Duo Sisters Mafia (SEGERA DIH...

Por PatKimSar

1.1M 54.5K 4.1K

Ketika lo semua baca cerita tentang Si/para "tokoh utama" yang menjadi mafia dan orang berpengaruh setelah di... Mais

All About Two Sisters ( Revisi )
PROLOG
Chapter 2
Ch 3: Penyerangan Di Markas (Asia)
Ch 4 : Pahlawan Kesiangan ?
Ch 7 : About Willem
Ch 8: Trending Topics
Ch 9: Alpha & Luna
Ch 10: Bredanzo Family
Ch 11: KERUSUHAN
Ch 11 : School and Racing
Ch 12 : Pengakuan Sang Hacker
Ch 13 : Willem Berubah (1)
Ch 14 : First Mission of Two Boys
Ch 15 : Menjenguk Anne
Ch 16 : Willem Berubah (2)
Ch 17 : BATTLE FIGHT!!! (1)
Ch 18 : BATTLE FIGHT!!! (2)
Ch 19 : Racing & Battle
Ch 20 : MISSION SUCSESS!!!
Ch 21: Persetan Dengan Senioritas
Ch 22 : Ales Koma
Ch 23 : Tomorrowland
Ch 24 : Save Them! (1)
Ch 25 : Save Them! (2)
Ch.26 : Kematian 2 Frat Member
Ch. 27 : Berita Kematian
Ch 28 : Like a PUBG Action
Chapter 29
Ch 30 : Zedd (1)
Ch 31 : Zedd (2)
Chapter 32
Chapter 33
Ch 34: Sabotase
Ch 35: Hardwell
Ch 35: Iyuhh, Tangan Gw Najis!
Ch 36: Claudia VS Frando
Ch 37: Roundless
Ch 38: Akan Kuambil Apa Yang Menjadi Milikku!
Chapter 39
Ch 40: Hardwell Trainee Baru
Ch 41: Singapore
Ch 42: You Don't Know About Us
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Ch 45: Rhythm 0 Di Pertarungan Ilegal
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Ch 55: Geng Dovahkiin
Chapter 56
Ch 57. Willem's Revenge
Chapter 58
Ch 59: David Guetta
Ch 60: Showtime.1
Ch 61: Showtime.2
Ch 62. Let Go of His Virginity
Ch 63: Showtime.3
Chapter 64
Chapter 65
Ch 66: The Sacrifice
Ch 67: Willem, Presdir Baru Prism Corp
Chapter 68
Ch.69: Return To Darkness
Ch 70: Kalian Salah Mencari Lawan
Ch 71: Im You're Master
Ch 73: Crazy Rich Indonesians (Pertunangan)
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Ch.77 - The Final War
Epilog
Extra Part
PENGUMUMAN PENTING!
INFO CERITA BARU

Chapter 72

9.3K 583 156
Por PatKimSar

WARNING!

CERITA INI HANYA FIKTIF. DENGAN ADANYA TOKOH TERKENAL TERLIBAT DALAM CERITA INI, SEMUA HANYA FIKTIF BELAKA.

DIMOHON JANGAN TRIGREEDDD YA ANJENG!

Claudia dan Jessica berolahraga di gymnasium rumah mewah mereka. Semua olahraga yang berat - berat sudah mereka lalukan dan itu adalah sebuah rutinitas mereka.

Push up 500 kali dengan beban, Pull up 500 kali, push up 300 kali dengan beban diatasnya, angkat dumbell 250 kali, dan plank 1,5 jam perhari.

Untuk latihan kelincahannya, CJ Sisters ber-parkour melompati tiap mansion keliling perumahan sekalian latihan berlari. Selebihnya, latihan ketajaman mata adalah menembak, melempar pisau, dan memanah.

Setelah semuanya, mereka istirahat dua jam dan sparing battle. Semua rutinitas olahraga ekstrim dan tidak biasa ini membuat tubuh Claudia dan Jessica sebagus ini. Terlihat dari bokong mereka yang berisi.

Tubuh yang sangat bagus. Apalagi kulit mereka begitu eksotis.

Claudia sebagai gadis indigo, sebenarnya memiliki kulit yang pucat namun menjadi agak kecoklatan seperti orang bule keseringan berjemur karena keseringan workout diluar rumah.

Van Der Wijk's Family Mansion

"Kau saja yang mengalah, Will" kata Harold enteng.

"Tidak bisa Pa. Dimana - mana orangtua yang harus mengalah pada anak" sanggah Willem dengan tidak kalah enteng.

Mereka melakukan quality time lagi antara Ayah dan anak. Setelah mengikhlaskan kepergian puteri bungsu dari konglomerat Belanda itu. Walaupun begitu mereka sesekali berziarah ke makam Anne.

Mereka menghabiskan waktu 5 jam untuk bermain catur. Kini sudah putaran ke-10 dan tidak ada satupun yang kalah. Atau lebih tepatnya, merelakan diri untuk mengalah. Saling mengeliminasi bidak hingga tersisa bidak raja dan memindahkannya secara acak.

Bagaimana tidak? Mereka sama - sama jenius. Secerdik apapun strategi yang digunakan, hasilnya seri......seri.....dan seri lagi.

Terpaksa mereka menyudahi permainannya.

CJ's Mansion

"Eh, asu ada musuh woy, Mati lo!" racau Jessica menembak musuh didepannya.

"Willem, bagi perban woy. Darah gw sekarat" pinta Claudia. "Nih, gw kasih vest level 3 sama Spetsnaz Helmet" katanya yang langsung memberikan item dari air drop.

"Nih kak, kukasih Mad Kit. Aku punya 4" kata Willem dari seberang sana.

"Anjir, lo nge-loot dimana?"

"Paradise Resort banyak kak"

"Bjirrr"

Mereka bertiga sedang mabar PUBG. Kini tersisa 4 orang di map Sanhok termasuk mereka sendiri.

Kill terakhir dilakukan oleh Willem. Dia membunuh player AnyingMabar dengan memakai AWM yang ia dapat setelah nge-looting.

Hasilnya, mereka memenangkan permainan ini. Claudia MVP dengan nge-kill 17 disusul oleh Willem yang nge-kill 16. Dan Jessica nge-kill 14.

Mereka bertiga ini termasuk professional gamer walaupun tidak pernah mengikuti esport. Kemampuan mereka setara dengan gamer top global. Banyak yang ingin merekrut mereka sebagai tim namun ditolak karena alasan tidak berminat.

Claudia, Jessica, dan Willem adalah player PUBG berpredikat sebagai 'Conqueror' predikat tertinggi di permainan berkategori battleground itu.

Tiba - Tiba..........

BRAK!

Dua pemuda masuk ke ruang gaming dalam keadaan nafas yang terengah - engah, "haaaahhhh.....haaaaahhhh" hela kedua pemuda itu, siapa lagi kalau bukan Sadewa dan Martin Garrix.

"Why?" tanya Claudia tanpa ada sisi kejutekannya jika didepan sahabat.

"anu....itu...haahhh....haaahh... si Hardwell....haaahhh..." sepertinya Sadewa tidak bisa melanjutkan karena terlampau capek dan ngos - ngosan.

"Tarik nafas........ hembuskan" ujar Jessica yang dilakukkannya.

"tell us, everything!" kata Claudia datar.

"anu...... Hardwell diculik pas gw mau anterin dia balik ke CJ Hotel sama Martijn. Begitu hampir balik, kami dicegat sama sekumpulan geng memakai hoodie hitam. Bagian tudungnya ada aksen bulu, kek orang eskimo gitu. Kita sempat ikutin mereka cuma gak berani masuk" cerocos Sadewa panjang lebar.

"Kapan ?"

"kemarin sore" jawab Martijn singkat.

"DAMMIT!" Claudia meninju tembok hingga agak retak. "tunjukkin dimana tempatnya, kalian ikut gw!" ajak Claudia pada Sadewa dan Martin Garrix.

Dengan cepat, CJ Sisters mengambil kunci mobil sport mereka. Martin duduk bareng Claudia di mobil Koenigsegg CCXR Trevita, dan Sadewa bersama Jessica di Koenigsegg Agera R.

"Pake seat belt-nya. Kita ngebut!" kata Claudia setelah menelpon para anak buahnya untuk menyusulnya. Dia langsung menstarter mobilnya dan melaju kencang begitu saja.

Matanya menajam. Kedua tangannya mencengkram erat kemudi dan mengatur tuas transmisi mobil. Claudia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata - rata dan menyalip mobil - mobil yang berseliweran dijalan raya membuat Martin Garrix yang menumpang menyerapahi gadis itu dalam hati.

🔫🔫🔫

Sementara di mansion milik seorang bos mafia, seorang pria berdarah eropa menjadi tawanan di rumah mewah tersebut.

Keadaan pria kulit putih itu terbilang mengenaskan. Pakaian compang - camping, luka sabetan dan lebam disekujur tubuh. Sepertinya akibat sayatan senjata tajam dan pukulan serta tendangan yang bertubi - tubi menderanya. Siapa lagi kalau bukan Robbert Van De Corput? DJ internasional dengan nama panggung Hardwell merupakan seorang trainee yang sukses menjalani latihan di Asrama Kraken dan siap dilantik sebagai anggota resmi Tartarus dua hari lagi.

Seorang pria tampan khas Asia dengan memakai longcoat hitam, mendatanginya. Dia duduk di sebuah kursi kebesaran dengan didampingi oleh dua pria berhoodie hitam yang merupakan anak buahnya. Siapa lagi kalau bukan Frando Aldrich Bredanzo, Leader of Black Hood Mafia (BHM)

"Mengenaskan sekali dirimu, tersiksa disini tanpa ada seseorang yang menyelamatkanmu" Frando menatap dingin Robbert yang menatapnya dengan mata sayunya.

"Tidak ada untungnya dirimu menjadi bawahan gadis bersaudara sialan itu. Lebih baik kau menjadi anak buahku dan memberitahu semua tentangnya. Daripada kau membusuk disini, tanpa ada satupun yang menyelamatkanmu" tutur Frando.

"Pemimpinmu lemah, dia akan tutup mata akan penderitaanmu" lanjutnya.

"Nona DG bukan gadis lemah. Dia lebih kuat daripada mu dasar keparat!" sarkas Robbert.

"Sudah tiga bulan lebih aku hidup sebagai anggota Tartarus. Kami hidup sebagai keluarga besar. Nona Claudia dan Jessica begitu baik pada semua anggota dan trainee termasuk aku seorang! Tidak mungkin aku membalas kebaikan pemimpin kami dengan sebuah pengkhianatan, hanya untuk pria yang meresahkan orang banyak sepertimu!" tutur Robbert emosional, tanpa perduli rasa sakit yang menderanya.

DUGH!

"Orang bangsat!" gertak Frando sambil menendang Robbert. Pria 26 tahun itu mencengkram dagunya yang nyaris sekarat, "kau lumayan juga, bisa bertahan setelah mendapat siksaan dari anak buahku"

Frando kembali menatapnya angkuh setelah melepaskan cengkraman di dagu Robbert, "kira - kira, sekuat apa hasil latihan dari organisasi keparat itu?"

BUGH

BUGH

DUGH

BRUGH

Tiga siksaan fisik, sukses mendera tubuh Robbert yang kian melemah, Frando menatap dingin dirinya.

"beri dia makan seperti biasa, hanya nasi dan seiris ikan asin" perintahnya sebelum meninggalkan ruangan itu.

🔫🔫🔫

Claudia, Jessica dan Willem (dia ikut juga) menyetir mobilnya hingga sampai kearah hutan liar yang tidak pernah dijadikan tempat wisata berkemah ataupun area konservasi alam. Mobil yang dikendarainya melalui jalan menanjak yang agak berliku - liku hingga mencapai bukit dimana terdapat villa besar dengan penjagaan ketat. Mereka dan para anggota Tartarus memberhentikan mobil mereka di dekat kawasan vila yang tersembunyi itu.

"Haaahh....haaahh" hela Martijn ngos-ngosan, "lain kali ditambah lagi kecepatannya!" sindirnya.

"Oke, pulang nanti kecepatannya jadi 500km/jam" balas Claudia enteng.

"yang ada nyawa gw minta resign ogeb" sarkas Sadewa.

"Martijn, Dewa, kalian tunggu disini. Jangan menampakan diri dulu! Jangan buat yang aneh - aneh. Kita disini buat misi penyelamatan, bukan traveling apalah itu" peringat Jessica.

"kami mengerti!" sahut Martijn cepat.

"pakai ini untuk membela diri kalian!" ujar Willem yang memberikan dua pistol dan dua bilah katana yang dikeluarkan dari bagasi Lamborghini Hurracan hitamnya. Mobil ini bukan milik CJ Sisters namun merupakan koleksi mobil di garasi mansionnya. Mereka meninggalkan kedua pemuda itu yang ditemani oleh para pria dan beberapa wanita tangguh yang merupakan anak buah Claudia.

"mau kemana? Pergilah anak kecil!" cegat seorang penjaga.

"kami hanya ingin mengambil teman organisasi kami yang kalian sandera" jawab Willem dingin.

"kalian ada janji dengan Tuan Frando? Kalau tidak ada, pergilah sebelum kalian mati ditangan kami" tanpa babibu 10 penjaga itu pasang badan menyerang 3 orang itu. Namun ketiganya menumbangkan kesepuluhnya dalam hitungan detik.

Prok....prok...prok...

"Ah, kalian sudah datang!" Frando menatap mereka sinis.

"lepaskan anggotaku, Robbert" Claudia menatap nyalang mantan kakaknya yang merupakan leader BHM.

"Ah, Hardwell Si Kepala Batu itu ya? Aku habis bermain - main dengannya. Ternyata dia kuat juga setelah latihan di organisasi sialan itu" hina pria 26 tahun itu.

"jangan menghina kami dengan mulut brengsekmu itu, keparat!" Jessica menatapnya sengit.

"gausah basa - basi! Kenapa Anda menyekap anggotaku? JAWAB!" tanya Claudia dingin.

"Gw pengen menggulingkan kekuasaan kalian terutama elo!" desis Frando nyalang menunjuk Claudia. "gw gak terima dunia kegelapan dipimpin dibawah kekuasaan anak perempuan lemah dan gak berguna seperti kalian! Kalian itu gak pantes menduduki takhta sebagai penguasa mafia dan gangster. Yang pantes hanya gw seorang, the one and only"

"Kalau itu mau Anda, baiklah!"

Claudia menyodorkan kedua tangannya dengan isyarat mau diborgol, "bound me, setelah itu kau boleh lakukan apa saja terhadapku termasuk menduduki takhta dunia gelap yang selama ini kududuki. Tapi," ia menjeda penuturannya, "lepaskan dia!"

"good choice!" smirk Frando, "release the hostage!"
=(lepaskan sandera!)

Seorang pria bertubuh kekar menyeret paksa Robbert keluar. Begitu sampai di pelataran villa, dia menendang punggung DJ asal Belanda yang menjadi sanderanya hingga terpental di depan Claudia yang sedang diikat kedua tangannya. Pria berumur 32tahun tersebut menatapnya sayu.

"ke...napa...nona...menukarkan diri nona untuk saya....? Saya...tidak...uhukk....pantas" tanya Robbert terbata - bata. Dia sudah hampir lemas walau masih ada sisa - sisa stamina.

"kamu berharga untuk saya. Seorang pemimpin hebat itu rela melakukan apa saja agar bawahannya selamat dan terlindungi. Walau harus mengorbankan harta, nyawa, bahkan harga dirinya. Itu baru pemimpin yang tangguh" tutur Claudia.

"aku tidak rela! Lebih baik......aku....membusuk disana....daripada....nona yang.....menggantikan saya....." lirih Robbert lagi.

"Jangan berpikir seperti itu, saya tidak suka! Setelah ini kamu harus lebih kuat tanpa aku" nasihat Claudia yang diangguki Robbert.

'Aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbananmu, Dark Goddess. Semua pengorbananmu akan membuatku lebih kuat dan bisa melindungi apa yang kupunya' batin Robbert.

Pria yang berprofesi sebagai DJ kelas dunia itu mengenang masa lalunya, ditengah detik - detik sebelum ketuanya ditawan.

'Selama ini, aku berusaha untuk mengembangkan diriku dibawah pengawasan nona Claudia.....'

Flashback on

*Ini berkaitan dengan Hardwell yang (ceritanya) perform di YOUTHNERGY yang diselenggarakan CJ Events milik CJ Group.

Di hutan belakang markas, Robbert sedang menyusun mixtape dari susunan lagu - lagu EDM yang akan ia bawakan di festival nanti. Suasana alam yang tenang membuatnya konsentrasi.

Kebetulan Claudia sedang keluar dari kastil. Dia sesekali suka menenangkan diri di hutan belakang markas. Entah berlatih beladirinya, ber-meditasi, atau sekedar berburu.

Gadis itu melihat Robbert sekilas yang berkonsentrasi dalam menyusun mixtape-nya, bersandar di salah satu pohon pinus.

ceritanya Hardwell lagi di hutan👌

"Ah, nona ada disini" sapa Robbert.

"Apa aku mengganggumu Robbert?" tanya Claudia.

"tidak nona. Kebetulan sekali aku hampir selesai, aku ingin refreshing" jawab Robbert jujur.

"kalau begitu aku pergi dulu" ucap Claudia yang melanjutkan perjalanannya ke hutan yang lebih rimba lagi.

"tunggu!" Robbert mencekal pergelangan tangan pemimpinnya, "maaf kalau aku lancang. Tapi," dia menelan liur di mulutnya sejenak yang ditatap datar oleh Claudia, "bisakah aku berlatih denganmu? Aku ingin lebih berkembang lagi"

"kau yakin ingin berlatih denganku? Claudia menaikkan satu alisnya, "aku sangat serius dan lebih berbeda cara berlatihnya"

"sangat serius!" jawab Robbert mantap. "dan aku juga selesai mengerjakannya" ucapnya sambil menutup laptopnya.

🔫🔫🔫

BUGH

BUGH

DUGH

DUGH

KREEEKKK!

"Haaaahhh.....haaaahhhh!"

Robbert kewalahan saat menerima serangan dari Claudia. Jurus - jurus beladiri pimpinannya yang mematikan itu membuat dia tidak bisa meng-counter attack gadis itu.

"kau masih kuat?" tanya Claudia.

"iya!" jawab Robbert mantap, "dan aku ingin sparing sekali lagi!"

"jangan dulu!" larang Claudia. "aku tahu, kamu sudah berkembang akhir - akhir ini. Kamu juga berhasil menyelesaikan misi kelas B walau masih trainee. Dan bisa membaca seranganku di tahap awal"

"tapi kamu belum bisa membaca seranganku dari tahap pertengahan. Dari segi kelincahan, kamu jauh dari kata cukup. Kamu harus latih kelincahanmu!"

"Demi menjadi hebat, akan kulakukan!"

"kalau begitu, berlarilah sejauh 1km dan kembalilah kemari! Setelah itu, kamu berparkour melompati dahan, batu besar, dan memanjat tebing. Mengerti?" lanjut Claudia.

"Akan kulakukan!" sahut Robbert mantap.

Flashback Off

'Nona, sampai kau matipun aku tidak akan mengkhianatimu! Kau dan nona Jessica adalah orang terhebat yang pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi yang sepertimu. Aku janji akan lebih kuat dan sehebat dirimu suatu hari nanti'

Kini Robbert dengan mata berkaca - kaca melihat detik - detik Claudia digiring kedalam villa milik Leader BHM sebagai sandera menggantikan dirinya ada yang diam - diam mengeluarkan air mata dan menangis. Semua orang termasuk dirinya tahu, ini hari terakhir mereka dipimpin sosok Dark Goddess. Sementara Frando, dia menyunggingkan seringaian.

'Throne of Darkness, is mine' batin Frando.

Claudia digiring memasuki villa dalam keadaan terikat. Namun matanya menyiratkan suatu isyarat.

Seakan mengerti akan tatapan mata kakaknya, Jessica langsung tanggap, "pengawal, SERBUU!"

DRAP....DRAP....DRAP!

Mendadak, sebanyak 300 pasukan Tartarus langsung menyerbu villa. Dengan serempak, mereka mengunci pergerakan anggota Black Hood Mafia dan melumpuhkannya.

"apa apaan ini? kenapa jadi banyak musuh!"

"Astaganaga, jebakan sialan!"

"Ini gila! Kita tidak bisa memprediksinya"

"mereka terlalu pintar untuk dikalahkan bos kita"

"Nani?!"

"WTF?!"

Bisikan - bisikan para gangster BHM itu adalah reaksi atas kekagetan mereka.

"Kalian pasti mengira aku akan membiarkan diriku tertangkap dan dan menyerahkan takhtaku begitu saja, heh?"

Sontak, Claudia melepaskan dirinya dari tali tambang yang mengikatnya dengan tenaga dalamnya. Dengan sigap, ia melumpuhkan penjaga yang menggiringnya dengan sikutan di wajah, bantingan yang tidak masuk di akal, totokan di titik vital, pukulan di tengkuk leher, tonjokan di dada kiri tepatnya di jantung, dan tendangan mengarah ke ulu hati. Semua anggota BHM terkejut akan teknik beladiri yang Claudia gunakan dan tidak bisa ditebak mereka. Akhirnya mereka menyadari, tidak ada gunanya mereka menahan Dark Goddess terlebih lagi setelah melihat sepak terjang gadis dengan tinggi badan 177cm itu.

Gadis itu dengan muka dinginnya berjalan kembali ke rombongan Tartarus Mafia tanpa takut akan dicengkram lagi.

"Dan kau," jari telunjuk Claudia menunjuk Frando yang menatapnya kesal, "kau hanya berurusan denganku dan juga adikku. Tidak perlu melibatkan Robbert dalam masalah ini PENGECUT!"

"Kami berdua masih berbaik hati padamu dengan tidak membunuhmu saat itu juga. Kami hanya membebaskan kembali orang yang menjadi bagian dari kami, Farewell!"

(Farewell = kata selamat tinggal selain goodbye)

"bawa anggota BHM sebagai sandera!" perintah Jessica yang diangguki pengawalnya. Mereka membawa anak buah Frando sejumlah 100 orang. Sementara Martin Garrix dan Sadewa diantar pulang ke hotel tempat Martin menginap dan ke mansion milik Sadewa.

Sepeninggal CJ Sisters dan pasukannya, Frando menahan amarah, mengepalkan kedua tangannya dan menyimpan dendam.

Baginya, mereka harus hancur! Mati kalau perlu. Agar dia bisa menguasai dunia dan keluarganya bisa mengambil alih kekayaan CJ Sisters dan kekayaan Willem Van Der Wijk yang tidak terhitung banyaknya, saat ini.

Readers, kita lihat saja. Bisakah Frando mewujudkan itu semua? Lemparkan komen pro dan kontra kalian tentang plot twist ini kawan - kawan.

Tartarus Mafia Headquarters.
Bogor, West Java, Indonesia
purpose: Hephaistos Research (Vulcan's Laboratory)

Seorang pemuda tampan berjalan kearah bagian timur markas. Pemuda dengan tinggi badan 185cm itu mengenakan kaos hitam yang dibalut dengan mantel panjang sebetis dan antipeluru yang berlogo tengkorak bertudung hitam di bagian belakang mantelnya. Tudung mantelnya menutupi rambut cokelat keemasannya yang sebahu sekaligus hampir setengah wajahnya.

Siapa lagi kalau bukan Willem Van Der Wijk? Si ilmuwan dan hacker psikopat yang jenius dengan tatapan yang selalu dingin dan kejam kepada orang asing dan musuh.

Gedung laboratorium itu dijaga ketat sehingga tidak sembarangan orang bisa memasukinya. Hephaistos Research hanya bisa dimasuki oleh beberapa orang yang dipercaya oleh sang pemilik Laboratorium.

"Berhenti!" cegah salah satu penjaga "tidak sembarangan boleh memasuki lab ini"

Willem membuka tudung mantelnya dan melemparkan tatapan sedingin es. Seakan mengerti, mereka membiarkan pemuda itu masuk.

Si Pemuda berdarah Belanda itu berjalan ke ruang inti dengan langkah angkuhnya. Tidak ada senyum, tatapan selalu tajam, wajah berekpresi dingin itu semakin terlihat bahwa Willem si pemilik aura dingin sebagai ice prince dengan aura kegelapan yang menguar dari dalam dirinya. Para penjaga laboratorium langsung mendiamkan diri dan tidak mencari masalah dengan salah satu petinggi Tartarus itu.

Willem menekan tombol lift yang membawanya ke ruangan inti yang hanya bisa diakses oleh dirinya dan orang - orang terdekatnya. Ruangan yang satu ini sunyi dan minim cahaya. Langkah kakinya tertuju pada seorang pria dengan ras yang sama dalam keadaan terbaring di ranjang khusus medis.

Namanya Robbert Van De Corput, salah satu trainee Tartarus yang keahlian bertarungnya mulai berkembang akhir - akhir ini setelah menjalani pelatihan berat yang melebihi akademi militer. Dia pingsan setelah tubuhnya melemah akibat disiksa secara fisik serta tidak makan dan minum seharian penuh lebih.

Tubuhnya yang lebam namun sudah lebih mendingan setelah dirawat, selang infus yang terhubung pada tabung berukuran sedang berisi serum ramuan herbal.

Robbert perlahan - lahan mengerjapkan matanya, "eeeerrgghhh...."

"besef je eindelijk" Willem menatap pria itu datar.
=(akhirnya kau sadar)

"Waar ben ik?" tanya Robbert bingung.
=(dimana aku)

"in mijn lab.  Je bent 8 uur flauwgevallen." jawab Willem menatap Robbert datar.
=(di lab ku. Kau pingsan selama 8 jam)

"bedankt dat je mij geholpen hebt"
=(terima kasih karena menolongku)

"Wie deel uitmaakt van de Tartarus-organisatie is familie.  Moeten elkaar helpen" tutur Willem bijak.
=(Siapa yang menjadi bagian dalam organisasi Tartarus adalah keluarga. Harus saling menolong)

"Ik leef eerst" =(saya tinggal dulu)

"wacht!" interupasi Robbert yang membuat Willem menaikkan satu alisnya.
=(tunggu!)

"where are you going to hurry up like this?" tanya Robbert dengan bahasa inggris ala native speaker yang fasih.
=(kau mau kemana buru buru begini?)

"watched the gladiator's show.  It's a shame if passed" jawab Willem dengan bahasa Inggris seperti penutur aslinya. Memang orang eropa itu sangat ahli dalam berbahasa inggris.
=(menyaksikan pertunjukan gladiator. Sayang jika dilewatkan)

"gladiator? Usually never held"
=(gladiator? tidak pernah diadakan)

"yes, this is prime. Where BHM members who take hostages and torture you all day are tortured by being treated like gladiators like in the Roman imperial era" tutur Willem. "wanna join to see it?"
=(ya, ini perdana. Dimana anggota BHM yang menyandera dan menyiksamu seharian penuh disiksa dengan diperlakukan bak gladiator seperti di jaman imperial Roma, kau mau ikut menonton?)

"Is it allowed?" tanya Robbert lagi dan diangguki Willem.
=(apa boleh?)

Robbert mengikuti Willem keluar laboratorium. Tujuannya adalah sebuah gedung besar bernama Athena Hall.

Athena Hall dirombak dan disulap menjadi Colosseum. Di sudut tengah, disediakan tempat untuk 3 kursi kebesaran. Asal kalian tahu, setiap tempat di kawasan Tartarus mengikuti nama - nama mitologi Yunani dan Romawi.

Semua yang berada di markas baik anak - anak, para wanita, para trainee, bahkan para petinggi Tartarus antusias dan tidak sabar menanti pertunjukan yang diadakan pemimpin mereka yang jenius.

Colosseum, tempat arena pertarungan gladiator pada masa Kekaisaran Romawi kuno. Colosseum juga berfungsi sebagai Amphitheatre alias tempat pertunjukan seni teater, dan ruang eksekusi massal selain sebagai arena pertarungan. Bisa menampung hingga 50.000 penonton. Tempat ini adalah landmark di negara Italia selain Menara Pisa dan menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Salah satu yang terjadi di sana adalah pembantaian umat kristen di Colosseum Roma pada tahun 54 - 68 masehi saat Kaisar Nero berkuasa. Pada masa kelam itu, umat kristen dituding sebagai dalang dari peristiwa kebakaran di kota Roma. Mereka dihukum mati di arena gladiator itu dengan dibakar pada suatu tiang, atau mereka ditaruh di tengah - tengah arena lalu dilepaskan singa - singa atau hewan buas lainnya yang kelaparan. Sungguh menjadi tontonan yang mengasyikan bagi Sang Kaisar yang kejam dan para rakyat Roma yang haus darah.

Dan sekarang di Tartarus dibuat pertunjukan yang demikian setelah menangkap 100 orang anak buah Frando, kakak yang pernah memperlakukan Claudia dan Jessica seperti sampah. Mereka ditahan sebelum dimasukan kedalam arena.

Claudia duduk di posisi tengah pada kursi kebesarannya, sementara Jessica di sisi kanannya. Willem datang bersama Robbert yang agak pincang dan duduk di kursi kehormatannya.

"Ah Robbert, kebetulan sekali kau hadir" sapa Claudia.

"apa maksudnya ini? Gladiator?!" tanya Robbert bingung.

"lebih tepatnya adalah pertunjukan untukmu. Mereka yang menyiksamu disana memang pantas dihukum. Biarlah ini hiburan untukmu" ini bukan Claudia yang menjawab melain kan Jessica.

"Pengawal, siapkan satu kursi untuknya!" suruh Claudia dingin. .

"Aye, miss" patuh seorang pengawalnya. Pria itu kembali lagi dengan menaruh kursi untuk Robbert sehingga dia duduk di sebelah Jessica.

Claudia maju sejenak dan mengambil sebuah mic, "Sekarang waktunya pertunjukan bagi kalian yang haus akan darah" ucapnya lantang disahuti dengan penonton - penonton yang berjubel karena tidak sabaran.

"MULAI PERTUNJUKANNYA!"

"WOOOOOAAAAAA!!"

Pintu besar dibuka. Dan 50 tawanan pertama digiring masuk ketengah - tengah arena. Atas perintah Willem, 20 ekor singa yang kelaparan dilepas kedalam arena dan mengoyak habis kelimapuluh orang itu walau ada sekali yang melawan.

"WHOOOOAAAAAA!!"

"HAYOO! MAKAN MEREKA SEMUA!!"

"KOYAK TEROOOSS!!"

"JANGAN KASIH KENDOR MAMANG!!"

"SIKAT!"

Teriakan - teriakan para penonton seperti iringan kematian bagi para pesakitan yang tengah menghadapi maut.

Sekarang kedua. Kini yang ke 50 orang selanjutnya digiring ke tengah - tengah arena. Begitu Claudia memerintahkan penjaga untuk membuka sisi lain pada pintu arena.

Pintu besar dibuka dan munculah seorang fighter berjubah hitam. THE ONE AND ONLY! Semua penonton penasaran ingin tahu sosok dibalik jubah hitam tersebut.

Sosok itu membuka jubah hitamnya. Yup, ternyata Willem yang diam - diam memasuki arena sebagai petarung gladiator yang siap membantai satu persatu orang yang menjadi lawannya.

Penampilan Willem kini berbeda. Biasanya kalau pemuda ini memakai pakaian kasual. Justru dia memakai kostum ala pendekar Viking. Pakaian bawah dibuat dari bulu serigala yang diimpor dari Norwegia. Sarung tangan hitam kulit yang dikombinasikan dengan bulu serigala dan kulit. Dia tidak memakai kaos namun kepalanya ditutupi dengan hiasan kepala serigala.

"KYAAAAA.... WILLEM-KUN!"

"ASTOGEH TAMPAN BANGET!"

"AKU PADAMU DEK!"

"JADIKAN AKU PACARMU"

Sorakan para anggota wanita Tartarus yang mengagumi ketampanannya. Terlepas dari sikap dingin Willem kepada orang yang bukan terdekat, tidak dipungkiri bahwa parasnya memikat hati para wanita. Banyak wanita yang ingin menjadi pacarnya namun ditolak mentah - mentah.

Karena Willem hanya mencintai satu orang. Gadis itu bernama Claudia Thiesa.

Lelaki Belanda itu membawa tombak setinggi 2 meter. Tombak yang dibawanya itu diwaspadai 50 anggota BHM yang ditengah - tengah arena karena mata tombaknya adalah pisau Jagdkommando, pisau paling tajam dan mematikan dalam sejarah dan membuat siapapun yang terkena tusukannya akan roboh seketika. Pisau ini tidak boleh digunakan bahkan saat berperang sekalipun.
Willem dengan otak kelewat jeniusnya, menggabungkan pisau jagdkommando yang ia beli dengan sebatang tongkat besi. Digabungkan dengan ditempa. Dia bisa menempa senjata setelah belajar secara otodidak.

Dia memutar - mutar tombak jagdkommando yang dipegangnya, lalu menatap para tawanan tajam, "cobalah, untuk lari! Kalau ingin selamat" yup, disini Willem seperti algojo yang siap menjalankan eksekusi mati pada para terpidana mati.

Semua pesakitan dari BHM berhamburan berusaha lari ketika pintu arena agak terbuka. Seorang dari 50 pesakitan itu mati setelah tombak kombinasi itu menembus dadanya. Dengan berlari secepat kilat, Willem mencabut kembali tombaknya, salah satu kakinya berpijak pada punggung seorang pesakitan lainnya lalu melompat ke sisi lain dan menikam yang lain dengan tombak jagdkommando-nya.

"YAAA...HANCURKAN...HANCURKAN!"

"BUNUH....BUNUH!"

Aksi yang dilakukan Willem menjadi sorakan riuh oleh para penonton. Sorakan semakin meriah lagi ketika pemuda tampan nan kejam itu membunuh mereka satu persatu dengan tombak mematikan itu.


🔫🔫🔫


P

ertunjukan tersebut telah selesai 2 hari kemudian. Jessica memergoki Willem yang membawa bucket mawar hitam dari toko bunga didekatnya. Dia mengernyit, 'itu kan bunga kesukaan kakak gw?! Wah, keknya dia mau nembak kakak gw tuh' pikirnya.

"Weh, lo mau nembak kakak gw ya?" kata Jessica to the point.

"nggak kak, a..aku.. cuma mau buat ziarah ke makam adikku" kilah Willem.

"adeklo, bukannya suka bunga tulip ya? Biasanya kan lo kalo berziarah ke makam Anne kan suka naroh bucket bunga tulip..... Lo gabisa bo'ongin gw Will!"

Skakmat! Willem tidak bisa ber-argumen untuk kilahannya.

"Sebenarnya," pemuda itu agak menunduk lalu menatap Jessica lagi, "aku suka dan cinta sama Claudia kak"

"Astaga, pantesan lu dari pertama ketemu malu - malu cat. Suka ama kakak gw rupanya" celetuk Jessica.

"tapi aku malu kak. Dia adalah orang yang segalanya, sedangkan aku? Aku bukan apa - apa baginya" kata Willem malu.

"Astaga Will, gini yah! Kalo kakak gw cinta sama lo, dia bakal nerima lo apa adanya. Dan lihat dirilo! Lo itu tampan, jenius, triliuner, dan lo juga seorang ilmuwan dan atlet internasional dengan piala, piagam dan medalilu yang segudang. So, apa yang kurang? lo itu SETARAF!" tutur Jessica panjang lebar.

"Gini Will. Kalo lo suka sama dia, tembak langsung! Gw nge-sip lu sama kak Claudia karena gw rasa kakak gw lebih baik sama lo daripada sama Alvaro yang fakboy bajingan itu" nasihat Jessica bijak yang membuat hati dan otak jenius Willem terdorong 100% untuk menembak Claudia hari ini.

"dia ada di taman Prism Estate, lu kesana dah"

"terimakasih kak. Aku duluan!"

"semoga berhasil, Willem!"

Willem langsung menuju mobil Lycan Hypersport yang terparkir di seberang toko bunga. Menyalakan mesinnya lalu tancap gas menuju taman di perumahan mewah miliknya. Dia menepikan mobilnya di dekat taman itu dan mendekati Claudia.

"Kak"

"iya"

"entah kenapa perasaan hatiku muncul saat pertama kali bertemu kakak. Dan perlahan - lahan, aku mulai suka dengan kakak"

Willem menyodorkan bucket bunga mawar hitam padanya, "will you be mine, Claudia?"

Claudia berpikir sejenak. Sebenarnya dia juga mencintai Willem sejak awal. Dan dia rasa adalah waktu yang tepat untuk itu, "sorry Willem, gw gabisa. Sumpah!"

Willem menatapnya kecewa karena ditolak. Namun, Claudia mengambil bucket bunga itu, "gabisa nolak cinta kamu maksudnya"

Mereka berdua berpeluk mesra. Karena mereka resmi pacaran. Di balik semak - semak, Jessica bergumam sukses karena berhasil menyatukan mereka. Dia merasa seperti Dewi Aphrodite yang menyatukan cinta seseorang dengan orang lainnya.

"now you're mine, Claudia"

"now i'm yours, Willem"

Dan mereka saling berciuman mesra.

Taman yang indah ini menjadi saksi atas menyatunya dua insan kejam yang sempurna. Namun disisi lain, seorang pria menatap mereka penuh dendam. Dia adalah Frando Aldrich Bredanzo!

'jadi kalian berpacaran ya? Claudia, you're mine. Gw akan mendapatkanlu demi takhta kegelapan itu'

'anda jangan harap, Frando' batin Jessica menyadari keberadaan Frando.



YEEEE..... Akhirnya Willem sama Claudia resmi pacaran!!

Btw apa yang dipikirkan kalian tentang Frando di cerita ini?

Siapa hayo yang seneng?

maaf ya 🙏 aku lama up🙏

karena aku lagi ngerjain rencana sekuel sama lagi double up mikirin alur ini.

sekarang, silahkan nikmati alur yang gaje ini

see ya

Patrice

Continuar a ler

Também vai Gostar

MISTERIOUS GIRL [Revisi] Por Nan

Ficção Adolescente

206K 15.2K 48
Genre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidu...
44.4K 3.1K 23
BOBOIBOY MOVIE 2 & BOBOIBOY GALAXY SORI × READER
191K 9.1K 40
Kanya auristela chalondra seorang badgirl yang harus terjebak dalam, permainan teman-temanya yaitu harus, memacari cowo cupu bernama Radit selama 3...
130K 9.9K 19
Anessa season 2! ••• "GILA! LEPAS!" Anessa memberontak namun cengkeraman itu semakin kencang dan membuat kesadaran Anessa kepada jalanan yang sekaran...