"Ya Tuhan, apa yang kau lakukan disini?"
Min Yoongi benar-benar terkejut saat mendapati Hyejin baru saja masuk kedalam studionya. Yoongi yang semula tengah sibuk dengan komputer diatas mejanya, mulai bergerak melepaskan headphone dan bangkit untuk menghampiri Hyejin. Sungguh ia benar-benar terkejut melihat penampilan gadis itu.
"Apa? Kenapa reaksimu seperti itu? Tidak suka aku berada disini?" Cibir Hyejin sambil bergerak mendekat.
Yoongi menghela nafas kemudian menarik pinggang gadis itu agar merapat kearahnya. Sebuah kecupan singkat berhasil mendarat di bibir gadis itu.
"Tidak, tapi apa kau sudah gila? Kenapa pakaianmu seperti ini? Ya Tuhan, ini kantor Hye bukan mall!" Yoongi mulai memekik frustasi melihat kekasihnya datang menggunakan pakaian tak sesuai. Namun bukannya menyesali kesalahannya, gadis itu justru terkekeh puas sambil mengalungkan tangannya dileher Yoongi.
Hyejin sengaja semakin merapatkan tubuhnya kearah Yoongi, sementara kedua tangan Yoongi yang masih berada di pinggangnya mulai menarik tubuh gadis itu hingga jarak diantara mereka semakin menipis.
"Mereka mengira aku siswa sekolah menengah atas," Bisiknya sambil tersenyum bocah.
Yoongi membelalakan mata dan memekik cukup keras. "Hah?"
"Hahaha mereka pasti mengiramu seorang pedofil karena memacari gadis dibawah umur." Hyejin tergelak puas melihat wajah frustasi Yoongi.
"Dasar! Duduklah."
Hyejin langsung menghempaskan tubuhnya keatas sofa. Sementara Yoongi berjalan mengambil dua kaleng softdrink dari lemari pendingin yang ada didalam studionya.
"Kemana ponselmu? Kenapa tidak menjawab panggilanku?" Tanya Hyejin saat Yoongi meletakan dua kaleng softdrink ke atas meja dan duduk tepat disamping Hyejin.
"Aku sedang sibuk membuat lagu. Mana sempat mengangkat panggilan tidak penting itu? Kau pasti hanya akan merengek karena liburmu tidak berguna. Kau ingin berlibur kan?" Ujar Yoongi sambil menatap gadis itu dengan eskpresi tak peduli.
"Kau tahu itu, ayolah temani aku berlibur.."
"Ya! Hari libur seharusnya kau gunakan untuk belajar, bukan untuk berlibur apalagi menganggu suamimu di studio."
"Suami?" Yoongi mengangguk sambil memamerkan deretan giginya. "Yang benar saja!" Lanjut Hyejin sambil membuka satu kaleng softdrinknya.
Yoongi terkekeh melihatnya. Pria itu merapatkan duduknya sambil mencondongkan tubuh kearah Hyejin.
"Hei, yakin tidak ingin menikah denganku?" Godanya sambil memamerkan senyum gelinya.
"Tentu saja. Siapa yang mau menikah dengan pria berotak kotor sepertimu?" Balas Hyejin sambil menjulurkan lidah kearah Yoongi.
"Bagaimana otak ku bisa bersih kalau setiap hari kau menggunakan hotpants seperti ini? Dasar genit."
Hyejin mendelik kearahnya. Gadis itu segera menutup separuh pahanya yang terbuka dengan tas selempangnya sambil memukul pelan kepala Yoongi dengan kepalan tangan kirinya.
"Ish! Menyingkir kau. Sana kembali bekerja, aku akan melihatmu dari sini."
Yoongi terkekeh, pria itu benar-benar menyukai keberadaan gadis itu disekitarnya. "Ahh Istri yang baik." Seru Yoongi sambil melumat sekilas bibir Hyejin. Gadis itu kaget dan segera mendorong tubuh Yoongi dari hadapannya.
"Ya!" Pekik Hyejin tak terima.
Yoongi hanya terkekeh kemudian berjalan kembali menuju kursi nya. Yoongi kembali mengenakan headphonenya, mulai fokus dengan pekerjaan yang sebelumnya tertunda. Dan Hyejin sangat menyukai ekspresi itu.
Tanpa sadar gadis itu tersenyum sambil terus mengamati Yoongi, pria itu sangat tampan, Sungguh. Dengan hoodie warna gelap yang kontras dengan kulit putih pucatnya, mata tajam yang sedang terfokus dan hidung mancung yang semakin menambah ketampanannya. Oh terkutuklah Hyejin yang selalu terpesona olehnya, kini Hyejin berusaha mengalihkan pandangannya kearah jendela besar.
Paling tidak disini jauh lebih menyenangkan, meskipun Yoongi tetap sibuk dengan tugasnya. Hyejin melirik kearah ponselnya, gadis itu berniat menghubungi Jaeyoung, ingin menganggu liburan gadis itu bersama tunangannya—Kim Namjoon. Kadang ia begitu iri dengan Jaeyoung dan Namjoon, sesibuk apapun kegiatan mereka, pasti mereka selalu memiliki waktu untuk bersama.
Namun keinginan itu urung ia lakukan saat melihat ponselnya yang padam dan tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan. Sial. Ia lupa mencharge ponselnya.
Hyejin melirik kearah Yoongi, lebih tepatnya kearah ponsel pria itu yang terabaikan disamping kanannya. "Yoon aku pinjam ponselmu sebentar, ponselku mati."
Yoongi hanya mengangguk kemudian memberikan ponselnya kearah Hyejin. Gadis itu kembali duduk diatas sofa. Niatannya untuk mengganggu Jaeyoung sudah hilang, sekarang ia lebih memilih untuk membuka akun SNS pria itu. Saat tengah mengotak-atik ponsel Yoongi, tanpa sengaja ekor matanya melihat pesan Line yang dikirim oleh Han Sun Hee untuk Yoongi.
Tunggu! Bukankah dia gadis yang dulu menaruh perhatian pada Yoongi? Dengan penasaran akhirnya Hyejin memilih untuk membuka chat tersebut.
'Selamat pagi Mr.Min'
Ya Tuhan! Gadis ini benar-benar genit. Hyejin mengumpat berkali-kali dalam hati. Gadis itu melirik sekilas kearah Yoongi yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Oh awas saja jika dia menemukan keburukanmu disini Yoon, dia akan menghabisimu sekarang juga.
'Apa kau ada waktu? Bagaimana kalau kita bertemu?'
'Aku sangat penasaran bagaimana cara Min Yoongi bekerja. Aku rasa kau akan terlihat seratus kali lebih tampan jika sedang fokus, oh sungguh aku benar-benar ingin bertemu denganmu.'
'Tidak masalah, aku akan menunggumu putus dengan kekasihmu itu hahaha.'
"Dasar gadis genit!" Hyejin mengumpat sambil terus menggerakan jarinya diatas layar ponsel Yoongi. Emosiya benar-benar berada di puncak ubun-ubun kepalanya, balasan Yoongi memang terbilang biasa tapi tetap saja kan pria itu membalas chat tidak penting dari gadis genit itu?
Semakin kebawah Hyejin semakin melihat bahwa gadis itu semakin gencar menggoda Yoongi. Oh sial, haruskah Hyejin mencakar wajahnya? Dan seketika itu mata Hyejin membulat lebar saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Yoongi untuk Han Sun Hee.
Sun Hee-ssi, apa malam minggu nanti kau tidak ada acara? Bagaimana kalau kita makan malam—
"SIALAN!"
—
Hayoloh, Hyejin kalau marah serem loh Yoon!
Hihi jangan lupa vote and comment^^💜