Mommy Boy [on Going ]

By fiashopi1508

3.8K 159 12

Alvindo deandra Pramoga Atau anak Mamih itulah sebutan untuk dirinya karena mamihnya yang terlalu posessiv te... More

prolog
Part 1// mommy Boy
Part 2 // mommy Boy
part 3 // mommy Boy
🍻
part 4// mommy Boy
part 5//mommy Boy
part 6//mommy Boy
part 7//mommy Boy
part 8//mommy Boy
part 9//mommy Boy
Part 10//Mommy Boy
Part 11//Mommy Boy
Part 12//Mommy Boy
Part 13//Mommy Boy
Part 16//Mommy Boy
Part 15//Mommy Boy
Part 17//Mommy Boy
Part 18//Mommy Boy
Part 19//Mommy Boy
Part 20//Mommy Boy
Part 21//Mommy Boy
Part 22//Mommy Boy
Part 23//Mommy Boy
24.//Mommy Boy
25.//Mommy Boy
26//Mommy Boy
part 27//Mommy Boy
Part 28//Mommy Boy
part 29.// Mommy Boy
Part 30.//Mommy Boy
Part. 31//Mommy Boy
Part 32//Mommy Boy
Part.33//Mommy Boy
Part 34//Mommy Boy
Part 35.//Mommy Boy
Part 36//Mommy Boy
Part 37//Mommy Boy
38// Mommy Boy
Part 39//Mommy Boy
Part 40// Mommy Boy

Part 14//Mommy Boy

53 2 0
By fiashopi1508

Biasakan vote terlebih dahulu yah gues😍!!!

.
.
.
.
Gak semua Luka harus kita biceritakan!
Kadang kita harus pandai menggantinya dengan candaan
🍂🍂🍂
~Felicia Amanda Andriand ~
.
.
.
.

Sesuai dengan permintaan ibu negara feli dan Evan sedang bersiap untuk pergi kerumah milik orang tua Evan mengahdiri acara yang diadakan oleh ibunya ,entah ada acara apa yang penting ia datang malam ini dari pada dia harus diceramahin oleh ibu negara sampai kucing tetangga beranak dugong.

Evan sesekali meainkan kaki satunya yang berada dipankuanya. Sudah lama sekali Evan menunggu feli untuk berdandan

Evan juga sudah meneriakinya apakah dia sudah selesai atau belum? jawabnya tunggu sebentar lagi! Beberapa kali Evan meneriakinya tapi jawabnya masih sama.

Ah sungguh menyebalkan sekali menunggu wanita selesai berdandan,mungkin jika dia menanam uang bakal tumbuh duluan ketimbang nunggu feli selesai berdandan.

Evan beberapakali berdecak kesal dari tadi juga Bundanya mengirim pesan trus agar mereka cepat kesana!,sudah kesabaran Evan sudah habis ia memutuskan untuk beranjak dari duduknya menjemput Feli

Tapi sebelum itu feli sudah datang terlebih dahulu menghampiri Evan "yuk berangkat!"

Evan memandang feli dari atas sampai bawah, membuat feli langsung menyilangkan tanganya dibadan

"Huh! Ngapain sih liat liat?,mau mesum lu ya?!"ucap feli ngegas risih dipandang seperti itu

Evan berdecak kesal dikatain mesum"otak lu tuh ngeres!, lu dari tadi dandan cuman jadinya kek gini?"

Feli mengerutkan kening heran

"gue disuruh nungguin lu berabad abad, dan lu cuman pake kaos sama jens pendek doang?"feli langsung menatap tajam Evan

"kenapa emangnya huh?"

"Gak. Udah cepet berangkat Bunda nyuruh kita cepet sampai!"final Evan tak mau memperpanjang masalah pergi meninggalkan feli dengan seribu penasaran

Tanpa mau memikirkan hal yang tak penting feli langsung menyusul Evan yang sudah menaiki motor nijanya. Evan memberikan helm kepada feli
Keselamatan lebih utama yah gues!,feli menerimanya dan langsung naik kemotor

Tanpa waktu lama motor yang dikendarai mereka langsung melesat neuju jalanan ibu kota malam hari, walupun sudah malam hari tapi keadaan ibu kota Jakarta ini masih ramai dengan kendaraan. Maklum banyak penduduk daerahnya dan pasti banyak pula kendaraan bermotor atau bermobil yang lalu lalang.

Apalagi ini malam minggu pasti banyak orang yang bermalam mingguan bareng pacar yang punya pacar, bareng temen dan ada juga dirumah saja malam mingguannya bagi yang jones ≧∇≦ becanda!

Lumayan memakan waktu yang lama untuk sampai dirumah karena jalan macet oleh kendaraan ditambah lagi lampu merah disetiap perjalanan pasti ada.

Evan menghentikan motornya sebagai warga negara yang taat akan peraturan lalulintas

"Van"Evan hanya menjawabnya dengan deheman sambil memandang kaca sepion yang memperlihatkan wajah felicia

"gue lupa bawa HP gue"

"trus"

"puter balik ambil HP gue dulu yah Please!"ucap feli memohon.

Kalo sudah begini Evan tak bisa menolak permintaan selalu saja lemah Evan tuh jika melihat Feli memperlihatkan puppy eyesnya

Lampu sudah berganti hijau mau tak mau Evan harus berputar balik kearah rumah Feli tak butuh waktu lama karena jarak dari tempat puter balik kerumah feli masih terbilang dekat.

Dengan cepat feli langsung melesat masuk kedalam mencari benda pipihnya meninggalkan Evan yang didepan rumah Menunggunya. Beberapa saat kemudia Feli kembali dengan wajah cemasnya

"Van lu tau hp gue?"tanya feli bingung perasaaan tadi dia menaruhnya dinakas seperti biasa tapi ko tidak ada sampai ia mencari keseluruh tempat juga tak ada

"lu kan yang punya kenapa nanya gue? Mana gue tahu hp lu! "ucap Evan ngegas

"ko lu ngegas sih!,gue kan tanya doang bukan nuduh lu?"ucap feli tak kalah ngegas

"Emang tadi lu taruh diama?, masa iya tuh hp jalan sendiri"

"Ya gue gak tau lah makanya gue tanya sama lu!"sewot feli

"ko sewot sih?"

"Gak"

"Dih pms lu ya?"feli hanya menjawabnya dengan deheman malas.

"ya udah trus giamana?, Bunda nungguin kita nih?"

"Ya mana gue tahu?"jawab feli cuek

"ya udah gue telpon Hp lu, lu cari dirumah!"feli bedecak kesal

Evan merogoh kantong celanya memanggil ,Evan menatap feli dengan bingun"Ngapain lu masih disini?, sanah masuk!"

Mau tak mau feli harus menuruti kata Evan, sebelum masuk kedalam suara bunyi nada dering HP berbunyi.feli merogoh saku celanya ternyata ada didalam sanah

Feli hendak berbalik meminta maaf pada Evan tapi ia harus mengurung niatnya sebab ucapanya

"lupa sama pikun itu sama sama udah tua!"cibir Evan

Feli langsung berbalik menatap tajam Evan "Maksud lu gue udah tua gitu?"

"Gak. Ayo Cepetan naik Bunda nungguin kita!"feli masih sewot dikata ia tua, bodo amat sama Evan

"udah cepetan gue tinggal juga"

"kalo mau ditinggal ya tinggal aja gampang kan?"setelah berucap seperti itu feli ingin begegas masuk kedalam rumah tapi ada yang Mencegah pergelangan tanganya

Saking gemasnya Evan ia menyentil dahi feli membuat feli bertambah marah

"Elah baperan lu ah!, udah cepetan naik!"ucap Evan tapi tak digubris oleh feli malah feli menepis lengan Evan dengan kasar

"kalo lu mau pergi pergi aja gak usah urusin gue, gue juga bisa sendiri ko!"

Evan mengembuskan nafas kasarnya "Feli sayang gue minat maaf yah!,ya udah ayo kita berangkat" sumpah melihat nada Evan seprti itu rasanya pengen muntah

"Alay lu!" demi apa pun tolong saat ini ingatkan Evan kalo dia harus bersabar menghadapi cewek yang sedang PMS

"ck! Ya udah cepetan naik!"tanpa pikir panjang feli langsung menaiki motornya

"ngapain lu masih diem cepetan jalan! "oke Evan lu sabar inget!, tarik nafas hembuskan tarik nafas hembuskan

Kalo saja dia bukan sepupunya mungkin saat ini dia sudah meninggal feli atau bahkan mencingcangnya menjadi pakan ikan piranha sekalian!!

Dengan perasaan dongkol Evan melajukan motornya meuju rumah Orang tuanya selam perjalanan tak ada yang mau bicara rasanya Evan seperti membawa karung beras saja, evan bisa bernafas lega akhirnya mereka bisa sampai dirumah dengan selamat dan melewati perjalan yang panjang dan sunyi dikeramaian ibu kota ini!

Feli langsung menuruni motor dan memberikan helmnya kepada Evan, Evan hanya bisa bernafas panjang apakah dia masih marah? Oke gues tolong beritahu Evan disini yang harus marah itu siapa? Feli atau Evan?, feli dengan sikapnya atau Evan dengan kesabaranya melakukan semua yang diminta feli bahkan ia harus menahan emosinya karena harus mengulur waktu demi hp itu

Ah sungguh menyebalkan dengan semua itu!.Evan langsung menyusul feli yang terlebih dahulu masuk kedalam

Ketika memasuki rumah Evan berniat untuk menghampiri feli tapi karena sikap yang menghindarinya membuat ia harus mengurung niatnya. Hingga tepukan pundaknya harus menengok kebelakang

"Woy Bro!" sapa orang itu

Evan mengerutu keningnya bingung ngapain curut satu dirumahnya?
"ngapain lu disini?,mau ngemis?"

"Bacot lu!. Ya kali orang ganteng gini mau ngemis!"ucap orang itu sambil membenarkan jambulnya lain tak lain Bobby

"lah trus ngapain mau minta makan?"

"Emang lu ya temen terbaek lah!"Evan menatap jengah Bobby

"Woy bro. Kenapa muka lu kusut begitu kek sempak firaun!"Evan tak memperdulikan ucapan Bobby ia menatap senduh kearah feli yang sedang bercanda dengan adiknya Azril

Bobby mengikuti arah pandang Evan dan seketika mengerti "lu lagi berantem?"kekehnya

Evan menggeleng lesu tak mau menggubris ucapan lelaki itu "lah trus?"

"kepo!" ucapnya pergi meninggalkan Bobby

"lah kampret gue kan cuman nanya Bangbang!"

Sebenarnya Feli tak tega melihat Evan dengan wajah fustasinya sejak tadi dia sudah berusaha membujuknya meminta maaf tapi ya keburu mut feli yang sudah bedmood ya udah gimana lagi nanggung dilanjutin aja!

Oke gues jangan ditiru sifat feli!gak ada Ahlak dasar emang!

Selama acara selesai pun feli selalu menghindari Evan seloah olah tak kenal sama sekali, Feli lebih banyak mengahbiskan waktunya bersama dengan Azril adik Evan dan Bobby stidaknya dengan begini dia akan lebih Goodmood.

Azril Aditama Andriand keturunan dari keluarga Andriand lebih tepatnya cucuk ketiga keluarga Andiran.lelaki dengan perawakan tinggi hidung mancung sorot mata tegas dan lebih kebarat baratan ketimbang kakanya mirip keAsia. Azril merupakan cucu terakhir dari keluarga Andriand dia dengan kakanya hanya selisih 3 tahun dan sekarang dia masih sekolah ditingkat pertama atau lebih tepatnya SMP disalah satu sekolah terkenal dijakarta.

Selama itu juga Evan merasa gusar dengan sifat feli yang tak mau menatapnya bahkan lebih memilih menghidarinya. Evan menatap dirinya sendiri dikolom renang. Tah rasanya Aneh sekali jika ia bertengkar dengan feli ada sesuatu yang mengganjal dihatinya entah itu Apa?, yang jelas ini membuatnya sangat kesal dan membenci dirinya sendiri!

Ia memilih menyendiri dikolam renang sendirian ketimbang harus berada dikeramaian dan memaksa dirinya untuk bersikap baik baik saja. Jujur saja Evan bukan seorang yang munafik jika itu membuat kesal atau sedang ada masalah lebih baik dia menyediri menumpahkan masalahnya sendiri setidaknya lebih baik dari pada ia harus menggunakan topeng terseyum padahal ia tak baik baik saja.

Malam sudah menujukan hawa dinginya dan begitu pula waktu sudah menujukan tengah malam orang orang yang hadir dalam acara itupun sudah pulang feli juga lebih baik undur diri dan pulang rasanya capek sekali ingin mengistirahatkan tubuhnya akibat membatu para sahabat Bunda . Entah feli juga tak tau ini acara apa yang jelas ini seperti acara reuni para sahabat Bunda bahakan disini mayoritas ibu ibu dan ada juga yang membawa anak mereka masing masing

"Bun feli pamit mau pulang!"pamitnya

"loh gak nginep aja sayang disini!"

"Gak bun besok sekolah hehhe lain kali aja yah bun"Bunda mengerti dan mengguk faham

"Ya sudah. Hati hati dijalan ya!,Bunda panggilin Evan dulu"

Tak lama Evan keluar dari persembunyian berpamitan dengan bunda, pergi keluar menyusul Feli yang lebih dahulu keluar. Sudah Evan duga pasti dia masih marah

Bagaimana pun juga caranya dia harus minta maaf dengan feli dan berbaikan lagi denganya karena keadaan ini sangat mengganggunya sekali

Evan melihat feli sudah berada diatas motor kelihatan sekali dari raut wajahnya sangat kelelahan adaikan dia bisa membantu feli secuil hatinya merasa tersentil melihat kondisinya.

Karena ini sudah larut malam dan angin malam yang begitu dingin membuat feli harus menggosok gosokan tanganya mencari kehangatan apalagi dia hanya memakai kaos pendek ditambah jens pendek.

Sadar akan feli yang kedinginan Evan melepaskan jaket yang melekat ditubuhnya menyelimuti feli tapi sebelum sepenuhnya meutupi tubuh feli feli mengentikan aksi Evan yang memperdulikannya

"Gak ada penolakan!"membuat feli harus mengiyakan apa yang dilakukan Evan dan sekaligus merasa senang dengan sikap feli kepada dirinya mulai meluluh

Beberapa saat motor yang dikendarai Evan sudah berada dijalan raya lalu lintas lumayan lancar sehingga ia bisa lebih cepet sampai dirumah .

Mereka sudah sampai dirumah feli, memarkirkan motor digarasi. feli lebih dulu masuk kedalam tanpa satu kata apapun bahkan ucapan terimakasih membuat Evan cepat pergi menyusul feli

"Fel"

"Fel"

"feli"sudah tiga kali Evan memanggil feli tapi tak ada respon dari feli

Mau tak mau Evan mencegah langkah feli megang pergelangan tanganya membuat feli terhenti, membalikan Badanya dan menepis lengan Evan

Evan menghembuskan nafas kasar "Fel mau sampai kapan lu diemin gue trus?"

"gue capek pengen tidur"ucapnya pergi tapi ia berbalik lagi dan melepaskan jaket ditubuhnya menyodor kepada Evan dan langsung pergi begitu saja

Evan memandangi punggung feli mulai memjauh menghembuskan nafas kasar melempar jaketnya kesebarang arah

"Argh" keadaan seperti ini membuatnya sangat pustasi ia memukul mukul tembok yang ada disebelahnya dengan keras dan ada bercak darah keluar dari tanganya
.
.
.
.
.
Malam berganti pagi ,Bulan berganti dengan matahari yang siap menyinari Bumi ini dengan sinarnya yang panas begitu juga dengan Evan yang harus bangun dari tidurnya dan bergegas pergi kesekolah untuk mengikuti upacara bendera setiap hari senin

Hari yang sangat menyebalkan dibanding hari lainya. Evan turun kebawah bersiap untuk sarapan disana sudah tersaji makanan yang disediakan oleh pembantu rumah tangga.

Ia segera memakan makananya yang sudah tersaji ia beberapakali memandang kursi yang biasa diduduki feli ketika makan

"Mbo feli belum sarapan?"tanya Evan yang mulai penasaran solanya dari tadi dia menunggu feli sampai ia harus melambatkan sarapanya

"non feli udah sarapan dulan den"ucap mbo imah asisten rumah tangga mereka

"Dia udah berangkat mbo?" si mbo mengngguk

Langsung saja Evan pergi meninggalkan sarapanya, sia sia saja dia mengulur waktu kalo feli sudah berangkat duluan kesekolah

Karena terlalu ribut dengan pikiranya teriakan mbo imah bahkan ia hiraukan

"Den sapanya belum abis!"teriak mbo imah

"Den!"

"si Aden naggung ini tuh sapanya"ucap mbo imah sambil membawa sarapan nasir goreng ditanganya 

***

Akhirnya selesai juga part ini yeah seneng gak nih gaes?hehhe

Oke maaf kalo author upnya lama maaf deh heheh tapi yang penting udah selesai

Maaf nih banyak typo bertebaran dimana manan hehhe

Jangan lupa tunggu kelanjutan kisahnya ya gues

TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak











Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 103K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
148K 14.1K 54
"Senjaaaa, mau dot." "Iya." "Senjaaa, mau mik cucu." "Iya." "Senjaaa, mau bubur milna." "Iya." "Senjaaa, mau kiss." "Iy- eh?!" 🌻 Jingga. Se...
767K 10.6K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.5M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...