KAMELEON

By melkiiimel

2.6K 955 722

[ ON GOING ] Menurut seorang Leon Galdevino, semua cewe itu membosankan. Sampai kini, tak ada yang bisa menyi... More

╱╱ O1. Si Cupu 🌿
╱╱ O2. Pacar Mainan 🌿
╱╱ O3. Pingsan 🌿
╱╱ O4. Nyebelin 🌿
╱╱ O5. Nomor Tak Dikenal 🌿
╱╱ O6. Kecewa 🌿
╱╱ O7. Pesta Melanie 🌿
╱╱ O8. Cantik 🌿
╱╱ O9. Tercyduk 🌿
╱╱ 1O. Nasi Padang Bikin Baper 🌿
╱╱ 11. Kakel Ketos 🌿
╱╱ 12. Belajar Bareng ? 🌿
╱╱ 13. Belajar Bareng Leon 🌿
╱╱ 14. Anak Baru Cantik 🌿
╱╱ 15. Bimbang 🌿
╱╱ 16. Camping (1) 🌿
╱╱ 17. Camping (2) 🌿
╱╱ 18. Tersesat 🌿
╱╱ 19. Panik 🌿
╱╱ 20. Nyesek 🌿
╱╱ 21. Resah 🌿

P R O L O G

438 106 139
By melkiiimel


❝ Sosokmu bagaikan kameleon yang dapat berkamuflase, tak hanya kulit yang berubah warna, tetapi juga mengubah hari-hariku menjadi lebih berwarna. ❜❜

| K A M E L E O N |

—————————————

Rambut warna-warni ~ 🎶

Bagai gulali ~ 🎶

Imut, lucu, walau tak terlalu tinggi ~ 🎶

Pipi chubby dan kulit putih ~ 🎶

Senyum manis, gigi kelinci ~ 🎶

Membuatku tersadar ~ 🎶

Bentuk cinta itu, ya kamu ~ 🎶

Lagu berjudul 'Bentuk Cinta' dari ECLAT berkumandang memenuhi koridor sekolah menuju kantin. Bahkan para ciwi-ciwi sudah bergerombol dan berteriak histeris melihat pertunjukan suara merdu milik lelaki bernama Leon.

Diselingi dengan Bagas, teman Leon yang lihai bermain gitar. Lalu ada Adhan, dengan tabuhan galon yang ia himpit di kedua kakinya. Dan Gama, Dion yang siap menerima saweran dari para setiap siswa-siswi yang lewat.

Leon Galdevino.

Nama pemilik suara merdu yang di idamkan para kaum hawa itu.

Tampan? Oh jelas, tak perlu di ragukan!

Baik hati dan suka menolong? Pastinya!

Kaya? Uang tak habis delapan turunan bor!

Kalian tahu apa senjata yang paling mematikan dari lelaki itu?

Senyuman manis dari bang Leon yang selalu sukses bikin klepek-klepek kayak ikan kekurangan air!

Banyak kaum hawa yang sudah siap mengantri menjadi calon pacarnya, namun nyatanya sampai kini status Leon sebagai jomblo abadi tak tersingkirkan juga.

Alasannya? Pacaran itu nyusahin, ribet, mager.

Bayangkan saja, kesana kemari berdua udah macam sepasang sendal swallow.

Udah ngabisin tenaga, bayar ongkos pun dobel.

Selalu minta di temanin sama pacar, kesana kemari. Ogah sekali, emangnya cowok ojek pengkolan yang siap sedia mengantarmu wahai para betina?

Dasar kaum maha benar.

Eits, bukan berarti Leon belok bin homo. Tenang, dia masih lurus selurus jalan tol.

Kata Leon, ia hanya sudah nyaman berada di zonanya.

Zona jomblo berkarat coklat.


"Yok di sawer di sawer! Cepek, gopek gapapa, asal ikhlas gratis syurga!" Sorak Gama heboh memanfaatkan keadaan pada adek kelas yang berlalu. Memang sih kata pak ustad ga boleh malak, tetapi Gama menyangkalnya. Ini bukan malak, bagi yang ikhlas aja.

Di bantu dengan Dion yang terlihat sibuk menghitung hasil uang dari saweran.

Adhan menyenggol bahu Dion, "dapet berapa?" Tanya-nya.

Dion tersenyum girang, "kebanyakan patimura sih, tapi gapapa lumayan. Skuy kantin!"

Leon, Bagas, Adhan, Gama dan Dion pun merapikan alat-alat bekas konser dadakan-nya. Sudah setiap hari jumat mereka mengadakan konser dadakan seperti ini di lorong koridor saat jam istirahat. Bahkan sudah tak heran lagi jika hari jumat koridor sangat ramai karena kelima siswa itu.

Kelima-nya pun menuju kantin, seperti biasa mereka duduk di bangku kantin paling pojok yang sudah seperti markas mereka. Bahkan siswa-siswi tak ada yang berani menempati tempat milik kelima lelaki biang onar itu.

"Dion, cepet sana pesen. Kayak biasa." Suruh Gama. Memang sudah menjadi kebiasaan menyuruh lelaki itu memesan. Alasannya karena lelaki itu yang memegang uang hasil konser tadi, dan Dion tak keberatan.

"Siap!"

Dion beranjak pergi memesan, lalu beberapa menit kemudian lelaki itu kembali dengan membawa lima mangkuk bakso milik dirinya dan keempat sahabatnya.

Terlihat Bagas yang pertama kali mangkoknya sudah kosong, ia sudah menyantap habis baksonya itu. Kemudian ia diam sejenak, seperti memikirkan sesuatu. "Bro, main Dare or Dare skuy!"

Lalu ke-empat sahabatnya itu sontak menghadap ke arah Bagas. "Kok dare doang?"

"Biar nantang. Cowok bukan?"

"Hmm skuylah, gue setuju." Sahut Gama semangat.

Adhan dan Dion pun mengangguk juga, tanda setuju. Namun satu orang yang belum menjawab, Leon. Lelaki itu sibuk dengan ponselnya, bermain game online.

"Heh macan, lo ikut nggak?"

Leon melirik sejenak, lalu ia menggeleng. Leon tak mau karena ia harus push rank dulu.

"Ga asik lo ah,"

"Diem kampret! Gue lagi push rank." Ketus Leon dan masih fokus dengan game-nya.

Bagas mendecak, "ya udah, awas nyesel." Bagas menoleh ke arah Adhan, Gama dan Dion. "Gue ada hadiah bagi yang berhasil ngelakuin tantangan-nya."

Adhan, Gama dan Dion tampak tergiur. Begitu juga Leon, ia menghentikan game-nya sejenak. "Apaan?" Sahut mereka bersamaan.

"Sini-sini deketan dulu,"

"Bukan mukhrim."

"Banyak omong lo Gam, udah deh merapat dulu sini."

Keempat-nya pun merapat mendekat ke arah Bagas. "Hadiahnya koleksi semua CD film biru gue." Bisik Bagas.

Ke-empatnya pun semakin tergiur. Mereka sangat menginginkan koleksi CD film itu, karena memang semua CD milik Bagas seru dan hot semua. Bahkan koleksi CD-nya sangat banyak, maklum saja Bagas penggemar nomor satu film biru.

"Serius lo? Gue ikut ga mau tau!"

"Gue ikut!"

"Gue juga,"

Bagas tersenyum kemenangan, ia melirik ke arah Leon. Tampaknya Leon juga terlihat tergiur dengan hadiahnya. "Gimana Can? Lo ikut juga?"

Leon mengangguk semangat dan meletakkan ponselnya.

"Oke gue mulai ya," Bagas meletakkan botol kosong di atas meja. Ia pun memutar botol itu, kemudian kepala botol itu semakin memelan dan berhenti menunjuk ke . .

Leon.

Leon memberengut kesal, ia harus kena pertama kali. Ke-empat sahabatnya tertawa puas melihat ekspresi Leon.

"Apaan dare-nya?"

Bagas terlihat berpikir sejenak, matanya menelusuri seluruh isi ruang kantin. Kemudian matanya tertuju pada gadis dengan rambut berkepang dua yang baru saja lewat.

Bagas tersenyum miring, ia memiliki ide gemilang mengerjai Leon.

"Ah gue tau!"

"Apa?"

"Lo lihat cewek itu," Bagas menunjuk gadis kepang dua yang sedang duduk sendirian memakan roti. Leon pun mengikuti arah pandangan Bagas.

"Pacarin cewek itu."

Seketika mata Leon terbelalak, "edan lo! Ogah banget sama cewek gituan. Udah cupu, body triplek, gaya kampungan, najisun. Ga ah, ga jadi."

"Eitss tidak ada penolakan. Lumayan lah, ngilangin status jomblo karatan lo. Kalo nolak, ga gantle lo. Cupu kayak cewek itu."

"Pokonya moh, males, ora sudi!"

Gama membisikkan sesuatu di telinga Leon. "Pssttt, lumayan loh semua koleksi CD film biru!" Godanya. "Lagian seminggu doang elah, habis itu tinggalin deh."

Leon mengusap wajahnya frustasi, melirik kembali gadis cupu tersebut. Benar-benar tak bisa membayangkan seminggu berurusan dengan-nya.

Karamel.

To Be Continued . . .

・A T T E N T I O N・
Dark theme | Serif font
| Scrolling Mode |

Follow Instagram :
@wattpadmell @melkiiimel

·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  · 

Selamat mengikuti perjalanan kisah cinta Macan dan Si Cupu di cerita absurd ini, hope you like it! 💚👄💚

『 C O P Y R I G H T 』
║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║║▌
c o p y r i g h t © melkiiimel, 2021

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 150K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
1.2M 87.2K 41
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
595K 7.6K 23
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
236K 14.4K 33
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...