Boboiboy And Me
[Boboiboy X Readers]
.
.
Genre
Friendship, Romance, Drama, Fantasy, Action, Comedy, Slice of Life.
.
.
Boboiboy©Monsta
OC©Sintha
[Nama]©Yours
.
.
Jika tak suka lebih baik keluar
.
.
⚔Part 23⚔
"New Love?"
Happy Reading
####################
Kapal angkasa kebenaran sedang melesat dalam kecepatan normal di luar angkasa. Kru kapal angkasa itu hanya bersantai di ruang kemudi, duduk mengitari meja bundar yang tersedia. Tak ada yang berbicara, mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Boboiboy, Fang, Gopal, dan Karma sibuk memainkan kartu remi milik mereka, Yaya dan Ying hanya membaca buku seperti biasa, Kaizo yang hanya mengobrol ringan bersama Vam, sepertinya mereka cocok untuk mengobrol. Manakala [Nama] hanya diam sambil mengelus-elus kepala Boboiboy ditemani Shina yang hanya memainkan ponselnya.
"Bosan." sampai akhirnya mereka mendengar suara keluhan dari pemuda berbadan gempal itu. Boboiboy mengangguk setuju sambil menghambur semua kartu reminya, "Lama lagi sampainya?" Pertanyaan itu untuk Papa Zola yang sedang mengemudi ditemani oleh kucing kesayangannya, Cattus.
"Sabar, kita baru saja keluar dari markas TAPOPS sekitar setengah jam yang lalu." Gerutu Papa Zola, heran dengan sikap muridnya yang gampang sekali bosan itu.
Keluhan Gopal semakin menjadi kemudian meletakkan kepalanya diatas meja bundar dihadapannya. Boboiboy tertawa pelan lalu memukul-mukul kepala Gopal dengan pelan. Pemuda yang lembut.
"Anu, aku ada buat biskuit, mau coba?" tawar Yaya, meletakkan beberapa bungkus biskuit buatannya. Semua orang diruangan itu saling bertukar pandang kecuali gadis Jepang manis kita ini. "Rasa saja, tak ada salahnya." ujar [Nama] datar seolah membaca semua pikiran anggota nya itu.
Boboiboy tersenyum kikuk. Gopal dengan cepat membuka satu bungkus dan membagi-bagikannya pada teman-temannya, gak mau susah sendiri intinya. "Itu, resep baru. Aku mau kalian mencicipinya.." ucap Yaya pelan, sembari tersenyum ragu.
"Justru itu yang bikin makin cemas!!" Jerit keempat temannya dalam hati.
"Ini enak, kau berbakat sekali." Yaya menoleh, menatap pemuda bersurai crimson merah yang baru saja menghabiskan sekeping biskuit buatannya. Tatapan pemuda itu sedikit berbinar menatap gadis berkerudung manis itu.
"A..ah, tidak juga. Itu resep..Dari [Nama]."
Mendengar namanya disebut, [Nama] segera menoleh kearah Yaya yang sudah menundukkan kepalanya. Gadis bermanik ruby itu hanya tersenyum tipis. "He~? Resep [nama]~? Enak sih, bagaimana kalau kau buat resep sendiri~?" ucap Karma lagi.
Yaya dengan cepat memasang raut wajah murungnya, "Teman-teman..Tidak suka biskuit buatan ku.."
Jleb!
Empat panah beruntun masuk menancap ke masing-masing hati keempat sahabatnya itu. "B-bukan tidak suka!" sangkal Boboiboy, sebelum terjadi kesalahpahaman besar.
"I-iya! Biskuit mu hanya kurang enak--"
"Rasanya aneh, kau membuat biskuit seperti membuat nasi uduk."
Kalian pasti tau siapa yang berani bicara begitu kan? Tentu saja [Nama]. Namun, ucapan itu bukanlah ujaran kebencian, melainkan sebuah kritik agar gadis penyuka pink itu mau merubah caranya membuat biskuit. Kalau [Nama] yang ngomong, jadinya tajam semua. Jadi maklum--
"Kau berbakat, tapi hanya bahanmu yang salah. Itu maksudnya." ucap Karma membenarkan setiap kalimat gadis tunangannya itu. Yaya hanya diam kemudian tertawa pelan, diikuti senyuman tipis nan hangat dari [nama]. "Tak buruk juga.."
Setelah itu, perbincangan berlangsung lama diiringi dengan candaan dan tingkah konyol Gopal maupun Fang yang tak ada hentinya bertengkar. Senyum khas masing-masing terpancar dari setiap orang yang baru saja saling mengenal itu. Hingga tanpa sadar sebuah cinta baru muncul di hati keempat orang tokoh utama kita.
---
Malam yang indah dengan cahaya bulan menyinari setiap sudut kota Kuala Lumpur. Boboiboy menatap indahnya gemerlap cahaya Kota Kuala Lumpur dari balkon hotel tempatnya menginap, manik hazel itu nampak berbinar indah mengikuti cahaya malam kota.
Dia beruntung bisa dapat kasur didekat jendela setelah setengah jam cekcok dengan Karma. Padahal kedua pemuda ini belum kenal lama, tapi [Nama] berkata kalau mereka harus sekamar karena Karma yang ngotot ingin sekamar dengan tunangannya itu.
"Bocah menyebalkan!" Gerutu Karma yang mendapatkan kasur didekat tembok. Boboiboy terkekeh geli sekaligus puas lalu berbaring di kasurnya dan melihat Karma yang sedang memainkan video game miliknya.
"Kira-kira, [nama] sekamar dengan siapa ya~?" tanya Karma, mulai berhalu lagi kalau dia bisa sekamar dengan [Nama].
"Tentu saja dengan Shina kan." ujar Boboiboy sambil menatap Karma dalam diam, ia beruntung kala malam itu Karma berhasil menyelamatkannya dari pertanyaan aneh yang dilontarkan oleh [YB].
"Ngapain liat-liat?! Kau belok?!" bentak Karma tiba-tiba sambil menutupi dada nya yang jelas-jelas terbalut kaos hitam polos miliknya, seolah mirip seorang gadis yang akan diperkosa oleh pria bertubuh kekar.
Sebuah bantal mendarat tepat diwajah tampan nan menyebalkan Karma. "Bodoh! Aku juga masih waras kali!" umpat Boboiboy dengan kesal. Karma menjauhkan bantal itu sembari tertawa puas melihat wajah kesal sahabat barunya itu.
"Hei, aku mau tanya. Jujur loh ya." Ucap Karma yang hanya dibalas tatapan oleh Boboiboy. "Kamu suka sama aku g--"
Satu bantal lagi, bonus parang, ga ga. "Nanya yang bener!!!!" Teriak Boboiboy kesal.
"Oke oke! Kamu suka sama tunangan ku gak?" tanya Karma, menatap Boboiboy dengan serius.
Boboiboy terdiam, dia memikirkan jawaban yang harus dia lontarkan. Tak mungkin kan, dia menyuarakan isi hatinya di depan pemuda yang merupakan tunangan dari si gebetan?!
"Jawab jujur." desak Karma seolah membaca pikian Boboiboy yang sedang kalut itu. "Y..ya. Aku menyukainya." Akhirnya, perasaan lega menyeruak dihati para readers yang kemarin-kemarin kepo bat_=
"Begitu. Aku akan cari cara membatalkan pertunangan kami."
---
To Be Continued
Note: QnA Akan diadakan kembali jika keadaan sudah memadai, Author akan rajin update tapi untuk QnA mungkin nanti akan dibuatkan sekmen khususnya. Then, see ya!