KAMELEON

By melkiiimel

2.6K 955 722

[ ON GOING ] Menurut seorang Leon Galdevino, semua cewe itu membosankan. Sampai kini, tak ada yang bisa menyi... More

P R O L O G
╱╱ O1. Si Cupu 🌿
╱╱ O2. Pacar Mainan 🌿
╱╱ O3. Pingsan 🌿
╱╱ O4. Nyebelin 🌿
╱╱ O5. Nomor Tak Dikenal 🌿
╱╱ O6. Kecewa 🌿
╱╱ O7. Pesta Melanie 🌿
╱╱ O9. Tercyduk 🌿
╱╱ 1O. Nasi Padang Bikin Baper 🌿
╱╱ 11. Kakel Ketos 🌿
╱╱ 12. Belajar Bareng ? 🌿
╱╱ 13. Belajar Bareng Leon 🌿
╱╱ 14. Anak Baru Cantik 🌿
╱╱ 15. Bimbang 🌿
╱╱ 16. Camping (1) 🌿
╱╱ 17. Camping (2) 🌿
╱╱ 18. Tersesat 🌿
╱╱ 19. Panik 🌿
╱╱ 20. Nyesek 🌿
╱╱ 21. Resah 🌿

╱╱ O8. Cantik 🌿

108 44 17
By melkiiimel

・Eits, tunggu dulu. Vommentnya yuk tarik sis! Gratis kok, asli. Mari berikan banyak cinta dan dukungan untuk cerita ini, thanks and luv u all. ♡・

Happy Reading . . .

—————————————


"Pakai ini."

Kening Karamel berkerut, memandang dress selutut berwarna baby pink yang amat anggun. "Aku pakai ini?"

Leon mengangguk.

"Nggak. Aku nggak biasa pakai ginian." Dress itu sangat terbuka, Karamel tak biasa memakai pakaian seperti itu.

"Ck, coba ganti style lah. Norak lo!"

Karamel mendengus, ia kembali menatap dress di tangannya. "Kamu yang beliin kan?"

"Nggak. Lo beli sendiri."

"Ya udah aku pulang!" Ketus Karamel dan hendak beranjak pergi. Namun tangannya kembali tertahan, ia pun menatap Leon garang.

"Gitu aja ngambek. Iya gue yang bayar. Lo pilih noh, banyak baju bagus. Terserah!"

Mata Karamel berbinar, "serius?!"

Leon mendecak, Karamel memang banyak omong. "Udah sana lo coba dulu baju itu!"

"Hehe, oke! Tungguin ya, jangan di tinggal."

"Kalo lama ya gue tinggal pulang."

Karamel menatap Leon sinis, segera ia pergi ke ruang ganti dan memakai dress pilihan Leon. Karamel menatap tubuhnya dengan balutan dress itu, ia sebenarnya sangat tak pede. Sebelumnya memang tak pernah ia memakai dress seperti ini. Namun dress ini sangat cantik, makin cantik kalau dibeliin!

"Leon!"

Leon tampak asyik bermain ponselnya, kemudian ia menoleh mendengar namanya yang terpanggil. Leon mematung melihat Karamel dengan balutan dress pilihannya.

Tak sia-sia ternyata.

"Cantik," gumam Leon tanpa disadari.

Membuat pipi Karamel bersemu merah, ia pun tersenyum merekah hingga menampilkan deretan giginya. "Terima kasih hehe, aku memang cantik."

Leon tersadar dari lamunannya. "Hah? Sejak kapan gue bilang lo cantik?"

"Sedetik yang lalu."

"Ga, maksud gue dress-nya yang cantik. Udahlah, ayo keburu mulai acaranya."

Leon berjalan mendahului Karamel yang masih terdiam di dalam toko butik. Entahlah ia ingin menghindari gadis itu, jantungnya berdebar tak seperti biasanya. Apa dirinya terkena penyakit jantung?

"Main tinggal aja!" Dengus Karamel yang kini sudah ada di samping kemudi Leon.

Tak mau ambil pusing, Leon pun menancap gas mobilnya, melaju ke lokasi pesta ulang tahun Melanie.

"Cupu,"

Karamel menoleh ke arah Leon malas, "hum?"

"Coba lepas kepang dua norak lo." Kata Leon yang masih fokus menyetir.

Mata Karamel melotot, "nggak!"

"Ck, berubah dikit kek."

"Nggak. Ini kepang legendaris aku!"

"Legendaris mbahmu. Cepet buka iketnya!"

"Emangnya biar apa kalau aku buka? Rambut di urai itu gerah!"

"Ck, serah deh."

Karamel melirik Leon yang tampak kesal. Ia sedikit kasihan, tapi ... apa salahnya menuruti permintaan Leon?

Karamel menghela nafas pelan, ia pun membuka ikatan rambut kepangnya. Rambut panjangnya tergerai bebas, "nih udahkan."

Leon melirik Karamel, ia benar-benar terpesona. Ya, dirinya mengakui kalau gadis cupu ini memang cantik. Namun penampilan cupunya saja yang membuat kecantikannya tertutupi.

"LEON KUCING!"

Dengan cepat Leon menginjak rem mobilnya. Leon menghela nafasnya, hampir saja ia menabrak seekor kucing.

"Kamu kenapa sih? Nyetir yang bener!" Karamel mengatur nafasnya, jantungnya berdetak cepat karena panik, Leon sialan!

Leon meneguk ludahnya, "maaf g-gue ga fokus." Leon pun kembali menancap gasnya, kemudian ia mengusap wajahnya frustasi.

Ck, sialan kenapa gue ngelihatin dia terus.

🌿🌿🌿

Mobil milik Leon sudah terhenti rapi di lokasi parkir, segera dirinya dan Karamel turun. Rumah Melanie sudah sangat ramai, mungkin acara akan segera dimulai.

Karamel dan Leon segera beranjak pergi masuk ke rumah Melanie, namun Leon tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Cupu, lo duluan aja. Handphone gue ketinggalan di mobil."

Karamel mengangguk, ia pun melangkah ke arah pintu gerbang. Disana sangat terjaga ketat, maklum acara besar takutnya nanti ada yang ngerusuh gitu.

"Adik cantik, sendirian aja."

Karamel terlonjak kaget ketika lengannya disentuh seseorang, ia melotot mendapat bapak-bapak sekuriti yang tersenyum menggoda ke arahnya.

"Jangan kurang ajar!"

"Galak amat dek, udah punya pacar belum?"

Karamel memundurkan langkahnya, keringat dingin mengucur di dahinya. Ia takut, sekuriti itu hendak mendekati Karamel.

Namun saat Karamel hendak mundur lagi, sebuah tangan menggenggamnya sangat erat, menautkan diantara jari-jarinya. Ia pun menoleh, mendapatkan Leon di sampingnya.

"Udah, dan saya pacarnya! Seharusnya bapak itu sadar, udah bau tanah masih aja ngelirik cewek cantik. Yuk sayang kita masuk!"

Jantung Karamel berdetak tak karuan mendengar panggilan itu, apalagi tangan mereka yang saling bertautan. Ia pun mengikuti langkah Leon menerobos masuk.

Bapak-bapak sekuriti itu terlihat kesal, "dasar anak muda. Durhaka banget sama orang tua." Gerutunya.

Semua pandangan tertuju pada Karamel dan Leon yang baru saja masuk. Mereka tertegun melihat mereka yang bak pangeran dan puteri kerajaan.

"Itu Leon sama Karamel?"

"Serius itu Karamel? Cantik banget!"

"Leon ganteng bangett! Tapi kenapa harus sama si cupu itu sih?"

"Romantis banget mereka, cocok!"

"Idih pake gandengan segala, mau nyebrang kali ya?"

Karamel melirik tangannya yang masih bertautan dengan Leon, pipinya memanas, Leon menggenggamnya sangat erat. "A-apa bener kita mau nyebrang?"

Leon tersadar, ia pun ikut menatap tangannya. Segera ia lepaskan tautan di tangannya itu.

"Jangan ge-er lo. Gue tadi cuma nolongin lo dari bapak mesum itu."

Leon mendengus, namun jantungnya masih berdetak tak normal. Sial, ia sangat malu saat ini. Apalagi tadi memanggil Karamel dengan sebutan 'sayang'.

"Cieee yang nempel teross, romantis banget sih pake gandengan segala!" Celetuk Bagas yang baru saja menghampiri keduanya. Ada juga Adhan, Dion, dan Gama disana.

"Apaan sih!" Sahut Leon dan Karamel bersamaan.

Gama yang ada di samping Bagas pun berbisik pada lelaki itu, "tuhkan, mereka udah sehati banget! Kayaknya mereka seriusan pacaran nggak main-main deh."

Leon masih mendengarnya, ia pun menoyor kepala Gama. "Enak banget ya kalo ngomong seenak jidat. Jangan ngelantur lo, gue sama dia cuma pacar boongan!"

"Boongan apa boongan nih?" Adhan ikut menimpali.

Leon mendecak. "Serah!" Ia pun menarik tangan Karamel untuk jauh-jauh dari para teman biadabnya.

Mereka menghampiri Melanie yang sedang di tengah-tengah acara. Melanie tampak sangat cantik dengan gaun bak princess dari kerajaan dongeng.

"Selamat ulang tahun Melanie," ujar Karamel saat sudah sampai di hadapan Melanie.

Melanie menatap Karamel dan Leon bergantian, ia heran mengapa keduanya bisa datang bersama. "Kalian kok bisa dateng bareng?"

Karamel melirik Leon, lelaki itu tampak acuh. "Ehm, kebetulan aja kok tadi ketemu."

Melanie menatap curiga, namun senyumannya kembali mengembang menatap Leon.

"Leon ganteng banget! Leon bawa kado buat aku?" Tanya Melanie semangat.

"Nggak."

Karamel terheran, Leon tak membawa apa-apa untuk Melanie? Terus dia datang kesini hanya untuk numpang makan saja?

Bener-bener ga ada adab.

Melanie menekuk bibirnya sedih, namun ia kembali tersenyum. "Gapapa kok Leon, kamu dateng aja aku udah seneng banget!"

"Melanie, aku ada kado buat kamu."

Karamel memberikan sekotak kado kecil untuk Melanie, ia sudah menyiapkannya tadi sore. Memang sih harganya tak mahal, namun kado itu ia beli dengan setulus hati.

"Oke, makasih." Melanie menerima kado dari Karamel, "by the way, lo tumben banget kelihatan beda begini? Dress darimana?"

Duh mulutnya, itu ngejek atau muji sih?

Karamel tersenyum kecut, ia berusaha tak terlihat kesal. Bagaimanapun, Melanie sekarang sedang berulang tahun, hari bahagia untuknya.

Sabar, sabar.

"Dress ini punya aku dulu kok, jarang di pake jadi kelihatan masih baru hehe." Bohong Karamel, tak mungkin ia berkata yang sebenarnya jika dress ini dari Leon. Bisa baku hantam di tempat sekarang juga.

Melanie ber-oh ria.

"Yuk Leon kesana, acaranya udah mau di mulai!"

To Be Continued . . .

Karamel tanpa kepangnya ! 😻❤

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 28.6K 12
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.3M 98.5K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
458K 50K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
850K 64.3K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...