Foolish Love [✔]

By affectionnate

370K 49.9K 26.6K

[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Menjadi murid baru di SOPA High School membuat Jung Jaehyun... More

1. Namanya Jodoh
2. Maunya Kamu
3. Lampu Hijau Buat Rose
4. Sakit Tapi Cinta
5. Cheat
6. Hari Spesial
7. Tentang Perasaan
8. Demi Kamu
9. Ketulusan Yang Tidak Pernah Terlihat
10. Ketika Tatapan Mata Kita Bertemu
11. Tidak Ada yang Abadi
12. Are You Sure?
13. Always Here For You
14. Berharap Kamu Mengerti
15. Rahasia
16. Berkah Malam Minggu
17. Bahagia yang Sederhana
18. Foolish Meet Love
19. Suddenly Change
20. Eccedentesiast
21. The Truth and A Warm Hug
22. Care
23. Ada yang Berbeda
24. Should We Say Goodbye?
25. Fragile Girl
26. Don't Pretend
27. All The Reason
28. Fine
29. Our Sweet Home
30. Between Us
31. Five Minutes
32. Whistle
33. Don't Hide
34. The Star
35. Ya, Kamu!
36. Yellow Light
37. Just You
38. Only Look At Me
39. My Choice Is Still You
40. Accident
41. Warmth Between The Rain
42. Will You Kiss Me?
43. FIX SUKA!
44. Grateful For Everything
45. Limit
46. I'm Here For You
47. Healer
48. Stay With Me
50. Learn To Let You Go
51. Integral
52. Bittersweet
53. Still Same
54. Pura-Pura Lupa
55. Please, Stop The Time
56. Aku Pasti Kembali
57. If We Love Again
58. Will You Marry Me?
59. Beautiful In White
60. You're My World
61. With You
62. Penuh Cinta
63. How Deep Is Your Love
64. Possessive
65. I'll Listen To What You Have To Say
66. Surrender
67. REGRET : Because I'm Stupid
68. If You Fall In Love : Just Lean On Me
69. Beautiful Life, Beautiful Love
Kesan & Pesan

49. Misunderstanding

3.8K 582 426
By affectionnate

Skuyy dipertahankan komennya ❤😂😂 selamat membaca sayang-sayangkuhhhh~ senantiasa persiapkan batinnya. ☺

❤❤❤

"HAH? PUTUS?"

Itu teriakan milik Rose yang menggelegar di ruangan kelas. Untungnya kelas masih sepi. Hanya ada dirinya dan teman-temannya. Rose memang sengaja datang pagi, kali ini ia tidak berangkat sekolah bareng sama Jaehyun. Ia datang duluan ke sekolah setelah mendengar berita putusnya Jennie dan Taeyong yang membuatnya panik dan gak bisa mempercayainya.

Astaga! Apa yang terjadi? Bahkan Rose sempat memikirkan bahwa hubungan keduanya akan berjalan langgeng, jadi mustahil rasanya Jennie dan Taeyong bisa putus. Rose bisa melihat betapa besar cinta yang mereka miliki. Aneh rasanya jika hari ini ia mendengar kabar tentang hubungan Jennie dan Taeyong yang kandas.

Jennie senantiasa terisak keras. Ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Gadis itu begitu terpukul sehingga membuat Rose, Irene, Wendy, dan Jisoo ikut terhanyut ke dalam kesedihan yang gadis itu rasakan.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Jen?" tanya Irene baik-baik. Ia senantiasa mengusap punggung Jennie sekedar untuk menenangkan gadis itu.

"Aku juga nggak tahu, tapi rasanya Taeyong agak berubah. Dia lebih keras kepala. Padahal aku negur dia baik-baik, tapi pria itu malah ngerespon dengan emosian. Padahal dulu, waktu masih temenan, dia gak pernah kayak gitu ke aku. Tapi kenapa pas udah jadi pacar sikapnya berubah nyebelin?" isak Jennie pilu. Air matanya senantiasa bercucuran. Hatinya benar-benar sakit. Jennie gak mau menerima fakta ini.

Jisoo menghela nafasnya, "Ya.. Semua orang bisa berubah sih, Jen. Kita gak bisa menghindari fakta itu. Apalagi kalau udah jadi pacar, pasti rasa sungkannya otomatis menurun dan mereka menganggap hal itu biasa, tapi justru nyakitin. Resiko pacaran ya... Emang gini," ungkapnya yang menghela nafas panjang.

Wendy mendesah pelan, ia benar-benar terpukul melihat hubungan Jennie dan Taeyong kandas. "Makanya sih, kadang lebih baik kita temenan aja dulu alias sabar. Karena kalau pacaran biasanya ego orang bisa jadi meningkat. Tapi tergantung yang ngejalanin juga sih, namun yang namanya pacaran pasti resikonya memang gak jauh-jauh dari hal itu."

"Yup, dengan kata lain kita harus nanggung resiko kehilangan juga sebab cinta tak selamanya Indah. Kalau mau sih langsung nikah aja. Tapi saran gue, kalau bisa nahan diri buat temanan kenapa nggak? Soalnya pacaran itu resikonya juga berat. Tapi kembali lagi sama orang yang menjalaninya, kalau kepercayaan mereka besar, ya... Mereka bakalan selamat. Tapi sekalinya lebih besar egonya, ya udah. Ambyar," ungkap Irene.

"Kalau tahu bakal jadi kayak gini, gue mau jadi temannya aja dulu. Gue nyesal jadi pacarnya. Gue nggak sanggup kehilangan Taeyong. Gue harus gimana?" isak Jennie, tangisnya semakin mengeras.

Rose yang menyimak hal itu terlihat berpikir keras. Apa kalau ia dan Jaehyun memaksakan diri sekarang, mereka akan berakhir menjadi seperti ini juga? Tidak! Rose gak mau, dia bakalan nggak sanggup.

❤❤❤

Jam istirahat berbunyi. Seperti biasa, Jaehyun dan squad-nya sedang berkumpul di kantin. Namun, ia bingung saat belum melihat Taeyong.

"Belum keluar kelas mungkin," sela Doyoung.

Jaehyun mengangguk pelan. Ya, mungkin Taeyong belum selesai dengan kelasnya. Palingan guru yang ngawas ujian lama keluar kelas.

"Gimana Jae? Aman persiapan lo buat meresmikan hubungan lo sama Rose?" goda Johnny. Jaehyun menahan senyumnya lalu mengangguk pasti, "Jangan lupa besok. Btw, makasih banyak kalian udah mau bantuin gue sampai akhir."

"Jangan sungkan, kita 'kan sohib. Lagian kita senang akhirnya lo sama Rose bakal jadian," sahut Doyoung.

"Pesawat sama landasannya, bolehlah?" goda Johnny. Jaehyun tertawa kecil, "Kalau lo nagih, itu namanya lo nggak ikhlas bantuin gue, jingan wkwkwk," kekehnya.

Tawa tiga sejoli itu meredup seketika saat melihat kedatangan Taeyong. Ya, tepatnya saat mereka merasakan hawa yang buruk disekeliling pria itu. Mata Taeyong juga tampak sembab.

"Lo kenapa anjir? Buat takut aja," celetuk Jaehyun yang benar-benar cemas dengan Taeyong. Ia belum pernah melihat Taeyong yang seperti ini. Bisa ia rasakan bahwa pria itu seperti mengalami keterpurukan, tapi apa alasannya?"

Taeyong mengusap wajahnya gusar. Bahkan Johnny dan Doyoung sangat terkejut melihat Taeyong membawa minuman keras ke sekolah. Kalau ketahuan guru bisa tamat riwayat pria itu. Apalagi ini hari ujian.

"Seriusan Yong, lo kenapa bangsat?" sela Doyoung yang seketika bergidik ngeri. Ia merasakan firasat buruk.

"Gue putus sama Jennie," lirih Taeyong.

"HAH?!" sahut tiga sejoli dihadapannya. Bagaimana Jaehyun, Johnny, dan Doyoung tidak terkejut saat mendengar tentang itu? Hey, ayolah. Mereka sangat mengerti betapa cinta matinya Taeyong ke Jennie. Mungkin pria itu sudah cinta buta ke Jennie.

Saking gak warasnya cinta itu sampai setiap hari membuat mereka bertanya-tanya 'Nih berdua kapan putus sih kalau tiap hari mesra mulu?' Ya, mereka tidak pernah memikirkan bahwa Taeyong dan Jennie bisa putus.

Namun sekarang? Kenapa----

Taeyong tersenyum pedih, "Kalau tahu bakalan jadi gini, gue mau jadi temannya aja supaya nggak melihat sikap nyebelin dia. Ya, setidaknya jadi temannya sampai umur 25 tahun terus gue nikahin dia. Gue nyesal jadi pacarnya di waktu yang nggak tepat. Sekarang gue nggak bisa menerima kenyataan kalau kami putus," ungkapnya getir kemudian meneguk kasar sojunya. Air matanya kembali berjatuhan.

Jaehyun, Jhonny, dan Doyoung sama-sama menghela nafas mereka.

"Kalau menurut gue, pacaran itu oke-oke aja selama kita bisa saling memahami. Mungkin waktu sebelum lo putus sama Jennie, kalian lebih mentingin ego masing-masing. Harusnya lo bisa lebih ngalah, kan?" tegur Jaehyun yang semakin membuat Taeyong terisak keras.

Doyoung berusaha menenangkan pria itu. Bahkan ia sampai malu saat tatapan murid-murid lain mengarah ke meja mereka.

"Iya deh Jae, ngerti kok kami. Tahu kok yang rasa percayanya besar sama nona Park. Lo mah karena ngebet pengen jadian sama Rose makanya ngomong gitu, kan?" goda Johnny.

Jaehyun hanya mengulum senyumnya, "Kami sih udah jadian sebenarnya, cuma nunggu surprise-nya aja."

"Haha bacot."

"Kalian bisa nggak sih ngertiin gue? Kan anjing kalau kalian ketawa-ketiwi di atas penderitaan gue sekarang," sahut Taeyong kesal.

"Lo nya juga sih yang salah. Dah tahu Jennie keras kepala gitu orangnya, eh.. Malah lo ladenin!" celetuk Johnny yang sontak membuat Taeyong semakin sedih dan frustasi.

"Udah Yong, lo harus ingat kalau lo lagi Ujian Akhir Sekolah yang menentukan lo bisa lulus atau nggak. Ntar dipikirin dulu solusinya, tapi setidaknya lo fokus dulu sama ujian lo," saran Doyoung yang menghela nafasnya saat melihat Taeyong yang mendadak kehilangan semangat hidup.

❤❤❤

Ada yang aneh. Ya, Jaehyun merasakan ada sesuatu yang salah saat menyadari Rose lebih banyak diam hari ini.

Jaehyun penasaran dan hendak menanyakannya secara baik-baik, tapi merasa waktunya gak tepat. Ia memutuskan untuk membiarkan gadis itu sendiri dulu, mencoba nggak menekan Rose sama sikapnya. Mencoba memberikan gadis itu ruang untuk menyendiri, karena biasanya cewek emang butuh dimengerti, kan? Mungkin sedang ada masalah. Ia akan memastikannya nanti.

Saat mereka hendak pergi ke laboratorium, kelas mulai sepi dan disanalah Jaehyun rasa waktu yang tepat untuk berbicara dengan Rose.

Jaehyun menahan tangan Rose yang hendak buru-buru pergi ke laboratorium, bahkan gadis itu tidak menatapnya sama sekali.

"Kamu kenapa sih hari ini aneh banget?" tanya Jaehyun heran. Rose tertawa renyah kemudian melepas pelan genggaman tangan Jaehyun, "Udah telat nih Jae, kita harus ke lab."

"Yaudah ayo barengan," sahut Jaehyun. Rose langsung menyelanya dengan cepat, "Kamu duluan aja, aku mau ngurusin sesuatu sebelum pergi ke lab!"

"Yaudah nggak apa, aku temenin!" ungkap Jaehyun bersikeras. "Jangan, Jae. Kamu dul---"

"Kamu baik-baik aja? Atau aku ada ngelakuin kesalahan yang buat sikap kamu jadi aneh gini?" terka Jaehyun sambil menatap Rose serius.

Gadis itu terdiam ditempatnya, bahkan ia tidak berani menatap mata Jaehyun.

"Atau jangan-jangan kamu sedang berusaha menghindariku?" terka Jaehyun yang sedetikpun tak melepaskan tatapan penuh selidiknya dari Rose. Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, bisa ia lihat raut wajah Rose berubah tegang seketika.

Rose tertawa terbahak-bahak lalu memukul lengan Jaehyun, "Kok gitu sih ngomongnya? Kamu tahu 'kan kalau aku gak bisa jauh-jauh dari kamu? Hehe. Kali ini biarin aku ngurus masalahku sendiri Jae, kamu jangan khawatir. Oke?" ujarnya yang sekilas tersenyum kemudian melengos pergi begitu saja.

Jaehyun menatap punggung Rose lirih. "Aku bisa merasakannya Rose, tapi kenapa kamu mengelak seperti itu?" batin Jaehyun. Ia mulai berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan berita putusnya hubungan Jennie dan Taeyong. Pasti gadis itu sudah dengar, kan?

Jaehyun berusaha membuang pikiran negatif dalam benaknya. Ya, Rose yang ia kenal tidak mungkin mudah terpengaruh terhadap hal yang seperti itu. Jaehyun yakin Rose akan percaya padanya daripada memikirkan cuitan Jennie dan Taeyong disela-sela hubungan mereka yang kandas.

Ya, cuitan tentang lebih baik jadi teman daripada pacar lalu berpacaran di waktu yang tidak tepat. Menurut Jaehyun, itu sangat tidak masuk akal untuk dipercayai. Yang ada kalau hanya temanan saja, orang yang kita sukai bisa-bisa ditikung.

Jadi, Rose tidak mungkin 'kan menjauhinya karena hal itu? Ya, pasti Jaehyun hanya keliru karena sempat berpikiran seperti itu sebab rasa percayanya ke Rose sangat besar, dan pasti Rose juga merasakan hal yang sama 'kan?

❤❤❤

Malam harinya, Jaehyun sedang keluar rumah. Bahkan ia diam-diam melakukannya, berusaha keras supaya Rose tidak mengetahui hal ini. Ya, pria itu sedang membelikan Rose kalung sebagai hadiah peresmian hubungan mereka.

Jaehyun sudah tidak sabar menunggu hari esok. Rose pasti suka banget sama kalung pilihannya. Ya, Jaehyun sukses menjadi bucin sejati. Ia menyadari hal itu. Tapi ia cukup senang, karena Rose lah alasannya. Ya, Jaehyun benar-benar mencintai Rose sampai rasanya takut kehilangan.

Sebentar lagi Jaehyun akan sampai dirumah, namun tatapannya tak sengaja teralihkan oleh sesuatu yang membuatnya penasaran.

Ya, dia melihat Rose dan Mingyu berduaan di taman pusat kota. Jaehyun sampai harus menghentikan motornya dan buru-buru hendak menghampiri Rose.

Namun, langkahnya tertahan saat melihat Mingyu yang tiba-tiba mengecup pipi Rose. Lebih kesalnya lagi saat Jaehyun melihat respon Rose yang merasa baik-baik saja. Ya, gadis itu hanya tersenyum kikuk sambil memegangi pipinya dan menganggap hal itu sebagai angin lalu. Jaehyun tentu merasa kecewa karena ekspektasinya sempat bilang bahwa Rose akan menampar Mingyu karena berani melakukan hal lancang seperti itu. Tapi kenapa responnya justru membuatnya kesal setengah mati?

Kini Jaehyun terkekeh sinis kemudian berkacak pinggang. Ia teringat sesuatu. Kenapa Rose memilih untuk mendekati Mingyu di saat gadis itu jelas-jelas menghindarinya satu harian penuh? Jaehyun tidak habis pikir dan intinya ia kecewa dengan Rose.

Tapi dari semua kekecewaannya itu yang lebih parah adalah saat ia mendengar hal yang Rose katakan pada Mingyu, dan itu membuat raut wajahnya seketika berubah datar. Bahkan ia menatap Rose tajam dan hampir mengumpat saking emosinya. Menurutnya, Rose sudah keterlaluan kali ini. Tak termaafkan.

Setibanya di rumah, hari sudah larut malam. Jaehyun memang sengaja tidak pulang ke rumah setelah melihat kejadian di taman kota tadi.

Dipertengahan jalan saat hendak menuju kamarnya, Jaehyun berpapasan dengan Rose namun ia mengabaikan gadis itu. Sampai Rose menggenggam tangannya, "Kamu kenapa Jae? Apa ada masalah?" tanya Rose khawatir. Sedari tadi ia memang sedang sibuk di ruang tamu sekedar menantikan Jaehyun pulang.

Rose tertegun saat Jaehyun menepis kasar tangannya, pria itu tidak menggubrisnya bahkan hendak melanjutkan langkahnya. Ia merasa ada yang salah dengan Jaehyun.

Dengan segala keberaniannya, Rose menghadang langkah Jaehyun. "Kamu kenapa sih? Aku khawatir loh," lirih Rose yang menatap Jaehyun sendu.

"Kenapa katamu?" desis Jaehyun sambil terkekeh sinis. Ia menatap Rose tajam. Rose merasakan hawanya mulai mencekam.

"Jae----" ujar Rose tertahan dan hendak menggenggam tangan Jaehyun, namun pria itu langsung mengambil jarak darinya.

"Kenapa Rose? KENAPA?!" teriak Jaehyun yang terlanjur emosi. Ia benar-benar sudah tidak tahan memendamnya.

"Ap-apa maksudmu, Jae? Aku tidak paham," ungkap Rose dengan hati-hati.

"Kenapa kamu mendekati pria lain disaat kamu tahu aku tidak suka hal itu?" lirih Jaehyun. Rose terperangah mendengar perkataan Jaehyun, kalau begini sudah pasti Jaehyun mengetahui tentang pertemuannya dengan Mingyu tadi.

"Jae, jangan salah paham. Dengar dulu penjelasan-----"

"Kamu bahkan berusaha keras menghindariku hari ini, tapi kamu lebih memilih mendekati Mingyu. Apa kamu tahu bagaimana sakitnya aku?" lirih Jaehyun. Ia tersenyum kecut, "Padahal besok aku ingin mengatakan dengan lantang bahwa aku mencintaimu. Persiapannya sudah matang, tapi kenapa kamu justru melukaiku dengan cara yang seperti ini?" tanya Jaehyun dengan nada suara melemah.

"Aku nggak bermaksud menjauhi kamu Jae," ujar Rose, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Jaehyun hanya diam menyimak hal itu, mendadak nafasnya sesak.

"Hanya saja aku kepikiran dengan cerita Jennie. Kamu pasti tahu 'kan kalau Jennie dan Taeyong putus?"

Jaehyun menghela nafasnya kemudian tertawa tidak percaya. Benar dugaannya kalau Rose menghindarinya hanya karena hal itu. Jaehyun benar-benar tidak habis pikir dan sekarang kekecewaannya semakin bertambah besar.

"Aku bahkan melihat responmu setelah Mingyu mencium pipimu, tapi kenapa kamu tidak marah? Kalaupun kamu khawatir tentang masalah Jennie dan Taeyong, kenapa kamu menceritakan hal itu ke pria lain? Kamu bahkan menghindariku, astaga----" ujar Jaehyun yang tidak mampu melanjutkan perkataannya lagi.

"Maaf Jae, aku hanya takut kehilangan kamu. Aku nggak akan sanggup menghadapinya," ujar Rose lirih. Sayup-sayup mulai terdengar isakan tangisnya.

"Harusnya kamu klarifikasi denganku, kan? Kamu gak mikir apa perasaanku gimana setelah melihat kamu menceritakan kekhawatiranmu ke pria lain? Apalagi itu Mingyu. Seketika aku merasa jadi cowok yang gak berguna, Rose. Aku juga khawatir sebenarnya tentang hal itu, tapi aku ingin membicarakannya denganmu karena aku mempercayaimu, tapi tahu-tahunya kamu malah melakukan hal sebodoh ini," ungkap Jaehyun kecewa. Ia menghela nafasnya kasar.

"Maaf Jae, aku salah," balas Rose getir. Air matanya mulai berjatuhan dan sekarang tangannya menggenggam erat tangan Jaehyun.

"Apa kamu pikir perasaanku ini adalah hal yang main-main? Aku sudah berusaha untuk mempercayaimu, tapi ternyata kamu justru meragukan perasaanku, Rose. Lagipupa kalau kita ada diposisi Jennie dan Taeyong, aku nggak akan membiarkan kita putus. Kamu gak akan kecewa kalau pacaran denganku. Aku bisa memahami segala hal tentangmu. Aku pikir kamu juga merasakan hal yang sama, tapi ternyata aku salah. Aku benar-benar kecewa denganmu," ungkap Jaehyun getir. Ia mengusap wajahnya gusar dan hendak melangkah meninggalkan Rose, namun gadis itu menahan tangannya.

"Tidak bisakah kamu mengerti kalau aku melakukan ini karena takut kehilangan kamu? Aku minta maaf, aku tahu aku salah tapi aku hanya manusia biasa Jae. Kalau kamu bisa memahami segala hal tentang aku, plis jangan kayak gini," ujar Rose dengan nafas tercekat.

Jaehyun mengulum senyuman getirnya. Ia menatap Rose nanar, "Bahkan ini belum apa-apa tapi kamu sudah tidak bisa mempercayaiku. Bagaimana jika kita melanjutkannya, bisa-bisa hubungan kita gak langgeng. Kamu harusnya sadar kalau membangun hubungan itu harus atas dasar saling percaya. Kalau sejak awal kamu gak percaya sama aku, sekarang harus bagaimana Rose?" tanya Jaehyun lirih. Ini benar-benar titik kelemahan dalam hidupnya.

"Maaf Jae, maaf," isak Rose pilu. Ia gak bisa membendung tangisnya lagi.

"Kita akhiri saja Rose. Aku nggak bisa menjalin hubungan sama orang yang meragukanku. Aku belum siap terluka, apalagi karena kamu. Kalau kamu sangat mengkhawatirkan apa yang dikatakan Jennie, bukankah artinya kamu lebih percaya kalau lebih baik kita jadi teman? Intinya aku gak menyangka kalau kamu, orang yang aku cintai bisa meragukanku dengan cara menyakitkan seperti ini. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, rasa cintaku ke kamu nggak pernah main-main. Dan lagi aku juga manusia biasa yang juga bisa terluka meski penyebabnya kamuㅡorang yang aku cintai sekalipun. Hatiku juga bukan terbuat dari baja, Rose. Jadi maaf, rasa kecewaku lebih besar ketimbang kesabaranku untuk menghadapi semua yang terjadi hari ini," jelas Jaehyun yang menatap Rose nanar. Ia melepaskan genggaman tangan Rose dan melengos pergi.

Bertepatan dengan itu Rose terkulai lemas. Ia menangis keras menyesali perbuatannya.

Malam ini langit nggak hanya mendengar tangisan milik Rose saja, tapi juga milik Jaehyun. Sesampainya di kamar pria itu langsung terkulai lemas di depan pintu. Tangisnya pecah dan rasanya Jaehyun nggak mau menerima kenyataan ini.

Pria itu mengacak-acak segala barang yang ada di dekatnya kemudian mengusap wajahnya gusar. Saking kesalnya, Jaehyun harus menumbuk dinding berulang kali sampai tangannya lebam dan saat melihat darah menetes dari kepalan tangannya, barulah ia berhenti sambil tersenyum pedih.

Hati Jaehyun benar-benar terluka.

TBC

Dahhh, jangan salahin siapa-siapa. Gak ada yang salah, aku yang salah  😔 Sebenaranya aku gak rela jaerose mengalami hal ini, tapi ini sudah alur ceritanya guysss. Dari sini hubungan mereka yang sesungguhnya akan dimulai, aku harap kalian tetap lanjut sampai ending okay? 😂😂😂 harus banyak-banyak tabah samaku, karena aku tipikal orangnya kalau buat cerita gak suka yang mulus-mulus. Menurutku lebih banyak konflik, serasa nonton drakor wkwkwkwk. Aku harap kalian bisa memahaminya dengan lebih bijak ❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

880K 42.6K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
295K 22.8K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
281K 27.1K 56
True love is a strong and lasting affection between spouses or lovers who are in a happy, passionate and fulfilling relationship. 18+ Highest rank #...
69.1K 4.8K 25
《《 HATE AND LOVE SEASON 1》》 (COMPLETED) "Maafkan aku yang selalu menyakitimu, aku memang brengsek namun aku tidak bisa melepaskan mu" - Jung Jaehyun...