Something Sweet • MYG

By purpleable

43.3K 5.8K 540

Yoongi dan Hyejin adalah sepasang kekasih. Manis pahitnya hubungan telah mereka lalui, terangkum dengan indah... More

01 ã…¡ First Kiss
02 ã…¡ City Park
03 ã…¡ Worry About Him
04 ã…¡ A Message
05 ã…¡ Oppa
06 ã…¡ Ignored
07 ã…¡ Don't Leave
08 - Still You
09 ã…¡ That Night
10 ã…¡ Lie
11 ã…¡ Don't Want
12 ã…¡ Cook
13 ã…¡ Guilty
14 ã…¡ Cause You Are Hyejin
15 - Jeju
16 ã…¡ Sick
17 ã…¡ Near?
18 ã…¡ Almost
19 ã…¡ Need Him
21 ã…¡ Simple Present Tense
22 ã…¡ Gift
23 ã…¡ Mine
24 ã…¡ Warmer
25 ã…¡ Ignorant Idea
26 ã…¡ Get Caught
27 ã…¡ Had A Fight
28 ã…¡ Dirty
29 ã…¡ Hate You
30 ã…¡ Know Him Well
31 ã…¡ Ruin
32 ã…¡ I Miss U
33 ã…¡ Purpose
34 ã…¡ Promise
35 ã…¡ Ready?
36 ã…¡ Something Sweet
37 ã…¡ Today, Yesterday, Tomorow and Ever
38 ã…¡ Rabbit

20 ã…¡ Care

1K 136 4
By purpleable

Yoongi khawatir setengah mati sekarang. Hyejin hingga kini belum juga membalas pesannya, padahal sudah 2 jam berlalu setelah Yoongi mengirimkan pesan. Tidak biasanya gadis itu seperti ini karna setiap kali Yoongi menghubungi ataupun mengirim pesan, tidak kurang dari 2 detik pasti sudah ia respon.

Sudah di pastikan tentu terjadi sesuatu dengan gadis itu. Dan sungguh hal itu membuat Yoongi tak bisa diam di tempat. Sekarang pria itu bahkan mondar-mandir dengan masih meletakkan handphone di daun telinganya, mencoba untuk menghungi lagi gadis itu. Tapi nihil, tetap tak juga di angkat.

Yoongi menghempaskan tubuhnya ke sofa kemudian mulai mengotak-atik kembali handphonenya, tentu untuk menghubungi seseorang yang bisa saja membantunya untuk mencari tahu keadaan kekasihnya saat ini. Dan tujuan paling utamanya yaitu sepupu sekaligus sahabatnya Hyejin yang juga tinggal satu apartement dengan gadisnya.

"Hallo—"

"Kau sedang bersama Hyejin?" Belum juga Jaeyoung menyelesaikan kalimatnya, Yoongi langsung dengan cepat berucap. Membuat si penelpon kaget dan tentu juga bingung karna penasaran hal apa yang membuat pria ini begitu terdengar khawatir.

"Hyejin? Um tidak, aku sedang berada di Busan sekarang. Memangnya ada apa?"

Yoongi mengusap wajahnya dengan gusar. Sudah yang kesekian kalinya ia menghela napas karna tak kunjung mendapatkan kabar, membuatnya semakin tersiksa saat ini.

"Sedari tadi dia belum juga memberi kabar,"

Terdengan kekehan Jaeyoung di sebelah sana. "Ya, hanya karena itu? Mungkin saja makhluk itu lagi tidur."

"Tidak, dia juga tidak membalas pesanku."

"Huh? Benarkah? Eum, mungkin saja dia lagi marah padamu?"

Yoongi mengangkat sebelah keningnya. Berusaha mencerna apa yang di katakan Jaeyoung. Apakah benar begitu? Mungkin saja karena ia yang tidak sempat membalas pesan selamat malam dari Hyejin? Sungguh ada begitu banyak pemikiran yang kini hinggap di kepala Yoongi dan membuat pria itu belum juga bersuara.

Jaeyong pun terdengar menghela napas panjang. "Sudah ku duga. Lihatlah, kau terdiam. Apa kau melakukan kesalahan? Sangat tidak mungkin kalau Hyejin tidak membalas pesanmu. Pasti ada sesuatu yang terjadi."

"Eoh mungkin saja karna aku belum membalas pesannya semalam," Yoongi ikut mendesah, terlihat raut bersalah di wajahnya.

Seharusnya ia bisa menyempatkan waktu barang sedikit hanya untuk membalas, walaupun memang pria itu tengah sibuk. Ia juga sebenarnya sempat melihat pesan dari Hyejin, tapi karna siangnya Yoongi banyak bekerja makanya ia sudah sangat lelah untuk sekedar mengambil handphonenya yang berada di atas nakas.

Kalau tau begini Yoongi pasti akan segera membalas pesan itu. Karna jujur saja, saat ini Yoongi tengah merasa rindu karna berjauhan dari Hyejin. Namun rasa kerinduannya tak kunjung tersalurkan karna Hyejin yang saat ini marah padanya.

Haruskah ia segera balik?

"Tunggu saja sebentar, anak itu pasti tidak akan tahan lama mengabaikanmu. Ku tutup ya, aku masih harus bebenah di sini." Yoongi hanya membalas dengan gumaman setelah itu tak lama panggilan pun terakhiri.

Yoongi kebingungan sekarang, pria itu tidak tau harus melakukan apa lagi. Kalaupun ia menghubungi Hyejin terus-menerus tak ada gunanya, harus menunggu gadis itu meredakan amarah dulu baru telfonnya di jawab.

Yoongi sudah sangat mengenal Hyejin. Makanya dia sudah memaklumi sifat gadis itu yang sebenarnya cukup lucu. Bukannya marah, pria itu saat ini tengah tersenyum tipis karna membayangkan ekspresi Hyejin yang mungkin saja sedang cemberut sekarang.

Ah, membayangkan hal itu membuat rasa kerinduan Yoongi semakin menjadi. Di raihnya kembali handphone yang sebelumnya sempat ia letakan di atas meja, kemudian pria itu kembali mengetik beberapa kata untuk ia kirimkan kepada gadisnya.

Maaf karna semalam mengabaikan pesanmu, maaf juga karena tidak menepati janji untuk tidak terlalu banyak bekerja. Aku kelelahan semalam, makanya memilih tidur dan tidak sempat membalas pesanmu. Aku sangat merindukanmu sekarang :(

Setelah dikirimkannya pesan itu, Yoongi menghempaskan tubuhnya ke belakang hingga punggungnya menyentuh pinggiran sofa. Sungguh, ia sangat sangat rindu Hyejin saat ini.

Sedangkan saat ini Hyejin baru saja memasuki apartementnya. Gadis itu baru saja pulang dari rumah sakit dan di antar oleh Jungkook. Tapi pria itu hanya sekedar mengantarkan Hyejin ke depan gedung apartemen karna masih ada tugas yang harus ia selesaikan. Setelah Hyejin mengucapkan rasa terima kasihnya Jungkook pun segera menjauh dari gedung itu.

Baru saja Hyejin menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, tidak lama ia merasa seperti ada yang bergetar di punggungnya. Di ambilnya benda berbentuk persegi panjang itu, dan begitu gadis itu menyalakan ponselnya betapa terkejutnya dia ketika melihat beberapa pesan dan misscall dari Yoongi.

Oh astaga, dia lupa membawa ponselnya. Dan lebih parahnya dia lupa kalau belum memberi kabar seharian ini.

Hyejin membaca satu persatu pesan yang Yoongi kirimkan. Gadis itu tersenyum melihat Yoongi yang saat ini malah khawatir dan merasa bahwa dirinya sedang marah pada pria itu. Padahal di posisi ini seharusnya Hyejin yang merasa bersalah karena bukannya memberi kabar, malah pergi dengan Jungkook yang jelas-jelas tidak di sukai Yoongi.

Tanpa berlama-lama Hyejin segera menghubungi Yoongi. Belum juga sedetik panggilannya langsung terhubung dengan orang di sebelah sana.

"Hye jangan marah ya?" Sahutan pria itu membuat senyum Hyejin semakin mekar, namun membuat gadis itu semakin merasa bersalah juga.

"Tidak Yoon, aku tidak marah,"

Yoongi mengangkat keningnya, merasa seperti ada yang aneh dari gadis itu. "Ada apa dengan suaramu?"

"Eoh? Hm, begini Yoon," Hyejin bingung saat ini, apakah ia harus mengatakan hal yang sesungguhnya? Tapi kalau di fikir memang sudah seharusnya ia memberi tahu Yoongi, dari pada gadis itu harus berbohong lagi. "Tapi jangan marah ya?"

"Iya, ada apa Hye?"

"Yoon.." Panggil Hyejin yang malah membuat Yoongi semakin heran dan penasaran, suara gadis itu sekarang terdengar tidak baik.

"Aku tidak akan marah, ada apa?"

"Sebenarnya aku tadi pergi ke rumah sakit karena lambungku sakit lagi. Makanya aku tidak sempat membalas pesanmu,"

Yoongi menghela napas pelan, "Lalu kenapa kau tidak memberitahuku? Aku sangat khawatir tadi."

"Maaf Yoon, aku hanya tidak ingin mengganggumu."

"Tidak Hye, kau tidak mengganggu, malah karna belum juga dapat kabar darimu membuatku terganggu." Sama sekali tidak tersirat nada tinggi di setiap ucapan Yoongi saat ini, tandanya pria itu tidak marah. Tapi Hyejin tidak yakin dengan setelahnya.

"Dan juga maaf Yoon, aku ke rumah sakit di antar Jungkook."

Diam, tidak ada balasan lagi dari Yoongi. Sudah Hyejin pastikan pria itu pasti marah sekarang. Ah seharusnya gadis itu tidak perlu mengatakan hal itu kan? Kalau begini kan akan susah jadinya.

"Aku dan Jungkook tidak kemana-mana kok, dia hanya mengantarkanku dan membawaku pulang, itu pun hanya sampai di depan gedung. Tidak ada lagi yang dapat ku minta tolong Yoon. Jaeyoung saat ini ada di busan, tidak di apartement." Ucap Hyejin berusaha menjelaskan sedetail-detailnya karena takut Yoongi akan salah paham dan marah dengannya.

Terdengar helaan napas dari sana, membuat Hyejin tak henti-hentinya meminta maaf.

"Maaf Yoon, maafkan aku,"

"Aku tidak marah Hye, malah aku merasa bersalah karena tidak ada di sampingmu saat kau sakit." Ucap Yoongi dengan lembut. "Kenapa kau tidak menghubungiku?"

"Aku tidak ingin mengganggumu Yoon,"

"Astaga Hye, aku tidak merasa terganggu sama sekali. Tahu kau sakit aku akan berusaha segera pulang—"

"Karena itu Yoon," Sela Hyejin yang kini sedang memasang wajah cemberutnya. "Aku tidak ingin kau pulang hanya untukku dan membatalkan pekerjaanmu. Katamu proyek itu penting kan? Aku sudah baik-baik saja Yoon, tenang saja. Dan aku minta maaf,"

"Proyek itu memang penting, tapi kau lebih penting dari segalanya bagiku." Ucap Yoongi yang entah kenapa malah membuat Hyejin yang tadinya cemberut menjadi tersenyum. Yoongi yang mendengar kekehan gadis itu juga ikut tersenyum tipis walaupun masih agak kesal.

"Aku senang kalau kau menjadikanku prioritasmu, tapi aku tidak suka ya kalau kau terlampau nekat seperti itu. Aku akan merajuk!" Ucap Hyejin yang kini mengubah suaranya dan berpura-pura seolah sedang kesal. Anehnya Yoongi malah tertawa mendengar suara manja gadis itu.

"Aku juga senang kalau kau selalu mengerti keadaanku, tapi aku tidak suka kau bersama Jungkook. Aku juga akan merajuk."

"Ya, kau mencuri kalimatku." Hyejin tertawa mendengar Yoongi yang juga ikut-ikutan berkata manja. "Lagian Jungkook hanya membantuku kok Yoon, aku berani bersumpah tidak melakukan apapun. Kalau aku berniat yang aneh-aneh tidak mungkin aku memberanikan diri untuk memberitahumu seperti ini,"

"Iya aku tau, hanya saja aku takut dia mengambilmu."

Jujur Hyejin senang mendengar Yoongi berkata seperti itu, karena seperti yang kita ketahui sangat jarang pria itu menunjukan perasaannya seperti saat ini.

"Hey Yoon, aku berjanji tidak akan berpaling darimu walaupun kita berjauhan. Rasa sayangku padamu sudah melebihi kadar normal. Aku sangat mencintaimu, sungguh."

Saat ini hati Yoongi memanas entah kenapa, rasa lega menjalar keseluruh tubuhnya membuat pria itu tersenyum sangat lebar.

"Hm baiklah Nyonya Min, aku percaya kau mencintaiku."

"Huh? Itu saja? Kau tidak berniat mengucapkan aku mencintaimu juga?"

"Untuk apa? Bersyukurlah aku sudah tidak mempermasalahkan Jungkook."

"Yaa! Tapi aku mau mendengarmu mengatakan cinta juga!" Rengek Hyejin dengan suara yang di buat-buat olehnya. Mengundang tawa tak terkontrol dari pria di seberang sana.

"Baiklah-baiklah," Ucap Yoongi sambil berusaha meredakan tawa nya. "Aku mencintaimu, dan juga merindukanmu bodoh."

"Ish lagi-lagi mengataiku bodoh."

Vomments juseyo😊💜

Continue Reading

You'll Also Like

83.5K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
724K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
197K 24.5K 43
Sentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca s...
717K 57.7K 62
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...