CHAPTER 12
So this already hujung tahun... saya mau naik Form 5 sudah ni... Branden habis STPM... Imagine saya sama Branden couple since Valentine's Day and now it's December... 10 months sudah kami couple... 10th monthsary.. hahaha...
Ada one day, on a Saturday yang sudah kami berdating.. kesyokkan in love and make love, Branden hantar saya pulang dengan Kancil putih daddy dia...
Next day is a Sunday... saya sama family saya attend mass as usual... saya kasi turun saja rambut saya yang curly ni...
After church kami semua pulang... today special sikit sebab mummy yang mau cook lunch sebab all of us 5 adik-beradik ada di rumah, rare occasion ni.. Abby and Danny balik for semester break... Kak Ika was given a day off...
“Baby.. come help mummy in the kitchen. ..” mummy panggil saya...
“Ok, my..” saya jawab...
Sedang-sedang saya memotong the bawang-bawang, kepedihan mata saya... panas lagi tengahari di dapur kami ni.. Saya tidak sedar saya ambil getah sayur and kasi sanggul naik rambut saya...
Then saya continue memotong tu bawang-bawang...
Suddenly tinggi suara mummy saya terdengar
“Eve Evangelista..!! WHAT IS ON YOUR NECK??!!!...” jatuh jantung saya macam terlemas dalam Laut China Selatan...
“Ah mummy... ?” Lemah suara saya..
“IS THAT A LOVE BITE??!!” siap! siap lah saya..! “Daddy... !!!” mummy screaming memanggil daddy...
Laju daddy berlari masuk dapur... daddy ingat ada apa emergency...
Ughh bukan saja saya ketakutan, malunya saya sebab kedapatan ada love bite... time-time yang semua adik-beradik saya ada di KK lagi ni...
Semua berlari masuk dapur mau tau apa yang huru-hara, teriak-berteriak... kamu imagine lah tu time yang mummy berteriakan dia sedang memotong ayam pakai panto a.k.a parang...
Jadi masa mummy pegang-pegang tu panto sambil teriak-teriak, saya bersedia sudah mau mati kena tatak... I leave it all to God...
“Why why why...?” daddy tanya dengan suara yang panic... “shouting-shouting sana... ”
“Look at your daughter...” mummy kasi unjuk leher saya yang ber-love bite dengan tu panto..
Daddy tengok di mana arah tuju tu panto.... terbulat mata daddy in shock.. Okay ni kali saya rasa saya bukan saja mati kena tatak pakai panto, kena tembak pakai bakakuk pun ada..
“What’s that?” slow suara daddy bercakap...
Saya tidak tau kalau daddy bercakap sama saya ka atau sama mummy..
Oh adik-beradik saya? Abby berdiri sebelah saya, macam tu CSI... Dia kasi dekat mata dia di leher saya... alang-alang juga, Abby... kenapa kau tidak pakai microscope lagi?
Junior macam Superman... tiba-tiba dia berdiri di depan saya, in between mummy and me.. tertolak saya sikit ke belakang... dia kasi buka tu lengan dia macam mamak ayam protecting anak ayam dia... hahahaha...
Ally sana sudah di pintu dapur nangis-nangis takut saya kena bunuh oleh mummy kali...
Belum pernah bah kami nampak mummy marah begini teruk... Danny sana di pintu berdiri di belakang Ally calming Ally's cries... Kak Ika tidak kelihatan bayang-bayang dia, syok tidur mati kali...
“Sabar bah, my. ..” Junior tried to menenagkan mummy.. “I still mau makan chicken.. belum jadi cannibal lagi we all this... ”
Deii Junior sempat lagi kau buat lawak sana.. Not funny... Takut dia makan daging manusia bila dia nampak mummy macam ready to butcher me...
“Whatever I cook all of you EAT... !!!” okay.. Tsunami sudah temper Mummy ni tau..
Menangis teresak-esak sudah saya sampai kesesakan nafas.. macam mau pengsan saya rasa... Tapi tidak juga saya pengsan-pengsan... bagus saya buat lakonan pura-pura pengsan kan terus terdiam kali mummy..
“Ling… let’s sit first.. don’t shout-shout.. semua orang kampung boleh dengar. .. malu oh kita.. ” daddy cakap dengan lembut...
“Malu..? Ini tidak malu..?!” kena unjuk lagi love bite saya pakai panto..
Ugh please just kill me..!
“Come, girl.. sit down now...” daddy bilang... saya kena bawa keluar dari dapur to the living room... “Tell Daddy who did this... ”
Okay... tidak sudah saya boleh hide the truth sebab ketakutan bah saya... saya kasi cerita yang saya ada boyfriend... tambah saya kena soal-siasat... hebat family saya, boleh jadi team Detective Conan... saya tidak tau macamana saya boleh ter-bagitau yang saya sama Branden sudah make love...
And that making love part telah me-landing-kan satu tamparan yang terhebat yang buat dunia saya terpusing-pusing sampai saya pening...
Berteriakan semua adik-beradik saya...
"MUMMY.. NO..!!" takut kali dorang mummy terajang saya...
Daddy lah yang peacemaker.... daddy berjaya calmed mummy down.. that was one of the longest nights of my 16 years of living...
-------------------
SKIP TO 3 DAYS LATER
Mummy masi belum mau bercakap sama saya.. My parents bawa saya to a private clinic for a pregnancy test and kena lecture oleh doctor...
Saya masi kepeningan since that Sunday gara-gara terlampau menangis setiap malam.. saya kena grounded by my parents... saya tidak boleh go anywhere selagi kes belum settle.. huh kes?
Abby every night kasi kawan saya tidur... andu bah kakak saya, sayang betul dia sama saya...
One night tu mau terlelap sudah mata saya bila saya terasa Abby mengusap-usap rambut saya..
Abby ada cakap sama saya after the WW3 sama mummy di dapur tenang sudah...
“Mummy sayang bah kau that, tits.. Mana mummy mau ada apa-apa jadi sama kau.. you pray saja okay, baby...”
Manja bah saya sama kakak saya.. Dia lah saya punya shoulder to cry on.. Junior is my partner in crime.. Danny? That Geek selalu sama computer dia 24/7, macam ni dunia tiada manusia saja..
------------------------------
Hari berikutnya adalah hari Khamis…. It was already 8pm… daddy and mummy masi lagi belum pulang… biasanya after work, by 6pm paling lambat sudah dorang sampai rumah… risau sudah kami adik-beradik..
Sekali jam mau dekat 9pm sudah tu, kami dengar ada bunyi kereta masuk dalam garage rumah… Ally menjerit kegembiraan…
“Yea Yea daddy balik, yea yea daddy balik… ada bawa momom?” adeh, Ally… sudah kekenyangan makan malam, dia tanya lagi kalau daddy ada bawa balik makanan…
Masa tu kami semua adik-beradik di living room watching TV sambil menunggu mummy and daddy balik.. Daddy entered the house dengan muka yang suram dan mummy menyusul di belakang, daddy diam saja tanpa bersuara… is there something wrong? The silence was deafening… then mummy started talking…
“Eve...” berdegup jantung saya mendengar suara mummy yang sebak.... kesedihan menyelubungi hati saya… kenapa lah saya buat mummy saya begini? I broke her trust….
Menitis air mata saya nampak wajah mummy yang sedih… Kemerahan mata mummy, macam bekas menangis…
“Yes, my..” sayu suara saya menyahut sapaan mummy... Apa lah yang akan terjadi ni?
Sebelum tu, saya ada dengar dari Abby yang daddy and mummy mau lodge a police report sebab saya masih underage… but I’m 16! My parents mau Branden kena tangkap atas kesalahan merogol… NO..!!!