๐‘ณ๐’๐’—๐’† ๐‘ด๐’† ๐‘ต๐’๐’˜ | ๐‘ฏ๐’‚๐’†...

Da Elsa_kim123

141K 18.6K 8.4K

"๐ฟ๐‘œ๐‘ฃ๐‘’ ๐‘€๐‘’ ๐‘๐‘œ๐‘ค" ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐ถ๐ธ๐‘‚ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ฆ๐‘Ž๏ฟฝ... Altro

โ€ข1โ€ข
โ€ข2โ€ข
โ€ข3โ€ข
โ€ข4โ€ข
โ€ข5โ€ข
โ€ข6โ€ข
โ€ข7โ€ข
โ€ข8โ€ข
โ€ข9โ€ข
โ€ข10โ€ข
โ€ข11โ€ข
โ€ข12โ€ข
โ€ข13โ€ข
โ€ข14โ€ข
โ€ข15โ€ข
โ€ข16โ€ข
โ€ข17โ€ข
โ€ข18โ€ข
โ€ข19โ€ข
โ€ข20โ€ข
โ€ข21โ€ข
โ€ข22โ€ข
INFORMASI!
โ€ข23โ€ข
โ€ข24โ€ข
โ€ข25โ€ข
โ€ข27โ€ข
โ€ข28โ€ข
โ€ข29โ€ข
โ€ข30โ€ข
โ€ข31โ€ข
โ€ข32โ€ข
โ€ข33โ€ข
HARAP DIBACA!
โ€ข34โ€ข
โ€ข35โ€ข
โ€ข36โ€ข
โ€ข37โ€ข
โ€ข38โ€ข

โ€ข26โ€ข

2.5K 320 201
Da Elsa_kim123

Happy Reading >_<

Tolong dukung cerita aku dengan vote ⭐ kalian. Aku bakal semangat nulisnya jika kalian memberikan vote ⭐ untuk cerita ini.

▫▫▫

Gadis berusia 21 tahun berlari dengan air mata yang membanjiri diwajahnya. Ia harus memastikan apa yang dikatakan alat perekam itu tidak benar.

Setelah sampai di tempat yang tuju. Ia segera mencari keberadaan tersebut.
Ia terduduk lemas ketika melihat nama yang tertulis disana.

Hwang Yoora

Gadis itu menangis histeris didepan makam tersebut. Ia membuka kembali alat perekam tersebut.

Play

"Maafkan Eomma telah membuatmu bekerja keras untuk menge butuhin kehidupan Eomma"

Nyonya Hwang tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Eomma harap dengan mendonorkan ginjal ini, Kau akan mencari kedua orang tuamu dan bahagia bersamanya"

Nyonya Hwang menghapus air matanya. Ia mengambil kotak berwarna pink dibalik selimutnya dan menunjukkan ke arah alat perekam.

"Ini hadiah dari Eomma untuk hari ulang tahunmu. Maafkan Eomma tidak bisa memberikan hadiahnya padamu. Karena Eomma sudah tiada"

Gadis itu memeluk alat perekam itu. Ia berharap Eomma nya itu kembali kepadanya.

Puk!

Gadis itu mendongak kepala, ia melihat pria yang tadi menyerahkan alat perekam kepadanya.

"Jaemin~" Panggilnya dengan lirih.

Jaemin juga ikut berjongkok didepan makam Nyonya Hwang. Ia tersenyum, sudah lama ia tak mengunjungi makam Nyonya Hwang.

"Aku datang,Ahjumma. Bersama (Y/n)" Sapanya pada batu nisan.

"Jaemin, ini bohongkan?" Tanya gadis itu yang tak lain (Y/n). Jaemin menoleh ke arah (Y/n). Ia tersenyum dengan mengulurkan tangan untuk mengusap kepala gadis itu.

"Ini kenyataan, (Y/n). Aku berharap kau akan menerima kenyataan ini" Jelas Jaemin.

Mendengar penjelasan Jaemin, (Y/n) menutup kedua tangannya karena tak kuasa menahan tangisnya. Ia belum siap untuk menerima kenyataan bahwa Eomma yang selama ini merawatnya pergi untuk selama-lamanya.

"Eomma... Jangan tinggalin (Y/n)... Hiks... Aku masih butuh Eomma... Hiks... Eomma, (Y/n) berjanji akan menjadi anak yang nurut dengan Eomma. (Y/n) mohon... Hiks... Kenyataan ini tak akan pernah terjadi... Lebih baik aku yang mati daripada Eomma... Hiks" Isak tangisnya.

Jaemin memeluk tubuh (Y/n) karena melihat gadis itu menangis tak ada hentinya. Ia melonggarkan pelukan agar dapat melihat wajah sembab gadis di depannya.

Ia juga pernah berada di posisi (Y/n). Seseorang yang berarti meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Ia memegang pipi gadis itu untuk menghapus air matanya.

"Jangan menangis, aku tak suka melihat kamu menangis" Ucapnya yang masih memegang pipi (Y/n).

"Aku merasakannya kembali, Jaemin-ah" Ujar (Y/n) dengan parau. Ia menundukkan kepala karena tak mampu menatap mata pria itu.

(Y/n) menghapus air mata yang lagi-lagi mengalir di pipinya. Ia menatap kedua mata pria di depannya. "Gomawo, Jaemin-ah. Apa kamu yang membayar perawatan Eomma?"

Jaemin menjawab dengan menganggukkan kepala. (Y/n) mengenggam tangan Jaemin yang berada di pipinya. Ia membawa tangan Jaemin ke pangkuannya.

“Gomawo, Jaemin-ah” Ucap terimakasihnya kembali. (Y/n) menggenggam tangan Jaemin begitu erat.

Jaemin merasakan tangannya basah. Ia menurunkan pandangannya ke arah genggaman tangan itu. Ia kembali menatap wajah gadis didepannya. Ia melihat bibir gadis itu sangat pucat dan di dahinya mengeluarkan keringat.

“Are you okay?” Tanyanya. (Y/n) membalas perkataan Jaemin dengan menganggukkan kepala.

Jaemin tak percaya dengan gadis didepannya ini. Pasti gadis ini sedang tak baik-baik saja. Kenapa ia tahu? Karena ia adalah seorang dokter.

“Jaemin, antarkan aku pulang” Lirihnya.

“Baiklah”Ucapnya. Jaemin membantu (Y/n) berdiri. (Y/n) melangkah terlebih dahulu dan Jaemin menatap batu nisan sebentar sebelum beranjak dari pemakaman.

(Y/n) merasakan sakit dikepalanya semakin menderanya. Pandangan nya seketika gelap.

Jaemin berbalik setelah berpamitan pada Nyonya Hwang. Ia melihat badan gadis didepannya jatuh ke belakang. Ia buru-buru menangkap tubuh (Y/n).

“(Y/n), bangun” Panggilnya dengan menepuk pipi chubby gadis itu. Ia segera mengambil handphone nya untuk menelpon seseorang.

Hyung, bisakah kau kesini?”

***

Seorang pria tengah tersenyum melihat kotak cincin yang di pegangnya. Bagaimana perasaannya ketika ia membawakan cincin ini kepadanya?

“Kau kenapa? Senyam-senyum kaya orang gila” Kesal pria berwajah tirus. Pria yang memegang kotak cincin berdecak tak suka. Ia memasukkan kembali kotak itu ke mantelnya.

“Lebih baik Taeyong Hyung urus singa betina tuh” Ejeknya. Seketika raut pria didepannya-- Taeyong berubah jadi marah.

“Sialan kau, Chan”

Haechan menertawakan kemarahan Taeyong. Ia tahu kalau Taeyong tidak suka kalau gadis yang paling dicintainya disebut singa betina garis bawahi ya singa betina.

“Apa kau sudah menyatakan cintamu padanya?” Tanya Taeyong setelah menstabilkan emosinya. Haechan menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

“Kapan kau akan meresmikannya?”

Uhuk

Haechan menepuk dadanya karena tersedak oleh makanan. Saat melihat dongsaengnya sedang tersedak, Taeyong segera memberikan minumannya ke Haechan.

“Meresmikan? Apa maksud, Hyung?” Tanya Haechan.

Taeyong menggelengkan kepala. Pria didepannya ini yang menjelma menjadi dongsaengnya itu bodoh atau gila? Ia mencondongkan tubuhnya mendekati Haechan.

“Bodoh! Maksudku adalah meresmikan hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius” Ucapnya. Ia kembali duduk seperti semula.

Haechan tersenyum ketika mendengar penjelasan Taeyong. Ia mengeluarkan kembali kotak cincin yang ada di mantelnya. “Aku sudah ada niat untuk meresmikan hubungan kami” Seru Haechan.

Ketika mendengar penuturan Haechan, Taeyong tersenyum bahagia karena adiknya akan melangkah ke jenjang lebih serius.

“Tapi aku belum siap untuk melakukannya. Karena aku takut ia akan pergi meninggalkanku lagi” Lirih Haechan. Taeyong beranjak dari kursinya dan duduk disebelah Haechan.

Puk!

“Dia tidak akan meninggalkanmu jika kau sudah mengikatnya ke jenjang yang lebih serius. Jika kau tidak mengikatnya dia akan pergi meninggalkanmu bersama dengan pria lain. Apakah kau mau seperti itu?”Tanya Taeyong dengan menepuk pundak Haechan.

“Tidak!! Aku tak akan membiarkan pria manapun mendekatinya” Marah Haechan. Taeyong tersenyum melihat cinta dongsaengnya yang begitu besar.

“Bagus, aku do'akan semoga berhasil”

•••

Sebuah mobil ambulans baru memasuki pelataran Rumah sakit. Para perawat segera membantu untuk menurunkan pasien. Dokter berwajah tampan mendekati pria yang juga baru turun dari ambulans.

“Ada apa ini, Jaemin-ah?” Tanya dokter tampan itu. Yang ditanya tak merespon dokter didepannya atau seniornya itu. Ia terkejut ketika melihat kondisi (Y/n).

“Jaehyun Hyung, dia akan baik-baik saja kan?” Tanya Jaemin ketika sudah sadar dari lamunannya.

“Dia akan baik-baik saja, kau berdoa saja dengan Tuhan” Ujar dokter Jung dengan menepuk pundak Jaemin. Ia pun pergi meninggalkan Jaemin yang masih berdiri di pelataran Rumah sakit.

Jaemin segera menyusul dokter Jung, ia sudah menelepon asistennya untuk membawakan Jasnya. Ia harus ikut melihat kondisi (Y/n).

“Jeno!”

Jaemin memanggil sahabat sekaligus asistennya di Rumah sakit. Ia segera melangkahkan kakinya dengan cepat agar sampai di depan sahabatnya itu.

“Nih, Jas yang kau minta” Ujarnya dengan menyerahkan Jas milik Jaemin.

Jaemin mengambilnya dengan cepat dan memakainya. Ia menepuk pundak Jeno setelah memakai Jas nya.
“Thanks ya, Jen”

Jaemin segera berlari ke arah IGD. Ia harus merawat gadisnya itu. Ia tidak mau gadisnya sakit kembali cukup ia saja yang merasakannya.

Akhirnya ia sampai didepannya ruangan IGD, ia segera masuk dan menemui gadisnya. Ia melihat para perawat tengah mondar-mandir mengatur alat-alat rumah sakit yang berada di badan gadisnya.

Jaemin juga melihat seniornya juga tengah menyuntikkan cairan obat kedalam tubuh gadis itu.

Sungguh pemandangan ini membuat Jaemin ingin menggantikan posisi gadis itu. Ia terduduk karena tak sanggup melihat gadisnya terbaring lemah diranjang untuk kedua kalinya.

Tanpa ia sadari, air matanya mengalir begitu cepat di pipinya. Ia nggak mau kehilangan gadis yang ia cintai pergi untuk kedua kalinya. Ia menundukkan kepala menyembunyikan air matanya.

Puk!

Jaemin merasakan tepukan di bahunya. Ia mendongak melihat siapa yang menepuk pundaknya.

Hyung” Panggilnya.

Dokter Jung duduk disebelah Jaemin. Ia tak pernah menyangka juniornya begitu terpukul melihat kondisi gadis yang berbaring disana. Jujur, ini pertama kalinya melihat juniornya menangis.

“Apa dia begitu berarti untukmu?” Tanya dokter Jung. Jaemin menoleh ke arah dokter Jung, apakah ia tahu perasaannya? Selama ini ia tak pernah menceritakan kisah percintaannya.

“Benarkan? Jika benar, jaga dia baik-baik. Jangan seperti aku. Aku pria yang tak bisa menyelematkan dia karena cerobohanku” Nasehat dokter Jung.

“Maksud--”

“Pokoknya kau harus menjaga betul dia. Kalau dia begitu berarti untukmu” Nasehat dokter Jung kembali. Dokter Jung pun meninggalkan Jaemin dengan seribu pertanyaan.

Jaemin segera bangun dan pergi ke tempat (Y/n) berada.

Jaemin ingin menggantikan rasa sakit gadisnya itu. Ia ingin menggantikannya sekarang juga. Seandainya Tuhan bisa mengabulkan do'anya. Ia akan begitu senang ketika melihat wajah ceria gadisnya.

Tapi mau bagaimana lagi, takdir tak bisa merubah apapun.

Jaemin mengenggam tangan (Y/n). Ia merasakan tangan gadis itu sangatlah dingin. Ia mengusap pipi chubby (Y/n) yang begitu putih. Ia juga melihat bibir yang selalu merah secerah buah cherry tergantikan oleh warna pucat.

“Aku berdoa pada Tuhan, aku ingin menggantikan posisimu” Ujar Jaemin dengan mengelus tangan gadis itu. Ia mendekatkan wajahnya ke punggung tangan gadis itu untuk menciumnya.










Tbc.


Wohooooooo 😃😃
Aku kembali lagi
Aku kasian ama (Y/n) nya😢 dia pasti shock banget mendengar kalau Eomma pergi 😭😭😭




Yang mau kenalan ama aku sini-sini
Chat aku.

Bisa DM ig aku atau juga bisa WA aku. Kalian bisa tanya-tanya aku tentang update cerita ini atau juga pengen curhat ke aku. Hihihihi

Ada yang mau? Kalau ngga ya sudah.







Unpublish?






See you guys💕

Continua a leggere

Ti piacerร  anche

23.8K 3.4K 12
"dua tiga nasi padang, neng somi mau dong jadi pacar abang?"
529K 52.7K 34
[COMPLETED] kenal haechan mah gak akan pernah ngerasa sedih pokoknya.
602 73 3
โž๐‘จ๐’Œ๐’– ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’Ž๐’†๐’๐’„๐’Š๐’๐’•๐’‚๐’Š๐’Ž๐’– ๐’•๐’‚๐’๐’‘๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’Š๐’๐’•๐’‚ ๐’ƒ๐’‚๐’๐’‚๐’”๐’‚๐’, ๐’Ž๐’†๐’”๐’Œ๐’Š ๐’‚๐’Œ๐’– ๐’•๐’‚๐’– ๐’‰๐’‚๐’“๐’‚๐’‘๐’‚๐’ ๐’•๐’‚๐’Œ ๐’‘๐’†๐’“๐’๐’‚๐’‰ ๐’Ž๐’†๐’๏ฟฝ...