yang sudah terjadi diantara kita. Dan lagu juga mencerahkan dan membahagiakan momen di hari itu" ujar Xiao Zhan lagi.

"Yaa, aku tahu Zhan" ucap Wang Yibo.

"Seolah-olah bahwa lagu itulah yang mengisyaratkan kita Yibo. Kau tahu dulu aku sering berpikir seperti itu dalam segala hal. Aku telah dibutakan dan percaya bahwa hidup akan berhasil. Dan itu akan benar-benar terjadi. Tapi sekarang aku takkan memikirkannya seperti itu lagi" ujar Xiao Zhan.

Wang Yibo tertawa pelan saat mendengarkan ucapan Xiao Zhan.

"Ada apa Yibo? Kenapa kau tertawa?" tanya Xiao Zhan.

Kemudian Wang Yibo beranjak dari duduknya dan berjalan keluar pondok Jing Shi.

"Kau mau kemna Yibo?" tanya Xiao Zhan saat Wang Yibo berjalan keluar pondok.

Wang Yibo menuju ketempat dimana ia memarkirkan mobilnya kemudian ia menyalakan mesin mobil. Lalu ia juga menyalakan lampu mobil dan yang terakhir ia menyalakan alat pemutar musik yang ada di mobil.

Xiao Zhan berjalan keluar pondok menghampiri Wang Yibo yang sedang sibuk dengan kegiatannya saat ini. Xiao Zhan penasaran dengan yang dilakukan Wang Yibo saat ini.

Suara alunan musik dari mobil mulai terdengar, Xiao Zhan tersenyum manis ke arah Wang Yibo.

"Kali ini, aku takkan meninggalkanmu dengan kesempatan yang takdir berikan kepadaku" ujar Wang Yibo.

Wang Yibo mengajak Xiao Zhan untuk berdansa di depan cahaya lampu mobil. Xiao Zhan menerima uluran tangan Wang Yibo. Kemudian mereka berdansa mengikuti irama musik.

"Woow" ucap Xiao Zhan.

Mereka sangat menikmati momen kebersamaannya saat ini. Xiao Zhan seperti melupakan satu hal bahwa ia sudah menikah dan memiliki seorang anak. Yang ia pikiran saat ini adalah Wang Yibo nya sudah kembali padanya.

Wang Yibo pun tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ternyata cintanya masih menunggunya hingga saat ini. Entah apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka selanjutnya.

Tapi yang paling penting mereka sangat menikmati kebersamaan mereka beberapa hari ini di pondok Jing Shi. Pondok yang menyimpan banyak kenangan mereka berdua di sana.

"Kau takkan menginjak kakiku lagi kan Yibo?" ejek Xiao Zhan pada Wang Yibo.

"Sebenarnya belum saja Zhan, selama aku tak salah melangkah" jawab Wang Yibo.

"Hahahaha" tawa Xiao Zhan pecah mendengarkan jawaban dari Wang Yibo.

Wang Yibo juga ikut tertawa, mereka tertawa bersama malam ini.

Kebersamaan mereka semakin intim tanpa terasa malam sudah larut.

Perlahan Wang Yibo mencium bibir Xiao Zhan dengan lembut. Ia mengulum bibir yang selama ini selalu dirindukannya dan menjadi candu untuknya. Xiao Zhan sangat menikmati cumbuan Wang Yibo padanya.

Sesekali Xiao Zhan meloloskan desahannya disela-sela percumbuan mereka. Wang Yibo menyesap dan menghisap bibir kissable milik Xiao Zhan. Tak lupa Wang Yibo menghisap lidah nakal Xiao Zhan. Wang Yibo berhasil membuat Xiao Zhan mabuk kepayang dengan ciumannya.

Wang Yibo dan Xiao Zhan menyudahi acara berdansa. Kemudian Wang Yibo menggendong Xiao Zhan ke salah satu kamar yang ada di pondok.

Wang Yibo masih mencium Xiao Zhan hingga masuk ke dalam kamar. Wang Yibo merebahkan tubuh Xiao Zhan di atas kasur.

Kemudian Wang Yibo satu persatu melepaskan pakaian yang melekat di tubuh atletisnya. Ia hanya meninggalkan celana boxer yang masih menutupi "Little Yibo".

Wang Yibo menindih Xiao Zhan dan segera menyantap makan malamnya saat ini. Cumbuan demi cumbuan sedang Wang Yibo lancarkan pada Xiao Zhan.

Perlahan Wang Yibo melepaskan pakaian Xiao Zhan. wang Yibo sengaja hanya menyisakan Xiao Zhan celana boxer seperti dirinya.

Wang Yibo mencium bibir Xiao Zhan turun ke tengkuk tak lupa tangan kirinya memilin puting pink milik Xiao Zhan.

Desahan demi desahan lolos dari mulut mungil Xiao Zhan. Wang Yibo sangat bernafsu saat mendengarkan desahan Xiao Zhan.

"Eunghh" desahan Xiao Zhan.

"Mendesahlah untukku Zhan" bisik Wang Yibo di telinga Xiao Zhan.

Ciuman Wang Yibo turun ke puting imut, ia menggigit dan mengulum puting yang menggemaskan menurut Wang Yibo.

"Eehhmm Yiibboo" Xiao Zhan sudah tak memperdulikan lagi berapa banyak desahan yang lolos dari bibir nakalnya.

Wang Yibo sangat senang Xiao Zhan juga menikmati apa yang ia rasakan saat ini.

"Yibboo, aku ingin keluar" ucap Xiao Zhan terbata-bata.

"Baiklah kita bersama sayang" ucap Wang Yibo sambil menurunkan celana boxer Xiao Zhan.

Wang Yibo juga sudah merasakan miliknya sangat sesak. Ia melepaskan celana boxer miliknya dan membuangnya sembarangan.

"Aku akan memasuki lubang kenikmatanmu baby" ucap Wang Yibo seduktif.

"Aaaahh... " teriak Xiao Zhan.

"Tahan sayang" ucap Wang Yibo.

"Perdalam lagi Yibboo" racau Xiao Zhan.

"Sesuai permintaanmu baby"

Wang Yibo memperdalam gempuran pada lubang sang terkasih. Mereka berdua sama-sama terlena dan dibutakan oleh cinta.

Xiao Zhan lupa dengan status yang disandangnya saat ini dan Wang Yibo tak peduli dengan status Xiao Zhan.

Mereka saling menyalurkan kenikmatan dan kenyamanan satu sama lain.

"Aku ingin keluar" ucap Wang Yibo.

"Lakukan sayang" ucap Xiao Zhan.

"Aaahhhh" teriak mereka berdua bersamaan.

"Aku sangat mencintaimu Zhan"

"Aku juga Yibo, aku sangat mencintaimu"

"Aku belum puas baby" ujar Wang Yibo di telinga Xiao Zhan.

"Kalau begitu jamahlah aku sesukamu, sayang" ujar Xiao Zhan sambil mengeringkan matanya.

Mendengar permintaan Xiao Zhan, Wang Yibo langsung melancarkan aksinya hingga 2 ronde permainan. Perguluman panas yang saling ingin memuaskan satu sama lain.

Setelah puas dengan perguluman panas, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat. Keadaan kamar sudah sangat kacau, mereka pun dalam keadaan naked. Wang Yibo menutupi tubuhnya dan Xiao Zhan dengan selimut.

Kemudian mereka tertidur hingga pagi menjelang. Sang surya mulai mengintip dari balik awan yang mulai membumbung tinggi.

Mereka sudah bangun dari tidurnya hanya saja mereka masih belum mau beranjak dari sana. Mereka masih berpelukan saling menyalurkan kehangatan.

"Yibo?" panggil Xiao Zhan.

"Hhmm" gumam Wang Yibo.

"Maukah kau melakukan satu hal untukku? Maukah kau memaafkan dirimu? Kau adalah orang yang baik Yibo" ujar Xiao Zhan.

Wang Yibo terlebih dahulu bangun dari tempat tidur. Kemudian ia mandi dan segera menyiapkan sarapan pagi.

Setelah Xiao Zhan menggunakan kemeja putih transparan yang hanya menutupi bagian atas tubuhnya dan sedikit menutupi bagian pahanya. Dan beberapa kancing kemeja yang tak terpasangkan dengan benar.

Xiao Zhan berjalan hendak mencari Wang Yibo. Kemudian ia menemukan Wang Yibo yang sedang menata meja makan untuk mereka sarapan.

Wang Yibo melihat penampilan Xiao Zhan yang terbilang cukup berani. Penampilannya saat ini seperti sedang menantang Wang Yibo.

"Kemeja itu terlihat jauh lebih baik saat kau mengenakannya Zhan"

Xiao Zhan hanya bisa tersenyum mendengarkan ucapan Wang Yibo.

Setelah mereka meyelesaikan ritual sarapan pagi. Mereka memutuskan untuk berenang di danau belakang pondok Jing Shi.

Byuurr!

"Airnya sangat dingin Yibo. Apa kau ingat air di sini semakin dingin saat terakhir kali kita ke sini belum sedingin ini?" ujar Xiao Zhan.

"Tidak Zhan, jangan sepeti anak kecil yang takut dengan air dingin" ujar Wang Yibo.

"Aku bukan anak kecil Yibo. Kemarilah" ujar Xiao Zhan.

Mereka saling berciuman, Xiao Zhan memeluk erat leher Wang Yibo. Sedangkan wang Yibo memeluk pinggang Xiao Zhan.

"Berbaringlah Zhan" suruh Wang Yibo.

Xiao Zhan menuruti permintaan Wang Yibo untuk berbaring di atas air. Kegiatan berenang pun selesai kemudian mereka membersihkan diri.

"Apa kau bahagian Yibo?"

"Huumm" gumam Wang Yibo.

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Tiba-tiba ponsel Xiao Zhan berbunyi dan ia segera mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.

Xiao Zhan melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Aku akan mengangkat telpon ini Yibo. Maafkan aku"

"Tak apa-apa Zhan, angkatlah telponnya"

Xiao Zhan berdiri dari pangkuan Wang Yibo dan mengangkat telpon dari anaknya Jin Ling.

"Halo Jin Ling. Bagaimana kabarmu?" tanya Xiao Zhan.

"Aku baik-baik saja ibu. Bagaimana kabar ibu di rumah nenek?" jawab Jin Ling dari seberang sana.

"Ibu juga baik-baik saja di sini" jawab Xiao Zhan.

"Ibu, aku izin akan pergi dengan temanku dan aku pinjam mobil ibu. Bolehkan bu? Temanku mengadakan pesta ulang tahun" tanya Jin Ling.

"Ibu hanya tak ingin kau naik mobil A-Ling dan kau tahu itu. Jika ada yang sedang mabuk mengendarai mobil akan sangat berbahaya. Ibu tak akan mengijinkanmu, jangan sampai temanmu mabuk saat mengendarai mobil. Baiklah, kalau begitu tanyakan saja pada ayahmu" ujar Xiao Zhan.

"Baiklah ibu, aku merindukanmu" ujar Jin Ling.

"Aku juga merindukanmu. Baiklah ibu akan menemui mu beberapa hari lagi. Oke berhati-hatilah. Bye..." balas Xiao Zhan.

"Bye bye ibu" ucap Jin Ling.

Wang Yibo hanya bisa melihat Xiao Zhan yang sedang berbicara dengan anaknya melalui sambungan telepon. Setelah selesai berbicara dengan Jin Ling sambungan telepon terputus.

Pip!

"Maaf Yibo, ini tadi dari Jin Ling yang menelepon" ujar Xiao Zhan.

"Tak apa-apa Zhan. Kita tak bisa melakukan hal ini kan? Aku tahu kau Zhan. Aku tahu hatimu. Kaulah seseorang yang datang setiap hari selama sebulan dan setiap minggu selama setahun. Kau memiliki suami dan kau memiliki anak yang sangat kau sayangi. Kau takkan mudah menyerah. Dan dalam beberapa hari ini, itu terasa sangat indah. Kesempatan untuk bertemu denganmu dan berbicara denganmu. Untuk sedikit menyembuhkan untuk mencintaimu lagi. Orang yang menghabiskan seluruh hidup mereka untuk mencarinya dan mereka tak pernah menemukan orang yang mereka cari tapi kita berhasil. Kita adalah orang-orang yang beruntung Zhan" ujar Wang Yibo menghampiri Xiao Zhan yang masih berdiri.

Mata Xiao Zhan mulai berkaca-kaca mendengarkan perkataan Wang Yibo dan yang dikatakan Wang Yibo semuanya adalah fakta bahwa Xiao Zhan telah menikah dan memiliki seorang anak. Xiao Zhan berjalan perlahan menjauhi Wang Yibo.

Wang Yibo berjalan menghampirinya dan memeluk Xiao Zhan dari belakang.

"Tak peduli apa pun yang telah terjadi Zhan, aku ingin kau tahu betapa bersyukurnya aku. Karena pada akhirnya, harus aku katakan bahwa aku tahu bagaimana rasanya untuk mencintai seseorang. Dengan sesungguhnya mencintai seseorang karena aku mencintaimu" ujar Wang Yibo.

"Aku harus kembali. Dan aku tak tahu bagaimana caranya mengucapkan selamat tinggal padamu Yibo" ujar Xiao Zhan dengan terbata-bata. Air mata Xiao Zhan sudah mengalir saat ia menyadari kenyataan yang sesungguhnya.

"Aku kan selalu ada di sini dan aku akan selalu mencintaimu Zhan" ujar Wang Yibo.

Mereka saling berciuman dan berpelukan tak ada nafsu tapi ini seperti isyarat untuk sebuah perpisahan.

"Aku kan selalu mempercayai bintang-bintang Zhan" ucap Wang Yibo.

Tangis Xiao Zhan mulai pecah mendengar ucapan Wang Yibo.

"Sudahlah Zhan tak apa. Kita akan bertemu lagi" ucap Wang Yibo sambil mengecup kening Xiao Zhan.

Setelah momen perpisahan itu, Xiao Zhan pulang ke rumah orang tuanya sebelum kembali ke Beijing.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya? Apa yang akan mereka lakukan dengan menyadari fakta yang ada? Apakah mereka akan bersatu dengan melihat rasa saling mencintai yang sangat kuat diantara mereka?

TBC

Yeaahh akhirnya selesai juga chapter ini wooyyy. Aku ngebut dong bikin chapter ini hahahaha 😁😁😁

Semoga suka sama ceritanya ku yaa guys. Semoga terhibur juga 😍😍😍

Maafkan typo yang berhamburan dimana-mana kerena faktor ngebut tanpa ngepot wakakakakak 🤣🤣🤣

Yell~

20 September 2020

Continue Reading

You'll Also Like

535K 21.9K 37
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.8M 26.2K 43
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
2.7M 289K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
677K 2.3K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...