Nih publish lagi khusus buat kalian.
Setelah baca jangan lupa vote dan komen ya😊
**********
"Oh si Ray" ujar Ditto
Ya pria itu adalah Ray. Dia berjalan menghampiri Ditto dan Revana.
"Eh lo di sini bang?" tanya Ray
"Iya Ray, nih di paksa sama anak ini" sahut Ditto menunjuk Revana
"Ih kok gue sih" bisik Revana menyenggol tangan abangnya
"Lo sendiri jogging juga Ray?" tanya Ditto
"Iya bang"
Revana tidak berbicara apa-apa, dia sedang memandang handuk yang di bawa kak Ray. Ya itu handuk yang dikasih Revana ke Ray.
"Ya udah gue jalan dulu ya bang" pamit Ray
"Siap Ray"
Revana memandang kepergian Ray. Sampai dia tak sadar abangnya sedari tadi melihat tingkah lakunya.
"Woy Rev, lo suka ya sama Ray" goda Ditto
Revana tersadar dan melihat ke arah abangnya "Apaan sih bang," ucapnya malu-malu
"Halah jangan sok deh lo, gue tau kali lo suka kan sama Ray" goda Ditto lagi
"Udahlah mending pulang aja dari pada lo tambah ngaco" sahut Revana menutupi pipinya yang memerah itu
Ditto pun mengikuti langkah Revana "Dih baper"
-Ray POV
Ketika berjalan Ray terpikir tentang Ditto dan Revana.
"Apa mereka beneran pacaran?" batinnya
"Ah masa sih, tapi kalo diliat-liat mereka kayak nempel terus"
"Bodoamat lah ngapain gue jadi ngurusin hidup orang lain"
"Toh juga mereka bukan siapa-siapa gue. Mau mereka pacaran kek,tunangan kek,nikah kek bukan urusan gue"
Ray pun mempercepat jalannya agar cepat-cepat sampai rumah
********
NEXT DAY.
Hari Senin. Hari di mana seluruh siswa harus mengikuti upacara bendera.
Seluruh siswa kelas 10,11, maupun 12 wajib mengikuti upacara dengan atribut yang lengkap.
"Rev lo kok kayak lemes gitu sih" ucap Lola
"Iya lo gapapa kan?" sambung Jua
"Iya gue gapapa kok, tadi cuma agak pusing aja" jawab Revana
"Yakin lo mau ikut upacara?" tanya Jua ragu
"Mending lo ke uks aja deh Rev" ucap Lola cemas
"Nggak usah. Gue ikut upacara aja" sahut Revana
"Ya udah deh biar gue gandeng lo ya" ucap Jua dilanjut oleh Lola
Mereka bertiga menuju lapangan. Di lapangan sudah banyak siswa yang berbaris menurut kelas masing-masing.
Kebetulan kelas Revana dan Ray bersampingan.
Saat Pak Kepala Sekolah sedang memberi amanat tiba-tiba kepala Revana pusing dan...
BRUKKK
Seluruh siswa memandang ke arah suara. Jua dan Lola cemas melihat Revana pingsan.
Ray yang sedari tadi melihat pun langsung sigap membopong Revana dan membawanya ke UKS.
Sesampainya di uks Ray meletakkan tubuh mungil Revana di atas kasur.
"Aduh Rev bangun dong" ucap Jua khawatir
"Iya Rev bangun" lanjut Lola
"Udah biarin dia diperiksa dokter dulu" ujar Ray
Akhirnya Jua,Lola,Ray,Andri, dan Fiki menunggu di luar. Lola dan Jua sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Di sana juga ada Ditto dan Aera.
Andri menenangkan Lola sedangkan Fiki menenangkan Jua. Ray juga sedikit khawatir dengan keadaan Revana.
Tak lama dokter keluar dari uks. Ditto dengan cepat menghampirinya membuat Ray,Andri,Fiki terkejut.
"Dok gimana keadaan adik saya?" ucap Ditto
"Adik kamu baik-baik saja, hanya dia kurang istirahat saja" ujar Dokter itu
"Alhamdulillah, terimakasih ya dok"
"Iya. Saya tinggal dulu ya"
"Iya dok"
Ray,Andri,Fiki mulai sangat terkejut mendengar Ditto menyebut Revana 'adik'.
"Loh kak? Tadi gue salah dengar apa gimana ya, lo nyebut Revana adik lo?" berani Fiki
Ditto pun terkejut, dia keceplosan kalau Revana itu adiknya.
"Emmm sebenernya Revana itu adik gue" jujur Ditto
"What?! Revana adik lo kak?" ucap Andri terkejut
"I..iya" jawab Ditto terbata-bata
Lola dan Jua tidak terkejut karena mereka sudah tau bahwa kak Ditto itu kakaknya Revana.
Ray pun ikut terkejut mendengar pengakuan Ditto.
"Jadi selama ini gue salah paham, kiranin mereka pacaran tau nya mereka adik kakak" batin Ray
"Ya udah gue masuk dulu, mau liat keadaan adik gue" pamit Ditto
"Ayo beb" ajak Ditto pada Aera dan
menggandengnya
Aera pun mengangguk "Ayo"
"Kita juga masuk dulu ya kak" ujar Jua dan Lola pada mereka bertiga
Mereka bertiga pun ikut masuk ke dalam.
Revana akhirnya siuman sambil memegang kepalanya "Aduhh, sakit" rengeknya
Revana melihat di sekitarnya. Di sana terlihat ada abangnya dan pacarnya, Lola dan Jua, Ray, Andri, dan Fiki.
"Syukurlah lo udah siuman" ucap Ditto
"Gue khawatir tau sama lo, gue kira siapa yang pingsan"
"Lo sih dibilangin batu, kan mama udah bilang tadi suruh sarapan dulu"
"Eh malah ngeyel" cerocos Ditto
Revana membisiki abangnya itu "Bang pelan-pelan napa, nanti kalo kak Ray sama temen-temennya tau gimana" ujarnya pelan
Ditto pun membalas dengan berbisik "Mereka udah tau kali, tadi gue gak sengaja bilang kalo lo adik gue"
"Ah lo mah ember bang!" kesal Revana
"Ya sorry namanya juga keceplosan" sahut Ditto
Mereka pun menyudahi bisik-bisiknya.
"Ya udah gue ke kelas dulu, nanti kalo ada apa-apa telfon gue aja" pamit Ditto pada Revana
"Ya udah sana, kak Aera makasih ya udah ke sini" ucap Revana
"Iya sama-sama Rev" sahut Aera
Ditto menitipkan Revana pada Ray "Ray gue balik dulu ya, makasih tadi udah bawa adik gue ke uks"
"Iya kak sama-sama"
"Gue titip ya" ucap Ditto
"Siap kak" sahut Ray
Tersisa di uks Revana,Lola,Jua,Ray,Andri, dan Fiki.
Jua dan Lola masih khawatir dengan keadaan Revana. "Lo gakpapa kan Rev?" tanya Jua
"Iya Rev gue tadi khawatir tau" lanjut Lola
"Gue gapapa kok, makasih ya udah khawatirin gue" ujar Revana
Andri dan Fiki pun mendekat ke arah Revana "Gimana Rev, udah baikan kan?" tanya Fiki dilanjut Andri
"Iya kak, alhamdulillah udah agak baikan"sahut Revana
Ray mengikuti jejak Andri dan Fiki. Dia mendekat ke arah Revana.
Revana pun yang sedari tadi memandang Ray menjadi deg-deg an ketika di datangi Ray.
"Mendingan kalian balik ke kelas aja deh" ucap Ray tiba-tiba
"Loh kak terus Revana gimana?" tanya Lola
"Nanti biar gue yang nungguin," sahutnya
Semua terkejut dengan omongan Ray, apalagi Revana. "Deg-deg an yang tadi aja belum selesai eh sekarang udah bikin deg-degan lagi." batin Revana
Lola dan Jua pun menyetujuinya, begitu juga dengan Andri dan Fiki mereka kira ini menjadi kesempatan agar Ray bisa dekat dengan Revana.
"Ya udah Rev, gue sama Lola ke kelas dulu ya" ucap Jua
"Nanti istirahat kita ke sini lagi kok" lanjut Lola
"Ya udah, ijinin gue ya" sahut Revana
"Siap dongg" ucap mereka kompak
Jua dan Lola pun pergi meninggalkan uks.
Ray memandang kedua sahabatnya "Lo berdua juga balik ke kelas sana" ujarnya
"Dih kebelet amat sih pengen berduaan" ucap Fiki pelan agar Revana tidak mendengarnya
Andri pun tertawa "Tau tuh, udah mulai suka nih. Hahahaha"
"Apaan sih kalian, gak jelas banget! Ya udah balik sana. Sekalian ijinin gue, bilang aja lagi di uks gitu" sahut Ray
"Iye iyee,sabar kali" ucap Andri dan Fiki
"Rev kita berdua balik ke kelas dulu ya" ucap mereka
"Iya kak makasih ya udah ke sini" sahut Revana
"Siap"
Di dalam uks hanya tersisa mereka berdua. Ya hanya Ray dan Revana.
Revana pun membuka suara "Kak, tadi makasih ya udah bawa aku ke uks" ucapnya malu
"Iya sama-sama" sahut Ray
"Lain kali kalo mau upacara sarapan dulu kek, biar gak pingsan" lanjutnya
Revana terkejut, dia tidak berani menatap Ray "I...iya kak makasih" ucapnya terbata-bata
"Makasih mulu dari tadi"
"Ya udah gue beliin sarapan dulu di kantin, biar lo bisa minum obatnya" lanjut Ray
"Ga usah kak,nanti biar dibeliin Jua sama Lola aja" ucap Revana
"Lo mau nungguin mereka sampe istirahat? Heh obatnya itu harus dimakan segera" tegas Ray
"Udah biar gue beliin dulu" lanjutnya meninggalkan Revana di uks
Revana hanya memendang kepergian Ray sambil tersenyum. Dia sangat merasa senang bahwa orang yang dia suka perhatian dengannya.
Tak lama kemudian Ray datang membawa sepiring nasi dan secangkir teh hangat yang ia beli di kantin. "Nih makan" ucap Ray menyodorkan makanan itu
"Makasih ya kak, maaf ngerepotin" ucap Revana tak enak hati
"Iya, bisa makan sendiri kan?" tanya Ray
"Bisa kak" sahut Revana
"Mau gue suapin gak?" Ray menawarkan diri
Mendengar tawaran Ray, Revana pun terkejut "Hahh?! Dii.... di...disuapin?" ucap Revana gugup
Ray menganggukkan kepalanya.
"Nggak usah kak" tolak Revana karena dia tidak ingin jantungnya berdebar lagi
"Ya udah"
**********
Aduh untung Revana gak punya sakit jantung ya. Hahaha.
Kayaknya Ray juga udah mulai perhatian nih.
Salam senyum dari tazkia💜