CRAZY MARRIAGE [Selesai]

By teaaajusssapelll

337K 15.9K 1.1K

[Follow Sebelum Di Baca!!] Menikah karena sebuah perjodohan itu termasuk hal yang sangat konyol bukan? Dua pa... More

1. Perjodohan
2. Pemaksaan
3. Fitting
4. Salwa?
5. SAH
Cast
6. Ribut
7. Rencana Jahat
8. Bantuan
9. Aneh
10. Awal
11. Cemburu?
12. Hareudang
13. Baikan
14. Jalan
15. Manis
16. Jail
17. Langit Curhat
18. Siapa Pelakunya?
19. Penjelasan Salwa
20. Dera kenapa?
21. Belanja bulanan
22. Ketemu Debay
23. Kuliah?
24. Calon Mantu Bunda
25. Cinta?
27. Pernyataan
28. Tragedi Itu
29. Ngerjain Orang Tua
30. Bibit Pelakor
31. Maaf
32. Kejujuran Akbar
33. Kamu Milik Ku
34. Gara-gara Zico
35. LDR?
36. Merindu
37. Perubahan
38. Awal Dari Masalah
39. Amarah
40. Pergi
41. Insiden Di Taman
42. Kejelasan
43. Pencarian
44. Usaha
45. Usaha (2)
46. Cara Yang Salah
47. Kekacauan
48. Kesempatan?
49. Bimbang
50. Pilihan
51. Nekat
52. Takdir (END)
Extra Part
Info Penting!
Extra Part 2
SEQUEL

26. Menyakitkan

4.5K 225 20
By teaaajusssapelll

Akbar selalu tersenyum tidak jelas sedari dia pulang dari kantornya. Dera pun tidak tahu apa yang menyebabkan suaminya seperti itu

Yang jelas Dera merasa risih kala Akbar tersenyum layaknya orang gila

Benar-benar gila

Dera mulai jengah dengan tingkah aneh suaminya itu. Ia memutar bola matanya malas, kemudian ia memilih pergi, menjauh dari Akbar. Daripada ia ketularan gila lebih baik ia pergi saja keluar kamar

Nampaknya memasak kegiatan yang akan Dera lakukan saat ini. Ia akan mencoba untuk membuat bolu karamel yang kemarin sudah ia lihat resepnya di google

Dera mengaduk semua bahan sampai tercampur semua, kemudian ia memoleskan margarin ke permukaan loyang setelah itu ia masukan kedalam oven

Dera menunggu dengan sabar hingga bolu yang ia bikin jadi, beberapa menit kemudian bolu yang Dera buat telah jadi dan siap untuk dimakan

"Yeyy!!! Jadi!!" Pekik Dera senang. Ia menatap bangga hasil karyanya sendiri

Bolu karamel sudah jadi. Dera berniat lagi akan membuat bolu larva cokelat

Dera langsung membereskan sampah-sampah bekas ia membuat bolu karamel tadi. Dirasa cukup bersih Dera langsung saja mengambil bahan-bahan untuk bolu yang akan ia buat

Dera memasukan bahan-bahan itu sesuai dengan arahan video yang sedang ia tonton. Setelah merasa cukup, Dera langsung memasukkannya kedalam loyang tak lupa juga ia sedikit mengoleskan margarin kepermukaan loyang

Kemudia Dera memasukan loyang tersebut kedalam pengukus. Sambil menunggu bolunya matang, Dera menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel

Dera membuka room chat grup kelasnya

12 IPA Lu Semuaaa

Rafli!!
Selamat malam duniaaaaaaaaaaa

Heh!! Lu semua pada kemana sih?!!

Hello, berasa ngomong sama tembok gua, dikacangin mulu

Eh gua ada bahan gibah nii

Bunga
Apa?

Wulan
2

Febi;v
3

Rafli!!
Kalo gibah aja pada gercep lu!! Dasar kaum betina!!

Rara anknya bpa Andra
Ga usah bercanda napa!! Buruan ada berita apa?! Jangan bikin gua kepo!!

Febi;v
Tau lu lama banget!

Sipakgirl
Tentang cogan bukan? Klo bukan gua ga mau lah. Ga seru

Widya
Cowo mulu anjir yang ada dipikiran lu. Ga ada yang lain napa?!

Rifadd
Pakgirl mah bebas

Sipakgilrl
Biarin pakgirl berarti gua laku. Ngga kaya si Deraa noh jomblo terus dari berojol sampe sekarang. Ga laku-laku

Dera membelalakkan matanya saat membaca pesan yang membawa-bawa namanya

Me
@Sipakgirl Mulut lu minta gua blender?!

Sipakgirl
Sensian amat lu kaya ibu-ibu laggi hamil

Rafli!!
Hah Dera hamil?! Wah bakalan jadi trending topik nih

Wulan
Astaghfirullah Dera, teteh tidak menyangka engkau melakukan itu

Kamila
Berapa bulan Der?

Reno
Yah kalah start nih gua. Eh btw anaknya cowo aja, biar ganteng kayak gua

Me
@

Sipakgirl heh gua ga hamil yaa!. @Rafli!! Awas aja lu nyebar gosip yang ga bener tentang gua!!


@Kamila @Wulan @Reno Lambung lu minta gua tabok?!

Febi;v
Ish kenapa pada ngomongin itu sih!. @Rafli!! Cepetan ada berita apaan? Kepo nih gua

Rafli!!
Ga lah kalian semua belom pada mandi. Males gua bilangnya juga

Widya
RAFLIII!!!!!

Rafli!!
Apa zheyengkuu?

Me
Jijik

Rara anknya bp Andra
Alay

Bunga
Lebay

Rifadd

Bukan temen gua. @Firza temen lu bawa balik

Firza
OGAH.


Dera terkekeh geli saat membacanya. Dera kemudian memasukkan handphone nya kedalam saku celana setelah itu Dera mengangkat bolu nya yang sudah matang

"Yes jadi lagi. Tapi kok kayak nya beda ya sama yang digambar" Dera memperhatikan dengan seksama antara gambar bolu pada foto dan bolu hasil bikinannya "Biarin lah yang penting jadi"

Dera membawa bolu larva cokelat itu kedalam kamar, ia berniat akan menyuruh Akbar mencicipi hasil masakannya

Dera berjalan santai sambil membawa nampan berisi bolu, langkah Dera terhenti didepan pintu kala melihat Akbar yang penampilannya sudah rapih

"Mau kemana?" Tanya Dera sambil tersenyum kearah Akbar

"Mau keluar sebentar, kamu dirumah aja ya. Jangan kemana-mana. Belajar lagi sana besok ujian terakhir kan?"

Dera tersenyum sambil mengganguk "Ini dimakan dulu. Aku udah bikinin buat kamu" Dera menyodorkan nampan tersebut

Namun Dera kecewa saat Akbar tak mau mengambil bolu nya "Maaf, nanti aja aku makannya ya. Soalnya temen aku udah nunggu" Tolak Akbar halus

"Oh. Yaudah hat--"

Dret... dret

Handphone Akbar berdering, Akbar dengan cepet mengangkat panggilan tersebut sambil berjalan menuruni setiap anak tangga

Namun Dera samar-samar mendengar percakapan Akbar dan penelpon tadi

"Iya Nay aku otw sekarang"

"Tunggu lima belas menit lagi"

"Iya bawel banget sih"

"Dera aku berangkat ya. Assalamualaikum" Teriak Akbar dari pintu masuk

"Walaikumsalam" Cicit Dera pelan. Ia menatap sendu pintu yang telah tertutup

Mengapa begitu menyesakan milihat Akbar menolak bolu buatannya dan memilih pergi menemui Nayara. Walaupun Akbar tak menyebutkan nama orang yang akan dia temui tapi Dera yakin bahwa Akbar akan menemui Nayara, karena sudah jelas sekali bahwa Akbar memanggil sang penelepon tadi dengan sebutan Nay

Dera menatap sendu bolu buatannya. Ia menghembuskan nafas panjang, kemudian ia membawa bolu itu kedalam kamar. Dera akan belajar sambil menghabiskan bolu itu, sayang kalo dibuang

Dera membaca setiap kalimat yang ada di bukunya. Tak terasa sudah lebih dari satu jam Dera membaca buku itu. Kepalanya sangat pusing melihat deretan kata-kata yang tidak pernah ia mengerti

Sampai pandangannya teralihkan saat satu notif muncul di ponselnya

Ka Akbar👿
Semangat belajarnya istriku❤️💪

Dera tersenyum kecut saat membaca pesan itu, jujur ia merasa bahagia saat Akbar memberi semangat melalui pesan itu. Tapi Dera sudah tak mau berharap terlalu lebih, mengingat Akbar dan mantan calon istri sudah kembali dekat

Kali ini Dera tak bisa marah kala Akbar bertemu dengan Nayara, karena Dera merasa kalau dia lah yang salah sudah menerima perjodohan ini dan menyebabkan Akbar tidak jadi menikah dengan orang yang dia cinta--Nayara

Andai waktu bisa diulang, mungkin sekarang Nayara lah yang ada diposisi Dera--menjadi istri Akbar. Dan mereka pasti sangat bahagia

"DASAR BODOH!!" Lagi-lagi Dera menyesali keputusannya saat menerima perjodohan itu

Tapi Dera merasa aneh dengan ini semua. Kalau benar Nayara itu calon istri Akbar, untuk apa orang tua Akbar menjodohkan anaknya?

Dera merasa janggal sekarang

Apa yang Akbar sembunyikan dari nya?

Apa jangan-jangan--ah tapi itu tidak mungkin terjadi

Menghembuskan nafasnya panjang Dera lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah, tapi sebelum itu ia mengirimkan pesan terlebih dahulu kepada Akbar
M

e

Pintunya aku kunci ya, kamu buka pake kunci cadangan aja.

****

Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela, membangunkan seorang yang sedang terlelap dalam mimpinya

Perlahan mata indah itu terbuka, ia menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam netranya

"Selamat pagi tuan putri" Sapa Akbar sambil tersenyum cerah, ia membawa makanan yang ditaruh diatas nampan

"Nyenyak banget tidurnya" Akbar meletakkan nampan itu diatas nakas, kemudian ia ikut mendudukan tubuhnya diatas kasur "Jangan lupa dimakan ya. Obatnya juga jangan lupa diminum" Titah Akbar sambil memberi piring berisi nasi goreng

"Ini kamu yang masak?" Tanya Dera sambil menatap Akbar dan piring secara bergantian

"Iya. Yaudah aku berangkat dulu ya" Pamit Akbar, kemudian ia bangkit dari duduknya, namun Dera segera mencekal tangan Akbar agar tak pergi

"Mau kemana?"

"Mau keluar sebentar. Jangan lupa nanti malam ke pesta pembukaan cabang baru cafe aku" Ucap Akbar

Dera menyengritkan keningnya "Cafe kamu buka cabang lagi?" Tanyanya penasaran. Dera sama sekali tidak tahu kalau Akbar membuka cabang baru

"Iya. Yaudah ya aku berangkat. Assalamualaikum" Kemudian Akbar melangkahkan kakinya meninggalkan kamar

"Walaikumsalam" Balas Dera pelan

Senyum Dera terbit kala melihat sepiring nasi goreng yang berada didalam pangkuannya, ia tak menyangka akan sebahagia ini padahal Akbar hanya menyiapkan sarapannya

Dera kembali tersenyum jika mengingat perlakuan Akbar semalam. Dengan sangat telaten Akbar mengurus Dera yang tiba-tiba jatuh sakit

Fyi. Dera sudah selesai melaksanakan ujian kelulusannya kemarin, namun tiba-tiba Dera jatuh sakit bahkan ia sempat pingsan saat sedang memasak, untung saja tidak terjadi kebakaran karena Akbar pulang diwaktu yang tepat dan melihat Dera yang sudah tergeletak dilantai

Mungkin yang menyebabkan Dera jatuh pingsan adalah beban fikiran yang membuatnya pusing ditambah lagi Dera belum makan nasi sejak malam dimana Dera membuat bolu dan Dera lebih sering membaca buku-bukunya sampai melupakan kesehatannya

Dera langsung menyantap makanannya, karena cacing diperutnya sudah berdemo sedari tadi

Tidak butuh waktu lama, Dera telah menghabiskan makanannya, kemudian ia menatap malas obat yang berada diatas nampan

Ia mengambil satu persatu obat dari bungkus nya, Dera berjalan ke tong sampah berniat ingin membuang obat, namun tidak jadi kala Akbar mem--video call nya

Dera mendengus kesal, kemudian ia dengan malas mengangkat panggilan itu

"Kenapa?"

"Obatnya jangan lupa diminum, awas aja kalo sampai dibuang mah"

Dera membeku ditempatnya, jangan sampai Akbar tau kalau ia ingin membuang obat itu

"Kok diem. Jangan-jangan kamu udah buang obatnya"

"Eh ng-nggak kok nih aku baru mau minum. Udah dulu ya aku mau minum obat"

"Nggak! Aku mau liat sampai obat itu masuk ke tenggorokan kamu"

"Egh...kamu nggak kerja?" Dera mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar Akbar tidak menyuruhnya minum obat

"Nggak usah ngalihin pembicaraan Dera! Cepetan kamu minum obatnya"

"I--iya nih aku minum obatnya"

Dera terpaksa meminum obat itu, padahal Dera tidak suka jika disuruh untuk meminum obat. Tapi apalah daya Dera, ia tak bisa menolak permintaan Akbar jika suaminya telah sedikit mengeraskan suaranya

Akbar tersenyum senang saat melihat Dera telah menelan empat tablet obat

"Udah kan?!"

"Udah. Gitu dong dari tadi, awas aja kalau sampai nggak diminum lagi obatnya"

"Iya. Kamu lagi dimana? Kok rame banget" Tanya Dera pemasaran, sebab dari pertama Akbar menelponnya Dera seperti asing dengan tempat itu dan ditambah lagi suara berisik seperti sedang dikeramaian

"Oh aku lagi di cafe, lagi banyak banget pengunjungnya hari ini, jadi maaf ya kalau sedikit berisik"

Dera tersenyum kecil, ia ingin mengatakan sesuatu kepada Akbar, namun terpotong saat ada suara yang memanggil nama suaminya

"Sorry Bar gua telat, tadi jalanan macet banget" Dera tertegun sejenak suara itu, seperti suara perempuan yang ia dan Langit temui ditoko hewan

"Santai aja kali Nay, gua juga baru dateng"

"Eh Der udah dulu ya. Nanti kita lanjut lagi, cepet sembuh yaa. Dahh"

Dera diam tak bergerak sama sekali, tubuhnya terasa kaku. Saat ini Dera tak bisa berkata-kata sama sekali

Ia tak percaya ternyata Akbar masih menemui Nayara--perempuan yang bersama Akbar

Dera sudah tak bisa berbuat apa-apa bahkan air matanya pun tidak keluar sama sekali padahal hatinya begitu nyeri saat mengetahui bahwa Akbar lagi-lagi menemui perempuan itu

Dera tersenyum getir, kemudian ia mengambil ponselnya, lebih baik ia menyibukkan diri dengan bermain game cacing yang ada di ponselnya, Dera tidak ingin terlalu memikirkan kedekatan Akbar dan Nayara. Semakin ia memikirkan itu, semakin besar juga rasa sakit dihatinya.

****

Sesuai permintaan Akbar pagi tadi. Malam ini Dera sudah siap dengan gaun selutut berwarna navy. Rambut sebahunya sengaja Dera gerai, ditambah lagi makeup tipis yang menambah kecantikannya

Sudah lebih dari tiga puluh menit Dera menunggu Akbar yang akan menjemputnya, namun sampai sekarang pun Akbar tidak terlihat sama sekali batang hidungnya. Akbar belum pulang sejak tadi pagi, Dera pun tidak tau suaminya ada dimana

Dera tersentak kaget saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Apakah itu Akbar? Tapi tidak mungkin, jika itu Akbar pasti suaminya itu sudah membuka pintunya tanpa memencet bel terlebih dahulu

Tidak mau memikirkan hal itu, Dera segera turun kebawah dan membukakan pintu untuk--mungkin Akbar

"Ka Akba--Eh bang Langit ngapain bang kesini?" Tanya Dera setalah membuka pintu dan mendapati Langit yang telah berdiri sambil tersenyum lebar

"Disuruh Akbar buat jemput lu"

Dera mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang Langit katakan "Emang Ka Akbar nya kemana?, kok lu yang jemput gua"

Langit memutar bola matanya malas "Katanya pengen jemput temennya dulu. Yaudah ayo berangkat nanti keburu telat dateng ke acaranya" Ucap Langit yang membuat Dera tambah binggung

Teman? Siapa orangnya? Apakah lebih penting orang itu dibanding dengan Dera?

"Ish malah bengong, ayo berangkat" Geram Langit

"Sebentar gua ngambil tas dulu" Dera langsung berjalan ke kamarnya untuk mengambil tas selempang miliknya

Setelah itu Dera bejalan memasuki mobil Langit yang telah terparkir di halaman rumahnya

Dera tak bersuara sama sekali saat dalam perjalanan, ia hanya diam sambil memikirkan kenapa Akbar tak menjemputnya?

Tak perlu waktu lama mobil yang Langit kendarai telah sampai di depan salah satu hotel terkenal di daerah Jakarta

Kemudian Dera dan Langit melangkahkan kakinya memasuki tempat berlangsungnya acara tersebut. Saat memasuki tempat itu, semua pasang mata menatap kagum kearah Dera dan Langit

Namun semua itu diabaikan begitu saja oleh Dera dan Langit

Dera mengedarkan pandangannya, mencari suaminya yang tidak terlihat sama sekali

Pandangan Dera terhenti pada pintu masuk ruangan ini. Disana ada Akbar dan juga seorang wanita berhijab yang berjalan disamping suaminya. Perempuan itu--dia Nayara

Kenapa Akbar bisa bersama Nayara. Apa mungkin teman yang Langit maksud adalah Nayara. Kemudian Dera mengalihkan pandangannya kearah Langit, terlihat tidak ada rawut apa-apa yang tampak diwajah Langit

Dera mengalihkan lagi pandangannya ke arah Akbar yang sedang mengobrol bersama kolega bisnisnya dan Nayara masih disamping Akbar

Dera kecewa dengan Akbar. Dera tak habis fikir dengan kelakuan Akbar. Kenapa Akbar tak memikirkan perasaannya? Bahkan perasaan kedua orang tua Dera yang hadir dipesta itu

Dasar benar-benar bajingan. Ingin rasanya Dera melabrak bahkan mencaci kedua orang yang tak tau malu itu. Tapi Dera urungkan kala mengigat karena kebodohannya telah menerima perjodohan ini lah yang membuat mereka tak bisa bersama lagi

Pandangan Dera dan Akbar bertemu, namun hanya sebentar karena Akbar telah memutuskan kontak mata tersebut, pandang Dera tak pernah lepas dari tubuh tegap Akbar yang sedang berjalan kearah kedua orangtuanya

Dera tertegun saat melihat Nayara dan mertuanya sedang berpelukan, nampaknya mereka cukup akrab

Dera tambah membeku lagi kala Akbar seperti sedang memperkenalkan Nayara kepada kedua orangtuanya

Sebenarnya apa yang mereka inginkan? Kenpa ini begitu menyakitkan?

Tuhan tolong bangunkan Dera dari mimipi buruk ini

"Udah yuk kesana aja, gua laper" Ajak Langit sambil merangkul Dera untuk mengikutinya berjalan ke stan makanan. Dera hanya mengangguk saja mengikuti kemauan Langit.

****

Feel nya kurang dapet yaaa. Maaf deh soalnya lagi ngebleng nih otaknya

Tunggu part selanjutnya yaaa:))

Vote ❤

Komen 💬

Terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 62.9K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
38.9K 1K 62
"Kamu akan papah jodohkan" begitulah ucapan dari seorang laki laki paruh baya yang membuat Ilalang langsung terkejut "Maksudnya?" "Iya sayang kamu a...
14.9K 559 23
Pernah kebayang menikah dengan tetangga sendiri? Terlebih jika kalian tidak pernah akur seperti Tom and Jarry. Itulah yang dirasakan oleh Aidan dan A...
1.1M 66.2K 70
"LO KIRA GUE MAU DIJODOHIN SAMA LO, HAH? kalaupun hanya lo satu-satunya laki-laki di dunia ini, gue lebih memilih jomblo sampe mati dari pada harus s...