Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]...

By Ryntimtam

9.2K 1.3K 2K

[Complete]✔️ MX 12 itu isinya semua betina oh maksud saya perempuan, tapi melihat tingkah dan kelakuan mereka... More

Chapteria 1
Chapteria 2
Chapteria 3
Chapteria 4
Chapteria 5
Chapteria 6
Chapteria 7
Chapteria 8
Chapteria 9
Chapteria 11
Chapteria 12
Chapteria 13
Chapteria 14
Chapteria 15
Chapteria 16
Chapteria 17
Chapteria 18
Chapteria 19
Chapteria 20
Chapteria 21
Chapteria 22
End.

Chapteria 10

286 61 118
By Ryntimtam

Author Pov.

Dan setelah 3 hari menyiapkan segala keperluan untuk Pementasan,dan hari ini adalah saat-saat yang ditunggu.

Mereka akan memulai Pementasan pada Pukul 9:00 Pagi dan ini masih jam 8:30 tapi kursi penonton sudah ramai dan penuh. Cana mengintip dari balik tirai di sebelah kiri.

"Kita ini...pementasan untuk nilai Kesenian...tapi kenapa kayak acara betulan ya"Gumam Cana bingung.

Tentu saja ini rencana Buk Septya, dia mempromosikan Pementasan mereka ke seluruh sekolah, bahkan sampai ke luar sekolah.

"Cana uda pakai kostum kan?"Tanya Arnest yang masih memegang buku data.

"Uda kok" Jawab Cana kemudian berhenti mengintip dan masuk ke balik panggung.

Barli sudah stand by di posisinya,tempat narator berada di sudut kanan panggung,Barli memakai kemeja tunik biru dipadu celana jeans.

Dan sedikit polesan make up.

Mic yang mereka gunakan adalah mic yang dipasang di telinga,itu loh yang micnya untuk idol idol dan penyanyi itu. Jadi gaperlu di pegang.

Mereka membeli setidaknya ada 8 mic untuk pementasan ini,untung Buk Septya yang ngasih dana untuk Micnya.

Cana dan Lala tidak perlu menggunakan Mic karena mereka hanya bertugas untuk mengepang saja:).

Dan untuk Baby Rapunzel,mereka menggunakan bayi asli,iya bayi berusia 3 bulan,bayinya Buk Shiina aduh untung Buk Shiina gamarah anaknya di jadiin salah satu pemain.

Alasan Buk Shiina gak muncul beberapa chapter adalah Cuti melahirkan guys.

"Jangan sampai anak Ibuk kenapa-napa ya"Ucap Buk Shiina saat menyerahkan bayi perempuannya pada Ryn yang sudah mengenakan segala pernak pernik Ratu.

"Iya Buk, tenang aja"Ucap Ryn santai seraya menggendong bayi mungil itu.

Di sebelahnya ada Azeril yang juga sudah mengenakan segala pernak pernik,juga Mahkota. Azeril mendekat dan ikut melihat bayi perempuan itu.

Membuat beberapa orang disana memperhatikan mereka sudah seperti keluarga kecil, Nana dengan sengaja memotret mereka bertiga.

"Akan ada Perang ke tiga lagi"Gumam Nana senang.

"Kalian cocok"Ucap Buk Shiina membuat keduanya lantas menoleh kearahnya.

"Ah..ibuk ada-ada aja"Ucap Azeril menyanggah ucapan Buk Shiina.

"Iya serius,kalian cocok"Ucap Buk Shiina lagi.

Buk Shiina gatau aja kalau Ryn uda ada yang punya-Batin mereka semua.

Mereka kemudian bersiap di posisi masing-masing. Nana dan Dryan akan muncul di pertengahan scene sedangkan Ryn dan Azeril akan muncul di awal,tengah dan akhir cerita.

Di ruangan Teater,Raizen sudah datang dan berjalan menuju belakang panggung "Eh kamu,dimana Ara?"Tanya Raizen pada Mala.

"Oh Ryn ada di ujung sana"Ucap Mala.

Raizen mengangguk kemudian berjalan mendekat ke arah yang di tunjuk,disana dia melihat Ryn yang sedang menggendong Bayi dengan Azeril di sebelahnya.

Oke..dia minum cuka lagi.

"Ehem..Ara"Panggilnya mengejutkan semua yang ada disana.

"Mampus,kabur-kabur"Ucap Maya mengarahkan mereka semua untuk keluar dari belakang panggung.

"Buk ayo keluar buk"Ucap Zhila sopan meminta Buk Shiina untuk keluar dari sana.

Menyisakan tiga orang remaja dengan 1 orang bayi yang saling menatap. "Em Kamu cocok pakai kostum itu,cantik"Ucap Raizen seraya mendekat.

"Makasih"Jawab Ryn diselingi senyum kecilnya.

Azeril hanya diam,dia tidak ingin memancing keributan saat ini. Mereka berdua saling menatap seakan ada aliran listrik yang tercipta disana.

"Bayi siapa tuh?"Tanya Raizen seraya mendekati wajahnya ke bayi di gendongan Ryn.

"Bayi Buk Shiina"Jawab Ryn.

Pementasan akan segera dimulai,harap duduk di tempat anda masing-masing.

Barli memberikan intruksi dari panggung karena teman-temannya berkata jika di belakang panggung ada Raizen dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan ada perang dunia.

"Uda sana balik ke kursi,jangan buat ulah ya"Ucap Ryn pada Raizen.

Raizen merengut kemudian mengangguk,sebelum berbali dia menyempatkan diri untuk mengelus pipi Ryn kemudian berbisik.

"Jangan terlalu dekat sama dia"Bisik Raizen kemudian menarik diri dan menatap tajam Azeril.

Azeril memberikan tatapan menantang pada Raizen,dan melingkarkan tangannya ke bahu Ryn tanpa gadis itu sadari.

"Sun of the beach!"Gumam Raizen kesal kemudian pergi dari sana.

"BERSIAP DI POSISI!!"Teriak Cana kuat dan mereka mulai bersiap di posisi masing-masing.

Selagi menunggu giliran,mereka akan menonton dari ujung kiri dan kanan panggung,berdoa agar pementasan ini berjalan dengan lancar.

"Sebelumnya terima kasih kepada semua yang hadir hari ini,padahal ini praktek kesenian tapi ramainya seperti Pertunjukan Opera." Ucap Barli yang kini melakukan sambutan pembuka.

"Tidak ingin terlalu membuang waktu,kita akan memulai Pementasannya"Ucap Narator Barli dan kemudian musik mulai terdengar.

"Pada Zaman dahulu,Kerajaan Wisteria sedang merayakan sebuah perayaan atas kelahiran Tuan Putri Pertama Kerajaan Mereka,Raja dan Ratu Wisteria amat bahagia dengan kelahiran Putri mereka,merasa kehidupan mereka sudah sempurna"

Setelah Barli mengatakan hal yang ada di dalam naskah,Tirai panggung terbuka dan memperlihatkan sang Ratu yang sedang menggendong seorang bayi mungil,dengan seorang Raja di sebelahnya.

Raja melingkarkan tangannya ke pinggang sang Ratu,mencium pelipis kanan sang Ratu dan kemudian tersenyum senang.

"Terima kasih karena sudah memberikanku kebahagiaan sampai saat ini" Sang Raja mengatakan hal itu dengan penuh perasaan.

Sang Ratu berbalik dan menatap sang Raja kemudian memegang pipi kanan Sang Raja lalu berkata.

"Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga Yang Mulia"Ucap Ratu dengan lembut.

Sedangkan para penonton sedang menonton dengan serius,MX 12 sudah keringat dingin di samping panggung,apalagi saat melihat tatapan dingin Raizen dari arah kursi penonton.

"Wow mereka memakai bayi asli,itu keren"Ucap salah satu Siswi.

"Totalitas sekali,lihat mahkota nya juga terlihat sangat bagus"Sahut temannya.

"Btw mereka cocok juga loh,Raja dan Ratu itu,cemistri mereka bagus"Ucap Siswi lain.

Dan Raizen yang mendengar itu hanya bisa menggeram kesal.

"Mereka tidak menyadari,jika Sang Putri sebenarnya memiliki kekuatan tersembunyi pada rambutnya,suatu malam seoran Penyihir tua menyusup masuk ke dalam kamar Sang Putri"

Bya yang sudah memakai kostum bertudung,menutupi rambutnya lalu memasuki panggung dan mendekati box bayi itu.

Menyentuh rambut tak seberapa milik Bayi buk Shiina,kemudian dia bernyanyi dengan suara agak di serak-serakan khas nenek nenek"Bunga bersinar..Unjuk kekuatan..Balikan waktu..Balikan milikku...Semua Milikku...".

Kemudian musik beradu,tudung Penyihir terbuka dan menampilkan wajah cantiknya dan rambut hitam panjangnya,kembali awet muda.

"Sang Penyihir mencoba menggunting rambut Sang Putri,tapi itu membuat bayi itu menangis"

Suara bayi menangis dari sound sytempun terdengar.

"Sang Penyihir panik kemudian menggendong bayi itu dan pergi dari sana"

"Bya bener-bener cocok jadi Penyihir"Gumam Lala.

"Tak lama Raja dan Ratu masuk dan melihat box bayi mereka kosong,Sang Ratu meratap dan kemudian menangis"

"Putriku..hiks..Yang Mulia..Putriku yang mulia" Ratu menangis dan Raja dengan segera memeluk sang Ratu.

"Tenang sayang,kita pasti akan menemukan Putri kita,PENGAWAL!CARI KE SELURUH PENJURU WISTERIA! TEMUKAN SANG PUTRI!"Sang Raja memerintahkan seluruh pengawalnya.

Sang Raja kembali memeluk sang Ratu kemudian mencium pucuk kepala sang Ratu yang sedang tidak memakai mahkota.

Dan Raizen mengepalkan tangannya sampai buku jarinya memutih,MX 12
merasa takut,aura yang Raizen keluarkan amat mengerikan.

"Zeril curi kesempatan,setauku itu tidak ada di dalam naskah"Ucap Arnest pusing karena adegan mencium kepala itu tidak ada disana.

"Sang Penyihir membawa sang Putri ke sebuah menara di pulau yang bernama Corona dan sang Putri tumbuh disana sampai dia remaja"

Tirai Teater tertutup sedangkan di balik tirai mereka bergerak cepat mengganti segala properti disana,Adryan sudah besiap di lantai 2 Teater yang disulap seperti menara.

Adegan bernyanyi bersama si bunglon di lewatkan karena ini permintaan Adryan sendiri.

Kemudian tirai kembali terbuka dan menampilkan Mala,Dey dan Nana yang sudah berpakaian seperti laki-laki dan Dey memakai penutup mata di mata kirinya.

Nana berdiri di tengah keduanya sembari memegang sebuah mahkota.

"Ini akan menghasilkan uang yang banyak" Ucap Mala dengan sedikit di berat-beratkan.

"Wow...mereka perempuan kan?"Tanya Kinan pada teman di sebelahnya.

"Iya,bahkan Laki-laki yang akan jadi Pangeran itu pun Perempuan"Ucap temannya.

"Terus...Adry jadi apa"Bisik Kinan.

"Ya tentu saja~ dan aku yang akan menyimpan ini"Ucap Nana dengan sedikit godaan kemudian memasukan mahkota itu ke tas nya.

"Tidak bisa! Itu harus segera di jual di luar kota! Agar bisa dibagi hasilnya!"Ucap Dey seraya menarik kerah baju Nana.

"Hoho santai Bung kita akan ke kota...dalam mimpimu!"Ucap Nana kemudian pergi melarikan diri dari kedua komplotannya.

Kemudian Tirai kembali tertutup,Adryan sudah bersiap di pinggir pembatas Lantai 2 dengan rambut panjangnya yang menjulur ke bawah.

"Eugene berlari dan malah sampai ke dekat sebuah menara tinggi dengan tumbuhan merambat di dindingnya,Eugene dengan segera berusaha memanjat dinding itu,tapi terhenti setelah melihat rambut pirang panjang terjulur,Eugene dengan meraih rambut itu dan naik sampai ke atas"

Nana pura-pura memanjat menggunakan rambut itu,tapi sebenarnya mereka sudah memasang tali di pinggang Nana dan menariknya ke atas.

Kemudian tirai tertutup.

Adryan dan Nana sudah berada di atas panggung,Adryan bersembunyi di balik tirai properti seraya memegang sebuah teplon dan bunglon hijau di bahunya.

Tirai terbuka..

"Eugene menatap sekitar dengan bingung,dia berpikir bisa bersembunyi di menara itu,tanpa tau jika Rapunzel sudah mengintainya dari balik tirai"

"Aku bisa sembunyi disini,sampai para bajingan gila itu pergi jauh"Ucap Nana kemudian sedikit melihat lihat sekitaran ruangan.

Dia mendekati sudut ruangan yang terdapat sebuah tirai,dan matanya melihat sepasang kaki di bawah tirai "Ow ada orang juga ya?"Ucap Nana kemudian mendekati tirai itu dan membukanya.

BUAGH!

Nana terjatuh akibat pukulan teplon yang dilayangkan Adryan,dan itu bukan akting melainkan beneran mukul.

Para penonton tertawa melihat itu,begitu juga MX 12 yang sudah ngakak dibalik panggung. Kecuali Barli yang berusaha menahan tawanya.

"Wow Rapunzelnya cantik ya"Ucap Kinan.

Dan teman temannya menyetujui apa yang Kinan katakan,memang benar jika Rapunzel itu terlihat cantik.

"Apa dia mati?"Tanya Adryan dengan suara yang di lembut lembutin.

Adryan memukul pelan teplon itu ke kepala Nana memastikan jika dia sudah tidak sadarkan diri,kemudian meletakan Teplonnya dan mengikat  Nana kemudian mencoba memasukannya ke dalam lemari tapi gagal.

Dam akhirnya hanya di ikat di sebuah kursi,tapi Adryan melihat sebuah tas dengan berkilap didalamnya dan kemudian menyimpannya.

"Aku harus menyembunyikannya,sebelum ibu melihat dia"Gumam Adryan.

SKIIIIIIPPPP

"Eugene dan Rapunzel sampai di desa Wisteria dan disana sedang ada festival,karena rambut Rapunzel terlalu panjang,Eugene meminta dua orang bocil untuk membantu mengepang rambut panjang itu"

Cana dan Lala keluar menggunakan dres putih,rambut mereka dikepang dua.

Mereka duduk di lantai panggung dan  keduanya mengepang rambut panjang wig itu.

"Rambutnya panjang ya...kakak ini perempuan tapi kok punya jakun ya?"Ucap Cana polos.

"Pfft!"

Nana hampir tertawa mendengar itu,untung saja Cana tidak menggunakan Mic. Sedangkan Adryan hanya bisa menunduk dengan wajahnya yang malu.

"Kerja bagus,terima kasih ya"Ucap Nana kemudian menarik Adryan dari sana.

Karena kepanjangan jadinya Ryn skip aja ya.

"Akhirnya sang Putri sudah kembali ke Kerajaannya,Raja dan Ratu bahagia putri kecil mereka kembali"

"Dan mereka berpelukan bersama dan cerita ini selesai"

Semua penonton berdiri dan bertepuk tangan,tak jarang masih ada yang menunjukan wajah shocknya saat tau jika Rapunzelnya itu laki-laki.

Bahkan Kinan hampir pingsan.

Mereka seluruh MX 12 berdiri di panggung dan berbaris memanjang ke samping,dengan tangan saling bertautan mereka memberi hormat ala orang jepang.

Dan tatapan mata Raizen tetap mengarah pada tautan tangan Ryn dan Azeril yang membuatnya panas.

Setelah mereka turun dan para penonton mulai bubar,Raizen dengan segera menemui Ryn dan menariknya menjauh,sebelum itu Arnest berteriak.

"JANGAN SAMPAI PAKAIANNYA RUSAK!!"

Dan MX 12 hanya bisa berdoa di dalam hati semoga tidak ada perang diantara mereka,Sedangkan Zeril menatap keduanya dengan tatapan licik.























Tbc..

Continue Reading

You'll Also Like

TRIPLETS G By AnAla

Teen Fiction

1.7K 214 5
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ... Series Dia, Antagonis! || Triplets G ... Karelio Gevandra Januarta. Derylio Gavindra Januarta. Leonardo Givano Janu...
1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1.7M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...