Ackerley Javier Karl, pria yang berusia 21 tahun. Salah satu pria yang mengikuti kelas akselerasi dan merupakan lulusan dari Oxford University. Dia pintar dan cerdas sehingga saat berusia 19 tahun sudah berkeinginan untuk mendirikan beberapa restoran di Indonesia. Saat ini Ackerley sedang mencoba melebarkan sayap bisnis restorannya ke beberapa negara benua Eropa.
Itu adalah data dari seorang Ackerley yang Damian dapatkan.
Oh, jangan lupakan bahwa Ackerley adalah salah satu tetangga apartemen Beby.
Dan lebih dari sekedar seorang tetangga apartemen.
Itulah yang Damian sesalkan.
"Abang marah?"
Damian melirik singkat Beby yang kini menatapnya dengan kerutan didahi. Damian menghembuskan napas kasar dan berdehem kecil.
Sementara Beby dibuat bingung. Sejak keluar dari restoran, abangnya ini menjadi sedikit pendiam. Membuat Beby ketar-ketir sendiri, takut jika ia berbuat kesalahan yang mungkin saja tak ia ketahui.
"Ehm, bang Ai itu tetangga apartemen Beby dulu. Dia baik kok sering ngasi Beby kue tiramisu waktu mama lembur kerja bahkan Beby sering main di apartemen bang Ai, abang." Walaupun tak mengerti, Beby berniat menjelaskan tentang 'bang Ai' yang tak sengaja mereka temui di restoran tadi.
Mungkinkah gara-gara itu Damian sekarang bermuka masam?
Damian tak menjawab, dia tetap memfokuskan pandangannya ke depan karena ia sedang menyetir namun indera pendengarannya tetap mendengar ucapan Beby. Damian bahkan melupakan fakta bahwa Ackerley lah orang pertama yang dipanggil 'abang' oleh Beby.
Sekali lagi Damian menghembuskan napas kasar. Apa-apaan itu, darimana nama Ackerley menjadi Ai?
Bahkan Damian berdecih sewaktu Ackerley memanggil Beby dengan sebutan bunny? Dia pikir adiknya ini kelinci? Adiknya itu lebih imut dari kelinci dan lebih manis dari madu.
"Hiks.."
Lirihan tangis itu membuat Damian tersentak kaget. Segera ia menepikan mobilnya.
Damian menoleh ke arah Beby yang kini tengah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Damian memajukan badannya, "hey sayangnya abang kenapa nangis?" tanyanya seraya mengambil kedua tangan Beby.
Melihat pipi Beby yang basah dengan mata yang berkaca-kaca membuat sudut hati Damian terasa nyeri. Dengan lembut Damian mengusap kedua pipi Beby menggunakan jari jempolnya.
"Beby kenapa nangis?" tanya Damian sekali lagi.
Beby melirik sekilas wajah abangnya yang berjarak dua puluh senti dengannya itu. Kemudian ia menundukkan kepalanya.
"Sayang, kalau diajak ngomong sama abang lihat orangnya." Kata Damian dengan nada lembut sembari menjepit dagu Beby dan mendongakkan kepala adiknya.
Beby kembali melirik Damian singkat, lalu menatap ke segala arah asal tak bertatapan dengan abangnya. "Abang marah sama Beby?" tanya Beby hati-hati.
Sementara Damian mengernyit heran, "kenapa abang harus marah sama Beby?"
Beby mempoutkan bibirnya ketika abangnya malah balik bertanya, "gak tau. Tadi abang diemin Beby."
Mendengar jawaban Beby membuat Damian tergelak.
"Abang mana bisa marah sama Beby,"
"Jadi abang gak lagi marah?"
Damian terkekeh, "emang abang marah kenapa?"
"Gak tau," jawab Beby sambil menggelengkan kepalanya.
Untuk kesekian kalinya Damian tertawa. Damian bahkan berani bertaruh jika hanya hari ini ia banyak tertawa lepas untuk pertama kalinya.
"Sebelum pulang kita mampir ke toko kue dulu beli tiramisu yang banyak."
Perkataan Damian membuat Beby melongo namun sedetik kemudian bersorak ria.
Mungkin Damian terlalu cemburu terhadap Ackerley padahal tadi di restoran mereka hanya saling menyapa tanpa melakukan kontak fisik.
***
Beby berjalan memasuki rumah diselingi lompatan kecil. Tangannya menenteng dua paper bag yang berisikan kue kesukaannya, ia tersenyum cerah.
Netranya tak sengaja menangkap salah satu abangnya tengah menuruni anak tangga. Dan hal itu membuat bibirnya semakin melengkung ke atas.
"ABANG!" Teriak Beby membuat sang empu terlonjak kaget.
Beby segera mendekati abangnya itu.
"Bang Nio kok udah pulang? Katanya lombanya sampai dua hari?" Beby mengerjap berkali-kali sambil memiringkan kepalanya.
Sedangkan Nio yang melihat tingkah imut adiknya itu tak segan mengacak-acak rambut Beby dan menarik kepala adiknya itu ke dalam pelukannya. Membuat adik perempuannya menggerutu.
"Gemes banget sih Beby-nya abang," kekeh Nio.
Beby mencebik sebal, ia mendongak. "Abang! Kan Beby tanya kenapa abang udah pulang?"
Nio tertawa gemas, ia melepaskan pelukannya dan merangkul Beby membawanya menuju dapur.
"Beby duduk sini, abang mau minum dulu."
Menurut, Beby mendaratkan bokongnya di kursi dan meletakkan dua paper bag yang ia genggam diatas meja makan. Sedangkan Nio sudah menghilang dibalik dinding yang menjadi sekat antara ruang makan dan dapur.
Tak butuh waktu lama, Nio kembali dengan membawa segelas susu.
"Nih, Beby minum dulu." Nio menyodorkan segelas susu yang ia buat pada Beby.
Beby tersenyum, "makasih abang."
Nio mengacak rambut Beby dan tersenyum. Ia kemudian duduk disamping adiknya. Matanya menatap dua paper bag yang tadi dibawa oleh Beby. "Beby bawa apa?"
Ia menarik salah satu paper bag dan membukanya. Nio mengerutkan dahinya, "kue?"
Beby mengangguk semangat, ia meletakkan gelas yang telah kosong dimeja. "Iya abang, tadi dibeliin sama bang Dami," ucapnya ceria.
"Oh, terus bang Damian mana?"
Pertanyaan Nio membuat Beby bingung. Ah, Beby lupa dengan abangnya itu. Bukankah tadi abangnya itu berjalan dibelakangnya? Atau ada urusan mendesak sampai tak pamit padanya?
"Beby juga gak tau tadi bang Dami jalan dibelakang Beby."
"Sepertinya bang Dami masih diluar," kata Nio sembari mengendikkan bahunya.
Beby mengangguk mengiyakan.
"Abang belum jawab pertanyaan Beby tadi" ujar Beby.
Nio terkekeh, "lombanya diundur Baby."
Beby ber-oh-ria. Dia menarik paper bag dan mengambil isinya.
Sementara Nio yang hendak bertanya kembali harus mengurungkan niatnya ketika benda yang berada di saku celananya bergetar.
Ia mengambil benda persegi itu dan menyalakannya. Dan Nio menyipitkan matanya ketika membuka pesan dari sahabatnya.
⚫
⚫
⚫
Tbc
Haiiiiiiii
Maaf ya jarang update(o´▽'o)
Soalnya aku lagi fokus sama cerita aku yang ada di draf (banyak beut lagi ceritanya)
Apalagi aku lupa-lupa ingat sama alur cerita ini😞😞, aku orangnya pelupa😭😭 sorryyyy
Tapi pasti bakal ditamatin kok😅
Jadi jangan lupa klik ⭐ dan komen yaaaaaaaaa
Senin, 10 Agustus 2020