02

32 8 6
                                    

"Semua sudah siap?"

"Woojin Hyung belum sampai, Hyung"

Chan menghela napas nya kasar mendengar penuturan dari Jeongin. Seharusnya sekarang mereka sudah pergi menuju perdesaan dimana tempat tinggal nenek Chan berada. Yang dimana menjadi tempat tujuan mereka untuk bermain game aneh tersebut. Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai disana.

Lima belas menit berlalu, akhirnya Woojin tiba di titik dimana yang sudah di janjikan sebelum nya. Minho yang memang orang nya emosian sudah siap menghajar wajah Woojin saat itu juga, namun Changbin segera menahan nya. Bisa bisa waktu mereka terbuang lagi.

"Dari mana saja kau, Hyung?"

Tanya Chan yang hanya di balas wajah tak acuh dari Woojin.

"Kau tuli? Chan Hyung bertanya pada mu!"

Minho sedikit meninggi kan suaranya. Dia cukup kesal dengan Woojin saat ini. Sudah telat lima belas menit, dan pas sampai tidak meminta maaf pula.

"Ck! Bukan urusan kalian! Yang penting sekarang aku sudah disini kan!?"

"Sudah sudah! Kalau kalian masih ribut, kapan kita akan berangkat?!"

Seungmin akhirnya menengahi mereka semua. Akhirnya, mereka semua berangkat menuju pedesaan yang sudah tertulis alamatnya yang ada di tiket.

Dalam perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Keadaan benar benar sangat canggung. Bahkan tanpa mereka sadari, mereka mulai menaruh kecurigaan kepada Woojin. Terlebih Minho, wajahnya masih terlihat tidak bersahabat.

"Hyung, kemarin apa yang kau bicarakan dengan Hoongjong sunbae?"

Setelah hampir setengah jam mereka dilanda keheningan, Jisung akhirnya membuka suara. Dan yang lain pun ikutan penasaran dengan apa yang Jisung tanyakan kepada Chan.

"Ah... Dia bilang kita harus saling percaya satu sama lain untuk bisa lolos dalam permainan ini, dan juga jangan sampai ada yang berbohong diantara kita semua"

"Lalu kalau ada yang berbohong bagaimana?"

"Kita semua tidak akan lolos dengan jumlah yang sama, Jeong"

"Maksud mu?"

"Yah, bisa jadi kita lolos hanya ber delapan atau mungkin berlima"

"Ku rasa kita tidak akan lolos dengan jumlah yang lengkap"

Minho berucap dengan datarnya. Pandangannya terpokus pada keluar jendela yang menampilkan suasana kota yang perlahan tergantikan dengan suasana pedesaan. Ya. Sebentar lagi mereka akan sampai.

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak lihat? Dari awal saja Woojin hyung sudah berlaku seenaknya. Datang terlambat, bahkan saat di tanya dia hanya bersikap bodo amat. Kurasa dia yang akan hilang saat kita bermain nanti"

"Jaga ucapan mu, Ho!"

Suasana kembali ricuh lagi dengan ucapan Minho. Hyunjin yang dari tadi diam pun jadi ikutan untuk menyalahkan Woojin.

"Sudah! Chan, bukankah sebentar lagi kita akan sampai?"

Chan mengangguk sebagai jawaban iya dari pertanyaan Seungmin. Memang sebentar lagi mereka akan sampai. Yah mungkin sekitar sepuluh menit lagi mereka akan tiba.

"Jadi, cepat bereskan barang bawaan kalian semua!"

Hanya Seungmin yang berani menghentikan kericuhan tersebut.

Tak lama, bis yang mereka naiki berhenti di salah satu gerbang menuju sebuah desa yang di mana rumah nenek Chan berada. Sementara, mereka singgah dulu di rumah nenek Chan untuk beristirahat sebentar dan mengisi perut kosong mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Game [Stray Kids]Where stories live. Discover now