Antara Riyadh dan Kairo

By Aisyah0224

11.2K 766 98

keinginanku ingin sekolah di negeri Piramida, apakah aku bisa...? sedangkan aku hanya putri dari seorang bu... More

Tugas Mengantar Cucian
Sebuah tawaran
Tali Sepatu
Satu Pertanyaan
Izin Pulang
Sebuah janji
Pemenang
Pelantikan
'Hantu' di Siang Bolong
Bertemu kembali
Penguji Baru
Persiapan Lomba
Pertukaran
May
Berita dari Ning
Kampung Inggris
Kegelisahan Ust Rizal
Di Kereta
Pemeriksaan
Pahlawan Selasa
Pertanyaan Tiara
Pesan Bibi Namirah
~~~~Info~~~~
Namanya Monika
Obrolan Terpanjang Pertama
Saatnya Tepati Janji
Rapat Perlombaan

Hari H perlombaan

329 27 5
By Aisyah0224

Kamis pagi, peserta lomba sudah berkumpul di depan gerbang asrama putri. Mereka akan berangkat menuju Cirebon menggunakan bus pondok. Terdiri dari 8 orang santri dan 3 orang pembimbing. Kairo dan peserta perempuan yang lain sudah naik ke dalam bus, Kairo duduk bersama Hasna, sementara Tiara duduk bersama Fatimah dan ustadzah Maemunah duduk bersama Ghaida. Setelah 10 menit menunggu, para peserta laki-laki tiba di mobil.

"assalamualaikum...maaf menunggu lama...tadi ada sedikit kendala" gus Yusuf mengucap salam dan meminta maaf karena keterlambatan rombongannya.

Riyadh kemudian duduk di sisi sebelah kanan di samping kursi Hasna, ia duduk dengan Haidar. Haidar ikut karena ia merupakan tim redaksi majalah pondok, ia bertugas sebagai dokumentasi. Gus Yusuf duduk dengan ust Rizal di samping tempat duduk ustadzah Maemunah, sementara Fahmi dan Aziz duduk di belakang Riyadh dan Haidar. Sebelum mereka berangkat terlebih dahulu gus Yusuf memimpin doa untuk keselamatan dan untuk kelancaran perlombaan.

Jarak antara pondok pesantren dan tempat perlombaan sekitar 3 jam perjalanan, suasana bus nampak tenang, Kairo masih dengan aktivitas murojaah al-Qur'annya, kali ini ia menggunakan al-Qur'an yang diberi pinjam oleh gus Yusuf. Sedari tadi Riyadh mencoba mencuri pandang melihat Kairo, namun terhalang oleh adiknya...

Tiba..tiba,,,

"na..." panggil Tiara pada Hasna

"iya ka ada apa..?" jawab Hasna sambil berbalik ke arah belakang karena Tiara duduk di belakangnya.

"boleh gentian duduknya..? sebentar aja...ada yang mau dibicarakan sama Kairo..." pinta Tiara

"oh..boleh ka..silahkan..." Hasna segera menukar tempat duduknya dengan Hasna

Setelah duduk di samping Kairo, Tiara mulai berbisik pada Kairo, suaranya ia pelankan sekecil mungkin, hanya ia dan Kairo yang bisa mendengar...

"kai...."

"iya ada apa ning..."

Kairo beralih pandanganya menghadap Tiara, Tiara seketika mengambil Al-Qur'an yang ada digenggaman Kairo..

"eh...ini beneran dikasih abang ane..?"

"ssstttt....." Kairo berusaha meredakan suara Tiara "bukan dikasih, tapi dipinjemin..." Kairo menjelaskan

"eh tumben loh...ini Al-Qur'an kesayangan abang ane, bahkan ane aja enggak boleh minjem...apa jangan-jangan abang ane suka sama Kairo..."

"husshhh...jangan kenceng-kenceng..." Kairo mencubit tangan ning nya

"awwww....." teriak Tiara, semua yang ada di bus melirik ke sumber suara

"tuh kan....udah ah...Kairo mau murojaah lagi..." Kairo kemudian merebut kembali al-Qur'an yang ada di tangan Tiara. Tiara kembali berfikir, apa bener abang nya suka sama Kairo...

~

Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka tiba di tempat perlombaan, semuanya turun dari bus dan menuju meja panitia untuk registrasi dan daftar ulang.

Masing-masing peserta lomba menuju ruangan yang berbeda-beda berdasarkan nama perlombaanya....ketiga peserta lomba fahmil Qur'an berjalan menuju ruangan yang terletak di samping sebuah masjid, mengekor di ketiganya Haidar, ia akan mendokumentasikan lomba yang diikuti Riyadh terlebih dahulu. Setelah masuk ke sebuah aula kecil mereka duduk di kursi penonton untuk menunggu acara dimulai. Kairo kembali membuka catatan yang tertulis dibuku birunya, ia sudah merangkum beberapa materi tarikh.

"kalian sudah makan....?" Gus Yusuf bertanya pada ketiga santri bimbingannya...

"saya belum ustdadz..." Haidar tiba-tiba menjawab pertanyaan gus Yusuf...gus Yusuf pun sedikit tertawa

"ini ust bawa roti, dimakan ya....nanti siang konsumsinya baru datang..."gus Yusuf menyodorkan 4 buah Roti

Selang beberapa menit, acara pun dimulai, keseluruan tim ada 9 tim, terbagi 3 sesi, pemenang di tiap sesi akan melaju ke babak final. Pondok pesantren Kairo kebagian sesi yang pertama melawan 2 pesantren dari Jawa tengah dan Jogja. Mereka bertiga pun menduduki sebuah kursi di panggung. Raut wajah tegang terpancar dari wajah Kairo dan Hasna. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin. Yang menjadi juru bicara adalah Riyadh sehingga ia duduk di antara Kairo dan Hasna, baru kali ini dia sedekat ini dengan Kairo, Kairo kemudian menggeser kursinya sedikit agar tidak terlalu menempel dengan Riyadh, Riyadh pun memakluminya.

Pertanyaan dibagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah soal pilihan dan yang kedua adalah soal rebutan. Soal pilihan terdiri dari 10 soal. Jika soal pilihan ini tidak bisa menjawab maka akan dilempar jawabannya pada grup lain. Nilai satu soal ini adalah 100.

Tim Kairo kebagian menjawab soal pertama Karena tim Kairo ada di Grup A. juri mulai membacakan soal satu persatu. Setiap soal bisa dilalui dengan baik, walaupun Riyadh yang menjawab, tapi sumber jawaban bisa dari Hasna atau Kairo. Kemudian saat sambung ayat, hampir saja Riyadh keliru, untung segera Kairo memberitahukan ayat nya sehingga Riyadh bisa melantunkannya dengan baik. Nilai sempurna diraih tim Kairo, saatnya mereka merebut nilai tim lain.

Akhirnya soal jenis pertama tim Kairo unggul sementara, berlanjut ke soal rebutan. Untuk soal ini Riyadh mewanti-wanti agar yakin dengan jawabannya, sebab jika salah maka akan ada pengurangan nilai.

Babak rebutan pun dimulai. Untuk babak rebutan ini siapapun boleh menekan tombol. Soal pertama mengenai tarikh. Sebelum soal habis dibaca, Kairo sudah menekan tombol, iya sangat yakin dengan jawabannya, iya pun mengarahkan microphonenya padanya dan menjawab soalnya dengan jelas, kembali nilai diraih oleh tim Kairo...

Soal selanjutnya adalah sambung ayat, setelah didengarkan dengan baik, ayat ini ada di juz 12, iya kemudian memberitahu Riyadh...

"sepertinya ini juz 12, Kairo belum hafal betul jika itu juz 12..."setelah mendengar perkataan Kairo, Riyadh kemudian mengingat ayat ini, iapun menekan tombol dan menjawabnya, kembali nilai diraih oleh tim Kairo.

Tim Kairo berhasil menjadi pemenang di babak pertama, mereka akan melaju ke babak final.

"kaka Kairo hebat..." Hasna memeluk Kairo senang...

"terimakasih Kai...berkat Kairo kita menang..."Riyadh tersenyum pada Kairo,

"kita kerja tim, bukan hanya Kairo yang kerja, Riyadh dan Hasna juga ikut berkontribusi..."Kairo pun tersenyum pada Riyadh, kali ini membuat Riyadh jantung Riyadh kembali berdebar...

Gus Yusuf menghampiri mereka...

"selamat ya...kalian ke babak final, tapi jangan dulu seneng, pertandingan belum usai..." gus Yusuf mewanti-wanti ketiganya

Mereka berempat kembali duduk di kursi penonton melihat pertandingan sesi kedua dan ketiga, terlihat Haidar Mencuri foto Hasna dan Kairo sembunyi sembunyi, ia kemudian memperlihatkan pada Riyadh...

"yadh..liat ini..." Haidar memperlihatkan kamera DSLR yang sedari tadi dibawanya. Riyadh kemudian melihat-lihat foto yang ada di kamera itu, ia terpaku saat melihat foto-foto Kairo

"ka Haidar....pengen liat kameranya..."teriak Hasna kepada Haidar...Kairo terkaget mendengar nama Haidar, iya baru tau temen Riyadh bernama Haidar, ia jadi teringat jam tangan yang tak sengaja ia masukan ke dalam mesin cuci, jika memungkinkan waktunya ia harus bicara pada Haidar dan meminta maaf.

"enggak boleh...anak kecil enggak boleh pegang kamera nanti rusak..." Haidar menjawab Hasna

"abang pengen liat kameranya..."rengek Hasna pada Riyadh, Riyadh akhirnya luluh dan memberikan kameranya pada Hasna...

"kenapa ente kasihin kameranya..."gerutu Haidar...

Hasna melihat foto-foto yang ada di kamera, ada fotonya, foto abangnya sama foto Kairo...

"ka...liat ini foto-foto kaka...candid semua cantik ih...."Kairo memperlihatkan galeri foto yang ada di kamera...

"biasa aja...Hasna lebih imut" Kairo mencubit hidung Hasna...Riyadh memperhatikan keduanya...ia tersenyum...

Kairo kembali dengan catatan-catatannya...

"ini kenapa abang Riyadh ngeliatin mulu ka Kairo di foto ini ya..."gumam Hasna dalam hati

~

Setelah sekitar satu jam menunggu akhirnya sampai pada acara babak final. Kairo, Hasna dan Riyadh kembali duduk di atas panggung. Perlombaan pun dimulai, tatacara perlombaan di final ini hampir sama dengan sesi sebelumnya, Cuma ada tambahan materi yang diberikan mendadak. Dari isi materinya Kairo sedikit faham, ia pernah membacanya di perpustakaan, ada materi tarikh tentang para ulama, ia jadi teringat buku yang tempo hari dibaca oleh Hasna....

Perlombaan pun berjalan, pada sesi soal pilihan kembali tim Kairo mendapat nilai sempurna, selain itu tim Kairo berhasil mencuri poin dari tim lain. Berlanjut ke soal rebutan, suasana semakin sengit, ada beberapa soal yang dikira tidak yakin sehingga tim Kairo urung untuk menjawab, poin mereka masih terbilang aman bahkan mendominasi, hanya beda selisih 200 poin dari urutan kedua, sampai pada soal terkahir tentang Tarikh yang tadi dibagikan materinya...

"baiklah soal terkahir....tentang Tarikh...kita tahu bahwa para ulama tanah air sangat berkontribusi terhadap penyebaran Islam, coba jelaskan para ulama selain dari wali songo..."

Kairo segera menekan bel...ia raih microponnya...

"para ulama merupakan pewaris para nabi, dengan jasa ulama kita bisa memperoleh nikmat Islam sampai saat ini, selain para walisongo yang terkenal menyebarkan Islam di pulau jawa, jauh sebelum itu hadir para ulama nusantara yang menuntut ilmu di Haramayn seperti Abdul Rauf Al-Sinkili, Khatib Al-Minangkabawi, Nawawi Al-Bantani, dan Nuruddin Ar-Raniri interaksi antara ulama Nusantara dan Haramyn terjadi karena adanya Jaringan Ulama. Jaringan Ulama menunjukkan kontribusinya yang cukup siginfikan dalam studi sejarah ulama dan Islam di Nusantara. Kontribusi itu paling tidak dapat dirumuskan ke dalam tiga aspek. Pertama terbantahkan nya asumsi bahwa hubungan antara ulama-ulama Timur Tengah dengan Nusantra hanya bersifat politis Kedua gugurnya asumsi bahwa abad ke-17/18 adalah abad kemunduran keilmuan umat Islam. Ketiga ditemukannya akar-akar gerakan pembaruan Islam, semua penjelasan ini ada dalam buku jaringan Ulama karya Prof Dr. Azyumardi Azra" jelas Kairo

Tepuk tangan bergemuruh. Para juri memberikan nilai 100, tim Kairo berhasil menjadi pemenang perlombaan Fahmi Qur'an.

Riyadh masih terkesima dengan perempuan yang ada di sampingnya, sementara kairo saking bahagianya, tanpa sadar menarik baju Riyadh, ia kemudian tersadar dan melepaskannya,..

"maaf..."Kairo berucap lirih...

"tidak apa apa..." Riyadh tersenyum...

Setelah acara ceremony pemberian hadiah, mereka bertiga kemudian berfoto, Kairo dengan cepat beralih ke samping Hasna, sehingga Hasna yang ada di tengah...

Lanjut kemudian foto berempat, untuk sesi foto kali ini, tiba-tiba gus Yusuf berada di samping Kairo dengan ada sedikit jarak...Riyadh sekilas memperhatikan dengan muka sebel...

Riyadh kemudian sibuk berfoto dengan adiknya, Hasna mendapat request dari ummi dan Abinya agar berfoto berdua dengan kakanya, berulang kali Hasna mengulang fotonya, selalu terlihat tidak pas di mata Hasna, sementara Riyadh hanya mengikut saja dengan perasaan yang jengkel.

Kairo kemudian mendapat kabar dari gus Yusuf bahwa ning Tiara juga juara pertama lomba Qiroatul Kutub, ia kembali merasakan kegembiraan. Gus Yusuf izin untuk mempersiapkan konsumsi, ia pun pergi ke luar aula. Kairo melihat Haidar duduk sendiri, ia kemudian menghampiri Haidar untuk membicarakan masalah jam tangan yang ia rusak.

"Haidar..." sapa Kairo, Haidar kemudian menoleh..

"iya, ada apa...?"

"begini, ada yang ingin saya biacarakan.."

Haidar terlihat penasaran...

"soal...?"

"soal jam tangan, Haidar laundry ke ibu Jubaedah kan..."

"oh..masalah itu....ya..ya...Kairo putrinya ibu Jubaedah kan ya..."

"iya...jadi apa jam tangannya rusak...? " Tanya Kairo

"oh itu...itu bukan jam tangan saya, itu jam tangan punya Riyadh...."

Kairo terlihat kaget...

"iya itu punya saya..." Riyadh berjalan ke arah Kairo dan Haidar...Kairo hanya terpaku melihat sorot mata Riyadh...

"jam tangannya sedang tidak baik-baik saja.." lanjut Riyadh berada di depan Kairo

"sama seperti hati saya yang tidak baik-baik saja..."gumamnya Riyadh dalam hati

Continue Reading

You'll Also Like

49.1K 1.2K 72
Harry Potter x female reader °。°。°。°。°。°。°。°。°。°。°。°。 Cedric Diggory has a younger sister named Y/n and she's starting her fourth year at Hogwarts. H...
4M 86.5K 62
•[COMPLETED]• Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
7.3M 205K 22
It's not everyday that you get asked by a multi-billionaire man to marry his son. One day when Abrielle Caldwell was having the worst day of her life...
38.6K 1.3K 18
To save her sister from a cruel marriage, sacrificed herself to the womanizer king.