Beby and Brother's [TERBIT]

By alalaylay

7M 734K 52.6K

Beby Abigail, si gadis polos nan lugu, hidupnya berubah menjadi 180 derajat ketika mamanya tiba-tiba menikah... More

Bab 1
Bab 2
C A S T
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
INFO
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
C A S T 2
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
Bab 60 (End)
Coming Soon?
VOTE COVER
PREORDER

Bab 16

144K 14.4K 654
By alalaylay

Sesuai janji, sesudah pulang dari sekolah Beby mampir ke kantor Damian.

Dengan diantar oleh Elan.

"Bengkak," gumam Elan. Ia mengusap mata Beby pelan seraya membenarkan surai Beby.

Sedangkan Beby hanya bisa memejamkan matanya, ia sedikit malu ketika beberapa jam yang lalu kepergok menangis dihalaman belakang sekolah oleh sahabat abangnya ini. Yang akhirnya, Elan mengantarnya ke kantor Damian sepulang sekolah.

"Jangan nangis lagi," Beby sedikit menegang mendengar bisikan lembut dari El. Fyi, telinga Beby itu area yang sedikit sensitif.

Beby mendongak menatap El yang juga tengah menatapnya. Hanya bertahan beberapa detik karena Beby langsung mengerjap sebab kelopak matanya terasa berat dari biasanya. Membuat Elan kembali mengusap kelopak mata Beby menggunakan jari jempolnya.

"Masuk sana!" Setelah mengucapkan itu, Elan mengacak rambut Beby sebelum naik ke dalam mobilnya.

Beby menghela napas, ia jadi tidak percaya diri untuk bertemu Damian dalam keadaannya yang begini. Matanya masih sembab dan hidung mungilnya juga terlihat memerah.

Sebelum berbalik, Beby menatap mobil didepannya yang masih belum bergerak. Lalu ia berjalan menuju kantor Damian.

Belum sempat memasuki lobi, bahu Beby menyenggol lengan seseorang. Dengan kepala yang masih menunduk Beby berucap pelan, "maaf."

Beby hendak melangkahkan kakinya kembali sebelum sebuah tangan mencekal lengannya.

"Beby!"

Suara familiar itu membuat Beby sontak menolehkan kepalanya. "Ah, bang Dami."

Damian tersenyum, "Abang udah nung—eh Beby kenapa?"

Tangan Damian berpindah membingkai wajah Beby. "Beby nangis? Siapa yang udah buat adiknya abang ini nangis hm?"

Dengan gelagapan Beby menggeleng. Kemudian ia menaruh tangannya diatas tangan Damian yang masih menangkup wajahnya.

"Nggak ada abang, tadi Beby cuma... cuma kepleset. Ah iya jatuh nih!" Beby menunjuk sebuah luka kecil dilututnya. Hanya goresan kecil yang tak sengaja Beby dapatkan ketika bertemu dengan Azka tadi. Dan membuat luka itu sebagai sebuah alasan.

Damian berdecak, "kenapa gak hati-hati."

Ia melirik luka itu. "Kita obati dulu sebelum makan," lanjut Damian.

Beby tersenyum tipis dan mengangguk.

***

Gadis itu menatap lekat kegiatan Damian yang memotong-motong steak menjadi bagian lebih kecil.

"Biar Beby mudah makannya," ujar Damian dengan menyodorkan sepiring daging yang sudah diiris menjadi potongan-potongan kecil.

"Makasih" ucap Beby lirih.

Damian tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. "Tadi Beby diantar siapa?"

Pertanyaan Damian membuat Beby mendongak, "diantar temen bang Nio" katanya kemudian beralih kembali memakan steak.

Damian mengernyit lalu mengangguk.

"Oh ya, abang tadi nelpon Beby loh kok gak diangkat?"

Beby mengangkat kepala dengan pipi yang sedikit mengembung. "Beby gak bawa hp-nya takut nanti ilang."

Damian tertawa gemas, "gak akan hilang nanti kalo hilang beneran tinggal beli lagi."

Mata Beby membola. "Buang-buang uang abang," protesnya.

"Gak apa-apa cuman beli hp doang gak bakal jadiin abang bangkrut Beby," kekeh Damian.

Beby memiringkan kepalanya, ia sedikit tak menyangka jika Damian yang dingin saat pertama bertemu dengannya ini memiliki sisi arogan.

"Ih abang sombong,"

Bukannya tersinggung oleh perkataan adiknya Damian justru tertawa lepas. Membuat Beby juga turut tersenyum lebar menampilkan sederet giginya yang rapi. Sejenak Beby melupakan pertemuannya dengan Azka disekolah yang tak mengenakkan.

"Abang sering-sering tertawa ya, soalnya Beby suka liat pipi abang yang punya lubang." Beby menekan kedua pipinya sendiri menggunakan kedua jari telunjuknya.

Damian tersenyum tipis, "abang akan melakukannya kalo sering sama Beby."

Beby mengangguk diikuti tepukan kecil.

Setelah selesai makan siang mereka hendak meninggalkan tempat mereka tadi sebelum sebuah suara terdengar memanggil.

"Bunny"

Panggilan dan suara itu terdengar familiar ditelinga Beby sehingga membuat ia menoleh ke asal suara.

Dan netra Beby tertuju pada seorang pria yang seumuran dengan Damian kini tengah melangkah mendekatinya.

"Bang Ai?"

Hal itu membuat Damian memasang wajah tak suka ketika Beby mengenalinya.



Tbc

Aku Kambekkkkkkkkkk ≧▽≦

Sorry lama and dikit, soalnya otakku lagi mampet ´ ▽ '
Yang udah Pjj online lagi semangat yakkkkkkkk💪💪

Bang Ai???

VOTE!!!
KOMEN!!!

Minggu, 19 Juli 2020

alalaylay

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 135K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
4.1M 263K 74
Di salahkan atas semua yang tidak pernah ia perbuat. Fitnah, ada yang bilang fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan menurutku, tak akan per...
82.6K 7.9K 24
Selamanya setia ada dalam kamus Seungwan. Namun, apa selamanya setia juga ada dalam kamus Chanyeol? Ketika orang bijak mengatakan kesetiaan laki laki...
4.3M 255K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...