Best of Me (Yizhan) (END)

By Yell__

52.6K 4.3K 703

Wang Yibo dan Xiao Zhan, mantan sepasang kekasih di masa SMA, tak segaja dipertemukan kembali setelah bertahu... More

Pengenalan Toko
Prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32 (END)
Extra Chapter

Chapter 2

2.5K 201 16
By Yell__

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Kota Chongqing
Keesokan harinya, Wang Yibo menuju ke kota Chongqing untuk memenuhi wasiat dari Tuan Chan atau ayah angkat Wang Yibo. Walaupun ia tidak diangkat anak secara resmi tapi ia memiliki hubungan layaknya seorang ayah dengan anaknya.

Wang Yibo mengendarai mobilnya menuju ke kota Chongqing. Ia tiba tersebut lebih dahulu di rumah ia tinggal bersama Tuan Chan saat masih SMA. Ia mengambil kunci rumah di tempat rahasia hanya ia dan Tuan Chan yang tau letak kunci itu di taruh.

Wang Yibo membuka pintu garasi. Ia berkeliling mengecek barang-barang yang ada di sana. Ia menyalakan kipas angin dan melihat foto Tuan Chan dengan mendiang istrinya. Ia duduk dan memandangi foto dihadapannya. Foto yang menggambarkan kebahagiaan antar sepasang suami istri.

Barang-barang yang ada di garasi semuanya masih dalam keadaan utuh sejak ditinggal Tuan Chan untuk selamanya.

Wang Yibo melihat mobil sedan merah dalam keadaan belum selesai diperbaiki. Kemudian ia mengecek mobil itu dan ia mulai memperbaikinya dengan alat perbengkelan yang ada di garasi.

Saat Wang Yibo sedang memperbaiki mobil terdengar suara mobil yang berhenti tepat di depan garasi mobil Tuan Chan.

Wang Yibo berjalan keluar garasi melihat siapa yang datang. Tanpa ia sangka yang datang adalah Xiao Zhan manatan kekasihnya dulu sewaktu SMA.

Xiao Zhan belum menyadari keberadaan Wang Yibo yang juga ada di rumah Tuan Chan saat ini. Wang Yibo masih mengintip Xiao Zhan dari jendela kaca yang ada di dalam garasi. Saat Xiao Zhan hendak masuk ke dalam rumah Wang Yibo membuka pintu garasi dan menampakkan diri di depan Xiao Zhan.

"Xiao Zhan" panggil Wang Yibo.

Xiao Zhan terperangah melihat Wang Yibo sekarang ada dihadapannya.

"Wang Yibo?" ucap Xiao Zhan sambil menoleh ke arah Wang Yibo.

"Hai, Xiao Zhan" sapa Wang Yibo.

"Hai, Yibo"

"Maaf Zhan, aku sedang berantakan"

Saat memperbaiki mobil Wang Yibo buka kemejanya dan sekarang ia hanya memakai kaos dalam warna abu-abu. Dan juga badan sedikit berkeringat akibat memperbaiki mobil milik mendiang Tuan Chan.

"Bagaimana kau bisa ada di sini Yibo?"

Xiao Zhan penasaran kenapa Wang Yibo juga ada di kediaman Tuan Chan.

"Kemarin ada seseorang pengacara yang menghubungiku. Tentang wasiat Tuan Chan dan aku akan menemui pengacaranya besok" ujar Wang Yibo.

"Pukul 10 pagi?" tanya Xiao Zhan dengan nada meyakinkan. Ia sudah paham maksud dari perkataan Wang Yibo.

"Ya, jam 10 pagi" ucap Wang Yibo mengulangi.

"Aku juga Yibo" ujar Xiao Zhan.

"Sudah begitu lama kita tak bertemu Zhan"

"Yaa, dua puluh tahun Yibo"

"Sebenarnya dua puluh satu tahun, tapi siapa yang ingin menghitungnya?" ujar Wang Yibo.

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis pada Wang Yibo.

"Kau terlibat luar biasa Zhan" ujar Wang Yibo pada Xiao Zhan.

"Aku harus pergi, aku sudah terlambat. Aku pamit dulu karena aku akan menemui ibuku Yibo"

"Yaa baiklah Zhan, silahkan"

"Senang bisa melihatmu lagi Yibo"

"Yaa, aku juga Zhan"

Xiao Zhan segera berjalan meninggalkan Wang Yibo.

"Sampai jumpa besok Zhan"

"Yaa sampai jumpa besok Yibo"

"Besok pukul 10 pagi jangan lupa Zhan"

"Baiklah Yibo, aku permisi dulu, bye"

Xiao Zhan segera menaiki mobil dan meninggalkan Wang Yibo di kediaman mendiang Tuan Chan. Baik Wang Yibo dan Xiao Zhan tidak menyangka akan bertemu lagi di kota ini. Kota Chongqing banyak sekali meninggalkan kenangan indah untuk mereka berdua.

Flashback

Musim gugur Tahun 2000...

Wang Yibo sedang berada di sebuah Blooming Cafe dengan sepupunya Liu Haikuan. Ia bertemu Xioa Zhan pertama kali di sana. Saat itu Xiao Zhan sedang mengobrol dengan temannya dan Wang Yibo tanpa henti memandang ke arah Xiao Zhan. Sampai ia tersadar karena ada seseorang yang memanggil namanya.

"Hei, Yibo. Wang Yibo?" panggil Wang Zhoucheng kekasih sepupunya Liu Haikuan.

Wang Zhoucheng bekerja paruh waktu di Blooming Cafe. Saat ini A-Cheng sedang mengantar pesanan makanan untuk Wang Yibo.

Wang Yibo mulai tersadar dari lamunannya.

"Yibo, ini pesananmu"

"Terimakasih A-Cheng"

"Bagaimana keadaanmu A-Cheng?"

"Dia sering mual" jawab Liu Haikuan.

"Sekarang sudah baik-baik saja" jawab A-Cheng.

Wang Zhoucheng sekarang sedang mengandung anak dari Liu Haikuan sepupu dari Wang Yibo. Mungkin terlalu dini karena mereka masih bersekolah di bangku SMA. Tapi Liu Haikuan berani bertanggung jawab atas perbuatannya walaupun keluarga kekasihnya belum sepenuhnya merestui hubungan Wang Zhoucheng dengannya.

Kemudian Wang Zhoucheng mengecup bibir sang kekasih dan setelah itu melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Dia sangat cantik walaupun sedikit galak" ujar Liu Haikuan.

"Tentu, hanya kau yang bisa menjinakkannya Haikuan Ge" ujar Wang Yibo sambil terkekeh.

"Bisa saja kau Yibo" ujar Liu Haikuan sambil meninju pelan lengan Wang Yibo.

"Kau baik-baik saja Haikuan Ge?"

"Ini akan menjadi hal terberat untuk ku Yibo. Orang tua A-Cheng baik mereka tidak menghakimi kami atas kejadian yang terjadi pada kami berdua. Mereka hanya ingin nama yang baik untuk anak kami nanti" ujar Liu Haikuan"

"Bagaimana kalau namanya Jiacheng?" imbuh Liu Haikuan.

"Lebih Bagus dari pada Fanxing, Ge"

"Aku tau Yibo ini gila, kami masih sangat muda tapi tempo hari saat aku merasakan detak jantung bayi kami itu membuatku sangat senang sekali Yibo"

"Itu sangat Bagus Ge, sungguh aku turut senang mendengarnya"

Di sela-sela obrolannya dengan Liu Haikuan,  Wang Yibo mencuri-curi pandang ke arah Xiao Zhan. Ia sangat manis saat tersenyum itu yang membuat Wang Yibo tersihir akan pesona seorang Xiao Zhan.

Setelah Wang Zhoucheng selesai bekerja ia memutuskan pulang dengan Liu Haikuan. Wang Zhoucheng yang menyetir mobil tapi entah mengapa mobil yang dikendarainya tiba-tiba mogok susah untuk dinyalakan lagi.

Mobil yang berada di belakang mobil mereka mengklakson terus menerus. Dan itu membuat Wang Yibo jengah mendengarkan bunyi klakson yang ada di belakang mobil Wang Yibo.

Wang Yibo turun dari mobilnya dan mengecek masalah apa yang terjadi pada mobil Wang Zhoucheng.

"Ada apa Ge? Kenapa dengan mobilnya?

Wang Yibo menghampiri mobil Wang Zhoucheng.

"Netral mobil. Kami akan mendorongnya. Ayo Ge" ujar Wang Yibo.

Liu Haikuan keluar dari mobil dan menuju belakang mobil.

"Ada apa? Kalian lupa cara mengendarai mobil?" teriak orang yang kendaraannya berada di belakang mobil Wang Yibo.

Mereka terus saja mengklakson tanpa henti membuat suasana menjadi tidak nyaman sama sekali.

"Ayahmu menyita SIM mu?" teriak orang-orang di belakang mobil Wang Yibo.

"Pindahkan mobilmu! Sekarang!" terkait mereka lagi.

Wang Yibo ke arah mobil yang sedari tadi mengeluarkan bunyi klakson. Dan mengatakan sesuatu pada mereka.

"Kalian akan keluar dan membantu mendorong atau kalian akan duduk saja dan terus membunyikan klakson?"

"Maaf itu takkan terjadi sobat" ujar salah satu penumpang mobil.

"Terimakasih" ucap Wang Yibo sambil melihat ke arah Xiao Zhan.

Xiao Zhan sedang berada di mobil bersama teman-temannya. Mereka akan pergi ke suatu tempat. Tapi karena terhalang mobil Wang Zhoucheng yang sedang mogok salah satu teman Xiao Zhan tak sabaran. Dan ia membunyikan klakson terus menerus.

Setelah Wang Yibo pergi meninggalkan Xiao Zhan dan teman-temannya. Suara klakson dari arah belakang sengaja dibunyikan lagi membuat Wang Yibo geram. Tapi ia harus sabar menghadapi mereka.

Xiao Zhan mulai tidak nyaman dengan ucapan Wang Yibo barusan. Akhirnya Xiao Zhan turun dari mobil dan membatu Wang Yibo.

"Apa kalian tidak bisa sedikit dewasa?" ucap Xiao Zhan.

"Kau mau kemana Zhan?" tanya salah satu teman Xiao Zhan.

Xiao Zhan dengan suka rela membantu mendorong mobil Wang Zhoucheng yang sedang mogok. Jadi Wang Yibo, Liu Haikuan dan Xiao Zhan bersama-sama mendorong mobil.

"Sedikit ke kanan, A-Cheng" ujar Wang Yibo.

"Hai" sapa Xiao Zhan pada Wang Yibo.

Wang Yibo dan Xiao Zhan berada di belakang mobil Wang Zhoucheng dan Liu Haikuan berada di samping pintu mobil Wang Zhoucheng.

"Berhenti A-Cheng" perintah Wang Yibo.

Mobil Wang Zhoucheng sudah menepi dan tidak menghalangi jalan lagi.

"Haruskah aku menghubungi truk derek?" tanya Xiao Zhan.

"Tak usah, aku bisa memperbaikinya" jawab Wang Yibo.

"Maaf, soal temanku tadi. Mereka membuat candaan yang membuatnya terlihat bodoh" ujar Xiaomi Zhan.

"Xiao Zhan, naikkanlah ke mobil. Ayo kita pergi dari sini. Cepatlah Zhan" ajak salah satu teman Xiao Zhan.

"Oke, sebentar" jawab Xiao Zhan.

"Pergilah, kau tak perlu menunggu" ujar Wang Yibo.

"Baiklah" jawab Xiao Zhan.

"Terimakasih atas bantuannya" ujar Wang Yibo.

"Xiao Zhan! Kau membuang waktu" panggil teman Xiao Zhan.

Mobil yang berisikan Xiao Zhan dan teman-temannya segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Sampai nanti!" tetiak salah satu teman Xiao Zhan.

"Jangan kau salah sangka dulu Yibo. Kau itu sepupu ku dan aku sangat menyayangimu tapi kau bodoh Yibo. Kau tak sadar kalau ia ingin berbicara denganmu? Dia ingin mengenalimu lebih Yibo.

"Dia bersikap sopan dan dia orang yang baik" ujar Wang Yibo

Wang Yibo tak memikirkan hal itu sampai sana. ia masih terlalu polos bahwa sebenarnya jika diri dari gerak gerik Xiao Zhan seperti ingin lebih mengenal Wang Yibo.

"Nyalakan mobilnya A-Cheng. Mobilnya akan bisa berjalan lagi" ujar Wang Yibo.

"Terimakasih Yibo" ucap Wang Zhoucheng.

"Sama-sama, sampai jumpa lagi"

Mesin mobil sudah bisa menyala lagi kemudian Liu Haikuan dan Wang Zhoucheng pamit meninggalkan Wang Yibo.

Wang Yibo memiliki hobi membaca buku. Ia tertarik dengan pengetahuan dan haus akan banyak hal. Ia memiliki tempat favorit untuk mambaca buku. Yaa di atas tower penampungan air menjadi tempat Wang Yibo untuk membaca buku kesukaannya.

.

Keesok harinya...
Seperti biasa Wang Yibo berangkat ke sekolah. Ia satu sekolah dengan Xiao Zhan hanya saja ia berbeda kelas.

Waktu cepat bergulir pelajaran telah usai Wang Yibo merapihkan alat tulisnya. Kemudian ia memutuskan untuk segera pulang.

Saat dihalaman parkir sekolah Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan. Ia melihat Xiao Zhan berdiri di depan kap mobil yang terbuka. Kalau bisa ia tebak sepertinya mobil yang dibawa Xiao Zhan sedang mengalami masalah.

Wang Yibo melihat kejadian itu dan segera menghampiri Xiao Zhan.

"Ada masalah?"

"Aku memutar kunci mobilnya dan tak terjadi apapun. Bagaimana menurutmu? Menurut mu ini pembalasan daripada  klakson tempo hari?" ujar Xiao Zhan.

"Aku rasa alam semesta pemberi keadilan yang cepat" ujar Wang Yibo datar.

"Kau berbicara? Apakah seperti sebuah karma?"

"Hai, Zhan" sapa teman Xiao Zhan yang sedang melewati mereka.

"Hai" sapa balik Xiao Zhan.

Xiao Zhan salah satu murid yang populer di sekolahnya. Ia tak hanya dia tampan tapi juga orang baik. Walaupun ia terlahir di keluar yang kaya tapi ia tidak menyombongkan diri.

Wang Yibo mengecek kerusakan yang dialami mobil Xiao Zhan. Dan Xiao Zhan hanya mengamati apa yang sedang di kerjakan Wang Yibo dari sisi sebelah kanan kap mobil.

"Sepertinya sudah baik, coba nyalakan mesinnya"

"Oke"

Xiao Zhan masuk ke dalam mobil dan mencoba menyalakan mesin. Akhirnya mesin mobil Xiao Zhan bisa menyala lagi.

"Terimakasih" ucap Xiao Zhan.

"Akumulator mobilmu terputus. Itu bukan masalah besar dan masalah seperti itu sering terjadi"

"Baiklah"

Wang Yibo masih menatap Xiao Zhan. Tatapan matanya seperti ingin berbicara seseuatu.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?"

"Liu Haikuan, sepupuku berpikir kau ingin berbicara dengan ku saat kejadian klakson tempo hari"

"Benerkah begitu?"

"Dia bilang aku mengacaukannya" ujar Wang Yibo polos.

"Sepertinya begitu" jawab Xiao Zhan.

"Apa kau tidak tau cara berbasa-basi Yibo?"

"Sepertinya tidak" ujar Wang Yibo pasrah.

"Begini saja, aku ingin kau mempertimbangkan. Temui aku di Blooming Cafe malam minggu jam 6. Bagaimana kau mau?"

Wang Yibo hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

"Kalau begitu carilah cara bagaimana kau bisa berbasa-basi denganku"

Xiao Zhan segera menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan Wang Yibo yang masih berdiri di halaman parkir sekolah. Wang Yibo menatap kepergian mobil Xiao Zhan yang semakin lama semakin jauh meninggalkan sekolah.

Perasaan Wang Yibo sangat bahagia sekali apalagi wajahnya tak bisa dibohongi. Senyumannya menunjukkan bagaimana ia sangat bahagia saat Xiao Zhan mengajaknya bertemu akhir pekan ini.

Wang Yibo mengendarai mobilnya sambil mendengarkan musik. Ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Sepanjang perjalanan senyumnya tak luntur sedikit pun karena kejadian tadi.

Wang Yibo sampai di rumah dan segera memarkirkan mobilnya di halaman.

Rumah Wang Yibo sangat berantakan sekali, rumahnya bagaikan sarang berkumpulnya para penjahat gelap dan suram.

Bukan selayaknya rumah pada umumnya yang berisi Cinta dan kasih sayang. Berbagi cerita dan memberikan kehangatan untuk penghuninya.

Wang Yibo mulai memasuki rumahnya. Kalau bisa dibilang itu bukan rumah dimana kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi. Tapi lebih tepatnya penjara dengan orang-orang jahat yang berkumpul di dalamnya.

Wang Yibo melewati ruang tamu rumahnya di sana ada ayah dan para anak buahnya.

"Kenapa terburu-buru Yibo?"

Wang Ziteng, ayah Wang Yibo sedang berkumpul dengan anak buahnya. Ia sedang memangku gadis muda ya tepatnya wanita panggilan. Wanita itu bergelayut manja di pangkuan Wang Ziteng. Wanita jalang itu seperti haus akan belaian laki-laki.

Mendengar namanya di panggil Wang Yibo berhenti dan menoleh ke arah ayahnya. Kemudian ia berjalan menghampiri sang ayah.

"Aku mengharapkan sapaanmu Yibo" ujarnya sambil mengelus-elus paha jalangnya.

"Halo" ucap Wang Yibo datar dihadapan sang ayah.

"Kau sangat tampan" ujar sang jalang.

"Dia memang sangat tampan seperti aku" jawab Wang Ziteng.

"Mari, duduklah. Ayo kita bermain kartu Yibo" ajak sang ayah.

"Tak bisa ayah, aku ada tugas" jawab Wang Yibo jujur.

Feng, buka topi bodohmu itu sekarang" ujar Wang Ziteng pada anak buahnya.

"Baiklah" jawab Feng kemudian melepaskan topi dari kepalanya.

"Apa sekarang kau merasa lebih pintar dari kami, anak sialan?!" ucap sarkas Wang Ziteng.

"Tidak ayah" jawab Wang Yibo.

"Apa kau terlalu baik untuk keluarga ini?" tanya Wang Ziteng lagi.

"Tidak ayah" jawab Wang Yibo.

"Itu Bagus. Karena di sinilah tempatmu Yibo"

Wang Ziteng melemparkan kunci-kunci kepada Wang Yibo. Dengan sigap ia menangkap kunci-kunci itu.

"Keluarlah sekarang dan bawa mobil itu. Kita akan melakukan pengiriman besok malam di hulu sungai dan kau juga akan ikut" jelas Wang Ziteng.

Barang-barang yang dikirim oleh Wang Ziteng merupakan barang-barang ilegal. Maka dari itu, Wang Yibo tak ingin terlibat lebih jauh dengan bisnis gelap sang ayah. Walaupun ayahnya buruk tapi Wang Yibo tak seperti ayahnya ia anak yang baik.

"Aku tidak bisa besok malam karena ada yang harus aku lakukan" jawab Wang Yibo.

Saat mendengar jawaban dari sang putra Wang Ziteng segera berdiri dari duduknya dan menghampiri Wang Yibo.

"Kau tak mendengar perkataanku, Yibo?"

Praakk!

Tangan kanan Wang Ziteng dengan santainya menampar wajah Wang Yibo. Para anak buah Wang Ziteng hanya bisa melihat adegan kekerasan yang dilakukan boss pada anaknya.

"Aku tidak...... " ucapan Wang Yibo terputus.

"Aku tidak apa?" Wang Ziteng meniru ucapan Wang Yibo.

"Ayolah Yibo"

Praakk!

Sambil menampar kedua kalinya wajah sang putra.

"Marilah boss kita main kartu saja!" ujar Feng reflek berdiri dari duduknya.

"Aku bersumpah Yibo, kau lambat belajar. Itu tidak baik. Kau ingin pergi ke suatu tempat sabtu malam?"

"Yaa ayah" jawab Wang Yibo sambil menganggukkan kepalanya.

"Tampar dia lagi boss!" teriak Feng.

"Feng, diam kau!" perintah dari sang boss.

Wang Ziteng melihat ke arah Feng dan berbalik dengan kepalan tangan hendak meninju wajah Wang Yibo.

Untungnya Wang Yibo bisa menahan kepalan tangan sang ayah.

"Kau ingin memukulku Yibo?"

Feng sudah berdiri di belakang boss-nya takut terjadi sesuatu pada mereka berdua.

Wang Yibo berusaha menahan emosinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak ia inginkan terhadap ayahnya.

"Silahkan dan kita lihat akibatnya Yibo.

Wang Yibo masuk ke kamarnya dan ia segera mengisi tas dengan barang-barang miliknya. Setelah selesai ia memutuskan pergi dari rumah atau lebih tepatnya neraka untuknya. Ia keluarga dari pintu belakang rumah, agar ayah dan anak buahnya tak mengetahui kepergiannya.

Sebelum Wang Yibo pergi ia mendapatkan luka tonjokan di sekitar matanya. Pelakunya siapa lagi kalau bukan sang ayah Wang Ziteng. Luka lebam itu sangat kentara sekali di mata sebelah kirinya.

Karena sudah tidak tahan dengan sikap kasar ayahnya lebih biar ia pergi dari rumahnya.

Kemanakah Wang Yibo akan pergi? Kemana tujuannya?

TBC

Happy Saturday Night guys 😘😘😘

Semoga terhibur yaa Satnite nya 🥰🥰🥰

Yell~

08 Agustus 2020

Continue Reading

You'll Also Like

412K 5K 10
"Because man and desire can't be separated." πŸ”žMature content, harap bijak. Buku ini berisi banyak cerita. Setiap ceritanya terdiri dari 2-4 bab. Hap...
2.6M 126K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
536K 22K 37
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
2.2M 195K 31
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...