INDIGO STORY "KETURUNAN KE TU...

Από AdiiWiinarno

102K 4K 581

Terlahir dari Keluarga yg Memiliki Garis Keturunan Indigo, dan terlahir lebih Sempurna dari Keturunan2 yg seb... Περισσότερα

#1. Petir 7 Kali
#2. Rumah
#3. Is My Son
#4. Latihan
#5. Sambutan yg Mengerikan
#6. Ruang Pemujaan Iblis
#7. Ulang Tahun Ke 17
#8. Zahra ( part 1 )
#9. Zahra ( part 2 )
#10. Puncak
#11. Misteri Trisula
#12. Gadis Suci
#13. Mustika Batu Grafitasi
#14. Dahulu Kala
#15. Kembali Sekolah
#16. Ilmu Tenaga Dalam
#17. Insiden di Sekolah
#18. Kebenaran
#19. Menuju Pertempuran
#20.Transformasi Bentuk Tahap Ke Enam
#21. Belati Kembar
#22. Firasat Seorang Ibu dan Saudara Kembar
#23. Hampir di Culik
#24. Persekongkolan
#25. R.I.P to Herman
#26. Awal Perjalanan yg Sesungguh Nya
#28. Manusia Setengah Siluman.
#29. Bertemu Leluhur dan Assassin
#30. Arjun vs Assassin
#31. Alex
#32. Garis Darah

#27. Hutan Larangan

2.7K 119 61
Από AdiiWiinarno

Assalamu'alaikum Wr Wb
Maaf sebelum nya, karna update nya kelewat dari jadwal.
Sebenernya kamis sore udah mau saya Update, tapi waktu saya buka Wp, tulisan saya hilang semua untuk yg nomor 27.
Jadi semaleman saya kebut nulisnya.
Jadi kalau ada salah kata atau kurang nyambung harap di maklumi ya.
Selamat membaca n selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yg menjalankan.
Tetap jaga diri dan jaga kesehatan nya juga.
Okey kita langsung aja ke cerita.

Arjun Pov
Hari ini Aku dan Zahra akan memulai perjalanan kami, Perjalanan yg akan menentukan masa depan Zahra dan juga masa depanku kelak.
Kami harus rela terpisah dengan keluarga kami untuk sementara, untuk melakukan sebuah perjalanan yg mungkin akan membahayakan nyawa kami.

Buatku,
Terpisah dengan keluargaku itu sudah biasa, sejak kecil pun aku sudah terbiasa hidup jauh dari orang tua,
Tapi tidak untuk Zahra, sejak kecil dia selalu berada disamping Umi nya, walaupun Umi nya saat itu sedang dalam kondisi yg cukup memprihatinkan.
Tapi dia tetap ada di samping nya.
Merawat dan selalu mendoakannya.
Dan setelah Umi nya sembuh, dia harus terpisah untuk sementara dengan Uminya.
Sungguh aku tak bisa membayang kan bagaimana perasaan dia saat ini..

Saat ini kami akan menuju ke Hutan Larangan, jarak tempuh dari tempat kami ke hutan tersebut tidaklah jauh.
Kalau menggunakan mobil bisa kurang lebih seharian.
Untuk mempersingkat waktu kami memutuskan untuk menggunakan motor saja.
Ya bisa di bilang skalian touring lah.

Alasanku tidak menggunakan mobil adalah untuk mempersingkat waktu kami dijalan, dan juga jika aku menggunakan motor, aku bisa menyimpan motor ku dalam Kalung dimensi pemberian Eyang Ku dulu.

Keterangan.
Kalung dimensi= Kalung yg didalam nya berisi Ruang dimensi, salah satu kegunaan nya adalah untuk menyimpan segala bentuk benda mati, termasuk pedang hitam dan juga belati kembar ku pun ku simpan di dalam nya.

Ada beberapa tipe benda yg bisa di gunakan untuk menyimpan benda mati, sejauh yg aku tahu hanya ada 2, yaitu kalung dan cincin.
Kalung dimensi milik ku, dan Cincin dimensi Milik Zahra, pemberian dari Umi nya.

Kalau di Manga/comix, biasa di sebut cincin ruang/cincin penyimpanan.
Sengaja saya pakai dimensi, biar beda aja sama yg lain nya.
😁😁
(Author)

Sebentar lagi masuk waktu sholat Dzuhur, Sebaiknya kita cari Masjid didekat sini untuk Sholat Dzuhur, Sekaligus cari tempat untuk kita makan siang nanti.
(Ucap Arjun setelah menepikan motor nya terlebih dahulu)

Iya kak,
Zahra ikut kak Arjun aja.
(Balas Zahra sambil melepas pegangan nya pada pembatas tempat duduk antara dia dan Arjun)

Ya intinya ada sekat antara Arjun dan Zahra, Gak ada istilah pegang pinggang, jaket, Apalagi peluk2.
Belum Mahram nya.
😁😁😁
Okey lanjut.
(Autor)

Baiklah Sebentar ya,
Kakak cari dulu Masjid didekat sini ada di sebelah mana.
(Sambung Arjun sambil melepas helm yg ia kenakan)

Mmm
Okey
(Balas Zahra yg masih kikuk dengan situasi antara dia dan Arjun)

Selepas itu, Arjun menajam kan sense nya, memperluas jangkauan nya hingga beberapa ratus meter kesekitar nya.
Tak berapa lama dia menemukan sebuah masjid yg letak nya tak jauh dari mereka.
Setelah menemukan yg dia cari, Arjun kembali ke kondisi awal lagi.

Masjid nya ada di depan sana, tidak jauh lagi kita akan sampai.
(Ucap Arjun Sambil mengenakan helm nya kembali).

Iya kak,
Hati2 bawa motor nya,
Jangan lupa baca doa dulu ya.
(Balas Zahra disertai senyum manis di bibir nya)

Mmm..
Manis
(Ucap Arjun Secara spontan)

Kenapa kak?
(Tanya Zahra yg tidak terlalu dengar apa yg Arjun katakan tadi)

Aaah eeehh
Itu...
(Tergagap Arjun merutuki mulut nya yg suka gak bisa di kondisikan jika dia melihat senyum manis Zahra)

Itu apa kak?
Zahra gak terlalu denger tadi,
(Sambung Zahra yg semakin penasaran)

Gpp kok,
Lupakan saja yaa.
Hehe
(Balas Arjun sambil senyum2 gak jelas)

Yaudah kalau gitu.
Jadi kemasjid kan?
(Tanya Zahra saat mendapati Arjun yg belum melajukan motor nya sedari tadi)

Jadi kok.
Bissmillah
(Ucap Arjun lalu melajukan motor nya ke arah masjid yg mereka tuju).

Sesampainya Arjun di masjid yg ia lihat dalam penglihan nya, Masjid itu bernama Masjid As Syafaat,
Ternyata waktu Sholat Dzuhurnya masih kurang 30 menit lagi.
Jadi Arjun menggunakan waktu itu untuk istirahat sebentar.

Disela sela waktu istirahatnya, Samar2 Arjun mendengar lantunan seseorang yg sedang membaca Ayat suci Al Qur an dengan suara yg begitu Merdu.

Subhanallah, Merdu sekali suaranya.
(Ucap Arjun terkagum kagum)

Karna penasaran Arjun pun mencoba mengikuti kemana suara itu berasal.
Yg Arjun lihat adalah, seorang Wanita yg mengenakan mukena berwarna pink sedang membaca Al Qur an dengan begitu khusyu' nya.

Siapakah wanita ini,
Rasa2 nya tak asing sekali dengan mukena yg iya kenakan,
Seperti... Sudah pernah melihat sebelum2 nya.
Tapi dimana yaaa🤔🤔🤔
(Ucap Arjun sambil berdiri didepan pintu masuk untuk shaff wanita)

Coba ku terawang saja lah.
Dari pada penasaran, nanti malah mengganggu kekhusyu'an sholat ku.
(Ucap Arjun lalu mulai memejamkan kedua matanya)

Karna penasaran, Arjun pun memberanikan diri menggunakan kemampuan nya untuk menerawang siapa wanita yg sedang membaca Al Qur an di depan nya itu.

Dan betapa kaget nya dia saat tau siapa pemilik suara lembut tersebut.

Ini ...
Zahra ...
Sangat berbeda sekali dengan Asli nya.
(Ucap Arjun yg begitu kaget ketika melihat siapa yg membaca AlQur an di depan nya itu)

Subhanallah.
Merdu sekali suaranya.
Bikin Hati tenang denger suara Zahra baca AlQur an.
(Ucap Arjun sambil memejamkan matanya, menikmati merdunya lantunan Ayat Suci AlQur an yg sedang di baca oleh Zahra)


Kegiatan Arjun pun terhenti karna terdengar Kumandang Adzan Sholat Dzuhur.
Arjun memutuskan untuk menyudahi acara nya lalu mengambil Air Wudhu kemudian Sholat sunnah.

Selesai sholat Dzuhur berjamaah Arjun mengajak zahra ke rumah makan terdekat, untuk mengisi perut mereka yg mulai lapar.
Awalnya Arjun ingin mengajak Zahra makan di restoran, tpi waktu Arjun melihat kedepan Restoran tersebut, Arjun pun membatalkan niatnya.

Kenapa kak?
Tadi katanya mau ke Restoran yg itu?
(Tanya Zahra sambil menunjuk restoran yg ia maksud)

Gpp,
Kita cari yg lain aja ya.
Nanti selesai makan kakak ceritain.
(Bujuk Arjun kepada Zahra)

Yaudah kita ke warung itu aja yuk kak,
Mumpung lagi sepi, jadi gak harus ngantri deh.
(Ucap Zahra sambil menunjuk warung makan yg terbuat dari tenda)

Kau Yakin mau kesana?
(Tanya Arjun tak percaya kalau Zahra akan mau makan di warung pinggir jalan)

Gpp kak.
Dulu waktu jalan2 sama Abi Umi suka makan makanan pinggir jalan juga kok, jadi Zahra udah terbiasa jika nanti harus makan di warung pinggir jalan kak.
(Jelas Zahra diakhiri dengan senyum manisnya)

Yaudah Kita kesana yuk.
(Ajak Arjun yg diangguki oleh Zahra)

Saat ingin menjeberang jalan, tiba2 Arjun menggenggam tangan Zahra.
Lalu menggandengnya hingga ke seberang jalan.
Sampai seberang Arjun masih belum melepaskan genggaman tangan nya hingga Zahra pun bertanya.

Kak Arjun
(Ucap Zahra pelan)

Iya.
Ada apa?
(Tanya Arjun yg masih belum sadar dengan tindakan nya)

Itu kak!!!
(Tunjuk Zahra menggunakan dagunya ke arah tangan nya)

Ehhh
Astaghfirullohal 'adziim
Maaf2, kakak gak sengaja tadi, tadi niat nya cuman bantuin Zarha nyebrang jalan aja kok.
Gak ada maksud lain.
Beneran!!!
✌✌
(Ucap Arjun Menyesal dengan tindakan nya barusan)

Iya kak,
Gpp kok, kan kakak gak segaja juga.
(Balas Zahra)

Yaudah kita lansung ke warung itu yuk kak, keburu banyak yg beli nanti.
(Sambung Zahra kemudian)

Yaudah yuk.
Kakak juga udah laper nih.
(Balas Arjun sambil mengelus perutnya yg mulai keroncongan)

Merekapun mulai memasuki warung tersebut.
Di warung tersebut sudah menunggu seorang nenek2 yg sudah tua renta sedang duduk sambil memijit kakinya.

Assalamu'alaikum
(Arjun&Zahra)

Wa... alaikum Salam
(Jawab nenek2 tersebut dengan suara yg sedikit bergetar)

Astaghfirullohal'adziim.
Nenek kenapa duduk dibawah sini?
(Ucap panik Arjun saat melihat nenek2 yg berusia sekitar 60 han tahun terduduk di lantai warung milik nya)

Gak apa2 Cuu,
Tadi nenek Gak Hati2 aja jalan nya, jadi nenek kepleset.
(Jawab nenek tersebut setelah di pindahkan ke atas kursi oleh Arjun)

Ya Allah
Emang nya gak ada yg bantuin nenek jualan disini ya?
(Tanya Zahra sambil membantu memijit kaki nenek tersebut)

Ada Cuuu.
Cucu nenek tadi pulang dulu sebentar, ada yg ketinggalan di rumah.
Sebentar lagi juga udah sampek cuu.
(Balas nenek itu lagi)

Yaudah kita tunggu cucu nenek datang dulu yaaa.
Arjun sambil bantuin pijitin kaki nenek.

Oiya Saya Arjun nek, ini teman saya namanya Zahra.
(Ucap Arjun sambil membantu memijit kaki nenek tersebut)

Iya Cuu.
Panggil aja nenek siti, Cucu nenek namanya Sinta.
Sepertinya kalian seumuran dengan cucu nenek.
(Balas Nenek Siti)

Assalamu'alaikum nek.
Ya Allah, nenek kenapa,
(Ucap wanita berpakaian serba hitam dengab hijab hitam panjangnya)

Gak apa2 Cuuu,
Tadi nenek gak Hati2 aja waktu jalan, Jadi kepleset tadi.
(Jawab Nenek Siti waktu lihat Cucunya yg mulai meneteskan Air mata nya)

Yg Sakit yg mana nek, biar sinta pijitin.
(Ucap sinta sambil terisak)

Udah Gak apa2 kok Cuuu.
Udah mendingan sekarang.
(Balas nenek siti menenangkan cucunya yg menangis)

Makasih ya Mas, Mbak, udah bantuin nenek saya.
(Ucap Sinta sambil mengusap Air matanya nya)

Iya sama2.
Jangan panggil mbak ya, sepertinya kita seumuran, panggil Zahra Aja.
(Zahra)

Dan ini teman saya, namanya Arjun.
(Sambung Zahra sambil mengenalkan Arjun ke Sinta yg hanya di balas dengan salam sambil melipat kedua tangan nya di depan dadanya).

Mas sama Mbak nya pasti kesini mau makan siang, Biar saya siapin sebentar ya.
Nenek istirahat dulu aja.
Biar sinta yg layanin pembeli nya
(Ucap sinta kemudian masuk lalu membawa beberapa nampan berisi makanan yg ia dan nenek nya jual)

Skip

Selesai makan siang Arjun melanjutkan perjalanan nya menuju Hutan Larangan.
Arjun sudah membeli beberapa makanan dan juga minuman untuk persedian mereka dijalan nanti.

Zahra mau tau apa yg kakak lihat di depan restoran tadi?
(Tanya Arjun saat sudah menaiki motor nya)

Apa itu kak?
(Tanya zahra penasaran)

Ada pocong yg berdiri didepan restoran tersebut, pocong itu meludah kesemua arah.
Itu yg bikin kakak gak mau ajak Zahra makan disana.
(Jawab Arjun apa adanya)

Astaghfirullah.
Artinya apa itu kak?
(Tanya Zahra makin penasaran)

Pemilik restoran itu menggunakan semacam penglaris.
Biar banyak pelanggan yg datang ke tempatnya.
(Jelas Arjun kemudian)

Ya Allah.
Masih ada aja orang yg seperti itu ya kak.
(Ucap Zahra gak nyangka)

Ya itulah manusian
Hanya melihat dari segi untung dan rugi.

Setelah ini,
Kita akan memasuki wilayah Hutan Larangan,
Jika Zahra merasakan sesuatu, bilang saja ke kakak ya.
(Ucap Arjun sambil memasangkan helm ke pada Zahra)

I iya kak
(Jawab Zahra yg tersipu malu)

Yasudah
Kita jalan lagi ya.
Bissmillah
(Ucap Arjun lalu melajukan motor nya kembali menuju ke Hutan Larangan)

#Komunikasi Batin

Paman

Ya Raden
(P.Raksa)

Tolong bantu saya lindungi Zahra.
(Arjun)

Baik Raden
(P.Raksa)

Hati2 didepan sana Paman,
Saya merasakan Hawa negatif disana.
(Arjun)

Izinka Pama untuk memeriksanya Raden.
(P.Raksa)

Tidak Perlu Paman!!!
Dia sudah datang kemari.
Jaga Zahra baik2 Paman.
Biar Saya yg Hadapi.
(Arjun)

Baik Raden.
(P.Raksa)

Arjun menghentikan motornya setelah dia merasakan Hawa keberadaan yg tak jauh dari tempatnya.

Ada apa kak?
Kok tiba2 berhenti?
(Tanya Zahra keheranan)

Kita disambut sama Tuan Rumah nya Hutan Larangan ini.
Zahra disini dulu ya.
Biar kakak Lihat dulu Siapa Tuan Rumahnya.
(Ucap Arjun Sambil melepas helm nya)

Hati2 ya kak.
(Balas Zahra yg tampak khawatir)

Tenang Saja.
Doakan kakak semoga baik2 saja.
(Ucap Arjun yg diangguki oleh Zahra)

Setelah itu Arjun berjalan hingga jaraknya kurang lebih 100 Meter didepan jalan menuju Hutan Larangan.
Saat Arjun berjalan, terdengar gema suara yg begitu berat.

Bocah
Apa yg mau kau lakukan di wilayahku ini hmmm?
Pergi dari sini, atau ku musnahkan Kau selama lamanya.
(Penunggu Hutan Larangan)

Saya Ada urusan yg harus saya lakukan didalam Hutan ini.
Jadi saya tak akan pergi dari sini.
(Ucap Arjun Sambil menatap tajam ke arah Hutan Larangan)

Kau Berani juga Bocah.
Jika kau bisa mengalahkanku,
Maka akan ku biarkan kau lewat
(Penunggu Hutan Latangan)

Mmm
Boleh juga.
Mari kita mulai.

Heeeh,
Hawa keberadaanmu cukup kuat juga bocah.
(Ucap sesosok manusia yg keluar dari dalam Hutan Larangan)

Kau lumayan juga ternyata.
(Arjun)

Hahaha
Sudah lama aku menguasai Hutan Larangan ini, tapi baru kali ini ada yg berani menantangku.
Kuharap Kau bisa Menghiburku dalam Waktu lama
(Penunggu Hutan Larangan)

Sudah cukup basa basi nya.
Mari kita mulai.
(Arjun)

Benturan Antara Hawa Murni milik Arjun dan milik Penunggu Hutan Larangan mengakibatkan badai Angin dan petir diarea sekitar Hutan Larangan tersebut.

Heeeeh
Kau cukup kuat juga Bocah.
Jika kau mau jadi Anak buahku di Hutan Larangan ini, maka akan ku izin kau memasuki Hutan Ini.
(Penunggu Hutan Larangan)

Hahaha
Jangan becanda!!!
Saya sudah memiliki Tuan,
Dan tidak berniat untuk menghianati-Nya.
Bagi-Nya kau itu hanyalah Butiran debu.
(Ucap Arjun meremehkan)

Sialan kau bocah.
Bilang sama Tuanmu itu, kalau berani suruh dia datang kemari dan hadapi aku.
Aku ku habisi dia.
(Ucap nya meluapkan Amarahnya)

Tak perlu saya yg bilang.
Beliau sudah medengarnya sendiri.
(Balas Arjun Santai)

Dimana dia,
Suruh dia keluar dan Hadapi Aku.
Aku ingin tau sekuat apa dia, sampai2 kau berani meremehkanku.
(Ucap Penunggu Hutan Larangan berapi api menahan Amarah)

Dialah Pemilik seluruh Alam semesta ini, Guru yg tak pernah Tidur, dan tentunya Abadi.
Dialah Allah Swt.
Pencipta saya, kau dan juga seluruh Alam semesta ini.
(Ucap Arjun masih dengan expresi yg masih tenang)

Aku tidak butuh Ceramahmu Bocah, didunia ini hanya yg kuatlah yg dapat berbicara, yg lemah hanya bisa tunduk dibawah kaki yg kuat.
Karna kau tidak mau tunduk, maka akan ku habisi kau.
(Ucap Penunggu Hutan tersebut lalu mengeluarkan Hawa Negatif yg kuat)

Haha
Hidup dan matiku hanya Allah yg Tau.
Jika Saya harus mati di sini, saya pun akan menerimanya, tapi jangan pernah berfikir kalau saya akan Menyekutukan-Nya.
(Balas Arjun lalu mengeluarkan Hawa Murni nya lebih kuat dari yg sebelum nya)

Banyak omong kau.
Mati lah kau bocah.
Hiyaaaaah
(Ucap penunggu Hutan itu lalu mulai menyerang kearah Arjun).

Mari kita lihat siapa yg akan mati disini nanti.
(Balas Arjun lalu melesat kearah Penunggu Hutan itu berada).


Penasaran sama kelanjutan ceritanya???
Tunggu aja minggu depan lagi ya.
😁😁😁
Jagan lupa Vote&Coment nya ya.
Selamat pagi n selamat ber aktifitas.
Wasalamu'alaikum wr wb

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

ZAGA: Mafia Shadows Behind the Veil Από Nona Komet

Μυστήριο / Τρόμου/ Θρίλερ

6.5K 558 8
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
Pengantin Iblis Από Khalisa

Μυστήριο / Τρόμου/ Θρίλερ

201K 13K 43
"Kau telah terikat dengannya, Alana." Malam itu burung gagak membawa kabar buruk yang akan menghancurkan seluruh hidup Alana, sebuah kutukan yang mem...
SEÑOR V [ON GOING] Από MamiOcean

Μυστήριο / Τρόμου/ Θρίλερ

356K 25K 35
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...
BITTER AND SALTY [HIATUS] Από Dae Tanjung

Μυστήριο / Τρόμου/ Θρίλερ

43K 5.6K 32
Nera adalah anak yang tumbuh di lingkungan kriminal pinggiran kota. Keputusannya menyelamatkan seorang pria tua yang terkena luka tembak membawanya m...