Note : YN (Your Name) => Nama Kamu
(NCT 127 ~ Limitless)
•••
“Kamu!! Kamu ngapain disini?” Tanyanya.
(Y/n) tak berani membuka suaranya, kalau ia membuka suara sama aja ia cari masalah besar. Masalah besarnya adalah pemecatan.
Renjun menatap bingung. Apa mereka saling kenal?
“Haechan apa kamu mengenal (Y/n)? Dan (Y/n) apa kamu mengenal Haechan?” Tanya Renjun. Yang ditanya mengangguk.
“Bisa jelaskan?” Tanya Renjun lagi. Haechan menghela nafas. Ia duduk didepan (Y/n). Haechan menatap (Y/n) sebentar.
“Apa yang harus dijelaskan? Dia adalah karyawanku.” Jawab Haechan dan Renjun mengangguk paham.
“Berarti kalian jodoh dong karena selalu ketemu setiap saat.” Ujar Renjun dengan gamblang. Sontak (Y/n) tersedak kue karena mendengar penuturan Renjun.
Haechan menyungging, ia menyeruput minumannya.
“Jodoh ya? Memang kita selalu bertemu di tempat yang sama padahal kita tidak janjian.”
Sontak (Y/n) menatap Haechan dengan tatapan bingung.
“Bagaimana kalau kalian mencoba kencan buta antara bos dan karyawan?” Ujar Renjun. (Y/n) menatap tajam ke arah Renjun.
“Apa? Apa aku salah?” Tanyanya dengan mengangkat alis sebelahnya. (Y/n) berdecak kesal.
“Boleh juga saranmu Jun-ah. Bagaimana kalau kencan butanya besok malam jam 7.” Kata Haechan dengan menatap (Y/n). Mau tak mau (Y/n) mengiyakannya.
“Benar tuh (Y/n) lebih baik kau-- ”
Belum melanjutkan bicaranya, (Y/n) menginjak sepatu Renjun.
“Yaakk, Hwang (Y/n) kau-- ”
(Y/n) menatap Renjun dengan matanya seolah-olah ia berbicara lewat matanya ‘Apa kau berani sama aku!!Awas saja kau saat tiba di Apartemen monyet!! ’ seperti itu ia berbicara.
Renjun memilih bungkam karena ia sudah mendapat death glare dari (Y/n).
Mendadak suasana di cafe begitu sunyi.
“Setelah ini kalian akan kemana?” Tanya Haechan mencoba mencairkan suasana.
“Kita akan langsung pulang, ya kan Renjun.” Jawab (Y/n) dengan menengok ke arah Renjun, Renjun yang ditatap hanya menganggukkan kepala.
“Ya sudah.”
Haechan, Renjun dan (Y/n) memakan pesanan mereka dengan tenang.
•••
Setelah selesai, (Y/n) dan Renjun pamit dengan Haechan. Saat Renjun ingin membayar pesanan mereka tapi Haechan mencegahnya katanya ia akan membayar semuanya.
Renjun dan (Y/n) pergi meninggalkan Haechan setelah mengucapkan terima kasih.
“Haechan begitu baik ya sampai mau membayarnya. Ia jarang sekali loh mentraktir orang biasanya ia yang ditraktir.” Kata Renjun. Ia seolah-olah membanggakan Haechan didepan (Y/n) tetapi (Y/n) tak mempedulikan apa kata Renjun.
“Yaakk Hwang (Y/n) . Apa kau tak mendengarkanku?” Tanya Renjun dengan setengah berlari karena ia ketinggalan jauh dengan (Y/n).
“Jangan bahas dia lagi Renjun.” Ujar (Y/n) dengan muka cemberut.
Renjun tersenyum dan merangkul bahu (Y/n) agar mendekat ke arahnya.
“Kenapa chingu ku yang satu ini cemberut?”
(Y/n) bergidik ngeri melihat senyuman Renjun, ia mencoba melepaskan rangkulan Renjun.
“Yaakk. Jangan senyum seperti itu pabbo.” Kata (Y/n).
“Wae? Senyumanku ini begitu manis tau tapi tak semanis yang sedang baca cerita ini.” Ujar Renjun dengan mengangkat alisnya.
(Y/n) melepaskan rangkulan Renjun dengan paksa dan pergi meninggalkan Renjun.
“Tunggu (Y/n)!!”
•••
Tbc.
Sudah liat MV NCT 127 Punch?
Kemarin seharusnya aku update tapi karena NCT 127 bakal realese MV jam 10 itupun streaming jadi aku tunda ;)
Aku lebih baik streaming NCT 127 supaya treanding dan juga menutup masalah Jaehyun 😭😭 padahal masalahnya udah 1 bulan yang lalu. Dispatch kau minta ginjalnya ditabok ya😌 ngga kasian apa sama 97line? 😭😭