Unfair

Galing kay keyralvia_

2M 103K 6.4K

[Squel Vanya] [16++] [Part Lengkap] [follow sebelum membaca] Kejadian 'malam itu' membuat Kanaya harus menika... Higit pa

Awalan
Bagian pertama (⚠️)
Bagian Kedua
Bagian ke tiga
Bagian ke Empat
Bagian ke lima
Bagian ke enam
Bagian ke tujuh
Bagian ke Delapan
Bagian ke Sembilan
Bagian ke sepuluh
Bagian ke sebelas
Bagian ke dua belas
Bagian ke tiga belas
Bagian ke empat belas
Bagian ke lima belas
Bagian ke Enam belas
Bagian ke tujuh belas
bagian ke delapan belas
Bagian ke sembilan belas
Bagian ke dua puluh
Bagian ke dua puluh satu
bagian ke dua puluh dua
Bagian ke dua puluh tiga
Bagian ke dua puluh empat
bagian ke dua puluh enam
bagian dua puluh tujuh
Bagian dua puluh delapan
Bagian dua puluh sembilan
Bagian ke tiga puluh
Bagian ke tiga puluh satu
Bagian tiga puluh dua
bagian tiga puluh tiga
Bagian tiga puluh empat
Bagian tiga puluh Lima
Bagian tiga puluh enam
Bagian tiga puluh tujuh
bagian tiga puluh delapan
Bagian tiga puluh sembilan [ENDING]
Akhirnya
Ini apa miskah?
SEGERA DI HAPUS!
PRE ORDER

Bagian dua puluh lima

39.8K 2.4K 262
Galing kay keyralvia_

Happy reading 💚

Ada beberapa yang nanya gini "kak, ada grup WhatsApp gak?" Aku gak punya grup WhatsApp. Mau bikin tapi bingung takut gak bisa ramein grupnya.

Menurut kalian gimana?


===


"Mom, apaan sih! Nathan gak mau"

"....."

"Ck! Ganggu waktu istirahat Nathan aja sih"

"...."

"Iya Mom, Nathan tau... Iya..iyaaa. yaudahh iyaa Mom astaga"

Tut...

Nathan mematikan sambungan teleponnya, mommy nya selalu saja memaksanya melakukan ini itu sesuka hatinya tanpa tau apa yang Nathan rasakan. Sekarang waktunya istirahat sekolah, tapi Nathan malah di suruh ke sekolah Kanaya karna Kanaya lupa membawa dompetnya yang tertinggal di kamarnya. Sial! Perempuan itu selalu menyusahkan Nathan.

Libra yang melihat raut wajah kesal sahabatnya itu pun menaruh sendoknya di mangkuk mie ayam miliknya setelahnya ia menatap Nathan penuh tanya. "Kenapa lo?" Tanya Libra.

Nathan terlihat malas menjawab pertanyaan Libra. "Mommy nyuruh gue ke sekolah cewek itu buat ngasih dia duit" Jawab Nathan.

"Ngasih duit?"

"Iya, tuh cewek sialan lupa bawa duitnya trus Mommy nyuruh gue buat kasih dia duit. Ck! Nyusahin banget"

Libra menggeleng melihat sikap Nathan, ia pun melemparkan kunci mobilnya pada Nathan dan dengan sigap Nathan menangkap nya. "Tuh pake mobil gue, sana ke sekolah istri lo" ucap Libra.

Nathan menatap malas Libra ketika Libra berkata 'istri' Libra yang melihatnya pun hanya terkekeh.

"Bayarin makanan gue, gue pergi dulu" ucap Nathan laku berlalu dari hadapan Libra.

Libra berdecak malas memandang punggung Nathan yang perlahan menjauh. "Padahal bokap lo tajir, tapi setiap ke kantin pasti minta bayarin mulu. Curiga gue kalo dia sebenernya anak pembantu yang pura-pura jadi anak Axender" gumam Libra setelah itu melanjutkan makan nya kembali.

<<>>

"Kanaya!"

Gadis yang si panggil Kanaya itu menoleh mantap dua pasang mata yang menatapnya dengan senyuman cerah yang selalu di pancarkan setiap hari. Kanaya pun membalas senyum Arjuna dan berjalan ke arah Arjuna. Seperti janji Arjuna tadi pagi, mereka berdua kini tengah berjalan ke kantin untuk menghabiskan waktu istirahat bersama sambil menjelaskan tentang kejadian yang terjadi anatara dirinya dan Nathan.

"Gimana tadi pelajarannya? Susah gak?" Tanya Arjuna.

Kanaya menggeleng, tak ada yang sulit di pelajaran hari ini. Guru hanya menerangkan beberapa materi dan memberikan tugas untuk merangkum. "Enggak, kamu sendiri?" Tanya Kanaya.

Kanaya dapat melihat raut wajah Arjuna yang berubah menjadi kesal. "Ck! Kesel banget gue sama Bu Yuni. Gak jelas banget, masa tiba-tiba dateng terus ngasih tugas. Harusnya kan di jelasin dulu, udah gitu suruh di kumpulin hari ini juga padahal tugasnya banyak banget. Ck! Dasar guru gak punya hati!" Omel Arjuna sambil sesekali memasang raut wajah jengkel.

Kanaya tertawa melihat ekspresi wajah Arjuna yang jengkel, oh ayolah itu sangat menggemaskan.

"Seneng banget kayaknya liat gue menderita?" Tanya Arjuna yang melihat tawa Kanaya.

"Ya abisan muka kamu lucu sih Jun, siapa gak ketawa coba?"

"Ya ya ya terserah lo aja deh" ucap Arjuna. "Ehh Nay, gue ke toilet dulu ya. Lo duluan aja ke kantin" lanjutnya dan Kanaya pun mengangguk mengerti.

Kanaya melanjutkan jalan nya menuju kantin, sebenarnya ia risih dengan beberapa pasang mata yang menatapnya sinis sambil sesekali berbisik dengan teman nya. Kanaya bingung sebenarnya ada apa? Mengapa mereka semua menatap Kanaya sinis? Memangnya ada apa dengan wajah Kanaya? Ada upil di hidung Kanaya? Atau ada sesuatu lainya? Kanaya jadi tidak nyaman.

Ia pun menunduk berusaha menghindar dari tatapan tajam murid-murid yang berlalu-lalang di koridor.

Bruk!

Kanaya hampir saja terjatuh kalau ia tidak sigap menjaga keseimbangannya, Kanaya mengangkat kepalanya menatap si pemilik bahu yang tak sengaja ia tabrak.

"Haii Dongo!"

Kanaya kaget melihat cewek di depan nya yang sedang melipat kedua tangannya angkuh sambil menatap nya remeh.

"Masih berani deket-deket Arjuna ya? Gak takut emangnya kalo semua aib lo gue sebar?" Tanya Sisca sambil tersenyum miring.

"M-maksud k-kamu apa?" Tanya Kanaya dengan sedikit gemetar. Pasalnya Sisca terus menatapnya tajam.

Sisca tertawa hambar sambil bertepuk tangan, di ikuti oleh kedua teman nya yang berada tepat di belakang Kanaya.

Sedetik kemudian ekspresi wajah Sisca langsung berubah menjadi serius, ia pun berjalan mendekat ke arah Kanaya membuat Kanaya mau tak mau berjalan mundur untuk menghindari Sisca.

Bruk!

Tubuh Kanaya menabrak tembok sehingga ia tidak bisa menghindari Sisca lagi, Sisca yang melihat itu pun tersenyum miring dan terus berjalan ke arah Kanaya sampai jarak mereka benar-benar dekat.

Sisca mencengkram kuat dagu Kanaya membuat Kanaya meringis kesakitan akibat kuku Sisca yang menggores sedikit wajahnya. "Lo salah udah ngusik gue" ucap Sisca sambil menghempaskan kasar wajah Kanaya.

"Awssh" rintih Kanaya sambil memegang dagunya yang merah akibat ulah Sisca

"Sesuai perjanjian kita, kalau lo masih deket-deket Arjuna gue bakalan sebar aib lo ke semua orang yang ada di sekolah ini!" Ucap nya tajam.

Bahu Kanaya bergetar kecil, mulutnya ingin sekali menyangkal ucapan Sisca tapi sayangnya ia tidak bisa.

Sisca kemudian menjauh dari Kanaya membuat Kanaya sedikit menghela nafasnya.

"PERHATIAN GUYS!! GUE PUNYA BERITA PENTING!! AYO SINI KUMPUL!!" pekik Sisca kencang membuat seluruh murid yang tadinya ingin ke kantin menjadi berbalik arah dan berkumpul membentuk lingkaran dengan Kanaya dan Sisca di tengah-tengah.

Bisik-bisik seluruh murid pun terdengar membuat Sisca semakin menyunggingkan senyuman nya.

"Guys kalian tau gak dia siapa?" Tanya Sisca sambil menujuk ke arah Kanaya.

Semua orang yang ada di situ pun mengangguk sambil mengucapkan nama 'Kanaya' alih-alih menjawab pertanyaan Sisca

"Kalian tau gak, kalau kakak nya dia itu pelacur! Pekerjaan nya itu muasin om-om, menjijikkan banget kan? Kalian yakin mau temenan sama dia?" Tanya Sisca pada seluruh murid yang berkumpul menyaksikan mereka berdua.

'parah gak nyangka banget, padahal dia keliatan polos'

'Seriusan? Ih gak mau lah deket-deket sama dia'

'ih jijik banget temenan sama orang kayak gitu'

Bisik-bisik tentang keburukan Kanaya pun terdengar di telinga Kanaya, Kanaya sudah tidak mampu lagi mendengar perkataan menyakitkan itu, air matanya pun sudah keluar dengan sendirinya, oh ayolah Kanaya tidak mau terlihat lemah di hadapan mereka semua tapi air matanya malah terus membasahi pipinya.

Sisca dan kedua temanya tersenyum puas melihat itu semua. "Jangan-jangan dia juga pelacur, sama kayak kakaknya" ucap Sisca membuat suasana semakin heboh

"Sisca cukup!" Ucap Kanaya mencoba membela dirinya.

Sisca tertawa terbahak-bahak ketika melihat Kanaya yang mencoba mengehentikan aksinya. "Wahh dia marah guys, jangan bener lagi" ejek Sisca.

"Mau kamu apa sih sebenernya?!" Pekik Kanaya sambil mendorong bahu Sisca.

Sisca memandang bahunya yang di dorong oleh Kanaya, ia pun tersenyum miring. "Mau gue apa? Mau gue lo keluar dari sekolah ini!" Pekik Sisca tepat di depan wajah Kanaya. "Pelacur kayak lo itu cuma nyampah di sekolah ini! Malu-malu in nama sekolah tau gak?!" Lanjutnya.

"Aku bukan pelacur!!" Pekik Kanaya.

Sisca tertawa remeh mendengar itu. "Bukan pelacur kata lo? Ini buktinya apa?!" Tanya Sicsa sambil melemparkan selembar kertas di wajah Kanaya.

Kanaya mengambilnya dan membacanya. 'Surat pengunduran diri' batin kanaya. Sisca dapat dari mana?

"Lo ngundurin diri dari sekolah karena lo udah Hamil kan?" Tanya Sisca.

Bisikan-bisikan para murid pun kembali terdengar membuat Kanaya semakin malu.

"Kasian pelacur yang satu ini, makanya kalo mau main sama om-om itu pake pengaman biar gak kebablasan!" Ejek Sisca membuat semua orang yang ada di situ tertawa.

"Sisca jaga omongan kamu! Ini semua itu gak seperti yang kamu bilang!" Pekik Kanaya mencoba membantah ucapan Sisca.

"Gausah pegang-pegang gue! Gue jijik deket-deket sama cewek murahan kayak lo!" Ucap Sisca sambil mendorong kasar tubuh Kanaya.

Kanaya kehilangan keseimbangannya dan terhuyung ke belakang.

Semua pasang mata menatap Kanaya kaget, bukan karna gadis itu jatuh melainkan karna seseorang menahan tubuh Kanaya agar tidak jatuh.

'itu siapa?'

'gila ganteng banget'

'anjir makhluk surga dari mana itu?

'kok mukanya gak asing yah?'

'mirip anak pengusaha itu bukan sih?'

Kanaya bingung, kenapa lantai rasa nya empuk? Kanaya membuka matanya menatap wajah Nathan yang tengah menahan tubuhnya. Gila! Ini tidak masuk akal, bagaimana Nathan bisa ada di sini? Pikiran Kanaya terus mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"Bangun" ucap Nathan pelan, Kanaya pun bangun dan membenarkan bajunya yang sedikit berantakan.

Nathan menatap tajam semua pasang mata yang mengarah ke arahnya termasuk Sisca yang kini tengah menatapnya bingung.

"Apa-apaan lo semua?" Pekik Nathan kencang. "Ada orang yang di bully bukan nya di pisahin malah di liatin! Lo pikir ini pertunjukan sirkus?" Tanya Nathan sarkas.

Mereka semua terdiam tak ada yang mau menjawab pertanyaan Nathan.

Pandangan Nathan pun beralih pada Sisca yang tengah menatapnya jengkel. "Dan untuk lo!" Tunjuknya pada Sisca. "Jangan berani-beraninya lo katain istri gue pelacur! Ada baiknya lo ngaca dulu sebelum lo ngatain istri gue!" Pekiknya.

"I-istri?" Gumam Sisca bingung.

"Kenapa emangnya kalo dia dia istri gue?" Tanya Nathan.

Nathan pun mengalihkan pandangannya pada seluruh murid yang masih berkumpul memperhatikannya. "DENGERIN GUE BAIK-BAIK! KANAYA ISTRI GUE! DIA GAK HAMIL DI LUAR NIKAH! SEKALI LAGI GUE LIAT ADA YANG NYAKITIN ISTRI GUE, GUE GAK AKAN SEGAN-SEGAN  BUAT ANCURIN HIDUP ORANG ITU!" Pekik Nathan keras.

Kanaya kaget, semuanya juga kaget.
Kanaya benar-benar tidak menyangka bahwa Nathan benar-benar mengakui kalau ia istrinya. Apakah ini sebuah mimpi? Tolong jangan bangunkan Kanaya kalau ini benar mimpi.

"BUBAR LO SEMUA!" pekik Nathan.

Semua orang mendesah kesal, dan akhirnya pun bubar hingga hanya menyisakan Nathan dan Kanaya yang masih setia pada posisi masing-masing.

Nathan menatap Kanaya dari atas sampai bawah, sedangkan Kanaya yang di tatap seperti itu oleh Nathan pun bingung.

"M-makasih" ucap Kanaya pelan.

Nathan berdecak kesal. "Lo tuh bego banget sih jadi cewek! Harusnya kalo di bully itu lawan, bukanya pasrah aja. Lo pikir kalo lo pasrah bakalan ada malaikat yang nyelamatin lo gitu?" Tanya Nathan.

Kanaya berpikir sejenak, malaikat yang menyelamatkan Kanaya? Berarti Nathan malaikat dong? Pikir Kanaya.

"Berarti kamu malaikat, kamu kan nolongin aku" Jawab Kanaya.

Iya juga ya? Pikir Nathan. Sial! Harusnya ia tidak bicara seperti itu tadi, bisa-bisa gadis di depan nya kepedean dan menganggap Nathan peduli padanya.

"Iya gue malaikat" Jawab Nathan. "Malaikat pencabut nyawa" sambungnya.

"Mau nyawa lo gue cabut?" Tanya Nathan sarkas pada Kanaya.

Belum sempat bibir Kanaya menjawab tapi pekikan seseorang membuat Kanaya mengurungkan niatnya untuk membalas perkataan Nathan.

"WOI SETAN!" pekik Arjuna sambil menghampiri Nathan.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Arjuna.

Nathan menghela nafasnya, kenapa makhluk ini harus muncul sih? Pikirnya.

"Kenapa emangnya kalo gue ke sini? Gak boleh?" Tanya Nathan.

"Enggak boleh lah, ini bukan sekolah lo!" jawab Arjuna.

"Apa perlu gue beli sekolah ini biar gue bisa ke sini?" Tanya Nathan. Nathan pun menarik tangan Kanaya dan pergi menjauh dari Arjuna.

"HEH SETAN LO MAU KEMANA?" tanya Arjuna.

"MAU BUAT ANAK SAMA ISTRI GUE!" balas Nathan.

Tbc.

Acieeeee Nathan mau buat anak sama istrinya...

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

2.5M 148K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
2.6M 138K 55
"Status doang pacaran, tapi dianya lebih asik sama sahabatnya sendiri. Sebenarnya pacar dia tuh gue atau cewek itu sih? Kesal banget!" sewot Alissa y...
146K 8.2K 62
Apa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bag...
2.1M 109K 55
Ketika 2 orang bermusuhan disatukan karna perjodohan. Bagaimana kelanjutannya? ⚠️WARNING!!⚠️ cerita ini banyak mengandung kata-kata kasar, umpatan da...