ruang hampa ✓

By WoonJS

18.3K 3.1K 1K

⎯ lee heeseung; bahkan aku yang dilahirkan sebagai seorang manusia tidak pernah diperlakukan selayaknya manus... More

lee heeseung dan ruang hatinya
lukisan dan toko bunga
memberi dari kekurangan
salah orang
persahabatan itu hancur
bercerita tentang dia
kami kembali menjadi yang dulu
awal bertemu kembali
mana yang lampau?
masalah lagi
heeseung dan kesakitannya
keadaan yang semakin kacau
bahkan masalah kecil bisa menjadi...
masalah masa lalu
perlahan mulai terjawab
bagian yang mulai lengkap
kita hanya perlu bicara
siasat untuk menjaga nama baik
hubungan dengan kepalsuan
sedikit rasa risau
hampir menemukan jawabannya
untuk yang belum sempat terungkap
akhirnya harus diungkap
ia sudah kembali
belum bisa menerimanya
bisakah kita kembali?
beberapa hal yang harus dijelaskan
untuk kita sebelum menutup cerita
ujung dari segala cerita

dia ditengah salju

893 161 67
By WoonJS

"Heeseung. Kamu dipanggil ke ruangan kepala sekolah."

"Hm, aku sudah tau." Jawabnya dengan tidak acuh dan langsung berjalan saja menuju ke ruang kepala sekolah.

Heeseung merasa lemas sekarang, memang kemarin dia tidak sekolah tapi tubuhnya masih terasa sakit dan letih. Tapi sudahlah, akan lebih parah keadaannya jika dia tidak bersekolah lagi hari ini.

"Selamat pagi, pak." Ucapnya.

"Oh, Heeseung. Masuk sini."

Heeseung menutup pintunya dan melengkahkan kakinya untuk masuk ke dalan ruangan itu, tidak lupa dia memasang wajah datarnya seperti biasa

"Saya sudah dengar kabar mengenai orang tuamu. Mereka bilang mereka sangat kecewa dengan nilaimu. Benar kan?"

"Iya itu benar, lalu?"

"Jadi saya berfikir untuk memberikan kamu les tambahan dengan wali kelasmu setidaknya bisa–"

Bukan Heeseung namanya kalau dia tidak memotong pembicaraan orang, ya... Heeseung memotong pembicaraan kepala sekolah itu

"Saya tidak mau. Nilai bukan hal yang penting untuk saya."

"Maksud saya bukan itu. Tapi bagaimanapun kamu kan harus bisa mendapatkan nilai bagus untuk masuk universitas."

"Saya tidak akan masuk universitas. Sampai kapanpun, tolong biarkan saya mengurus diri saya sendiri."

Yang lebih tua diam lagi karena perkataan Heeseung yang memang bisa membuat orang kehilangan akal untuk menjawabnya,

"Saya permisi dulu."

"Tunggu sebentar, Heeseung."

Heeseung berhenti sejenak, kemudian kepala sekolah itu memberikan sebuah kotak makanan untuknya,

"Makanlah, saya tau kamu belum makan seharian ini."

Heeseung menerimanya dengan diam,

"Kenapa? Kamu tidak suka ya dengan makanannya?"

"Umm... Bukan itu maksud saya. Ah, terima kasih pak."

"Iya. Kamu harus ingat untuk selalu menjaga kesehatan. Maaf sudah menyinggungmu dengan pertanyaan tadi. Kamu bisa pergi."

Heeseung masih terdiam di ambang pintu, melihat kotak makanan yang diberikan tadi membuatnya merasa bersalah karena dia hanya menjawab pertanyaan yang diajukan dengan dingin.

"Hei! Lee Heeseung!" Sapa seseorang kepadanya dengan senyum yang hangat.

Siapa lagi kalau orang itu bukan Sunghoon? Iya, orang yang suka sok akrab dengan Heeseung

"Huft... Ada apa lagi?"

"Tidak ada apa-apa. Oh ya, bagaimana kabarmu? Sudah merasa lebih sehat?"

"Iya. Lumayan."

"Bagus lah."

Keduanya hening lagi, mungkin ini akibat tidak ada bahan pembicaraan untuk mereka berdua,

"Oh ya, aku baru putus dari pacarku kemarin."

Heeseung langsung melihat ke arah Sunghoon "Serius? Kenapa kamu tidak terlihat sedih? Kamu masih aneh, seperti biasanya."

"Yaampun... Ya seriuslah. Panjang ceritanya. Tapi kemarin kami bertengkar hebat. Dia ternyata menolak bunga dariku karena lelaki lain. Astaga memang seburuk itukah sehingga aku di campakkan?"

"Iya kamu memang orang yang sangat buruk. Kamu berisik. Kamu kerjaannya senyum senyum terus. Kamu sangat menyebalkan. Itu sebabnya dia menjauhimu."

"HEYYY, aku sunghoon yang sangat tampan. Meskipun aku aneh, aku jadi sumber kebahagiaan semua orang." Ucap Sunghoon sambil tersenyum lebar.

Heeseung membalasnya "Jangan aneh - aneh kamu. Sana, carilah perempuan yang lain. Yang lebih pantas."

"Yang lebih pantas?"

"Bukan sembarang orang yang bisa menjadi milikmu. Karena kamu orang yang sangat berbeda. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dan setara dengan sikapmu. Jangan jadi orang bodoh, carilah yang benar - benar kamu cintai bukan yang asal cantik."

Sunghoon langsung senyum senyum sendiri dan memukul pelan lengan Heeseung "Waw! Kamu hebat juga masalah percintaan!"

"Iya, aku tau itu."

Heeseung berkeringat banyak setelah dia mengantar bunga ke tempat pesanan, tetapi syukurlah dia berhasil mengerjakan semua perkerjaannya untuk hari ini

"LEE HEESEUNG!"

Heeseung yang baru sampai hanya diam setelah mendengar perempuan itu... eummm, ibunya yang memanggil dari lantai atas rumahnya,

"DUA HARI YANG LALU KAMU BOLOS DARI TEMPAT KHURSUS HAH? KAMU MEMANG ANAK KURANG AJAR!"

Dia terdiam, pasti guru khurusnya memberi tahu jika Heesung bolos khurus. Masih ingat saat dia mencari uang untuk ke panti asuhan? Dia bolos khursus karena berkerja di toko bunga,

"KAMU MEMANG ANAK PEMALAS!"

"Aku berkerja di toko dua hari yang lalu."

"YA TIDAK ADA PENGECUALIAN! AKU SUDAH MEMBAYARMU SETAHUN PENUH DAN KAMU TIDAK PUNYA RASA TERIMA KASIH?"

"Aku hanya bolos sehari, itupun karena kepentingan yang sangat mendadak. Ibu harus mengerti keadaanku juga."

"ANAK SIALAN!" Ibunda Heeseung sudah mengangkat tangannya dan menampar Heeseung dengan keras.

"Arkh..."Heeseung memegangi pipinya yang sudah merah. Padahal baru kemarin dia di pukuli dengan kayu.

"Masuk ke kamarmu. BELAJAR! Jika nilaimu masih jelek sampai minggu depan, jangan harap kamu masih tinggal disini."

Heeseung sudah emosi mendengar dan merasakan apa yang orang tuanya lakukan kepadanya mulai dari masih kecil, maka dia berkata

"KENAPA IBU SELALU MENGEKANGKU? KAKAK TIDAK PERNAH DIPERLAKUKAN SEPERTI INI. KENAPA HANYA AKU? HANYA AKU YANG SELALU MERASAKAN RASA SAKITNYA DIPUKUL DAN DI HINA OLEH KALIAN. KENAPA?"

Ibunda Heeseung berkata sambil berjalan menyusuri anak tangga,

"Karena memang kamu anak pungut..."

"...ingat posisimu! Kamu bukan anak kandungku."

Sunghoon memasukan kedua tangannya ke dalam saku, sambil bersiul dia berjalan kaki di jalanan kota yang tengah turun salju itu

Padahal sangat susah untuk keluar berjalan kaki ditengah salju,

Alasannya sederhana, Sunghoon hanya ingin berjalan mencari pemandangan sebentar. Mau menenangkan hatinya dulu untuk sementara.

"Astaga... Ini dingin sekali."

Sunghoon yang badannya kecil tertutup di jaket tebal berwarna hitamnya dengan tangan di saku. Memang salju di kota sangat merepotkan.

Duk...

Duk...

"HEI! YAAMPUN KURANG AJAR, BALIK SINI KAMU!" teriak Sunghoon ketika ada seseorang yang berlari dan menabraknya sehingga Sunghoon menjatuhkan makanan yang sudah dia beli.

"HEY! MBAK! SINI BALIK, NGOMONG APAKEK! MBAK TAU TIDAK SAYA LAPAR LOH INI MAKANAN SAYA MALAH JATUH!"

Sunghoon memang mulutnya suka tidak tau aturan bicara kalau sudah kesal, lagipula siapa suruh menjatuhkan makanannya?

"MBAK! DENGAR SAYA GAK SIH?"

Perempuan itu menghadap ke belakang...

"Maaf mas, tadi gak sengaja saya jatuhin."

"Loh....?"

"Alysia...?"

janneth
ini yang aku bilang ada OC Namanya Alysia Ruth. Iya OC spesialnya itu aku sendiri, yaampun maafin aku pake nama sendiri hehe. OC disini selama ff ini berlangsung!

Continue Reading

You'll Also Like

82.9K 14.5K 33
❝͏Terima kasih karena telah menemaniku selama musim semi, Choi Yeonjun.❞͏
2K 1.1K 21
Pembunuh berantai yang ternyata berada di sekitar mereka, pembunuh tersebut sudah melakukan aksi kejahatannya sebanyak 8 kali, Marvin adalah salah sa...
60.8K 5.7K 25
Tentang hutan yang tidak pernah ada di dunia nyata, dan tentang MISI yang tidak seharusnya di jalani. THE SECRET KEY || Straykids~ ●BangChan ●KimWo...
543 64 13
Dua kelompok mafia saling bermusuhan yaitu klan angels dengan klan demons Tujuan klan mafia klan angels adalah memberantas mafia yang jahat sedang k...