The Game [Stray Kids]

By _HanJi09

108 39 10

Berawal dari kegabutan kesembilan remaja yang memainkan salah satu permainan yang mereka tidak tahu bagaimana... More

Prolog
01

02

32 8 6
By _HanJi09

"Semua sudah siap?"

"Woojin Hyung belum sampai, Hyung"

Chan menghela napas nya kasar mendengar penuturan dari Jeongin. Seharusnya sekarang mereka sudah pergi menuju perdesaan dimana tempat tinggal nenek Chan berada. Yang dimana menjadi tempat tujuan mereka untuk bermain game aneh tersebut. Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai disana.

Lima belas menit berlalu, akhirnya Woojin tiba di titik dimana yang sudah di janjikan sebelum nya. Minho yang memang orang nya emosian sudah siap menghajar wajah Woojin saat itu juga, namun Changbin segera menahan nya. Bisa bisa waktu mereka terbuang lagi.

"Dari mana saja kau, Hyung?"

Tanya Chan yang hanya di balas wajah tak acuh dari Woojin.

"Kau tuli? Chan Hyung bertanya pada mu!"

Minho sedikit meninggi kan suaranya. Dia cukup kesal dengan Woojin saat ini. Sudah telat lima belas menit, dan pas sampai tidak meminta maaf pula.

"Ck! Bukan urusan kalian! Yang penting sekarang aku sudah disini kan!?"

"Sudah sudah! Kalau kalian masih ribut, kapan kita akan berangkat?!"

Seungmin akhirnya menengahi mereka semua. Akhirnya, mereka semua berangkat menuju pedesaan yang sudah tertulis alamatnya yang ada di tiket.

Dalam perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Keadaan benar benar sangat canggung. Bahkan tanpa mereka sadari, mereka mulai menaruh kecurigaan kepada Woojin. Terlebih Minho, wajahnya masih terlihat tidak bersahabat.

"Hyung, kemarin apa yang kau bicarakan dengan Hoongjong sunbae?"

Setelah hampir setengah jam mereka dilanda keheningan, Jisung akhirnya membuka suara. Dan yang lain pun ikutan penasaran dengan apa yang Jisung tanyakan kepada Chan.

"Ah... Dia bilang kita harus saling percaya satu sama lain untuk bisa lolos dalam permainan ini, dan juga jangan sampai ada yang berbohong diantara kita semua"

"Lalu kalau ada yang berbohong bagaimana?"

"Kita semua tidak akan lolos dengan jumlah yang sama, Jeong"

"Maksud mu?"

"Yah, bisa jadi kita lolos hanya ber delapan atau mungkin berlima"

"Ku rasa kita tidak akan lolos dengan jumlah yang lengkap"

Minho berucap dengan datarnya. Pandangannya terpokus pada keluar jendela yang menampilkan suasana kota yang perlahan tergantikan dengan suasana pedesaan. Ya. Sebentar lagi mereka akan sampai.

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak lihat? Dari awal saja Woojin hyung sudah berlaku seenaknya. Datang terlambat, bahkan saat di tanya dia hanya bersikap bodo amat. Kurasa dia yang akan hilang saat kita bermain nanti"

"Jaga ucapan mu, Ho!"

Suasana kembali ricuh lagi dengan ucapan Minho. Hyunjin yang dari tadi diam pun jadi ikutan untuk menyalahkan Woojin.

"Sudah! Chan, bukankah sebentar lagi kita akan sampai?"

Chan mengangguk sebagai jawaban iya dari pertanyaan Seungmin. Memang sebentar lagi mereka akan sampai. Yah mungkin sekitar sepuluh menit lagi mereka akan tiba.

"Jadi, cepat bereskan barang bawaan kalian semua!"

Hanya Seungmin yang berani menghentikan kericuhan tersebut.

Tak lama, bis yang mereka naiki berhenti di salah satu gerbang menuju sebuah desa yang di mana rumah nenek Chan berada. Sementara, mereka singgah dulu di rumah nenek Chan untuk beristirahat sebentar dan mengisi perut kosong mereka.

Chan memimpin jalan di depan, karna hanya dia yang hapal arah kerumah nenek nya.

Matahari sudah berada di atas kepala. Membuat mereka merasa haus karna panas nya siang hari itu. Padahal sebisa mungkin mereka berangkat pagi agar tidak terlalu siang sampai di rumah nenek Chan. Tapi, kejadian Woojin membuat waktu mereka terbuang. Belum lagi mereka yang harus menunggu bis menuju rumah nenek Chan.

█ THE GAME █

kini mereka semua sedang mengisi perut kosong mereka di rumah nenek Chan. Keributan sempat terjadi lagi antara Minho dengan Woojin. Minho yang terus terus an menyalahi Woojin karna mereka harus sampai saat matahari diatas kepala, dan Woojin yang terus terusan membalasnya dengan ucapan datarnya, membuat Minho naik pitam olehnya.

"Kapan kalian berangkat?"

"Mungkin sebentar lagi, Nek"

"Kalian yakin? Apa kalian tidak bisa membatalkannya?"

"Yakin, Nek... Nenek tenang aja ya"

Saat ini Chan dan nenek nya tengah berbincang di teras rumah sang nenek. Nenek Chan yang kebetulan tau sedikit tentang permainan yang akan di mainkan oleh cucu nya tersebut menjadi takut karna cucu dan kawan kawannya nekat untuk memainkan permainan itu.

Chan terus menerus mengucapkan kata penenang kepada neneknya. Mengatakan kalau dia dan teman temannya akan baik baik saja. Lagipula, Chan sudah tau kuncinya mereka bisa lolos itu apa.

"Yaudah... Hati hati ya"

"Iya, Nek"

█ THE GAME █

"Apa masih jauh? Kita sudah berjalan cukup lama"

"Diam saja kau hyung!"

"Aku hanya bertanya, Ho"

"Sudahlah... Kenapa kalian ribut terus dari tadi?! Bisakah kalian tenang?"

Seungmin benar benar cape melihat tingkah kedua kakak kelasnya itu. Minho terus terus an menyalahi Woojin saat ada kesempatan. Dan Woojin yang terus terus an mengeluh. Sementara yang lain hanya bisa diam mendengar keributan yang terjadi antara Minho dengan Woojin.

"Kita sampai!"

Chan yang memimpin jalan di depan berseru. Kini, di depan mereka ada sebuah bis sekolah yang terlihat sudah sedikit tua. Di beberapa sisi pun terlihat sudah mulai berkarat dan menimbulkan bau besi yang lumayan menyengat.

"Jangan bilang kita disuruh untuk menaiki bis itu. Ugh, kondisinya saja sudah terlihat tidak baik baik saja"

"Kenapa kau banyak protes sekali, Hyung?!"

"Astaga!!! Woojin Hyung, Minho Hyung! Bisa kah kalian damai?! Lebih baik kita masuk saja ke dalam bis itu, siapa tau kan ada petunjuk lain. Toh di tiket tersebut menyuruh kita untuk masuk ke dalam bis itu kan?"

"Benar kata Changbin Hyung. Lebih baik kita masuk sekarang"

Hyunjin perlahan mulai sedikit terusik dengan keributan yang terjadi di antara Woojin dengan Minho.

Akhirnya, mereka semua memasuki bis tua tersebut dengan Chan yang berada di depan dan membuka pintu belakang bis tersebut. Suasana di dalam tidak seburuk penampilan luar dari bis ini.

"Hyung!"

"Ada apa Felix?"

Felix mengambil sebuah kertas yang ada di atas sebuah kursi dan memberikannya kepada Chan.

"Apa isinya hyung?"

"Kita harus mencari kunci dengan jumlah yang sama seperti pemain. Berarti ada sembilan kunci yang harus kita cari."

Saat mereka semua sedang membaca tulisan yang ada di kertas tersebut, tiba tiba bis menyala dan mulai berjalan. Semua yang ada di dalam nampak terkejut. Pasalnya di bagian kemudi tidak ada siapa siapa. Bis ini seperti ada yang mengendalikannya.

Bis yang mereka naiki perlahan mempercepat laju nya. Dan-

Brak!

Bis itu seperti menabrak sebuah dinding yang bahkan tidak bisa mereka lihat. Mereka semua yang berada di dalam mencoba untuk memegang sesuatu agar tidak jatuh karna sebuah hantaman yang terjadi.

Perlahan, bis mulai melambatkan laju nya dan berhenti di sebuah daerah yang bahkan mereka semua tidak tau itu ada dimana. Di depan sana, ada sebuah bangunan kosong.

"Hyung!! Lihat!"

Chan melihat ke arah yang Felix tunjuk. Lebih tepatnya ke arah layar seperti televisi yang ada di bagian depan bis.

'Masuk lah kedalam gedung itu dan carilah dua kunci yang ada di sana. Lalu, masuk lah ke sebuah hellevator yang ada di dalam sana'

"Hellevator?"

█ THE GAME █

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 361K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
693K 43.7K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
344K 19.7K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
1.1M 106K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...