My Kapten πŸ’ž [Revisi]

By Vinarelia

9.8K 453 27

Perjodohan dengan seorang TNI-AD yang tidak di sangka adalah sahabat kecil yang di tunggunya Follow sebelum b... More

PROLOG
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Promosi
21
22

4

454 22 0
By Vinarelia

    

Sesampainya di kamarnya, dia menjatuhkan dirinya di kasur empuknya, sambil memikirkan seseorang yang mungkin baginya tidak akan kembali, iya, dia sudah ikhlas kalau Ikbal tidak akan kembali kepadanya

"Ikbal, Reli rindu, apa Ikbal di sana Rindu sama Reli? " Reli selalu saja bergumam yang tidak penting

"Ikbal kapan balik si? Reli sudah nunggu 11 tahun tapi Ikbal gak balik-balik, apa mungkin Ikbal sudah lupa sama Reli terus punya sahabat lain di sana? " tanya Reli sambil melihat foto yang tertempel di tembok kamarnya, foto itu memperlihatkan foto masa kecilnya yang lagi menggandeng Ikbal

Tidak terasa matanya menutup, mungkin kelelahan karena seharian penuh ini otak dan tenaganya sudah terkuras

•••

16:30
Reli terbangun dari tidur siangnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu dia menuruni tangga dan menghampiri  seseorang yang baru saja datang ke rumah nya ini

"Kak Rehannnnnnnn" teriaknya sambil berlari dan memeluk kakak kesayangannya itu, Rehan hanya tersenyum dan merentangkan tangannya dan mencium puncuk kepala adek satu-satunya itu

"Kakkkk, Reli kangen" kata Reli dengan nada manja sambil menggandeng tangan kakaknya
"Kakak juga kangen sayang, tapi sebentar dulu, nanti istri kakak cemburu" kata Rehan sambil melirik Fani yang saat itu sedang tersenyum karena melihat tingkah kedua saudara kakak dan adik itu

"Eh ada Mbak Fini" Reli langsung saja memeluk Fini dengan erat, Fini langsung saja membalasnya dan tidak lupa dengan senyum manisnya yang selalu bikin hati adem Pantas saja Kak Rehan sangat mencintai mbak Fini- batin Reli. Fini adalah istri dari Rehan

"Sinta dimana mbak? " Reli langsung melepas pelukannya dan mencari keponakannya dengan celinguk ke kanan dan ke kiri. Sinta adalah keponakannya satu-satunya, tepatnya anak dari Rehan dan Fini

"Itu lagi di gendong sama neneknya di dekat kolam dek" Reli langsung saja berlari kecil ke arah belakang rumah menuju kolam renang meninggalkan kakak dan kakak iparnya yang sedang menggeleng gelengkan kepanya karena tingkah Reli yang tidak berubah itu, Reli menghampiri mamanya dengan berteriak

"Mamaaa, Mamaa, oh Mamakuuu sayang" pangginya berulang kali

Dilihatnya Bayi kecil yang mengemaskan sedang tertidur pulas di gendongan Wilia

"Hust jangan ribut, keponakanmu ini lagi tidur, jangan di ganggu, mending kamu bantu Mbak Fini masak di dapur aja sana" kata Wilia yang membuat wajah Reli menjadi cemberut

"Ih Mama Reli mau gendong Sinta juga" rengeknya kepada Wilia
"Buat sendiri" ejek Wilia yang langsung membelakangi Reli

"Ih Mama gimana sih, kan Reli masih sekolah" sebelnya dan mencubit pipi Sinta yang masih berada di gendongan Wilia karena saking gemasnya dengan pipi tembem Bayi itu

"Ya tunggu beberapa tahun lagi, jangan di ganggu nanti bangun" kata Wilia
"Mama, Reli serius" Reli langsung menunjukkan ekspresi kalau dia lagi kesel dengan Wilia

"Nanti malam aja ya dek, Sinta masih tidur, lagi pula Kak Rehan sama Mbak Fini nginap di sini" Wilia menjelaskan

"Yeeeeeee" teriak Reli membuat bayi kecil yang berada di gendongan Wilia terbangun dan menangis
"Tuh kannn, Sinta jadi nangis, kamu ini ganggu tidur pulasnya aja" omel Wilia ke arah Reli

Mbak Fini langsung datang dengan eskpresi wajah yang khawatir karena mendengar anaknya menangis dari arah belakang rumah

"Kenapa ma? " tanya mbak Fini khawatir
"Ini Sinta bangun karena teriakan dari adek iparmu ini" kata Wilia sambil menunjuk Reli dengan dagunya

"Reli Reli, kamu itu ya, selalu aja iseng sama anak kakak" sahut Rehan yang baru saja datang dengan menyilangkan tangannya di dada sambil menggelengkan kepalanya heran

"Hehe maaf tadi Reli gk sengaja" kata Reli dan meninggalkan semua orang yang berada di sana sambil cengar cengir seperti tidak ada kesalahan yang di perbuatnya

•••

1 bulan kemudian

Saat Reli memasuki kelas, dia melihat bangkunya yang di penuhi perempuan dari kelas-kelas lain untuk datang ke sini hanya mencari perhatian Ikbal. Reli akui Ikbal anak yang pintar dan yahhh dapat di bilang gantenglah, tapi dia tidak memikirkan itu semua. Reli melihat Ikbal dengan eskpresi wajah seperti tidak suka dan risih dengan kedatangan mereka semua

"Eh kalian semua, ngapain di sini? bikin risih aja tau gk? " marahnya pada mereka semua
"Hanya sebentar kok Rel" jawab Rere dari kelas sebelah yang datang dengan membawa kipas di tangannya

"Gak ada sebentar-sebentar, gw lelah, pusing,  minggir! dan kalian sana hus hus keluar, pengap tau gakkk" usir Reli sambil mengibaskan tangannya ke mereka semua

Reli sudah lelah dan muak dengan mereka semua yang selalu saja mencari perhatian Ikbal, padahal apa yang mereka lakukan tidak pernah di tanggepi Ikbal, tapi kerusuhan di samping kursi Reli itu membuat kepalanya menjadi pusing, mereka terlihat kesel dan pergi dari kelasnya ketika Reli mengatakan itu

"Makasih ya Rel" Ikbal langsung berterima kasih karena sudah membantunya untuk membuat cewek-cewek tadi itu pergi

"Buat ap? " tanya Reli dengan wajah yang masih pusing tanpa menoleh ke arahnya
"Lo sudah buat mereka semua pergi dari hadapan gw" Ikbal menjelaskan sambil tersenyum menghadap Reli

"Oh itu,  santai aja kalik, gw tu pusing lihat mereka semua di sini makanya gw usir, gitu" kata Reli masih menyibukkan diri mencari sesuatu di tasnya

"Sebenarnya gw tu risih dengan kedatangan mereka di sini" curhatnya pada Reli yang hanya di iyakan saja
"Oh" jawab Reli singkat untuk menyelesaikan percakapannya, karena hari ini dia sudah pusing karena di suguhkan dengan keadaan tadi dan hanya di balas dengan hembusan nafas kasar oleh Ikbal di samping kursinya

Eh novel gw mana ya- batin Reli yang masih membongkar isi tasnya

"Cari apa si Rel?" tanya Ikbal ke Reli
"Ini novel gw mana ya? Perasaan gw dah masuk in ke atas deh"
"Oh astagaaaa di mobill, yah gimana dong, padahal lagi pengen baca novel ituu" ingat Reli "tapi oke tidak apa-apa, bisa lain kali" lanjutnya

Reli melihat dua sahabatnya yang datang kearahnya, wajah mereka terlihat membingungkan di kepala Reli, Rosita terlihat cemberut sedangkan putri terlihat ke lelahan dan kebingungan

Mereka kenapa?- bantin Reli

"Kalian kenapa?" Reli langsung bertanya ke mereka berdua yang baru saja sampai di depannya

"Gak tau nih Rel, gw juga lagi bingung mau hibur dia kayak gimana lagi, gw sudah lelah tapi dia tetap aja cemberut" jawab Putri
"Lo kenapa Ros?" tanya Reli dengan baik, ya seperti biasa kalau Rosita begini itu harus di baik-baik in
"Rosssss" panggil Reli yang di bales dengan gelengan
"Rel, kayaknya Rosi lagi bertengkar sama pacarnya makanya jadi begitu" kata Putri

"Bima? " tanya Reli mengeriutkan dahinya dengan alis d naikkan
"Ya iyalah Rel, siapa lagi coba, kan Bima pacarnya" kata Putri dengan nada gergetan

Rosita sudah balikan dengan Bima, mereka putus hanya 5 hari saja, setelah kesalah pahaman mereka itu terselesaikan oleh mereka berdua

"Yaudah biariin aja, kasi waktu sendiri, ntr juga baikkan" jelas Reli untuk menenangkan fikiran Putri

•••

Setelah jam istirahat berbunyi, para siswa dan siswi sekolah ini berhamburan ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang nyaman untuk istirahat, terutama kantin sekolah

Terbukti baru saja memasuki kantin, sudah banyak siswa yang mengantri untuk membeli makanan dan meja yang sudah hampir full

"Huh, rame benar ni kantin" keluh Putri sendiri "Namanya juga jam istirahat, ya pastinya rame" sahut Rifal yang baru saja datang menghampiri mereka bertiga bersama kedua temannya, eh tidak, satu saja, dia bersama Bima tanpa Ikbal

"Ikbal mana? " tanya Rosita ke Rifal

Ekhem
Bima tiba-tiba saja batuk sambil melirik ke arah Rosita dengan wajah yang tidak mengenakan
"Eh sayanggg, kenapa? Sakit? Tapi suhu badannya gk panas" ujar Rosita berdiri menghampiri Bima dengan tangannya yang memegang kening Bima

"Menurut kamu gimana?"
"Maksud aku ituuuu, itu Reli tadi nyuruh aku nanya bebz? " Reli yang tadinya mendengarkan percakapan kedua sahabatnya dengan laki-laki di depannya langsung saja menunjukkan wajah bingung

"Lah kapan? " tanya Reli ke arah Rosita yang di bales kejipan mata dengan arti untuk bekerja sama dengannya "Oo hhh i iya tadi gw yang suruh" ucap Reli terbata bata

"Sudah ah, ayok duduk, kalian mau pesan apa? " tanya Putri, memang sudah menjadi kebiasannya jika Putri yang akan memesankan makanan

"Gw nasi goreng sama jus apel aja Put"
"Eh gw samain aja kayak Rosita" balas Reli sambil tersenyum
"Terus gw mau pesan bakso and teh pucuk"
"pesan sendiri aja, gw kan nanya ke sahabat gw aja" ujar Putri sambil membentuk bibirnya menjadi cemberut dan sinis "Sekalian aja napa, ya kan Bim? " lanjut Rifal yang di anggukki temannya itu dengan cepat

Setelah menyelesaikan makanannya, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah yang saat ini sudah banyak siswa yang berkeliaran, mumpung masih ada waktu istirahat

"Kita ke lapangan basket aja yok, di sana ada cogan tauuu" ajak Rosita ke arah dua sahabatnya
"Elehhh, giliran Bima dah pergi, langsung nyerocos aja lo bahas cogan" timpal Reli menonyor kepala Rosita
"Tapi lumayan juga Rel untuk cuci mata juga, yok deh" ajak Putri berdiri

•••

Continue Reading

You'll Also Like

4.5M 552K 51
Hawa terlahir dari rahim seorang Ibu, yang berstatus sebagai istri kedua. Karena kutukan dari istri pertama sang Ayah, kelima kakaknya meninggal dun...
1.1M 112K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
307K 15.2K 38
"GW TRANSMIGRASI? YANG BENER AJA?" ... "Klo gw transmigrasi,minimal jangan di peran antagonis lah asw,orang mah di figuran gitu,masa iya gw harus mat...
188K 18.3K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...