mission impossible | izone

By yenajigumina

40.5K 6.6K 969

[15+] Sebut saja mereka Perky. Sebuah geng yang dapat mengancam suatu negara. Masing-masing dari anggota memi... More

[0] prolog
[1] mission
[2] JLine
[3] hot pants
[4] an action
[5] crazy night
[6] caught up
[8] boomber
[9] stakeout
[10] late night
[11] remote control
[12] mission 85%
[13] this is our time!
[✨] their life after

[7] midnight cars

2.1K 377 95
By yenajigumina

Ketika mereka semua sudah berkumpul di markas. Beberapa dari mereka beristirahat, ada yang bermain game, makan cemilan, ataupun sedang memperbaiki mobil.

Salah satu orang yang memperbaiki mobil adalah Yuri, karena mobilnya itu tadi tak sengaja terkena tembakan dan ada sedikir kerusakan.

"Kenapa?" Tanya Chaewon saat melihat Yuri sedang sibuk mengutak atik mobilnya.

"Sedikit rusak," sahut Yuri sambil merapihkan rambutnya, "Mesinnya yang kena dong."

Chaewon membuka kaleng soda yang ada di tangannya, kemudian meminumnya, "Cari yang baru."

"Hm?"

Chaewon mengangguk, "Setau gua malam ini ada balapan, ya udah noh taruhan aja. Pake mobil Minju, sekalian caper."

Yuri mendelik, "Caper? Maksud lo?"

Terlihat Chaewon sedikit terkekeh, "Noh caper ma si bebek."

Tiba tiba pipi Yuri memerah, "Chaewon."

Chaewon yang lagi minum itu tersenyum kecil, "Apaan? Gak salah kan?"

"Tauk ah!"

Chaewon tertawa keras, sementara Yuri menjauh untuk mengambil sekaleng minuman di dalam lemari es untuk meredakan suhu yang tiba tiba jadi panas ulah Chaewon.

Minju tiba tiba datang menghampiri Chaewon yang tak hentinya tertawa, "Dih lo kenapa."

"Gak papa," sahut Chaewon, "Eh btw Yuri minjem mobil lo ntar malem balapan boleh ga?"

"Emang mobil dia kenapa?" Sahut Minju.

"Mesinnya rusak, katanya sih, barusan dicek," jelas Chaewon.

Minju mengangguk, namun beberapa detik kemudian dia tersadar akan sesuatu, "Taruhannya mobil gua dong anjir!?"

"Iya."

Minju melirik ke arah mobilnya itu, "Uhm, ya udah deh gak masalah."

Chaewon tersenyum kecil, sambil berlalu melalui Minju, "You need to more trust with your team."

Ucapan Chaewon ada benarnya juga, toh Yuri bukanlah pengendara mobil kaleng kaleng, alias udah jago bukan main.












***












Chaeyeon terlihat mencari udara segar di luar markas, lalu langkahnya itu disusul oleh seseorang.

"Mau kemana?" Tanya orang tersebut.

"Cari udara doang," sahut Chaeyeon singkat.

Hitomi tiba tiba melemparkan sebuah kunci motor, "Bawa nih, bete."

Sedangkan Chaeyeon hanya tersenyum kecil sebagai jawaban. Hitomi memanglah teman setim nya yang sudah mengerti apa yang terkadang dihendaki oleh Chaeyeon.

Mereka berdua berkeliling sekitar markas saja, sesekali melihat kota Brazil yang terasa asing bagi mereka.

"Rencana selanjutnya apa?" Tanya Hitomi.

Chaeyeon terlihat ragu menjawab, "Apa ya? Bingung."

Hitomi terkekeh, "Kita udah pertaruhin nyawa, bahkan segala apapun yang kita punya dan waktu ditanya rencana selanjutnya lo gatau?"

"Ngga gitu," sahut Chaeyeon, "Agak susah. Maksud gua, duitnya si Steven itu disimpan di tempat yang terpisah pisah, kalau mau itu harus disatuin."

"Oh," Hitomi melongos begitu saja, "Eunbi ada ide?"

"Kita belum ada ngobrol sama dia sih," jawab Chaeyeon, "But she knows what should we do."

"Yeah... she's never disappointed us."

"Percaya aja sih sama dia, gua yakin rencana kita gak bakalan gagal walau sesulit apapun," kata Chaeyeon sambil menepikan motornya di sebuah warung.

"She's the best leader i've ever meet in my life," tambah Chaeyeon dan Hitomi menyetuji ucapan Chaeyeon tersebut.













***













"Wonyoung, mau ikut?" Tanya Nako saat melihat Wonyoung yang hampir terkelap di atas sofa.

"Kemana?" Tanya nya seperti anak polos.

"Pergi beli bahan makanan hehe," sahut Nako.

Wonyoung menggeleng, "Nggak Ko, ngantuk."

Nako mengangguk, kemudian dia menarik paksa Hyewon untuk ikut bersamanya.

"Ya Tuhan gua mau dibawa kemana," protes Hyewon saat Nako menariknya ke arah sebuah mobil.

"Ayo beli makanan, lo kan tau tempat makan," sahut Nako.

Hyewon melotot, "Hellow Nako ini Brazil???"

Ucapan Hyewon itu ada benarnya juga, saat ini mereka berada di Brazil bukan di Jepang ataupun di New York.

"Insting," sahut Nako sambil terkekeh.

"Huh, okelah. Tapi hati hati, kita jadi buronan lho," peringat Hyewon.

"Iya. Eunbi bilang mereka gak bakalan nangkep kita sekarang kok."














***













"Ayolah Bi, gua butuh mobil baru yang cepet," kata Yuri.

Eunbi mengangguk, "Ya udah cari mobilnya."

"Dengan balapan?"

"Do what ever you want to do," sahut Eunbi, "This is Brazil, not New York."

Yuri mendapatkan lampu hijau, dirinya tersenyum dengan penuh semangat sampai sampai membuat Yena terheran heran.

"Hah kenapa lo senyum senyum kayak orang gila?" Tanya Yena dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

"Malam ini balapan!" Serunya heboh.

"Balapan? Ikut dong!" Sahut Yena antusias.

Yujin yang mendengar obrolan mereka langsung beralih menatap Eunbi.

"Iya iya ikut aja sono, asal balik balik bawa mobil, awas aja gak bawa malah ilang satu mobilnya ya," peringat Eunbi.

Yujin menggumamkan yes. Dirinya hanya ingin menonton, tidak ingin ikut balapan, cukup Yuri saja yang balapan.

Hari sudah menjelang malam, mereka juga sedang makan malam bersama. Sudah seperti keluarga yang tidak lama bertemu, padahal dulunya mereka adalah musuh besar.

Selesai makan, Yuri segera bersiap siap, begitu juga dengan Yujin dan Yena. Padahal Yena kehadirannya tidak begitu penting, tapi dia pengen aja ikut, udah lama gak ngerasain euphoria balapan liar.

"Minju, mobil lo gua pinjem ya," izin Yuri pada Minju.

Minju mengangguk, "Pastiin lo balik bawa mobil baru."

Yuri mengangguk dengan pasti, "Gua janji."

Mereka berangkat ke tempat balapan di salah satu tengah kota. Tapi letak perkumpulan mereka berada di lapangan kosong.

Tak henti hentinya Yena kagum dengan banyaknua mobil yang sudah di modifikasi di sana, bahkan Yujin pun juga mengaguminya. Menurut mereka, selera balapan di Brazil tidaklah buruk juga.

Seru juga saat waktu itu mereka balapan di Jepang, lebih tepatnya di Tokyo beberapa tahun yang lalu.

Siapa sangka, beberapa orang di sana ternyata menyadari kehadiran Yuri dan juga mereka saling mengenal.

Baik Yena maupun Yujin cukup terkejut, "Jin? Dia punya kenalan di Brazil? Seriusan?"

Yujin menggeleng pelan, dirinya melongo menatap Yuri yang sedang bercengkrama, "Nggak tau..., kan yang dulu setim sama dia itu lo, masa lo gak tau."

"Mana gua tau tentang kehidupan pribadi dia Jin, orangnya terlalu tertutup."

Salah satu temannya itu bernama Jeon Heejin. Cewek blasteran itu turut antusias dengan kedatangan Yuri.

"Nyari mobil?" Tanya Heejin sambil terkekeh pelan.

Yuri mengangguk, "Jelas..., lagi butuh."

Heejin memperkenalkan seseorang yang memiliki mobil modifikasi dengan kecepatan tinggi, dan yang memiliki mobil tersebut adalah seorang cowok.

"Hyunjin, ada lawan nih," kata Heejin.

Hyunjin yang tadinya dikerumbungi oleh para cewek langsung melirik ke arah Heejin dan Yuri, "Ohya?"

Yuri tersenyum kecil, "Car by car."

Awalnya cowok bermarga Hwang itu terdiam, namun selanjutnya dia mengangguk dengan senyuman sedikit meremehkan, menatao mobil milik Yuri, ah lebih tepatnya milih Minju, gak buruk juga. begitu pikif Hyunjin, "Deal."

Tepuk tangan gemuruh terdengar jelas, mereka semua mempersilakan kedua mobil tersebut masuk ke dalam jalur balapan.

Ini adalah mobil Hyunjin

Dan ini adalah mobil milik Yuri

Suara teriakan penonton semakin terdengar jelas, Yujin dan Yena menggeleng geleng melihat betapa keren dan berkharismanya Yuri saat hendak masuk ke dalam mobil.

"Gila cantik banget ya," ucap Yena tiba tiba.

Tiba tiba juga Yujin melirik Yena dengan tatapan meledek, "Naksir kali lo!"

Yena mendelik, "Gila lo."

Suara kedua mobil terdengar jelas, seorang cewek juga sudah berdiri di antara mobil mereka, menandakan balapan akan segera dimulai.



"GET READY!"



Si cewek menunjuk Hyunjin terlebih dahulu, "It's your town."

Hyunjin hanya tersenyum meremehkan sambil memainkan gas mobilnya.

Lalu tangan cewek itu bergeser ke arah Yuri, "Prepare to lose your car."

Yuri kebal dengan kalimat seperti itu. Kemudian dia memainkan gas mobilnya yang terdengar keren.





"ONE!"

"TWO!"

"THREE!"



"BRUMMM!!!"






Mobil mereka berdua melesat dengan cepat. Arena balapannya hanyalah jalanan lurus. Keduanya terlihat hanya beda beberapa senti saja.

Hyunjin sangat yakin jika dirinya akan menang. Tetapi Yuri tidak sebodoh itu, dia membiarkan Hyunjin memimpinnya, saat hendak finish, dia mulai menancapkan gasnya, kemudian menyalakan nos yang sudah dirinya siapkan dari tadi.

"Sorry babe, you will lose your car tonight," gumam Yuri sambil tersenyum miring.

Dan benar saja, saat menginjak garis finish, mobil Yuri dulu lah yang menyentuh garis finish, hal ini membuat kehebohan luar biasa di sana. Penonton penonton berteriak heboh ke arah Yuri.

Yuri keluar dari mobil dengan perasaan bangga, kemudian mau tak mau Hyunjin menyerahkan kunci mobilnya itu pada Yuri.

"Thanks," kata Yuri.

Hyunjin mengangguk, "Gua udah denger cerita tentang lo dari Heejin."

"Eh?"

"Kalau lo butuh bantuan di sini, gua sama tim gua siap bantu," kata Hyunjin sambil tersenyum hangat.

"Ah, makasih," sahut Yuri sambil cengengesan.

Setelah berbincang sebentar, akhirnya penonton penonton mulai bubar, Hyunjin pun sudah tidak di sana lagi, kemudian Yena dan Yujin datang.

Yena langsung lari keluar dari mobil, kemudian memeluk Yuri dengan sangat teramat erat, bahkan dirinya juga mengecup pipi Yuri beberapa kali, "Lo hebat!!!"

Sementara Yuri hanya terbujur kaku saat Yena memperlakukannya seperti itu. Si Yujin hanya terkekeh pelan melihat respon Yuri, Yena masih belum sadar akan hal itu karena dirinya terlalu bahagia.












***

sorry banget updatenya jam segini... hoam ngantuk... maaf ya kalau ada typo atau oleng, ntar besok baru dibaca ulang hehe

kalo ada yg salah komen aja, ntar besok dibenerin oke

btw... uhm 29 april... u know what i mean wizone🤭🤭🤭🤣 btw be happy everyone as always! i love you❤️❤️❤️

thank you for reading my story~~~

Aku bakalan berusaha update rajin bulan puasa ini!!! selamat berpuasa bagi yang melaksakana, termasuk aku🤣🤣🤣

Continue Reading

You'll Also Like

6.1K 947 14
Ini tentang keluarga kita. Bukan tentang keluarga orang lain , bukan tentang keluarga yang kaya raya , bukan tentang keluarga yang miskin dan bukan...
2.1K 260 8
Raya dan keras kepalanya pun tak mampu taklukkan kehendak semesta. copyright: 2022, written by applefalls
6.7K 607 17
Dua belas perempuan SMA yang tinggal bersama di sebuah kost. Yang mana, ibu kost-nya begitu protektiv kepada mereka. Inilah kisah pertemanan,persahab...
53.2K 5.2K 44
Kelanjutan dari kisah bertetangga para cecans komplek duren yang makin hari makin penuh lawakan itu. Tidur ngelawak, makan ngelawak, berak ngelawak...