The Rejected (TELAH TERBIT)

By SanyPthsn

502K 42.1K 4.6K

"Sudahlah, kau sudah membuatku terlalu muak dengan hanya mendengar namamu saja dan sekarang kau menjadi mate... More

Chapter One: The Rejected
Chapter Two: The Rejected
Chapter Three: The Rejected
Chapter Four: The Rejected
Chapter Five: The Rejected
Chapter Six: The Rejected
Chapter Seven: The Rejected
Chapter Eight: The Rejected
Chapter Nine: The Rejected
Chapter Ten: The Rejected
Chapter Eleven: The Rejected
Chapter Thirteen: The Rejected
Chapter Fourteen: The Rejected
Chapter Fifteen: The Rejected
Chapter Sixteen: The Rejected
Chapter Seventeen: The Rejected
Cuap cuap ehe
Chapter Eighteen: The Rejected
Chapter Eighteen pt 2: The Rejected
Chapter Nineteen: The Rejected
Chapter Twenty: The Rejected
Chapter Twenty-One: The Rejected
Cuap cuap pt.2 ehe
Chapter Twenty-two: The Rejected
Chapter Twenty-three: The Rejected
Chapter Twenty-four: The Rejected
Chapter Twenty-five: The Rejected
Chapter Twenty-six: The Rejected
Chapter Twenty-seven: The Rejected
-Season 1, End-
Chapter One: The Rejected S.2
Chapter Two: The Rejected S.2
Chapter Three: The Rejected S.2
QnA?
Chapter Four: The Rejected S.2
Chapter Five: The Rejected S.2
Chapter Six: The Rejected S.2
Chapter Seven: The Rejected S.2
Chapter Eight: The Rejected S.2
Chapter Nine: The Rejected S.2
Chapter Ten: The Rejected S.2
Chapter Eleven: The Rejected S.2
Chapter Twelve: The Rejected S.2
Chapter Thirteen: The Rejected S.2
Chapter Fourteen: The Rejected S.2
Chapter Fifteen: The Rejected S.2
Chapter Sixteen: The Rejected S.2
Chapter Seventeen: The Rejected S.2
Chapter Eighteen: The Rejected S.2
Chapter Nineteen: The Rejected S.2
Chapter Twenty: The Rejected S.2
Chapter Twenty-One: The Rejected S.2
Chapter Twenty-two: The Rejected S.2
Chapter Twenty-three: The Rejected S.2
Chapter Twenty-four: The Rejected S.2
Chapter Twenty-five: The Rejected S.2
Chapter Twenty-six: The Rejected S.2
Chapter Twenty-seven: The Rejected S.2
Chapter Twenty-eight: The Rejected S.2
Chapter Twenty-nine: The Rejected S.2 (END)
The Rejected: Bedah Karakter
Extra Chapter: Alpha Gerald Story
Contract With Devil
Ayo kumpul dulu!
Cast
TELAH TERBIT (E-book Version)
Cara pembayaran

Chapter Tweleve: The Rejected

10.7K 909 29
By SanyPthsn

Alpha Gerald menatap Alice yang sedang berbicara dengan warga pack. Alice terlihat sangat nyaman dan.. Hmm, bagaimana menyebutnya??

Bahagia.

Ya, Alice terlihat sangat bahagia. Entah apa yang membuatnya seperti itu, Alpha Gerald tidak bisa menebak nya.

Sudah dua bulan sejak Alice menginjakan kakinya di pack ini. Dan semakin lama, Alpha Gerald membuat Alice merasa nyaman dan membuatnya terbuka pada Alpha Gerald.

"Aku.. Diacuhkan oleh rakyat Darkmoon Pack. Beberapa bahkan pernah menindasku. Jadi, aku merasa sangat bahagia saat melihat rakyat Silvermoon Pack begitu baik padaku. Terkadang aku merasa jika aku tidak pantas untuk diperlakukan seperti ini. Aku hanya akan membawa kesialan pada kalian" jawab Alice ketika Alpha Gerald bertanya apa yang membuat Alice terlihat sangat bahagia.

"Alice.. Kamu tidak boleh berfikir seperti itu. Siapa yang menyebutmu pembawa sial?? Orang itu tidak pernah diajarkan supaya tidak berkata kasar" sahut Alpha Gerald. Dia memandang Alice serius.

"Tapi sepertinya aku memang membawa kesialan. Dulu, kedua orangtuaku tewas karena melindungiku dari serangan rogue. Kematian ayah dan ibu membuat Luna Gissele sedih dan murung. Jayden yang melihat itu membuat suatu kesimpulan. Jika aku memang akan benar benar membawa kesialan bagi orang terdekatku" jelas Alice.

Matanya berkaca kaca, kembali mengingat kenangan buruk yang dilakukan rakyat pack setelah kedua orangtuanya tewas karena serangan itu.

"Padahal aku tahu diantara semuanya, pasti kamulah yang paling merasa kehilangan" Alpha Gerald menarik Alice dalam pelukan hangat nya. Dia mengelus rambut Alice, menenangkan.

Alice mencengkram ujung pakaian yang dikenakan Alpha Gerald. Dia menahan isak tangisnya yang dirasa akan terdengar.

"Mereka bilang jika aku yang cacat ini akan membawa mereka pada kejatuhan jika aku terus menerus berada disana." gumam Alice

Entah kenapa Alice merasa nyaman dan terlindungi ketika berada di dekat Alpha Gerald.

Perasaan yang sama, ketika Alice berada di dekat Darren.

"Cacat?? Mereka keterlaluan, Alice. Bagaimana bisa mereka menyebutmu seperti itu?? Sangat kasar dan tidak sopan" protes Alpha Gerald

"Aku tidak memiliki wolf.. Terserah bagaimana Alpha Gerald ingin melihatku seperti apa sekarang" gumam Alice. Dia mengusap air matanya dan melepaskan diri dari pelukan Alpha Gerald.

Alice menatap Alpha Gerald sendu. Dia yakin jika dirinya akan dipandang cacat, sama seperti yang dilakukan oleh Jayden dan rakyat Darkmoon Pack.

Apalagi melihat raut wajah Alpha Gerald yang serius dan memandang Alice tegas.

Alice tersentak ketika mengetahui jika perkiraannya salah. Apalagi ketika melihat Alpha Gerald yang malah tersenyum lembut dan mencubit pipinya pelan.

"Alice, jangan bercanda" Alpha Gerald menggelengkan kepalanya

"Aku tidak bercanda, Alpha. Aku tidak memiliki wujud wolfku. Aku tidak bisa berganti shift dan mempermalukan diriku sendiri. Aku, baru mendengar suara wolfku. Tapi tidak pernah melihat wujudnya bahkan hanya dalam pikiranku" Alice tersenyum sendu

"Alice, aku bisa merasakan wolfmu ada di dalam sana. Dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk bertemu dengan mu. Lagipula jika kau tidak punya wujud wolf pun, aku tidak akan memandangmu cacat, Alice." ujar Alpha Gerald

Alice dapat merasakan jika Hannah mengangguk anggukan kepalanya setuju dengan ucapan Alpha Gerald.

Alpha Gerald menarik tangan Alice dengan lembut, mengajaknya ke suatu tempat yang Alice yakini merupakan tempat berlatih di Silvermoon Pack.

"Lihatlah mereka, Alice. Mereka merupakan warrior ku yang aku banggakan" pinta Alpha Gerald

Alice mengikuti arah pandang Alpha Gerald dan menemukan beberapa warrior yang sedang berlatih.

"Tahu kenapa aku membanggakan mereka??" tanya Alpha Gerald

"Karena mereka merupakan warrior yang hebat, mereka juga kuat dan pasti memiliki wujud wolf yang hebat juga" jawab Alice

"Tidak semua jawabanmu benar, Alice. Mereka juga memiliki kekurangan, tapi kekurangannya tertutup oleh kelebihan mereka" Alpha Gerald tersenyum kecil melihat Alice yang menatapnya penuh tanya

"Mereka tidak bisa berganti shift dengan wolf mereka" lanjut Alpha Gerald

Alice terkesiap. Bagaimana bisa?? Seorang.. Warrior??

"Mereka warriorku yang berharga. Mereka membuat kekurangan mereka menjadi sebuah kelebihan. Alice, pack ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Ayahku dan para pendiri pack ini, mengajarkan rakyat pack untuk tidak membeda bedakan setiap orang. Setiap orang mendapat hak yang sama disini." jelas Alpha Gerald

Alice kembali terisak ketika mendengar penjelasan Alpha Gerald. Dia merasa jika dia berada di tempat yang tepat.

"Inilah rumah yang sebenarnya, Alice. Tidak seperti di pack lamamu. Itu penjara." Hannah tiba tiba memindlink Alice. Padahal sedaritadi dia hanya berguling guling dan mendengarkan ucapan Alpha Gerald.

"Selamat datang di Silvermoon Pack, Alice. Kau bisa menganggapku sebagai anggota keluargamu" ujar Alpha Gerald yang membuat Alice semakin terisak.

"Bangkitlah dari masa lalumu untuk mereka, Alice. Lihat mereka, mereka menyambutmu dengan hangat seperti kau adalah bagian dari keluarga mereka. Padahal mereka tidak mengenalmu dengan pasti. Jika kau tidak keberatan, jujurlah pada mereka Alice. Jujurlah pada mereka yang menganggapmu sebagai keluarga" saran Hannah pada Alice

"Ya, Hannah. Aku sudah menutuskan untuk bangkit. Kamu benar, duniaku tidak berpusat pada Jayden yang jelas jelas sudah membuangku. Disini, ada mereka yang menerimaku apa adanya. Aku juga, memutuskan untuk jujur pada rakyat Silvermoon Pack" balas Alice dan Hannah meraung senang.

"Terimakasih, Alpha. Aku senang sekali. Akhirnya aku mempunyai keluarga lagi" gumam Alice disela isak tangisnya.

Alpha Gerald mengangguk dan kembali memeluk Alice dengan hangat. Dia sudah menganggap Alice sebagai adiknya sendiri.

Ya, Alice sudah memutuskan jika dirinya harus bangkit. Dia tidak bisa terus menerus terpaku pada masa lalunya. Dia tidak bisa terus terpaku seakan akan Jayden adalah pusat dari kehidupannya.

Alice menoleh, menatap rakyat pack yang sedang bercengkrama satu sama lain dan tersenyum. Alice kembali menolehkan kepalanya, menatap Alpha Gerald.

Benar, dia harus bangkit demi mereka. Keluarganya.

〰❇〰

Alice bangun jauh lebih awal dari biasanya. Itu bukan hal yang sulit, mengingat jika di pack lamanya dia selalu bangun awal dan menyiapkan sarapan untuk anggota packnya.

Alice menggelengkan kepalanya, tekadnya sudah bulat. Dan dia harus menjadikan masa lalu itu sebagai acuan agar dia berubah ke arah yang lebih baik.

Dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan baju serba hitam untuk berlatih. Dia sudah meminta baju itu pada maid pack ini atas izin dari Alpha Gerald.

Setelah berganti pakaian, dia langsung mengikat rambutnya dan pergi menuju tempat berlatih.

"Kemana Alpha Gerald.." gumam Alice dia mengedarkan pandangannya, menyapu seluruh ruangan.

"Hai, apa kau sudah menunggu lama??" suara Alpha Gerald membuat Alice sedikit tersentak kaget

"Ups, maaf." lanjutnya ketika menyadari jika Alice terkejut

"Tidak apa, Alpha. Memang aku yang tidak menyadari kedatanganmu" ringis Alice

"Latihlah dia, Gerald. Buat dia merasa lebih peka terhadap sekitar. Akan bahaya jika dia terus menerus seperti ini" Ujar Jack

"Tentu saja. Jujur saja aku cukup terkejut mendengar permintaan Alice untuk melatihnya kemarin" sahut Alpha Gerald

Alpha Gerald memberikan sesuatu pada Alice.

Penutup mata.

"Tutup matamu menggunakan itu, Alice. Aku akan melatihmu dengan mata tertutup. Itu akan melatih mu agar lebih peka terhadap sekitar" ujar Alpha Gerald yang melihat Alice menatapnya bingung

Alice menatap kain yang diberikan padanya. Tubuhnya gemetar saat mengingat jika dulu Jayden selalu menutup matanya saat akan menghukum Alice.

Alice ingat jika Jayden sering mencambuknya dan membuat kakinya terluka parah.

"Alice?? Astaga, tenangkan dirimu" pinta Alpha Gerald saat melihat jika tubuh Alice gemetar karena ketakutan

"Alpha.. Kau tidak akan mencambuk ku, kan??" tanya Alice lirih. Dia menatap kosong. Tubuhnya gemetar hebat.

Alpha Gerald mengerti. Dia baru tahu jika Alice selalu dihukum dengan keadaan mata tertutup.

"Tentu tidak, Alice. Aku bukan orang gila yang hobbi menyiksamu seperti itu" jawab Alpha Gerald

"Baiklah, tak perlu menutup matamu. Kita mulai berlatih yang lain" lanjut Alpha Gerald

"Maaf jika aku merepotkanmu, Alpha" lirih Alice. Dia menyadari jika ketakutannya membuat orang lain kesusahan.

"Tidak perlu meminta maaf, Alice. Aku tahu jika kau mengalami trauma, dan aku tahu jika itu butuh waktu untuk menyembuhkannya" sahut Alpha Gerald

"Alice, biar aku memperkenalkan wolfku padamu. Kuharap dia bisa membuatmu nyaman" lanjut Alpha Gerald

Dia menutup matanya dan suara retakan tulang terdengar setelah itu. Alice menutup matanya ngeri.

'Apa rasanya sakit??' pikir Alice

Alice kembali membuka matanya ketika mendengar suara geraman dan dengusan hangat disekitarnya.

"Eung.. Jack??" gumam Alice. Dia menatap serigala besar yang ada di depannya dengan takut takut.

"Hi, Alice. Selamat datang di SilverMoon Pack. Kau sudah ku anggap sebagai adikku, jadi tenanglah. Kami semua tidak akan menyakitimu" sapa Jack dan Alice kembali tersenyum tipis

"Selamat pagi, Alpha Jack. Maaf sebelumnya jika ketakutanku membuatmu kesusahan.." ujar Alice lirih

"Apaan apaan permintaan maafmu itu. Seharusnya kau meminta maaf karena sebelumnya selalu diam saat ditindas" sahut Jack

"Aku merasakannya" lanjut Jack ambigu

"Merasakan.. Apa??" tanya Alice

"Wolf mu. Terkurung, terkunci, berada di dalam sana. Siapa kau sebenarnya, Alice?? Siapa kau yang sebenarnya hingga wolfmu tersegel sebegitu kuatnya??" Ucapan Jack membuat Alive tersentak kecil

"Wolf ku.. Tersegel??" gumam Alice kebingungan

"Wolfmu sangat kuat, Alice. Mungkin karena itu dia tidak bisa bertukar shift denganmu. Kekuatannya terlalu besar dan kau belum siap untuk itu." jelas Jack

Alice termenung.

Ucapan Hannah kembali terngiang ngiang di telinganya. Jika dia tidak akan bisa melakukan shift sebelum waktunya tepat.

"Itu berarti aku tidak akan bisa shift sampai kapanpun??" gumam Alice lirih

"Siapa bilang?? Kau akan bisa segera bertemu denganku, Alice. Alpha Gerald adalah orang yang tepat untuk melatihmu" sahut Hannah

Alice terdiam mendengarnya.

"Alice, ada berbagai kemungkinan kenapa wolfmu tidak bisa bertemu denganmu. Dan mungkin tetua di pack ini mengetahui hal itu." ujar Jack

"Setelah matahari terbit, aku akan mengantarmu menuju ke rumah salah seorang tetua pack. Kau bisa menanyakan tentang wolfmu padanya" lanjut Jack.

Alice mengangguk dan tersenyum mendengarnya.

"Terimakasih, Alpha Jack. Aku sangat menghargai bantuanmu" sahut Alice


-TBC-

Continue Reading

You'll Also Like

561K 42K 40
Lalita seorang werewolf tangguh yang di anugrahi serigala putih dalam legenda yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Beban berat yang ia paks...
1.1M 36.3K 11
Pernah mendengar kisah-kisah misteri tentang segitiga bermuda? Lily adalah salah satu korban dari segitiga bermuda. Kepo? Cek kisahnya. A story' by...
909K 73.4K 50
Jordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingi...
124K 13.6K 53
Dia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak...