Foolish Love [✔]

By affectionnate

378K 50.4K 26.7K

[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Menjadi murid baru di SOPA High School membuat Jung Jaehyun... More

1. Namanya Jodoh
2. Maunya Kamu
3. Lampu Hijau Buat Rose
4. Sakit Tapi Cinta
5. Cheat
6. Hari Spesial
7. Tentang Perasaan
8. Demi Kamu
9. Ketulusan Yang Tidak Pernah Terlihat
10. Ketika Tatapan Mata Kita Bertemu
11. Tidak Ada yang Abadi
12. Are You Sure?
13. Always Here For You
14. Berharap Kamu Mengerti
15. Rahasia
16. Berkah Malam Minggu
17. Bahagia yang Sederhana
18. Foolish Meet Love
19. Suddenly Change
20. Eccedentesiast
21. The Truth and A Warm Hug
22. Care
23. Ada yang Berbeda
24. Should We Say Goodbye?
25. Fragile Girl
26. Don't Pretend
27. All The Reason
28. Fine
29. Our Sweet Home
30. Between Us
31. Five Minutes
32. Whistle
33. Don't Hide
34. The Star
35. Ya, Kamu!
36. Yellow Light
37. Just You
38. Only Look At Me
39. My Choice Is Still You
40. Accident
41. Warmth Between The Rain
42. Will You Kiss Me?
43. FIX SUKA!
44. Grateful For Everything
45. Limit
46. I'm Here For You
47. Healer
48. Stay With Me
49. Misunderstanding
50. Learn To Let You Go
51. Integral
52. Bittersweet
53. Still Same
54. Pura-Pura Lupa
55. Please, Stop The Time
56. Aku Pasti Kembali
57. If We Love Again
58. Will You Marry Me?
59. Beautiful In White
60. You're My World
61. With You
62. Penuh Cinta
63. How Deep Is Your Love
64. Possessive
66. Surrender
67. REGRET : Because I'm Stupid
68. If You Fall In Love : Just Lean On Me
69. Beautiful Life, Beautiful Love
Kesan & Pesan

65. I'll Listen To What You Have To Say

3.2K 493 213
By affectionnate

Huhu aku kangen sebenarnya sama komentar yang bejibun wkwkwkw, tapi aku harus selesaikan work ini dengan cepat karena udah mau tamat. Dan aku tahu kalian sudah berusaha kasih yang terbaik. Yukk tingkatin lagi komennya, makasih. Terima kasih yang sudah stay bersamaku selama ini heheheh. Semangat 😊😘

Oh iya jangan lupa vote dan komen chapter sebelumnya yaww meski aku update cepat❤❤😁

❤❤❤

Sedikit lagi pekerjaan Jaehyun selesai dan ia akan kembali ke rumah. Eunseo sudah pulang lebih dulu. Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Jaehyun hendak menutup pintu ruangannya namun atensinya teralihkan pada sebuah buku yang tergeletak di atas rak peralatan kesehatan di ruangannya.

Buku itu bukan miliknya, kalau begitu sudah pasti milik Eunseo. Jaehyun hendak menyimpannya ke tempat yang lebih aman, namun sebuah foto terjatuh dari selipan buku tersebut. Jaehyun tertegun saat melihat foto yang tak lain dan bukan adalah fotonya. Ia ingat betul dirinya di foto ini adalah saat ia berkunjung ke salah satu sekolahan untuk melakukan sosialisasi.

Kenapa Eunseo menyimpan fotonya?

Tatapan Jaehyun kini mengarah pada pintu yang dibuka dengan tergesa-gesa oleh Eunseo. Nafas gadis itu tersengal-sengal lalu matanya terbelalak saat melihat Jaehyun telah memegang buku diary miliknya. Eunseo segera merampasnya dari genggaman Jaehyun kemudian membungkukkan badannya tanda ia menyesali bahwa Jaehyun harus melihat semuanya.

Ya, Jaehyun memang sudah terlanjur membaca semua isi diary milik Eunseo yang menggambarkan tentang dirinya secara detail. Ia tertegun saat menatap Eunseo.

"Bisa kamu jelaskan suster Son?" pinta Jaehyun. Eunseo mulai memberanikan dirinya untuk menatap Jaehyun. "Maaf sebelumnya dok, karena sudah lancang menyimpan foto dokter dan menulis hal-hal tentang dokter di sebuah buku, akan tetapi saya adalah seseorang yang mengagumi dokter sejak lamaㅡtepatnya 4 tahun yang lalu saat dokter datang berkunjung ke sekolah saya untuk melakukan sosialisasi. Ketika melihat dokter yang begitu telaten dalam bekerja, tiba-tiba saya kepikiran ingin menjadi seorang perawat dan berharap bertemu dokter suatu hari nanti. Karena dokter sudah terlanjur melihat diary saya, maka ada hal yang ingin saya katakan. Selama itu saya menyukai dokter," ungkapnya yang merasa malu, bahkan wajahnya memerah.

Jaehyun menghela nafasnya saat mendengar hal itu kemudian menepuk bahu Eunseo pelan, "Saya senang jikalau bisa memotivasi kamu dalam meraih mimpi, tapi maaf jika ini berhubungan dengan perasaaan maka saya tidak bisa membalas perasaanmu. Saya telah memiliki seseorang yang saya cintai sepenuh hati, dia adalah istri saya. Apa kamu tahu suster Jung? Roseanne Jung. Ya, dialah istri saya," ungkap Jaehyun yang memperkenalkan Rose dengan bangga.

Eunseo tampak terkejut saat mendengar hal itu kemudian ia tersenyum renyah dan membungkukkan badannya. "Woah, istri dokter benar-benar sangat cantik. Sekali lagi saya minta maaf dok, saya juga sudah berpikir bahwa dokter pasti sudah di miliki oleh orang lain tapi saya ingin mengatakan hal ini sekedar mengklarifikasi apa yang telah dokter lihat pada diary saya. Walaupun begitu, apa saya masih boleh mengagumi sosok dokter sebagai penggemar? Bagaimana pun dokter adalah panutan saya selama ini," ungkap Eunseo yang menatap Jaehyun lekat-lekat.

Jaehyun tersenyum tipis dan mengangguk, akan tetapi ia mengambil fotonya dari genggaman Eunseo, "Namun, saya harus mengambil foto ini karena tidak baik membiarkan wanita lain menyimpan foto tentang saya. Saya sangat menghargai perasaan istri saya," jelas Jaehyun yang mendapatkan anggukan dari Eunseo. Masih boleh terus mengagumi sosok Jaehyun saja sudah membuat Eunseo sangat bahagia. Ia tidak keberatan jikalau perasaannya tidak terbalaskan. Ia sangat yakin suster Jung sangat cocok bersanding dengan dokter seperti Jaehyun.

❤❤❤

Sesampainya di rumah, Rose sudah menantikan kedatangan Jaehyun. Pria itu tersenyum tertahan saat melihat senyuman manis milik istrinya.

"Ayo mandi dulu, baru makan malam," titah Rose yang membantu Jaehyun membawakan tas kerjanya dan blazer-nya. Btw, Rose ini sudah sangat telaten melayaninya sebagai seorang istri jadi Jaehyun benar-benar sangat senang.

"Mau mandiin nggak?" kekeh Jaehyun sehingga membuat Rose tertawa kecil dan mulai sibuk mendorong Jaehyun untuk segera masuk ke kamar mandi, "Udah besar gak boleh manja!" tegas Rose yang kemudian menoleh menatap Jaehyun lagi, "Berarti kalau dimanjain di atas kasur boleh, kan?" cengir Jaehyun cengengesan.

Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya berulang kali saat mendengar hal itu, namun diam-diam ia mengelus dadanya sejenak karena merasakan jantungnya berdebar-debar. Btw sudah lama sejak Jaehyun tidak menyentuhnya jadi hal itu membuatnya gugup. Ya, beberapa bulan ini mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sesekali Rose mengusap perutnya dan berpikir kenapa ia belum juga hamil? Rasanya ia tidak sabar menyambut buah hatinya dengan Jaehyun.

Hal yang Rose sukai akhir-akhir ini adalah menyaksikan pemandangan Jaehyun selepas mandi, apalagi saat pria itu menyisir rambutnya yang basah. Astaga, terkadang Rose suka khilaf.

Ketika tatapan mereka bertemu, Jaehyun dan Rose tersenyum tipis. Entahlah, rasanya seperti orang yang pertama kali baru pacaran. Malu-malu kucing gitu. Rose menghidangkan masakannya di hadapan Jaehyun, "Selamat makan suami tercinta," kekehnya yang hendak duduk di sebelah Jaehyun, namun pria itu menggenggam erat tangannya kemudian bersikeras mau memangku tubuhnya.

"Kamu gak makan?" bingung Jaehyun saat melihat Rose sibuk dengan ponselnya. "Sebentar lagi sayang, aku lagi cek jadwal kontrol pasien buat besok," balas Rose yang sibuk berkutat dengan ponselnya. Mendengar ponsel Rose senantiasa berbunyi membuat Jaehyun tidak bisa makan dengan tenang, alhasil ia merampas ponsel gadis itu kemudian menyuruhnya untuk segera makan. "Makan dulu, baru main ponsel. Nanti kamu sakit kalau telat makan," titah Jaehyun yang tidak terbantahkan.

Akhirnya Rose menuruti perkataan Jaehyun. Ditengah-tengah istrinya itu sibuk dengan aktivitas makannya, Jaehyun senantiasa mengecek ponsel Rose. Ternyata banyak pesan dari Chanyeol sehingga membuatnya mendengus kesal. Heol, mana ada orang yang membahas pekerjaan malam-malam begini lagipula ini tidak terlalu penting menurut Jaehyun. Pasti pria itu sengaja. Ah! Menyebalkan sekali.

"Jangan ladenin orang yang chat jam 10 ke atas. Orang yang ngechat jam segitu gak ada akhlaknya. Memangnya dia gak tahu apa kalau jam segitu waktunya buat istirahat? Ck!" gerutu Jaehyun bersungut-sungut. "Terus, gak usah pakai emoticon segala kalau balas pesan dari cowok," pertegas Jaehyun.

"Pasti tentang dokter Chanyeol lagi, kan?" terka Rose. Jaehyun menghela nafasnya panjang. Ya, Rose pasti sudah tahu dengan jelas. "Chanyeol itu benar-benar nyebelin, jadi ada baiknya kamu gak usah terlalu dekat sama dia," titah Jaehyun yang berdecak kesal. Beberapa menit setelah Rose baru selesai mencuci piring, ia tersentak kaget saat Jaehyun menggendong tubuhnya ke kamar kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur. Manik mata mereka saling bertemu, namun sedetik setelahnya Jaehyun menjauhkan dirinya dari Rose.

Jaehyun menghela nafas gusar, entah kenapa ia gak bisa menyentuh Rose karena perkataan Chanyeol senantiasa memenuhi otaknya dan itu membuatnya benar-benar kesal.

Ketika mendengar ponsel Rose berbunyi, Jaehyun memperhatikan gadis itu lekat-lekat. Tepatnya setelah Rose menyebutkan nama orang yang sedang menjadi sasaran kekesalan Jaehyun.

"Halo dokter Chanyeol?"

"Apa besok kamu punya waktu?"

"Besok?" ulang Rose ragu karena saat menatap Jaehyun, wajah pria itu sudah berubah badmood. Jaehyun tidak lagi menatapnya, pria itu berusaha mengabaikannya.

"Akan saya pertimbangkan dok, tapi mohon maaf sebelumnya. Mohon lain kali jangan telepon saya jam segini karena bagi saya hal itu sangat mengganggu. Saya juga sangat menghargai suami saya," pertegas Rose sambil menghela nafasnya.

Sesudah Rose mematikan sambungan teleponnya, ia tertegun saat mendapati Jaehyun memeluknya erat-erat. Pria itu baru saja duduk di tepi ranjang kemudian merengkuh tubuhnya seolah tidak mau melepasnya meski sedetik.

"Aku harap kamu ngerti kenapa sikap aku kayak gini. Aku tuh cinta banget sama kamu, Rose," ungkap Jaehyun dengan nada melemah. Rose tersenyum tipis kemudian membalikkan badannya dan memeluk leher Jaehyun sambil menatap pria itu lekat-lekat. "Iya, aku ngerti kok sayang," balas gadis itu kemudian menikmati sentuhan Jaehyun pada bibirnya.

"Makasih sudah mengatakan hal tadi, aku senang sekali mendengarnya," cengir Jaehyun cengengesan. "Kan aku udah bilang kalau aku gak ada hubungan apa-apa sama dokter Chanyeol, heuuu," desis Rose kemudian menatap Jaehyun lekat-lekat, "Terus gak lanjut?" goda Rose yang mengangkat dagu Jaehyun tinggi-tinggi dan menatapnya dengan tatapan penuh menggoda.

"Besok aku ada jadwal operasi hehe, kalau kurang tidur 'kan bahaya sayang," balas Jaehyun cengengesan sehingga Rose menjitak kepalanya pelan, "Padahal udah mancing terus tahu-tahunya fail hadehh, dasar kamu tuh. Untung aku sayang!" ungkap Rose kecewa kemudian merangsek masuk ke dalam dekapan Jaehyun dan memeluk pria itu erat-erat. Mereka kompak saling tersenyum satu sama lain sebelum memutuskan untuk memejamkan mata kemudian mengeratkan pelukan mereka.

💚💚💚

Jaehyun dan Eunseo bergegas menuju ruang ICU untuk melaksanakan tugas operasi. Hari ini Jaehyun gak terjun langsung dalam pelaksanaan operasi, ia akan menjadi dokter pendamping yang sekedar membantu meringankan tugas dokter utama yang mengendalikan operasinya.

Dipertengahan jalan, terjadi tragedi yang tidak di inginkan. Ada seorang perawat yang lalai menjaga troli peralatannya jadi Eunseo hampir saja celaka kalau Jaehyun tidak memeluknyaㅡhanya sekedar berniat melindungi bukan ada maksud lain. Mereka saling menatap sejenak sebelum akhirnya Jaehyun menjauhkan dirinya.

"Apa kamu baik-baik saja suster Son?" tanya Jaehyun memastikan. Eunseo membungkukkan badannya karena merasa berterima kasih karena Jaehyun sudah membantunya.

Tanpa Jaehyun duga, Rose melihat hal itu. Mereka berpapasan di tengah jalan dan cukup lama menatap, tapi entah kenapa ada yang aneh. Jaehyun melihat gadis itu tampak biasa-biasa saja setelah melihatnya memeluk perempuan lain, kalau Jaehyun berada diposisinya pasti dia cemburu banget. Jujur Jaehyun kecewa melihat respon dari Rose. Apalagi setelah tahu dokter yang akan ia bantu dalam operasi kali ini adalah Chanyeol. Mood-nya semakin buruk, tapi Jaehyun harap ia bisa tetap fokus dengan operasi kali ini.

Selama operasi berjalan, Jaehyun senantiasa melirik Chanyeol yang berusaha begitu dekat dengan Rose. Operasi pun berjalan dengan lancar. Sedari tadi Jaehyun sudah menahan emosinya saat melihat sikap berlebihan Chanyeol terhadap Rose, tapi kali ini emosinya meledak saat melihat Chanyeol bersikeras membantu Rose untuk mensterilkan diri pasca operasi.

Akibatnya terjadi keributan kecil yang menarik perhatian sehingga kini Jaehyun dan Chanyeol menghadap professor yang memiliki pangkat tertinggi di rumah sakit, biasanya dokter yang suka ngomelin dokter lain yang melakukan kesalahan dan tentu saja dokter profesional karena sudah lama menekuni dunia kedokteran.

"Ada apa dengan kalian berdua? Dua dokter yang terbilang hebat di rumah sakit ini berkelahi karena memperebutkan wanita? Heol!" ungkap Ri Jung Hyuk yang mengungkapkan rasa kecewanya.

"Sebenarnya hal ini tidak pantas dikatakan sebagai rebutan karena suster Rose adalah istri saya. Sudah jelas siapa yang patut disalahkan disini," ungkap Jaehyun dingin kemudian beranjak pergi dari tempatnya. Sebelum itu ia membungkukkan badannya didepan Jung Hyuk dan sempat menatap Chanyeol sinis sebelum pergi dari sana.

Setelah keluar dari ruangan professor Ri, Jaehyun tersentak kaget saat melihat Rose menariknya ke ujung koridor. Gadis itu menatapnya kecewa, "Kamu kenapa sih Jae? Lihat, sekarang kamu kesulitan dan karena kecemburuanmu itu, kamu menyeret orang lain dalam masalah," ungkap Rose kecewa. Jaehyun mendengus tidak percaya mendengar penuturan Rose, "Jadi kamu membelanya? Apa kamu tidak bisa melihat betapa besar aku mencintaimu?" balas Jaehyun dingin.

"Aku 'kan sudah bilang tidak ada hubungan apapun dengannya, jadi apa yang kamu khawatirkan sekarang?" dengus Rose.

"Karena aku mencintaimu makanya sikapku begini, aku pikir kamu akan mengerti. Lagipula yang aneh itu jika aku tidak merasa cemburu sama sekali saat melihat orang yang aku sayang berusaha didekati pria lain, itu baru patut dipertanyakan!" ungkap Jaehyun denga nada melemah, tapi Rose menatapnya jengkel dan pergi begitu saja.

Jaehyun menghela nafasnya frustasi, apakah perbuatannya salah? Kenapa orang yang paling ia percayai justru memperlakukannya seperti orang yang buruk? Jaehyun merasa sedih.

*****

Kini Rose menemui Chanyeol untuk meminta maaf karena ia merasa bersalah pada pria itu.

"Maafkan perlakuan suami saya dok," sesal Rose yang membungkukkan badannya. Ia benar-benar menyesal. Chanyeol tersenyum tipis kemudian kembali menyuruh Rose duduk di sebelahnya. Gadis itu membantu Chanyeol untuk mengobati luka di sudut bibirnya.

Ketika Jaehyun hendak pergi ke laboratorium, ia tidak sengaja memperhatikan pemandangan itu. Ia menyentuh sudut bibirnya sejenak, "Padahal aku juga terluka tapi kamu malah sibuk mengurusi pria lain," gumamnya lirih. Jaehyun hanya bisa menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin. Ia tidak mau mengulangi hal yang pernah terjadi di masa lalu. Jaehyun benar-benar tidak ingin kehilangan Rose untuk yang kedua kalinya.

"Kebetulan Rose, ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu," ungkap Chanyeol tiba-tiba sehingga membuat Rose menatapnya lekat-lekat.

"Apa kamu tidak ingat denganku sama sekali? Kita pernah bertemu di Melbourne sekali saat itu. Aku pria yang pernah kamu selamatkan," ujar Chanyeol sambil tersenyum tipis. Rose mengerjapkan matanya berulang kali saat berusaha mengingat seseorang yang pernah ia selamatkan saat hidup di Melbourne.

"Astaga, apa kamu pria yang pernah berniat bunuh diri itu?" kaget Rose yang membulatkan matanya. Kejadian itu sudah 3 tahun berlalu. Ya, waktu ituㅡsaat malam hari di musim dingin, Rose pernah menyelamatkan seorang pria yang berniat bunuh diri karena putus cinta. Pria itu benar-benar kacau sekali dan merasa putus asa karena kekasihnya menikah dengan pria lain.

Rose terkejut menyaksikan pria itu lompat dari jembatan ke danau yang tergenang di bawahnya. Berkat Rose, nyawa pria itu terselamatkan. Ia memanggil ambulans kemudian memberikan pertolongan pertama yang bisa ia lakukan sebagai seorang perawat untuk menyelamatkan pria itu. Dan siapa yang menyangka jika pria itu ternyata Chanyeol.

Berkat Rose, Chanyeol memiliki kehidupan yang lebih bahagia. Mungkin bisa di bilang alasannya hidup sampai detik ini adalah Rose. Ia senantiasa mencari keberadaan Rose selama ini, wajah Rose yang berusaha menolongnya pasca tragedi itu membekas di ingatan Chanyeol.

Ya, Chanyeol mencintai Rose sejak hari itu. Ia baru ingat saat bertemu Rose di Paris, tepatnya saat merasa tidak asing dengan wajah gadis itu apalagi setelah ia mengetahui profesi Rose adalah seorang perawat. Ketika Chanyeol hendak mengajak Rose mengobrol lebih lama, Jaehyun justru datang dan disitulah Chanyeol harus patah hati saat mengetahui Rose sudah menikah.

"Aku hanya ingin mengungkapkan rasa terima kasihku karena berkat kamu aku memiliki kehidupan yang lebih baik. Aku menyesal pernah melakukan hal bodoh semacam itu dan setiap kali mengingatnya, aku benar-benar merasa malu. Aku tahu kamu sudah menikah, tapi aku hanya ingin menyampaikan hal ini bahwa aku mencintai kamu sejak hari dimana kita bertemu," ungkap Chanyeol sambil tersenyum manis.

Rose mengalihkan pandangannya, "Apa ini alasanmu berusaha mendekatiku?" tanya Rose lirih. "Aku hanya berharap kita bisa jadi teman baik, tapi jika suatu hari nanti Jaehyun menyakitimu maka jangan segan bilang padaku karena aku masih Setia menunggumu," sela Chanyeol.

"Jangan lakukan itu," balas Rose dengan nada dingin sehingga membuat Chanyeol menatapnya serius, tapi ia tidak berusaha menatap Chanyeol. "Sampai kapanpun aku tidak akan memandangmu karena di hatiku hanya ada Jaehyun jadi tolong mulai detik ini jangan simpan perasaanmu untukku, terima kasih," ungkap Rose yang kemudian berpamitan untuk pergi.

Air matanya bercucuran saat mengingat pertengkarannya dengan Jaehyun. Rose sadar harusnya ia mengerti Jaehyun melakukan itu karena mencintainya. Ya, Rose baru bisa berpikir jernih setelah menyadari bahwa Chanyeol memiliki perasaan terhadapnya sehingga ia mengerti sekarang kenapa sikap Jaehyun menjadi seperti ini. Rose semakin menangis keras saat menemukan sosok Jaehyun lewat tatapannya. Manik matanya bergetar hebat.

Jaehyun yang sedang bertemu dengan dokter dari negara lain sembari memperkenalkan Seoul National University Hospital harus berhenti berbicara saat mendapati Rose memeluknya tiba-tiba dan gadis itu menangis sesenggukan. Alhasil, mereka menjadi pusat perhatian. Jaehyun meminta maaf kepada rekan kerjanya yang berasal dari luar negeri tersebut kemudian meminta Mingyu menggantikan tugasnya kemudian membawa Rose pergi bersamanya.

Sesampainya di bangku taman rumah sakit, tangisan Rose semakin menjadi-jadi bahkan gadis itu tidak mau menjauhinya. "Kamu kenapa sayang? Udahan dong nangisnya, gak enak diliatin orang," bisik Jaehyun sambil mengusap-usap kepala Rose.

"Maaf Jae, maaf," isak Rose pilu. Ia benar-benar sedih karena sudah melukai perasaan Jaehyun. "Maaf buat apa?" tanya Jaehyun bingung.

Rose mendongakkan kepalanya kemudian menatap Jaehyun lekat-lekat. Jaehyun sontak menyeka bekas air mata di pipi Rose. "Gak apa, bicara pelan-pelan. Tenangin diri kamu dulu, aku siap nunggu kamu buat bicara," ujar Jaehyun yang mengusap pipi Rose sejenak. Alhasil gadis itu semakin menangis karena merasa bersalah.

"Maafin aku karena sempat marah ke kamu, sekarang aku mengerti kenapa sikap kamu kayak gini," isak Rose pilu. Jaehyun menatap Rose dengan mata berkaca-kaca kemudian memeluk gadis itu erat, "Aku 'kan udah bilang kalau aku Cinta banget sama kamu," ungkap Jaehyun seraya mengecup puncak kepala Rose.

Rose mengeratkan pelukannya, "Sebenarnya aku kecewa lihat respon kamu yang B aja saat melihat aku meluk Eunseo tadi," ungkap Jaehyun.

Setelah mendengar hal itu, Rose menatap Jaehyun lekat-lekat. "Itu karena aku percaya sama kamu, lagipula aku gak mau terlalu membebani kamu sama sikap posesif aku. Aku mikirnya nanti kamu malah terusik kalau aku bersikap kayak dulu. Aku takut kalau bersikap kayak gitu kamu malah menjauhiku. Kamu tahu sendiri 'kan gimana sikap over aku sama kamu saat di sekolah dulu dan kamu gak suka sama----"

Rose bungkam saat Jaehyun melumat bibirnya, "Kalau aku boleh memilih, sekarang aku berharap kamu bersikap kayak dulu ke aku. Aku sama sekali gak keberatan, tapi malah suka. Jangan pendam rasa cinta kamu ke aku, ungkapin aja. Karena aku cinta banget sama kamu makanya aku posesif banget saat tahu Chanyeol ada rasa sama kamu," bisik Jaehyun yang kini menempelkan keningnya di kening milik Rose.

"Iya Jae, aku ngerti sekarang perasaan kamu. Sekali lagi maaf ya," ungkap Rose dengan bibir gemetaran kemudian memejamkan matanya saat Jaehyun kembali mencium bibirnya. Gak ada hal yang lebih Rose inginkan di dunia ini selain Jaehyun.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

167K 20.4K 45
୨ jaehyun && rose series ୧ Jati Abdi Negara International School. · 𝐀lkisah rose dan jeffrey yang bertemu didalam satu sekolah yang sama, janares. ...
494K 35.7K 32
Cinta gak tentu berawalan dari kisah-kisah indah. Cover by : jo-jean kembarannya roje
7.8K 935 35
[𝙼𝙾𝙷𝙾𝙽 𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰] 𝓦𝓪𝓽𝓪𝓷𝓪𝓫𝓮 𝓗𝓪𝓻𝓾𝓽𝓸 𝓕𝓽. 𝓙𝓪𝓷𝓰 𝓦𝓸𝓷𝔂𝓸𝓾𝓷𝓰 "𝚃𝚛𝚊𝚟𝚒𝚜, 𝚒'𝚖 𝚙𝚛𝚎𝚐...
218K 21.7K 43
Jeong Jaehyun berusaha menerima Kim Jisoo dan semua kontroversinya. Gadis yang bahkan belum mengerti apapun untuk membangun sebuah pernikahan dengann...