"Lo kan kamarnya di samping kamar Kai!! Masak gak denger apa-apa??" seru Yeonjun sambil menunjuk Beomgyu.
Beomgyu menggeleng kuat. "Gue gak denger apa-apa!! Lo jangan nyalahin gue dong!"
"Bisa diem gak sih?! Lo ribut juga Kai gak bakalan hidup lagi." tegur Hyunjin.
Mereka semua, minus Taehyun, sedang berkumpul di meja makan. Mayat Kai sudah diamankan di dalam gudang, karena tidak tau harus dikubur atau bagaimana. Menghubungi polisi atau semacamnya pun tidak bisa karena tidak ada sinyal.
"Siapa yang terakhir keluar kamar?" tanya Jeongin.
Semuanya kompak menggeleng tidak tau dan mengendikkan bahu. Jeongin mendengus, lalu melirik kamar Taehyun yang tertutup pintunya.
"Taehyun tidur lagi?" tanya Jeongin entah pada siapa.
Soobin menjawab. "Iya, begadang lagi kayaknya dia."
Changbin tampak bingung. "Loh, berarti Taehyun satu-satunya orang yang gak tidur dong?"
"Gue juga liat gelas bekas kopi. Siapa yang minum kopi malem-malem?" tanya Soobin.
Seungmin mengangkat tangannya. "Gue. Tapi dua jam kemudian gue langsung tidur."
"Tidur jam berapa lo? Bikin kopi jam berapa? Bangun jam berapa?" tanya Soobin bertubi-tubi.
"Tidur jam 2, bikin kopi jam 12, bangun jam 7.15" jawab Seungmin terperinci.
"Kayaknya ya, Kai itu dibunuh sekitar jam 3 soalnya jarum alarm nya ngarah ke angka 3." ujar Jeongin.
"Maksud lo dia masang alarm sebelumnya? Harusnya kan bunyi, tapi kok gak ada yang denger?" kata Lino sambil menggaruk kepalanya.
"Tau sendiri kita kalo tidur kayak apa. Apalagi Beomgyu." balas Soobin sambil melirik Beomgyu.
"Gue sama Kai rencananya mau keliling sekitar pulau ini. Mungkin dia pasang alarm karena itu, tapi gue nggak masang dan malah lupa." ucap Yeonjun.
"Terus bangun kesiangan juga deh." tambah Felix.
"Terus gimana dong?" tanya Beomgyu dengan wajah lesunya.
"Ya gitu.." Hyunjin bersandar di kursinya dan melirik salah satu diantara mereka.
"Mulai hari ini gak ada yang bisa dipercaya diantara kita, meskipun itu temen deket lo sendiri."