Mr. & Ms. Charming

By flowinnight

395K 16.4K 225

[COMPLETED] Sama sama single, sama sama populer. Satunya suka ngegombal, satunya cuek. Kalau mereka bersama... More

Prolog
1 - Merrilyn Valencia
2 - Yustin Andreas
3 - New Teacher
4 - Again
5 - Math Test
6 - Have a Course
7 - Date?
8 - Best Day
9 - Unbelieve
10 - Hard
11 - New Student
12 - Plan
13 - More Closer
14 - Meet
15 - Drama
16 - Warning
17 - It's Already Started
18 - Problem (1)
20 - Problem (3)
21 - It's Over
22 - The Truth
23 - It's Like A Dream
Epilog

19 - Problem (2)

11.3K 477 3
By flowinnight

MERRILYN

Akhirnya aku menunjukkan surat itu kepada Yustin dan kita masih gatau dia siapa karena surat itu diketik. Bukan di tulis tangan. Jadi kita tidak tau pasti siapa pengirim surat itu. Seandainya di tulis tangan, mungkin kami bisa menemukannya. Sungguh, aku dan Yustin kagum kepada orang itu. Dia tidak meninggalkan jejak apapun.

Sudah satu minggu berlalu sejak surat itu kudapatkan tidak ada masalah apapun yang terjadi. Kita masih nyari pelakunya. Cuman itu tidak mudah.

Sekarang, hari sudah malam, aku mengerjakan tugas menggunakan laptopku sambil mendengarkan lagu. Tiba tiba muncul notifikasi bahwa ada skype. Aku sempat ragu untuk membukanya karena takut kalau itu orang yang neror aku waktu itu walaupun akhirnya aku membukanya dan sykurlah, ternyata Yustin.

"Hai princess" sapanya sambil melambaikan tangan.

"Hai" jawabku sambil melambaikan tangan juga.

"Lagi ngapain?" Tanyanya.

"Hmm.. kerja tugas"kataku sambil cemberut.

"Ah.. rajinnya" godanya.

"Apaan deh. Kalo kamu ngapain?" Tanyaku.

"Hmm.. kalo aku lagi main game sih. Cuman kangen kamu jadi coba aja video call kamu" katanya sambil tertawa.

"Oh.. kak, aku masih penasaran sama pengirim surat itu deh" kataku.

"Sama" jawabnya cepat.

"Kira kira siapa ya?" Tanyaku.

"Belle?" Kata Yustin membuatku menatapnya datar.

"Jangan negatif thinking dulu lah" kataku membuatnya diam.

"Ya tapi kan-" tiba tiba layar laptopku menjadi hitam mebuatku kaget.

"Kenapa jadi mati gi-" kataku terpotong karena tiba tiba ada suara. Suara cowok.

"Gadis manis, kukira kamu belum nyerah ya? Kamu gak takut kenapa napa? Aduh... kupikir kamu akan takut dengan ancaman nona tapi ternyata kamu masih berani aja sama Yustin. Hehe" katanya diakhiri kekehan seram.

"Kamu siapa?" Tanyaku dengan wajah tenang walaupun rasa takutku juga besar. Kalian tau kenapa aku tanya dia siapa? Karena layar laptopku masih mati. Dia tidak menunjukkan siapa dirinya. Aku hanya tau dia cowok karena suaranya.

"Wah.. kamu gak usah tau aku siapa. Aku hanya mau bilang. Hati hati saja karena kamu gak akan tau kapan bahaya mendatangimu, little girl" katanya lalu tiba tiba layar laptopku menyala lagi. Aku segera menutup laptopku tanpa melihat apapun lagi. Aku ketakutan sekarang tanpa sadar air mataku sudah menetes.

"Valen"panggil seseorang dari luar. Kak Marcel.

"Ya kak?" Jawabku. Untung suaraku tidak serak.

"Kamu ngapain?" Tanyanya lalu masuk kamarku.

"Hmm.. gapapa. Tadi kerja tugas tapi udah selesai kok" kataku lalu mencoba tersenyum.

"Oh. Ayo makan malam. Kamu belum makan kan dari tadi? Mama sama papa udah nunggu dibawah" kata kak Marcel.

"Ya, aku mau turun kok" kataku lalu beranjak dari dudukku dan berjalan beriringan dengan kak Marcel.

Selama makan berlangsung, aku tidak mengucapkan sepatah pun. Menjawab kalau ada pertanyaan.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya mom khawatir.

"Gapapa kok" kataku.

"Cuman capek" kataku lagi.

"Oh. Ya sudah,kamu istirahat aja" katanya lalu tersenyum lembut.

"Ya. Semuanya aku naik dulu ya"kataku lalu segera menuju kamarku. Aku ingin istirahat.

Semoga hari besok lebih baik.

~~~~~~~~

Sekarang aku menuju kesekolah dengan diantar kak Marcel karena Yustin hari ini ada urusan.

"Makasih ya kak. Bye" kataku ketika kami sudah sampai sekolah.

"Ya, hati hati ya. Nanti dijemput Yustin?"tanya kak Marcel sambil menggodaku.

"Ya rasanya kak" kataku.

"Oh.. oke. Bye" katanya lalu mencium keningku sekilas.

"Belajar yang giat ya" katanya lalu aku segera keluar mobil dan menuju kelas.

"MERRILYN" panggil seseorang toa. Pastilah Alicia.

"Apa lic?" Tanyaku lalu membalikkan badan.

"Hehe. Barengan yuk" katanya dan kujawab anggukan.

"Gimana kamu sama Yustin?" Tanyanya. Ya. Dia sudah tau kalau aku pacaran pura pura sama Yustin. Awalnya dia shock sampe mulutnya mengaga trus dia menggodaku habis habisan. Well, tapi itu dulu walaupun sampe sekarang kadang dia suka menggodaku.

"Baik" jawabku singkat.

"Oh.. oke" katanya lalu kami berbicara ringan sampai kelas.

~~~~~~~~

Tak terasa sudah waktunya untuk pulang sekolah. Aku segera keluar kelas bersama Grace dan kami menunggu Alicia.

"Grace, aku liat parkiran dulu ya, aku udah dijemput aku belum" kataku dan dijawab anggukan.

"Nanti kamu kembali lagi kan?" Tanya Grace.

"Ya. Tunggu aku ya" kataku lalu aku berjalan keluar koridor. Aku menengadah melihat atas melihat langit yang cukup terik sekarang. Tapi tiba tiba..

"Merrilyn, awas!" Aku segera menoleh kearah suara, ternyata kulihat Adrian berlari kearahku lalu sedetik kemudian aku merasakan dia memelukku dan..

Prak

Terdengar sesuatu yang jatuh lalu kami terjatuh dan aku merasakan kepalaku menatap sesuatu dan semua perlahan menjadi gelap. Namun sebelum semua gelap, samar samar aku melihat bayangan Yustin diantara kerumunan itu.

Apakah aku berimajinasi?

~~~~~~~~

YUSTIN

Aku sudah sampai sekolah dan aku melihat Merrilyn sedang berbicara dengan temannya, Grace. Kulihat dia hendak berjalan ke tempat parkiran, tempat dimana aku berada sekarang.

Namun tiba tiba aku menangkap sosok seseorang yang berada di rooftop sambil membawa batu bata dan batu itu diarahkan tepat diatas kepala Merrilyn membuatku kaget bukan main. Tanpa pikir panjang aku segera keluar dari mobilku dan berlari cepat kearah Merrilyn. Tapi sayangnya, ada seseorang yang lebih cepat menolongnya daripada diriku tetapi mereka terjatuh.

Tak lama setelah mereka jatuh, banyak yang mengerumuni mereka. Aku segera berjalan kesana dan membuka kerumunan itu. Bisa kulihat siapa yang menolongnya.

"Adrian?" Bisikku pelan.

Adrian sekarang sedang duduk dan Merrilyn di pangkuannya dengan mata terpejam dan luka di kepalanya.

"Merrilyn!" Kataku lalu segera mendekati mereka. Lebih tepatnya Merrilyn.

"Kak Yustin?" Kata Adrian sambil menatapku.

"Ya" kataku lalu mengambil alih Merrilyn. Aku segera menggendong Merrilyn ala bridal dan segera berdiri.

"Terima kasih sudah menolongnya, Adrian" kataku tulus. Well, walaupun dia adiknya Belle. Tapi aku harus berterima kasih padanya kan karena dia sudah menolong Merrilyn.

"Sama sama kak" kata Adrian lalu tersenyum.

"Bagaimana kalau kakak membawanya ke UKS dulu?" Tawar Adrian padaku.

"Ah iya. Boleh lah" kataku.

"Ya sudah kak, aku pulang dulu ya" kata Adrian dan kujawab anggukan lalu aku segera membawa Merrilyn ke UKS. Jangan lupa kalau aku pernah jadi guru disini ya.

Sesampainya di UKS, aku membaringkan Merrilyn di ranjang UKS dan aku segera memberi pengobatan kepada Merrilyn. Untung lukanya tidak besar.

"Ugh" rintih Merrilyn pelan membuatku yang awalnya sedang membereskan obat obatan menoleh kearahnya.

"Sudah sadar?" Kataku membuatnya menatapku.

"Belum. Aku masih tidur" katanya malas membuatku terkekeh.

"Yaya. Gimana? Pusing?" Tanyaku.

"Hmm... hanya sakit" katanya sambil menyentuh perban di kepalanya.

"Oh.. oke. Mau disini dulu atau langsung pulang?" Tanyaku.

"Pulang aja" katanya dan kujawab anggukan.

"Mau di gendong?" Godaku membuatnya mendelik menatapku.

"Gak! Makasih" katanya bete lalu hendak turun dari ranjanh tapi aku segera membantunya dulu.

"Ayo" kataku lalu merangkulkan tanganku di bahunya.

"Makasih" katanya lirih dan aku hanya tersenyum.

~~~~~~~~

Sekarang aku sedang menonton tv. Setelah mengantarkan Merrilyn pulang, aku segera pulang juga.

Aku sekarang sedang mikirkan siapa yang melukai Merrilyn. Kurasa ini sudah keterlaluan dan ini membuatku khawatir. Aku mencurigai kalau ini kerjaannya Belle. Tapi aku juga gak bisa menyatakan kalau 100% itu dia yang melakukan.

Flashback

Aku sedang berjalan melewati belakang kampus karena parkiran mobil ada di halaman belakang kampus.

Disana kulihat ada Belle yang sedang berdiri dan kulihat dia sedang menelpon.

Samar samar aku mendengar pembicaraannya, "Aku tidak rugi mempekerjakanmu. Kau sungguh bisa diandalkan" katanya lalu tertawa pelan.

Aku merasa dia yang melakukan semua ini. Karena sudah tak ada waktu, aku segera meninggalkannya yang masih menelpon orang itu.

Flashback end

Jadi, apakah benar kalau Belle dalang dari semua ini?

~~~~~~~~

Gimana? Voment ya! Thank you^^

Btw, Happy New Year 2015 juga ya!^~^

◇◇◇◇◇◇◇◇

Read my another story :

1) Complicated Love (completed)

2) Secret Admirer (completed)

Continue Reading

You'll Also Like

3.9K 599 11
Alaska Story (Fantasy - Time Travel - Romance - History) Keluargaku pecah dalam satu malam sebab persoalan masa lalu yang aku tak ketahui akar permas...
511 76 36
Helena, gadis jelita yang tak berdosa namun harus menanggung segala sakit atas kesalahan yang di lakukan oleh papa nya. Bahkan takdir yang memilukan...
14.6K 790 14
Semua ini berawal dari Sekelompok Anak Remaja yang melakukan perjalanan Studytour ke Mojokerto. Di dalam Studytour ini mereka diberikan sebuah tugas...
940K 50K 39
Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia, tapi cewenya. Tidak selesai sampai di si...