"Ia.... Yah singkatnya gini ya..." Vino pun duduk bersila di atas rumput diikuti dengan makhluk-makhluk lainnya.
Halo, saya narator baru. Tenang, saya dibayar ga seperti naratornya Himek- Ok back to the story~
Vino pun bersiap-siap untung mendongengi(?) para makhluk itu.
"Jadi ada dunia lain selain dunia ini dan dunia kalian. Banyak dunia yang ada dengan 'si pencipta' yang berbeda juga. Ada dunia yang dengan konsep sihir, dunia kuno, dunia modern dan dunia yang diantara modern dan kuno. Salah satunya Untera, mungkin sejarah Untera tidak dijelaskan dengan spesifik, yang diketahui oleh publik hanya Untera yang diciptakan oleh seorang penyihir hebat dari dunia lain yang ingin membalas dendam kepada makhluk yang hidup si Untera agar menderita seperti dirinya. SALAH WOI SALAH BESAR!" makhluk lainnya terkejut karena Vino yang tiba-tiba berteriak nyolot dan wajah gantengnya yang berubah menjadi om-om garang selama beberapa detik.
"Maap, saya es mochi." ujar Vino sambil pura-pura batuk cool.
"Emosi bangcat." ujar Rei.
"YA GA USAH NGEGAS KOCHENG."
"LU YANG NGEGAS KAMBENG."
"Udah woi, jangan bertengkar. Lanjut dongengnya aja." ujar Frey menengahi.
"Ekhem... Jadi pecipta Untera itu Velyn, Velyna Casterine. Dia itu cantik, baik hati, ramah, rajin menabung, dapat dipercaya, jujur, ikhlas, rela menolong, tabah, de el el dah komplit. Waifu idaman dah." cerocosnya.
'Dih bucin'- batin Hajime dekaka.
"Dia yang menciptakan dunia ini, demi orang-orang yang dulu tinggal di dunia lain. Dunia itu hancur dan Velyn ingin menyelamatkan orang-orang disana, dengan cara membuat dunia lain untuk ditempati mereka." lanjutnya.
"Dan karena ia tak bisa mengeluarkan mana miliknya secara maksimal, ia meminjam kekuatan para pencipta dunia lain dengan syarat bahwa ia harus terlahir kembali di dunia yang mereka ciptakan, dan menjalani kehidupan tanpa mendapat kebahagiaan dan hidup penuh dengan penderitaan." ujarnya sambil mengepalkan tangannya.
"Kenapa mereka ingin ia menderita?" tanya Shiho.
"Tentu mereka ingin hiburan, diam di dunia atas dan memperhatikan dunia buatan kita itu membosankan. Mereka ingin menikmati drama dan penderitaan yang dijalani Velyn." jawabnya.
Kesal, hanya dengan mendengar semua itu mereka merasa kesal.
"Sudah lama sekali sejak Velyn menciptakan dunia ini..."
"Lah, kok lu masih hidup?" tanya Soshi.
...
"Kakek?" ujar Shiho.
"Kakek masa seganteng ini?"
"Iyain biar cepet."
"Kan memang ganteng :')"
"Jawab."
"Iya iya, jangan melotot gitu nanti matanya keluar..." ujar Vino saat melihat Himeko yang melotot marah padanya.
"Aku ini abadi saat ini, umurku tak akan bertambah karena kekuatan Create milik Velyn berada dalam tubuhku walau aku tak bisa memakainya. Kekuatan itu akan kembali padanya saat ia kembali nanti dan aku tak akan abadi lagi." jawabnya.
"Bacok aja kuy, kan abadi tuh jadi gapapa kan?" ujar Shiho.
"Yandere mode on tuh. Soshi, kuserahkan anak laknat ini padamu." ujar Himeko sambil menyerahkan Shiho yang siap dengan golok yang ia dapat entah dari mana pada Soshi.
"Sini ku puk-puk biar tsundere nya keluar." ujar Soshi sambil memeluk Shiho dan menepuk pelan kepalanya.
"Jadi kami tak bisa pulang sebelum Velyn kembali?" ujar Hajime.
"Intinya sih seperti itu, tetapi tak pasti juga. Velyn yang menjalani banyak kehidupan seperti itu pasti membuat kekuatannya terserap di setiap kehidupannya. Semoga saja ia memiliki cukup kekuatan untuk mengembalikan kalian." ujar Vino.
"Yaaah, kalau saja si Kureha itu tak meninggal..." gumamnya.
Hajime yang telinganya menangkap nama gebetannya pun menoleh, "Kureha?" ujarnya meminta kepastian.
"Humn, itu loh yang barusan meninggal gara-gara nyelametin kalian." jawab Vino.
"Itu Koharu bukan Kureha." ujar Rei.
"Kureha dan Koharu sama saja tahuuu." ujar Vino.
"Mereka mungkin mirip tapi gak sama." jawab Himeko.
"Mereka orang yang sama tahu, nih lihat nih data list yang ku punya. Kureha itu punya data pribadi yang palsu yaitu Koharu. Jadi, Koharu itu Kureha yang mengganti data pribadi." ujar Vino.
"Jangan bercanda, bulan april sudah lewat ahahaha..." ujar Hajime.
"Eh ga percaya kalian? Nih saya punya rekaman pada saat dia terjatuh dari dungeon."
A few minutes later...
"Dia tidak mati...?" ujar Hajime tak percaya.
"Kalau sekarang sih mati." jawab Vino.
"Dia tidak mati..." gumam Shiho.
"Dia sudah mati guysss terima kenyataan woiii." seru Vino.
"Dia mati menyelamatkan kami lagi.... " gumam Yutaka.
"Ini nih yang realistis, saya suka nih." ujar Vino kembali.
"Kami bahkan tak berterima kasih padanya..." ujar Rei.
"NYESEL KAN LO PADA, SAYA YANG NONTON AJA KESEL LIAT KALIAN." seru Vino nyolot.
Setelah mereka selesai bergalau ria...
"Nah, sambil menunggu Velyn kembali, kalian basmi tuh monster." ujar Vino.
"Tapi, monster seperti tadi pasti banyak dan sulit dikalahkan..." ujar salah satu peran pembantu yang tak ada namanya.
"Kalian kurang pemahaman dan pengalaman, kalian harus masuk Academy!" seru Vino.
"Academy? Sekolah khusus?" tanya Soshi.
"Yup, kalian semua akan belajar di Schwarzend Academy." jawabnya.
"WUIDIH NAMANYA KEREN ASIQUE." Seru Soshi.
Tampol~
"Gak bener nih anak." gumam Vino.
"Raja dan Ratu pasti memikirkan hal yang sama, jadi selamat belajar~" ujar Vino lalu menghilang.
...
•*•*•
"Asrama ya..." gumam Shiho.
"Selamat tinggal gedung kesayanganku~"
"Semoga nanti kita satu kamar ya?"
"Academy nya seperti apa ya?"
"SAYA SUDAH MENDAFTAR JADI GURU, TEHE!" seru Sirrius.
Setelah kejadian itu, Sirrius ditemukan di tengah hutan dan dibawa Hajime ke istana untuk dipulihkan. Setelah menerima kenyataan kehilangan loli kesayangan ia pun menceritakan segalanya pada mereka.
Kureha yang tetap ingin membantu mereka walau ia tak wajib membantu mereka dan usaha Kureha untuk bertemu dengan Pemimpin elemen walau hanya beberapa episode saja.
"Aku tak pecaya om pedo ini akan menjadi guru sihir di Schwarzend Academy..." lirih Himeko.
"Kami juga jadi Guru spesialis elemen." ujar Frey.
"Wew, yang ini tak diragukan sih." ujar Rei.
"Kalian meragukan saya setelah saya melatih kalian selama ini?!" ujar Sirrius kesal.
"Humn, lagi pula kau jadi guru hanya agar ada kegiatan agar tak terus memikirkan Kureha kan?" ujar Shiho.
...
"Iyain aja, tapi bener sih..." ujar Sirrius.
"Semoga cepet move on ya om." ujar Hajime.
"Kamu juga." gumam Sirrius
"Humn?"
"Apa hm hm!?"
"Ye nyolot."
•TBC•