[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』

By bjy_18

225K 57.5K 12.8K

[TXT ft. SKZ series thriller 2] ❝Ssst, matiin alarm lo dan jangan berisik.❞ More

Prolog
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2

Epilog

9.1K 1.7K 753
By bjy_18

25 years later








































Chan memasuki sekolah barunya yang sudah ramai oleh para murid. Ia melangkah masuk ke ruang guru, dan duduk di mejanya. Tangannya merogoh sesuatu di laci untuk melihat jadwal kelas fisikanya hari ini.

"Kelas 10 MIPA 3. Oke." ujarnya lalu pergi ke kantin untuk membeli air minum.

Begitu sampai di kantin, seorang murid tak sengaja menabraknya hingga membuat minuman Chan jatuh ke lantai.

"Aduh maaf pak! Saya gak sengaja, maaf banget ya pak." murid lelaki itu mengambil minuman kaleng milik Chan dan membersihkannya dengan tisu dari kantungnya, lalu memberikannya lagi dengan sopan kepada Chan.

Namun reaksi Chan justru terkejut bukan main. Ia terus menatap dalam murid lelaki itu dan berucap dengan terbata-bata.

"H-hyunjin?"

Murid lelaki yang bernama Hyunjin itu nampak kebingungan. "Kenapa pak? Bapak kenal saya?"

Chan melirik teman-teman Hyunjin di belakangnya dan kembali terbelalak. Ada Beomgyu, Yeonjun, Jeongin, dan Lino.

"Pak?" panggil Hyunjin.

Chan tersentak, dan kemudian menggeleng sambil tersenyum kikuk. "Ng-nggak. Bapak gapapa kok."

Setelah itu Chan buru-buru berlari meninggalkan Hyunjin dan teman-temannya dengan berjuta pertanyaan di kepalanya.

Bagaimana bisa teman-temannya hidup lagi? Apalagi nama mereka sama seperti teman-temannya.

Chan merasa aneh. Apakah mereka reinkarnasi teman-temannya yang tewas 25 tahun yang lalu?

Drrrrtt

Chan merogoh sakunya, lalu membuka notif ponselnya yang menunjukkan sebuah tanggal.

27 September

Ahh Chan hampir lupa, jika hari ini adalah peringatan yang ke 23 tahun meninggalnya Kim Seungmin.




"Misophonia."

Begitulah kata dokter yang mengecek keadaan Seungmin saat itu. Lelaki sastrawan muda yang sering berkarya itu mengidap gangguan mendengar dengan tingkat yang parah.

Selain itu, kesehatan jiwa dan mentalnya juga terganggu karena ternyata Seungmin cukup sering menonton video pembunuhan di situs web terlarang, demi ide cerita thrillernya.

Sebenarnya, Chan sendiri dendam setengah mati pada lelaki itu yang telah merenggut nyawa teman-temannya. Namun Chan juga tidak bisa menyalahkan semuanya padanya, karena Seungmin melakukannya hanya demi meredam suara yang amat mengganggunya.

Dan itu karena Misophonia nya yang sudah akut.

Sekelebat masa lalu, kembali teringat lagi. Saat di mana ia bertahan hidup bersama Seungmin selama 2 hari, demi menunggu kapal yang menjemput mereka datang. Tentu saja Chan tetap mengikat Seungmin di pohon, untuk mencegahnya melakukan hal yang gila lagi.

Sampai akhirnya ia berhasil diselamatkan, dan kembali menjalani hidupnya yang hampa tanpa kehadiran teman-temannya. Seungmin terbukti bersalah, ditambah dengan bukti rekaman suara dan video Beomgyu saat itu.

Mayat teman-temannya juga sudah dimakamkan dengan layak, termasuk mayat Felix yang ditemukan mengambang di perairan yang lokasinya cukup jauh dari pulau.

Seungmin sempat mendapat hukuman mati, namun karena ia mengalami gangguan jiwa dan penyakit, maka tindakannya tidak dipidana.

Dan akhirnya, Seungmin dirawat di rumah sakit jiwa untuk kesembuhan mental dan kejiwaannya.

Sementara Chan juga sempat mendapat perawatan akan traumanya terhadap suara jam beker, dering sepeda, dan bel yang berbunyi. Namun Chan tetap melanjutkan hidupnya dengan baik, hingga sekarang.

Tapi sayangnya, tidak untuk Kim Seungmin.








Dua tahun setelah tragedi liburannya, ia ditemukan tewas bunuh diri dengan melompat dari rooftop rumah sakit jiwa yang merawatnya. Seungmin justru memilih mengakhiri hidupnya, daripada berusaha menyembuhkan gangguan jiwa dan pendengarannya.

Dan tak terasa 25 tahun sudah berlalu semenjak teror pembunuhan yang menimpa mereka.










KRIINGG!!!













Chan menghentikan langkahnya begitu mendengar bunyi bel yang mengingatkannya akan suara alarm di penginapan Taehyun.

Ia melirik jam tangannya. Sudah waktunya ia mengajar sekarang. Masa lalu, biarlah menjadi pelajaran yang berharga untuknya.


























































"Selamat pagi anak-anak." sapa Chan di kelas 10 MIPA 3, namun ia kembali dibuat terkejut lagi.

"Pagi pak!!" jawab semua murid serempak.

Karena semua teman-temannya termasuk Seungmin, ada di dalam kelas ini. Wajar saja Chan tidak tau, karena ini adalah hari pertamanya mengajar di sekolah barunya.

"Bapak guru baru yang gantiin pak Kim ya?" tanya seorang murid dekat pintu kelas, Jisung.

Chan tersenyum kaku. "Ahh iya. Perkenalkan nama saya, Bangchan. Saya akan mengajar fisika untuk menggantikan pak Kim Namjoon yang pensiun kemarin. Semoga kalian nyaman dengan saya."

"Maaf pak, nama bapak Bangchan?" tanya murid lelaki bernama Lino.

Chan mengangguk. "Ya, kenapa?"

"Sudah hampir 2 minggu ini saya sering mimpi ketemu bapak, dan namanya juga sama. Bangchan namanya. Saya sering mimpi aneh, seakan-akan saya sedang berada di masa lalu dan saya sama sekali tidak tau kapan dan di mana mimpi saya itu. Paling sering, saya selalu bermimpi diri saya yang dikurung di kamar." jelas Lino.

Hyunjin menoleh kaget. "Wah serius?! Kok kita sama? Gue juga mimpi kayak gitu! Masak gue mimpi nangis-nangis gak tau di makamnya siapa. Kalo gak salah makamnya Jisung, njir!"

Jisung terbelalak. "Hah?! Gue mati gitu maksudnya? Tapi kok gue juga sama kayak kalian ya. Gue mimpi ada di kelas terus ngelawak gitu, abis itu ketawa-tawa bareng. Tapi bukan di sekolah ini, dan suasananya kayak jaman dulu gitu. Padahal gue gak tau itu kapan dan di mana. Gue serasa ngeliat diri gue di masa lalu."

"Gue juga sama." sambar Changbin sambil memainkan pulpennya. "Gue mimpi ngeliat diri gue lagi liburan ke pulau. Terus tiba-tiba gue ada di pantai bikin perahu. Gak jelas banget kan?!"

Taehyun menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya. "Kalian mungkin reinkarnasi seseorang di masa lalu."

Lino memandang Chan dengan tatapan memohon. "Pak, tolongin kita lah. Kalo emang mimpi kita ini ada hubungannya sama bapak, tolong bapak tangani ini. Saya tidak bisa tenang karena mimpi itu. Saya sering terbangun dan tiba-tiba menangis sendiri, seakan merasakan rasa sakit di mimpi itu. Padahal saya tidak tau maksudnya apa."

Chan menghela nafasnya. "Baik, kalau begitu saya akan menceritakan satu kisah untuk kalian."

Chan juga sebenarnya bingung. Kenapa hanya 4 orang yang mimpi masa lalu itu, sedangkan yang lain nampak biasa saja? Mungkin saja sisanya belum memimpikan itu, pikirnya.

Beomgyu mengangkat tangannya sambil mengunyah permen karet. "Pak, kita pusing belajar terus. Selama pak Kim ngajar, kita gak pernah dapet jamkos."

Ucapan Beomgyu barusan mengundang setuju teman-temannya yang lain, membuat Chan mengangguk sepakat.

"Saya ceritakan ya, tapi ceritanya panjang. Cerita ini juga bikin kalian paranoid sama alarm, gapapa?" tanya Chan.

Padahal guru baru, bukannya ngajar malah nge-dongeng.

"GAPAPA PAK! Bapak nongkrong di kantin juga gapapa." jawab Changbin mewakili teman-temannya.

Taehyun mendesis kesal. "Kalo gak niat sekolah, mending pulang aja. Sekolah itu buat belajar, bukan buat main."

"Dih, itu sih lo aja. Lo kalo mau tenang aman dan damai, ya lo pindah kelas sono! Sekalian aja lo homemade." cibir Jisung.

"Homeschooling, Sung." ralat Hyunjin.

"Nah, iya itu maksudnya."

Chan tersenyum kecil. Bahkan sikap anak-anak itu, sama persis dengan sikap teman-temannya. Ia jadi merasa bertemu lagi dengan mereka.

Chan membenarkan letak kacamatanya, dan memandang satu persatu wajah-wajah itu.

























































"Baiklah anak-anak. Kali ini saya akan menceritakan kisah saya dan teman-teman saya ketika berlibur di sebuah pulau. Kalian siap?"


END

Endingnya garing banget ya ampun aksgfdhvoqksnpq.

Sebenernya cerita ini tuh tentang alarm, liburan, atau pulau sih? Heran sendiri saya:(

Lebih seru yang kesatu ya? Saya minta maaf ya kalo sequel ini mengecewakan dan membosankan.

Btw..

Terima kasih banyak buat yang udah baca, yang ngasih vote, yang komen, yang kasih semangat, dan yang sider juga. Apalagi kalian yang baca+vote+komen mulu. Kesayangan banget ya ampun huhu😭

Tapi semua readers tetep jadi kesayangan saya kok, hehe.

Terima kasih juga udah komen yang lucu-lucu, sampe bikin saya ketawa💞

Saya juga minta maaf, kalo cerita ini gak memenuhi ekspektasi kalianಥ‿

Ada yang mau ditanyain? Tentang alurnya atau ada yang gak ngerti, atau mungkin ada yang mau nanya tentang authornya?g.

Kalau ada saran, bilang aja, gapapa. Saya juga masih dalam tahap belajar menulis cerita dengan baik buat kedepannya nanti.

Satu lagi!

Cerita ini hanya sebuah karangan yang sama sekali tidak berhubungan dengan kehidupan nyata para tokoh.

Kesel sama salah satu tokoh gapapa, tapi jangan sampe dibawa ke real life:(

Sekali lagi terima kasih, sampai jumpa lagi!❤

As i'm not good with words, this is all i can say.

-bjy_18

Continue Reading

You'll Also Like

43.8K 14.3K 24
"Keep an eyes on the Horizon. We will touch that Utopia." 1914 (Kala setiap insan dihadapkan oleh pilihan sulit bersama setan dan malaikat dalam diri...
30.6K 7.1K 25
Sebuah eksperimen psikologi super gila berhasil menciptakan ratusan pembunuh bayaran di sebuah perumahan terpencil di kaki gunung. "Perumahan ini san...
119K 22.1K 26
Berhati-hatilah saat tengah malam tiba. Karena ia terus mengawasimu sampai menjelang waktu subuh datang. Dan kamulah korban barunya. ❝just don't trus...
567K 95.1K 81
Ketigabelasan. Adalah nama dari sekelompok agen rahasia milik negara yang berada dibawah naungan label Treasure. Salah satu label terkenal yang memi...