Something Sweet • MYG

By purpleable

43K 5.8K 539

Yoongi dan Hyejin adalah sepasang kekasih. Manis pahitnya hubungan telah mereka lalui, terangkum dengan indah... More

02 ㅡ City Park
03 ㅡ Worry About Him
04 ㅡ A Message
05 ㅡ Oppa
06 ㅡ Ignored
07 ㅡ Don't Leave
08 - Still You
09 ㅡ That Night
10 ㅡ Lie
11 ㅡ Don't Want
12 ㅡ Cook
13 ㅡ Guilty
14 ㅡ Cause You Are Hyejin
15 - Jeju
16 ㅡ Sick
17 ㅡ Near?
18 ㅡ Almost
19 ㅡ Need Him
20 ㅡ Care
21 ㅡ Simple Present Tense
22 ㅡ Gift
23 ㅡ Mine
24 ㅡ Warmer
25 ㅡ Ignorant Idea
26 ㅡ Get Caught
27 ㅡ Had A Fight
28 ㅡ Dirty
29 ㅡ Hate You
30 ㅡ Know Him Well
31 ㅡ Ruin
32 ㅡ I Miss U
33 ㅡ Purpose
34 ㅡ Promise
35 ㅡ Ready?
36 ㅡ Something Sweet
37 ㅡ Today, Yesterday, Tomorow and Ever
38 ㅡ Rabbit

01 ㅡ First Kiss

4.8K 401 65
By purpleable

Suara ricuh terdengar saat bel tanda berakhirnya jam pelajaran berdering. Semua mahasiswa nampak sibuk mengemasi peralatan mereka. Ada juga yang sudah dengan cepat melesat keluar sambil sesekali bercanda dengan para sahabat mereka.

Sekarang kelas itu terlihat kosong hanya ada beberapa siswa yang berada di sana. Dua orang gadis yang duduk di bagian paling belakang nampak tengah sibuk menyalin catatan temannya, sementara Hyejin yang duduk di deretan tengah nampak sedang bersantai sambil melepaskan headset dan meletakan beberapa buku kedalam tasnya.

Hyejin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuruh kelas, matanya menatap aneh pada dua orang gadis dengan kacamata tebal yang sekarang tengah sibuk mendiskusikan materi yang baru saja di sampaikan oleh dosen membosankan itu. Sejak dua jam pelajaran, Hyejin lebih memilih untuk menyumpal telinganya dengan headset dari pada mendengar penjelasan membingungkan dari dosen statistiknya.

Hyejin kembali menggerakan kepalanya, kali ini ekor matanya tertuju pada seorang pria yang masih duduk di deretan belakang dan berada tepat di samping jendela. Pria itu nampak diam sembari melemparkan pandangannya keluar jendela, sebuah headset juga masih bertengger manis di kedua telinganya.

Jelas sekali jika sejak tadi pria itu juga tidak memperhatikan pelajaran statistik yang di jelaskan oleh Professor Kang. Meja pria itu juga telihat sudah bersih dari buku pelajaran namun pria itu masih terlihat belum berniat untuk beranjak dari tempatnya.

Hyejin tersenyum di tempatnya, gadis itu meraih ransel merahnya sebelum akhirnya bangkit dan bergerak medekati pria itu. "Yoongi," Serunya pelan.

Pria yang di panggil Yoongi itu belum menyadari keberadaan Hyejin di hadapannya karena ia tengah menutup kedua mata meski kepalanya masih menoleh kearah jendela.

Jujur Hyejin sangat menyukai ekspresi Yoongi jika pria itu tengah memejamkan mata seperti sekarang. Baginya Yoongi akan terlihat sempurna dan sangat tampan jika sedang menutup kedua matanya.

Hyejin kemudian duduk pada sebuah kursi yang ada di hadapan Yoongi tanpa berniat membalikan posisi kursi itu terlebih dahulu. Gadis itu menaikan kedua lututnya ke atas kursi sembari mencondongkan tubuhnya ke arah Yoongi. merasa sudah nyaman tangannya sebelah kirinya bergerak melepaskan headset yang masih menyumpal telinga sebelah kanan Yoongi.

"Yoon." gadis itu kembali bergumam.

Kali ini usahanya berbuah hasil karena sekarang Yoongi mulai bereaksi. Pria itu sedikit terkejut dan tatapan tajam itu seketika menghujam kearah Hyejin.

Gadis itu terkekeh kemudian membenarkan posisi duduknya dan menekukan tangannya pada punggung kursi karena ia duduk tanpa mau repot membalik kursi tersebut.

"Kau masih marah? Maaf, kemarin aku harus mengerjakan tugas statistik bersama Haneul." Seru Hyejin dengan eskpresi meminta pengertian.

Yoongi belum berniat menjawab, pria itu masih diam dengan tatapan tajam yang masih tertuju kearah Hyejin.

"Aku bisa membantumu." Jawab Yoongi singkat.

Hyejin menghela nafas kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. "Ayolah, rasanya akan berbeda jika kau yang mengajarkannya."

"Kenapa? Memang apa yang berbeda?"

Hyejin tak menjawab, gadis itu hanya tersenyum kemudian mengambil headset sebelah kanan Yoongi yang tidak terpasang dan memasangkan headset itu ke telinga sebelah kirinya. Sekarang ia bisa mendengarkan apa yang tengah Yoongi dengarkan, sebuah musik instrumen yang benar-benar menenangkan mengalun di telinganya.

"Semua hal yang aku lakukan denganmu pasti akan terasa berbeda, seperti sekarang. Bagaimana jika aku mengerjakan tugas statistik itu bersamamu? Aku tidak yakin jika aku akan memahaminya, aku hanya akan menatapmu seperti ini tanpa mendengarkan apa yang kau jelaskan padaku." Hyejin mengeluarkan senyum bocahnya ketika mengatakan hal tersebut, namun semua itu belum cukup untuk mengubah ekspresi Yoongi yang benar-benar datar dan—ehm, sedikit mengintimidasi.

"Alasan yang tidak masuk akal. Tapi aku mengakui keahlian membualmu naik beberapa tingkat, hebat sekali." Yoongi mencibir sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Namun Hyejin tak terpengaruh dengan cibiran itu, senyumnya justru semakin mengembang.

"Jungkook yang mengajariku." Serunya dengan senyum polos.

Nama itu berhasil menghancurkan mood Yoongi. Pria itu menghembuskan nafas kasar sambil memutar bola matanya malas.

"Ck, pria itu lagi."

Hyejin tak menghiraukan gumaman Yoongi. Gadis itu membenarkan posisi duduknya sambil merapihkan poninya yang sedikit berantakan tertiup angin. "Baiklah aku harus pergi." Serunya ringan.

Yoongi mengalihkan pandangannya kearah Hyejin. Gadis itu memang belum beranjak dari tempatnya masih terlihat menikmati musik yang mengalun dari headset yang ia kenakan.

"Kau mau kemana?"

"Hari ini aku ada janji dengan Jungkook."

"Jika aku mengatakan jangan, apa kau akan tetap pergi?"

Hyejin tersenyum kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Yoongi. "Aku selalu menantikanmu mengatakan hal itu." Serunya tepat dihadapan bibir Yoongi. Gadis itu kembali menarik tubuhnya kebelakang dengan senyum manis.

Saat Hyejin berniat melepaskan headset, pria itu justru menahan tangannya kemudian kembali menariknya hingga kini tubuhnya kembali mencondong dan berada sangat dekat dengan wajahnya.

Hyejin yang kaget dengan gerakan tiba-tiba itu hanya bisa dia sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Jantungnya berdetak dengan cepat saat ia bisa merasakan hembusan nafas Yoongi yang begitu dekat menerpa wajahnya, belum lagi tatapan mata pria itu yang begitu dalam dan tajam. Membuat Hyejin seketika terhipnotis dan benar-benar diam bagaikan patung.

Belum sempat Hyejin menstabilkan detak jantungnya yang menggila, mendadak Yoongi teresenyum dengan begitu manis. Membuatnya semakin terjerat dalam pesona pria itu. Otaknya semakin blank dan detik berikutnya ia bisa merasakan jika tangan Yoongi bergerak menekan tengkuknya hingga sekarang bibir mereka berdua menempel tanpa jarak.

Hyejin kembali terkejut dengan tindakan yang tiba-tiba Yoongi lakukan. Ia belum bisa mencerna semua ini dengan otak sehatnya terlebih saat Yoongi mulai menggerakan bibirnya hingga ia bisa mendengar suara-suara aneh yang ditimbulkan dari pangutan mereka.

Hyejin memejamkan mata saat dirasa ciuman Yoongi semakin dalam. Gadis itu juga mulai menggerakan bibirnya mengikuti pergerakan Yoongi yang lebih mendominasi. Sebelah tangan Yoongi masih berada di dagu Hyejin sementara tangan yang berada di tengkuk gadis itu mulai bergerak menekan tengkuk gadis itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Hyejin marasa nafasnya mulai menipis, gadis itu mengcengkram erat tangan Yoongi, memberi isyarat agar pria itu melepaskan ciumannya. Dengan sebuah hisapan kuat Yoongi menyudahi ciuman itu. Keduanya terengah dan saling menstabilkan napas masing-masing.

Hyejin menatap Yoongi yang masih saja membingkai wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Tatapan pria itu masih saja tajam namun kali ini tersirat kelembutan.

"Yoongi," Gumam Hyejin yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lakukan.

Sungguh, belum lama sejak mereka resmi menjadi sepasang kekasih tidak sekalipun Yoongi melakukan hal itu. Pria itu teramat diam dan acuh padanya. Meski Yoongi selalu menunjukan sayangnya dengan cara yang berbeda, tapi kali ini sungguh Hyejin tidak menyangkan jika Yoongi akan menciumnya dan mengambil first kissnya.

"Itu yang pertama?" Tanya Yoongi dengan senyum jahil. Hyejin sontak mendelik sambil melepaskan tangan Yoongi yang masih bertengger di pipinya.

"Kau–"

"Jangan pergi." Potong Yoongi sebelum Hyejin berhasil menyelesaikan kalimatnya.

Gadis itu kembali terdiam saat Yoongi menggenggem erat kedua tangannya.

"Sungguh aku benar-benar muak melihatmu bersama pria itu. Apa kau tidak tau jika Jungkook berniat merebutmu dariku?"

Di lempari pertanyaan seperti itu Hyejin hanya menggelengkan kepala dengan polosnya.

"Ya Tuhan, kau ini bodoh atau sangat bodoh? Kau fikir aku tidak kesal tiap kali melihatmu bersamanya? Aku kekasihmu tapi kau lebih sering pergi bersamanya dari pada aku." Lanjut Yoongi yang kini sudah merubah ekspresinya menjadi datar.

Selama ini ia memang selalu berusaha acuh agar Hyejin sadar, tapi gadis itu terlalu polos hingga menjurus ke bodoh. Makanya ia tetap tidak peka dan justru sering pergi bersama pria bernama Jungkook itu dari pada dirinya.

Hyejin yang masih kaget dengan pengakuan Yoongi hanya bisa dia menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Sungguh ia ingin berteriak sekarang dan memeluk Yoongi. Tapi rasanya sangat tidak mungkin dengan tatapan Yoongi yang hingga kini masih saja menguncinya, membuatnya sulit bergerak apalagi berucap.

Yoongi menarik tangan Hyejin mendekat, mengusap pelan punggung tangan itu kemudian menghadiahkan kecupan singkat, membuat sang pemilik hampir saja terlonjak karena sikap Yoongi yang tidak biasanya.

"Aku mencintaimu, tetaplah disisiku. Mengerti?"

"Apa?" Entahlah, dari sekelabat pemikiran yang ada di kepalanya, justru kata itu muncul. Membuatnya terlihat begitu bodoh dan Hyejin benar-benar ingin menampar bibirnya sendiri sekarang.

"Jangan pura-pura tidak dengar. Aku tidak mau mengulanginya." Kali ini suara Yoongi kembali mendingin, meski tanganya masih menggenggam erat tangan Hyejin dengan wajah datar.

Tapi itu lebih melegakan dari pada melihat Yoongi beberapa menit yang lalu. Oh jika setiap hari Yoongi seperti itu, Hyejin yakin setiap hari ia akan sering masuk UGD karena serangan jantung.

"Kau gila?!" Cibir Hyejin sambil memukul lengan Yoongi dengan tangan yang masih berada di genggam pria itu. Yoongi hanya tersenyum kemudian bangkit sambil melepaskan headsetnya.

"Ayo pulang." Serunya sambil menarik Hyejin untuk ikut bangkit, namun gadis itu hanya menunjukkan ekspresi bingung. Bingung antara menuruti Yoongi atau bertemu dengan Jungkook. Bagaimanapun juga ia harus memberitahukan pria itu jika ia tidak bisa pergi dengannya kan?

"Tapi aku harus–" Ucapan Hyejin kembali terhenti saat Yoongi kembali menempelkan bibirnya pada bibir Hyejin. Mengecup bibir itu singkat hingga membuat gadis itu merona.

"Ayo pulang, sayang." Bisiknya setelah melepaskan kecupannya. Hyejin mendelik dan segera menggembungkan pipinya.

"Yoon, berhenti menciumku!" Serunya geram, karena Yoongi terus menciumnya.

Namun Yoongi seolah tuli, pria itu justru mengeluarkan seringaian menyebalkan yang sialnya terlihat begitu seksi dimata Hyejin.

Gadis itu sontak melangkah kebelakang saat tubuh Yoongi semakin condong kearahnya.

"Saranghae." Bisik Yoongi tepat dihadapan Hyejin. Gadis itu tak bisa menahan tawa gelinya, dengan malas ia mendorong tubuh Yoongi agar sedikit menjauh darinya.

"Ck, menyebalkan!" Serunya di iringi senyum yang mengembang di bibirnya.

Yoongi pun ikut tersenyum tipis kemudian mulai bergerak keluar dari dalam kelas dengan Hyejin yang sudah melingkarkan tangan di lengannya, mengapit lengan Hyejin sambil menyadarkan kepalanya disana.


Sa ae lu mas.

Yoongi ku buat jadi pria perhatian dulu ya disini.
Mana nih yang kangen Yoongi sama Hyejin?

Ini bukan lanjutan atau sequel dari Beautiful Nightmare guys. Ini cuma pemanis doang, alur ceritanya juga beda kok. Tapi bagi yang pengen liat mereka ada di dunia yg sama bisa bayangin aja pake cerita yang satu ini.

Oh ya dan juga ini ceritanya ga nentu, bisa di bilang oneshoot tapi tiap part nya nyambung gitu dah pokoknya isi nya tentang hal-hal romantis couple Yoongi-Hyejin.

Dan aku bakal lanjut update cerita ini setelah FF 'Devil Rabbit' selesai hehehee~
Ayo vote dan comment!

Continue Reading

You'll Also Like

86.2K 16.8K 181
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
50.2K 4.6K 45
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
122K 8.8K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
425K 4.5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...