mission impossible | izone

By yenajigumina

40.5K 6.6K 969

[15+] Sebut saja mereka Perky. Sebuah geng yang dapat mengancam suatu negara. Masing-masing dari anggota memi... More

[0] prolog
[1] mission
[2] JLine
[3] hot pants
[4] an action
[5] crazy night
[6] caught up
[7] midnight cars
[8] boomber
[9] stakeout
[11] remote control
[12] mission 85%
[13] this is our time!
[✨] their life after

[10] late night

1.6K 324 17
By yenajigumina

Saat kembali ke markas. Mereka semua tentu saja sibuk dengan urusan masing masing. Salah satunya adalah Yena yang sedang memainkan ponselnya.

Yujin yang kebetulan berdiri di dekat Yena itu bisa mengintip sedikit apa yang rekannya itu lakukan.

"Ngapain sih? Kayak serius banget?"

"Nggak," sahut Yena singkat sambil menjauhkan ponselnya agar Yujin tidak melihatnya.

"Idih gitu amat," cibir Yujin dengan wajah yang menyebalkan.

Sementara Yena tidak menjawab pernyataan Yujin, melainkan pergi dari sana, mengambil jaketnya lalu pergi keluar begitu saja tanpa berbicara pada siapa pun.

Yuri yang posisinya di dekat pintu sambil memodifikasi mobilnya itu bingung, "Yen, mau kemana?"

"Bukan urusan lo," sahut Yena begitu saja tanpa menoleh sedikitpun. Hal itu membuat Yuri bingung setengah mati.

"Gua salah ngomong apa gimana?" Gumam Yuri bingung.

"Gak usah dipikirin, lanjutin aja kegiatan lo. Paling ntar balik juga tuh anak," tukas Hitomi saat melihat Yuri dengan wajah bingungnya.

"Iya iya," sahut Yuri sekenanya.












***












Hari sudah menjelang malam. Mereka bersebelas sedang melakukan percobaan di dalam markas. Yaitu mengendarai mobil secepat kilat agar tidak terekam oleh kamera cctv.

Jangan tanyakan mereka dapat fasilitas bagus dan banyak itu dari mana. Tentu saja mereka punya banyak koneksi. Salah satu penjual barang elektronik canggih terkenal di Brazil milik si Naya dan Nana yang mana mereka berdua memang sudah menjalin bisnis bersama dari nol.

Mereka berdua memiliki koneksi yang bagus dengan Yujin. Banyak jasa yang sudah dilakukan Yujin untuk mereka, oleh sebab itu mereka mau membantu Yujin.

Komputer, kamera cctv, seluruh alat yang diperlukan pun sudah terpasang dengan rapi. Markas mereka memang bisa dibilang cukup besar karena mobil bisa melakukan drive di sekelilingnya.

Pertama percobaan adalah si Yujin. Sementara yang lain berdiri di tengah arena. Yujin akan mengendarai mobilnya lurus lalu mengitari mereka semua layaknya sebuah basement.

Hyewon menekan sesuatu di telinganya, "Satu..., dua..., tiga!"

Mobil Yujin melesat dengan cepat. Ban mobil berdecit terdengar dengan jelas. Kalau dilihat lihat, skill Yujin memang bukanlah main main, tetapi saat dirinya sudah selesai dan Sakura mengecek kamera, Yujin masih tetap terekam oleh kamera.

"Gimana?" Tanya Yujin saat keluar dari mobil miliknya.

"Masih terekam cctv," sahut Nako sambil menunjuk mobil Yujin yang memang terekam cctv.

"Ugh, susah," keluh Yujin, "Padahal tadi udah sepenuh hati."

Sebenarnya Yujin memang sudah punya rencana lain. Tapi dia hendak mengikuti rencana member yang lain dahulu yaitu mencoba menggunakan mobil mereka sendiri. Memodifikasi markas agar terasa seperti basement.

Selanjutnya adalah giliran Minju. Dirinya segera pergi menuju mobilnya, kemudian menyiapkan dirinya. Seiring dengan aba aba dari Hyewon, dia membatin kalau dirinya bisa.

Hyewon sudah melesatkan perintah. Mobil Minju bergerak layaknya orang kesetanan, bergerak mulus tanpa terkena apapun. Yang lain menatap kagum dengan skill Minju.

Tetapi pada kenyataannya, dirinya pun masih terekam jelas. Memang kita tidak bisa menghilang dari kamera, namun saat di pelankan, kamera cctv masih bisa merekam wajah mereka dengan sangat jelas, oleh sebab itu mereka berusaha untuk lebih cepat lagi.

"Sulit banget ternyata," kata Minju.

"Iya emang," sahut Wonyoung.

Sekarang giliran Chaewon. Cewek itu memang cukup pekerja keras. Tapi mau sekeras apapun dirinya berusaha, masih tidak bisa menaklukan sang cctv.

Kesal? Tentu saja. Tetapi mau bagaimana lagi, tiga dari pembalap mobil handal pun tidak bisa mengatasinya.

Dan yang terakhir adalah Yuri. Tubuhnya memang kecil, tapi skillnya bukan kaleng kaleng. Dirinya sudah cukup terkenal sebagai pembalap liar mobil.

"Cepat sih," kata Sakura sambil memperhatikan Yuri yang terus berkendara dari layar komputer, "Tapi tetep aja nggak bisa. Masih terekam jelas."

"Hm begitu ya?" Sahut Eunbi yang hanya diangguki oleh Sakura.

"Gimana?" Tanya Yuri saat turun dari mobilnya.

Chaeyeon yang hendak pergi dari sana hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yena mana?" Tanya Hyewon kepada Hitomi.

"Tadi keluar sih," sahutnya enteng.

"Sama siapa?"

"Sendirian," sahut Yuri cepat.

Sementara Wonyoung di lain sisi mengerutkan keningnya sambil berpikir, sejak kapan Yena suka pergi sendiri?

"Nggak bawa apa apa?" Wonyoung langsung menyambar percakapan mereka.

"Tadi dia cuman pake jaket doang sih, gak bawa mobil ataupun motor," sahut Hitomi.

Hyewon bangkit dari kursinya, "Emang udah bilang sama Eunbi kalau dia keluar gitu?"

"Nggak tau, coba tanyain Eunbi gih."

Hyewon bergerak untuk mendatangi Eunbi, "Yena ada izin sama lo kalau dia keluar?"

"Eh? Nggak ada tuh," sahut Eunbi, "Emangnya dia nggak ada?"

Hyewon memutar kedua bola matanya malas, "Dari tadi."

"Ohya? Gak sadar gua," sahutnya singkat, "Lagi nyari udara kali. Udah gede juga kan dia."

Apa yang Eunbi ucapkan itu memang benar adanya, tapi tetap saja hari sudah menjelang malam tetapi rekannya itu belum pulang.

Hyewon mengetikkan beberapa pesan kepada Yena. Menyuruhnya untuk segera pulang. Terlalu bahaya jika berlama lama dil luar sana apalagi hanya seorang diri.












***













Chaeyeon dan Nako mengangguk cepat saat melihat Yujin, Minju, Yuri, dan Chaewon sudah ada di atas atap yang menyatu dengan parkiran mobil polisi.

"Hati hati, kita balik dulu," kata Nako dan diangguki mereka berempat.

Mobil yang diisi oleh Chaeyeon dan Nako sudah pergi. Sementara itu keempat orang yang ada di atas atap segera turun ke area parkiran dengan cara mereka masing masing.

"Yujin, ini gila, sumpah," cicit Minju sembari mengendap endap di antara mobil polisi.

Sementara Yujin hanya terkekeh pelan. Dirinya dengan segera untuk membobol mobil polisi tersebut. Yang lain juga melakukan hal yang sama. Tentu saja sebagai seorang yang pro soal mobil mengetahui bagaimana cara membobol, bahkan menyalakan mobil tanpa menggunakan kuncinya.

Mereka berempat sudah berada di dalam mobil masing masing. Ajaib memang. Kemudian mereka keluar secara bergantian dari sana. Pagar geser yang dipasang otomatis itu membuat mereka semakin mudah untuk mencuri mobil polisi.

Sebut saja mereka gila. Tapi bukan Perky namanya kalau tidak gila. Hampir separuh hidup mereka memang dipertaruhkan untuk hal seperti ini.

Jalanan di kota Brazil yang luas itu membuat mereka bisa berbaris memanjang. Tiba tiba ide gila dari Yujin terlintas.

"Balapan? Yang menang dapat seratus dolar masing masing dari kita, gimana?" Katanya.

Tentu saja hal itu membut yang lain tergiur. Lagi pula merekq berempat menggunakan mobil yang sama, sehingga pasti tidak ada perberaan yang signifikan.

"Siapa takut," sahut Chaewon yang berada di sebelah kanan Yujin. Minju di sebelah kiri Yujin dan Yuri berada di sebelah kanan Chaewon.

Minju mengangguk setuju, sementara Yuri hanya mengacungkan jempolnya.

Malam itu terjadi balap balapan antar mobil polisi yang mempertaruhkan uang sebanyak empat ratus dolar.

Syukurnya malam itu jalanan sangat sepi. Sehingga mereka bisa dengan bebas melakukan balapan tanpa takut ditangkap. Lagi pula, mereka menggunakan mobil polisi. Orang orang pasti akan takut duluan.

Awalnya Chaewon memimpin balapan, namun seiring semakin cepatnya mereka, disusul oleh Yujin. Tapi tetap saja Yuri masih bisa mengalahkan mereka berdua.

Dan saat hampir garis finish, tiba tiba Minju mengeluarkan trik andalannya, sehingga dirinya duluan lah yang sampai di garis finish, hanya beda sekian detik dengan Yuri.

Sesampainya di markas, Minju kegirangan bukan main karena mendapatkan empat ratus dolar. Siapa yang tidak suka uang? Tentu saja semua orang suka, termasuk Minju.

"Nice lah," puji Chaewon saat turun dari mobil.

"Hehe makasih."

"Kacau Ju," kata Yuri sambil terkekeh.

"Lagi hoki," sahut Minju.

"Bagi dong hehe traktir makan," celetuk Yujin.

"Iya nanti semuanya ditraktir kok, tenang aja."

Continue Reading

You'll Also Like

47.6K 4.9K 76
Cerita tentang keseharian anak kos kosan Dreamcatcher yang penuh warna Warning! - Bahasa campur - Ada beberapa umpatan - GxG, BxB dan straight. Campu...
4.9K 680 29
/lanjut - ongoing/ Leeseo, anak dari Yujin dan Gaeul. Kisah non formal bagaimana kehidupannya selama bersekolah di SMA Puncak Komedi dan berlanjut ke...
6.7K 607 17
Dua belas perempuan SMA yang tinggal bersama di sebuah kost. Yang mana, ibu kost-nya begitu protektiv kepada mereka. Inilah kisah pertemanan,persahab...
2.1K 260 8
Raya dan keras kepalanya pun tak mampu taklukkan kehendak semesta. copyright: 2022, written by applefalls