Foolish Love [✔]

By affectionnate

371K 49.9K 26.6K

[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Menjadi murid baru di SOPA High School membuat Jung Jaehyun... More

1. Namanya Jodoh
2. Maunya Kamu
3. Lampu Hijau Buat Rose
4. Sakit Tapi Cinta
5. Cheat
6. Hari Spesial
7. Tentang Perasaan
8. Demi Kamu
9. Ketulusan Yang Tidak Pernah Terlihat
10. Ketika Tatapan Mata Kita Bertemu
11. Tidak Ada yang Abadi
12. Are You Sure?
13. Always Here For You
14. Berharap Kamu Mengerti
15. Rahasia
16. Berkah Malam Minggu
17. Bahagia yang Sederhana
18. Foolish Meet Love
19. Suddenly Change
20. Eccedentesiast
21. The Truth and A Warm Hug
22. Care
23. Ada yang Berbeda
24. Should We Say Goodbye?
25. Fragile Girl
26. Don't Pretend
28. Fine
29. Our Sweet Home
30. Between Us
31. Five Minutes
32. Whistle
33. Don't Hide
34. The Star
35. Ya, Kamu!
36. Yellow Light
37. Just You
38. Only Look At Me
39. My Choice Is Still You
40. Accident
41. Warmth Between The Rain
42. Will You Kiss Me?
43. FIX SUKA!
44. Grateful For Everything
45. Limit
46. I'm Here For You
47. Healer
48. Stay With Me
49. Misunderstanding
50. Learn To Let You Go
51. Integral
52. Bittersweet
53. Still Same
54. Pura-Pura Lupa
55. Please, Stop The Time
56. Aku Pasti Kembali
57. If We Love Again
58. Will You Marry Me?
59. Beautiful In White
60. You're My World
61. With You
62. Penuh Cinta
63. How Deep Is Your Love
64. Possessive
65. I'll Listen To What You Have To Say
66. Surrender
67. REGRET : Because I'm Stupid
68. If You Fall In Love : Just Lean On Me
69. Beautiful Life, Beautiful Love
Kesan & Pesan

27. All The Reason

5.6K 790 215
By affectionnate

Awalnya keadaan panik terjadi di ruang rawat Rose setelah Sena tidak melihat gadis itu di sana. Sena meninggalkan Rose sebentar sekedar membelikan camilan untuk gadis itu.

"Ayah, Rose mana?!" teriak Sena saat melihat Yunho yang sedang duduk santai di luar ruang ICU.

"Apaloh, bun? Kan bunda yang jagain. Bunda lupa kalau tadi bunda ngusir ayah?" cemberut Yunho bersungut-sungut. Ini aja dia baru balik dari tempat tongkrongan di sekitar rumah sakit. Biasalah, comot wifi gratis. Lumayan hemat paket internet hehehe.

Yunho sih banyak uang, siapa yang bilang dia miskin? Tentu saja tidak. Ia menghemat paket internet karena profesinya membuatnya mager untuk keluyuran kemana-mana.

Toh, Yunho gak punya waktu hanya sekedar keluar dari kantor. Dia ini sibuk banget dengan tugasnya sebagai kepala kepolisian.

"Ya udah! Sekarang bantuin lah ayahh..... Gimana sih?!" gerutu Sena yang memutar bola matanya kesal. Yunho menghela nafasnya, berusaha sabar menghadapi sikap Sena.

Di saat Sena dan Yunho bergegas untuk mencari keberadaan Rose, keduanya dibuat terdiam dengan kedatangan Jaehyun yang membawa Rose di gendongannya. Sena yang melihat itu menatap Jaehyun sinis.

"Ngapain kamu nyulik Rose?!" ketus Sena dengan nada galak. Yunho sampai gak habis pikir kenapa hari ini Sena kayaknya sensian banget.

"Astaga bun, ngapain juga aku ngelakuin itu sih?" gerutu Jaehyun yang merasakan ibunya ini senantiasa nethink terhadapnya.

Rose menahan tawanya saat mendengar ucapan Sena, "Malah aku bun yang sengaja menghampiri Jaehyun tadi," koreksi Rose sehingga membuat Sena menghela nafasnya.

"Ya udah, kamu istirahat lagi ya," titah Sena. Jaehyun hendak melangkah masuk ke ruang rawat Rose, tapi Sena mencegatnya dengan perkataan tajamnya, "Kamu mau ngapain?!"

"Ya masuklah bunda, mau bantu Rose untuk baring di ranjangnya," balas Jaehyun yang mengernyit bingung. Ia gak mengerti dengan sikap ibunya yang sekarang ini.

"Ga usah! Kamu turunin aja Rose sekarang, biar bunda yang memapah Rose ke ranjang rawatnya," balas Sena sarkastik dan penuh penekanan.

"Terangkanlah~" celetuk Yunho yang menepuk pelan keningnya. Perkataannya itu berhasil membuat Sena mendelik tajam ke arahnya. "Bunda nggak boleh gitulah. Bunda sadar gak sih kalau bunda itu terlalu ngekang Rose? Bunda 'kan bukan ibunya Rose, jangan over protektif gitulah. Takutnya Rose jadi gak nyaman, hadeh~" gumam Yunho dengan raut wajah serius, namun Sena masih menatapnya tajam.

"Bunda memang ibu kamu 'kan Rose? Kamu udah menganggap bunda sebagai ibu kamu 'kan?" selidik Sena saat menatap ke arah Rose.

Rose mengusap tengkuknya sejenak. "Iya sih bunda, memang aku udah nganggep bunda sebagai ibuku sendiri tapi masalahnya bunda jangan kayak gini ke Jaehyun. Soalnya, Jaehyun gak salah bun. Ini kemauannya aku. Aku yang nyuruh Jaehyun untuk menutupi semua rahasia ini. Maaf ya ayah, bunda kalau sudah mengecewakan kalian," ungkap Rose dengan nada menyesal.

Sena menghela nafasnya lagi kemudian berusaha tersenyum, "Bukan salah kamu kok Rose, it's okay," balas Sena yang mengusap lembut kepala Rose. Dia juga sudah memutuskan untuk berhenti marah ke Jaehyun meski masih rada kesal.

Yunho membisikkan sesuatu ke Jaehyun, "Yang sabar ya, kayaknya kamu udah di-anak-tirikan sama bundamu tuh," kekehnya yang menahan tawa. Alhasil, Jaehyun hanya bisa menghela nafasnya setelah menatap ayahnya itu dengan tatapan kesal.

"NGUMPATIN APA KALIAN BERDUA KE GUE?!" sahut Sena tiba-tiba sembari menatap tajam Yunho dan Jaehyun secara bergantian. Anak dan bapak itu saling berpandangan satu sama lain.

"Bunda lagi mode seram, yah," ujar Jaehyun tanpa suara, hanya gerakan bibir saja. Yunho mengangguk pelan kemudian mengedikkan bahunya.

"Bunda~Smile dulu dong?" sela Yunho setelah sibuk dengan Jaehyun. Ia juga menghampiri Sena kemudian mengusap-usap kepala wanita itu penuh kasih sayang.

"Mau diceraikan kamu?" celetuk Sena sambil menatap Yunho dingin sehingga membuat pria itu sukses tercengang. Ini sudah skakmat namanya.

"Jangan gitulah bunda ngomongnya. Ngomongnya yang baik-baik aja. Ucapan itu do'a loh bun," nasehat Yunho sambil mencubit gemas pipi Sena.

"O!" balas Sena cuek.

"Bulat," sahut Yunho cengengesan saat Sena menatapnya tajam.

"Memangnya bunda bisa hidup tanpa ayah?"

"YA..... Gak bisalah," balas Sena bersungut-sungut kemudian mencubit pinggang suaminya itu.

Rose terlihat begitu senang memperhatikan keromantisan di antara Yunho dan Sena. Mereka bisa merasakan kebahagiaan itu bahkan dengan hal yang kecil sekalipun. Dan Jaehyun gak sengaja memperhatikan Rose yang sibuk memandangi kedua orang tuanya. Dia baru aja membantu Rose duduk selonjoran di ranjang rawatnya kemudian membiarkan punggung gadis itu bersender pada headboard yang sudah ia timpa dengan bantal empuk supaya gadis itu bisa nyaman dengan posisinya.

"Bunda sama ayah bisa gak romantis-romantisannya di luar aja?" decak Jaehyun.

"KENAPA KAMU? CEMBURU?" balas Yunho dan Sena serentak, bahkan hal itu membuat keduanya saling menatap sejenak. Mereka gak menyangka kalau ikatan batin mereka terjalin begitu erat. Yunho memainkan alisnya saat Sena menatapnya lekat-lekat, "Tanda cinta itu bun," kekehnya.

Sena hanya bisa menatap suaminya itu dengan tatapan geli, sesekali memutar bola matanya kesal.

"Bun?"

"APA?!" balas Sena yang memelototi Yunho.

"Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta....
......Rambut warna warni
Bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis
Gigi kelinci......
....Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu
Ya kamu 💚"

"Halah bacot!" sahut Sena yang mendesis pelan.

Yunho mengerucutkan bibirnya, "Apalah bunda nih! Orang dah susah payah bela-belain buat malu-maluin diri di depan bunda supaya bunda senang. Ayah jarang loh mau buka-bukaan gini romantisnya. AWAS AJA, NTAR NYESEL MAMPUS!" ngambek Yunho.

Sena mendelik kesal ke Yunho, "Lagian pakai nyanyi segala. NYANYI TUH DI KOLONG JEMBATAN SANA. ATAU NGGAK DI PEREMPATAN LAMPU MERAH!" celetuk Sena yang mengedikkan bahunya.

Yunho mendengus kasar, "Ga taulah!" balasnya yang merajuk dan hendak pergi, namun tertahan saat Sena memeluk pinggangnya erat-erat sambil menatapnya cengengesan. "Canda ayah, ntar nyesel loh. Udah ngerasain 'kan gimana susahnya memperjuangkan wanita cantik macam bunda ini?" Sena menjulurkan lidahnya.

"Astaga! Untung aku sayang. Iya, iya, untung aku cinta!" gumam Yunho yang mengurut dadanya.

Setelahnya Sena dan Yunho hendak memutuskan pergi dari sana, tapi sebelum itu mereka menatap Jaehyun lekat-lekat.

"Btw, kenapa kamu berani banget ya ngusir kita?" gerutu Yunho.

"Anak seta----malaikat emang," tambah Sena.

"Salah bun, yang benar anak durhaka," koreksi Yunho dan Sena mengangguk-angguk setuju.

"Kalian nyemak," dengus Jaehyun kesal. Menurutnya kali ini orang tuanya itu benar-benar berlebihan.

"ANAK SETAN!" -Sena.

"ANAK TOLOL!" -Yunho.

"Nyebut bun, nyebut," sela Yunho yang barusan mengurut dadanya.

"Anak durhaka!"

Jaehyun memutar bola matanya kesal, "RIBET!"

💚💚💚

Rose masih menahan tawanya sepeninggalan Sena dan Yunho. Ia benar-benar seperti merasa hidup berada di tengah-tengah keluarga Jung. Rose bahagia sekali bisa mengenal mereka.

"Kamu tuh jahat ya melawan sama orang tua," kekeh Rose.

"Kalau menurut kita salah, kenapa mesti di tahan untuk disampaikan? Yeah, meski itu sama orang tua kita sekalipun. Jangan takut untuk menyampaikan isi hati kita," balas Jaehyun yang mengedikkan bahunya.

"Ternyata kamu orangnya terang-terangan juga ya," kekeh Rose lagi.

"Bahagia banget deh lihat kehangatan keluarga kamu," ungkap Rose yang tersenyum hangat, namun sedetik setelahnya ia tertegun saat melihat Jaehyun menggenggam erat tangannya.

Mereka saling menatap satu sama lain.

"Gue udah tahu tentang siapa ayah lo sebenarnya, sekarang gue minta sama lo untuk ceritain hal-hal yang masih lo pendem sendiri. Toh, gue udah tahu intinya 'kan? Jadi tolong ceritain," mohon Jaehyun seraya menatap manik mata Rose lekat-lekat.

Rose mengalihkan pandangannya kemudian tersenyum kecut. "Aku menyesal....." ujarnya tertahan, bahkan air matanya mulai berjatuhan. Ia hendak menyekanya, namun kini Jaehyun menggenggam kedua tangannya erat-erat.

"Kalau cerita sambil nangis bisa buat lo tenang, maka terusin aja," ujar Jaehyun dengan nada melemah. Rose menatap lekat-lekat manik mata pria itu kemudian mengalihkan pandangannya lagi seraya menghela nafas. Isakan kecilnya mulai terdengar dan dia malu saat membiarkan Jaehyun harus melihat hal ini untuk yang kedua kalinya. Ya, dia menagis lagi didepan pria itu.

"Ibuku sudah meninggal," isak Rose sambil tersenyum pedih. Mendengar itu, Jaehyun mengeratkan genggaman tangannya.

"Andaikan aja aku lebih milih pergi sama ibu, pasti aku gak akan merasakan hal menyakitkan seperti ini. Aku gak harus menderita hidup sama ayah."

Jaehyun masih senantiasa menantikan perkataan Rose berikutnya. Gadis itu menjeda perkataannya karena isak tangisnya semakin keras.

Hal itu membuat Jaehyun mengusap punggung tangan Rose, "Gak apa, gue bakal nungguin lo sampai lo siap lanjutin perkataan lo lagi. Sekarang lo boleh nangis dulu," ungkap Jaehyun dengan nada bicara yang hangat.

"Kamu mau tahu kenapa aku ngebet banget ngejar orang gak berperasaan kayak kamu?"

Jaehyun mengangguk pelan.

Rose tersenyum getir, "Sewaktu aku kecil, ayah sama ibu sering berantem. Rumah tangga mereka gak akur. Dulu ibu sering marahin aku, beliau kasar, beda banget sama ayah yang gak pernah marah ke aku. Jadi waktu mereka resmi pisah, aku lebih milih ikut sama ayah ketimbang sama ibu. Aku mikir ibu jahat karena selama ini udah marah-marahin aku. Tapi ternyata-----"

Rose benar-benar merasa terpukul saat hendak melanjutkan perkataannya. Jaehyun beranjak dari tempatnya kemudian menangkup kedua pipi Rose dan menyeka bekas air mata di kedua pipi gadis itu kemudian menarik gadis itu ke dalam dekapannya. Rose yang mendapati itu sontak mengeratkan pelukannya di pinggang Jaehyun karena saat ini ia merasa butuh sandaran.

"Aku gak pernah nyangka sejak pisah sama ibu sikap ayah berubah 100%. Dia sering melampiaskan kekesalannya dengan mukulin aku sampai emosinya mereda. Kalau emosinya belum mereda, dia gak bakalan berhenti nyiksa aku. Pokoknya sampai dia puas."

"Selama ini aku salah menilai. Ternyata orang yang jahat itu yang justru baik. Aku banyak belajar dari kehidupan aku. Orang yang jahat itu pasti bisa jadi orang baik, sedangkan sisi jahatnya kita udah bisa tahu dari perlakuan mereka ke kita selama ini. Mereka gak mungkin berubah lebih kejam dari sisi jahat yang selama ini udah kita ketahui. Sedangkan orang yang baik itulah yang berpotensi untuk menjadi orang jahat yang sebelumnya gak pernah kita prediksikan. Mereka bisa aja berubah jadi orang yang bahkan lebih kejam dari iblis," ungkap Rose lirih.

"Makanya aku lebih suka ngejar orang yang jahat diawal karena nemuin tipe orang kayak mereka itu susah banget. Selama ini orang baru yang berusaha aku deketin pasti mereka baik, tapi kalau orang kayak kamu beda. Sulit didapatnya. Intinya aku trauma kalau ada orang yang baru aku kenal terus mereka mendadak sok akrab dengan sikap baik mereka, kesannya aku jadi keinget sama ayah. Jadi hal itu terkadang membuat aku takut," jelas Rose yang mengakhiri ucapannya dengan nada bicara yang getir.

Air mata Jaehyun sudah berderai. Ia gak menyangka ternyata Rose sudah mendapatkan perlakuan keji ayahnya itu sejak dia masih kecil. Dia juga speechless saat mendengar alasan Rose mengejar orang jahat kayak dirinya.

"Bahkan di saat ibu meninggal, aku gak tahu dia ada dimana. Itupun aku tahu ibu meninggal dari ucapan ayah saat aku nanyain tentang ibu," isak Rose. Disana tangisannya pecah sehingga Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya.

Jaehyun tidak pernah menyangka kalau kehidupan Rose akan lebih menyedihkan dari dugaannya.

Setelah Rose sudah merasa lebih baikan, Jaehyun melepaskan pelukannya kemudian menatap Rose serius. "Gue dengar ayah lo juga terjerat bisnis prostitusi. Selama ini lo gak dipaksa dia untuk melakukan hal yang macam-macam 'kan?" terka Jaehyun yang bahkan mendesak Rose untuk segera membalas pertanyaannya.

Rose terdiam cukup lama.

"Gue harap gak ada dusta di antara kita, Rose. Lo harus jujur ke gue," pinta Jaehyun dengan nada memohon.

"Dia cuma melakukan kekerasan aja kok," balas Rose, namun ia gak menatap mata Jaehyun saat mengatakan hal itu.

Sebenarnya, sikap Rose terakhir kali, tepatnya saat ia menghilang saat UTS.

Semuanya berhubungan dengan pertengkaran hebat dengan ayahnya. Seojun memang memaksa Rose untuk melacur setelah lulus sekolah makanya Rose ketakutan banget saat mendengar hal itu.

Andaikan Rose bisa menghentikan waktu, dia gak mau cepat-cepat lulus.

Alasan itu juga yang membuat Rose bersikap dingin ke Jaehyun. Dia takut kalau bersikap kayak biasanya ke Jaehyun, yang ada hal itu bisa membuatnya berharap ditengah-tengah keputusan Seojun yang tidak terbantahkan.

Rose gak pernah mau menjalani kehidupan yang se-menyakitkan ini. Selama ini Rose udah merasa bersikap baik, tapi kenapa Tuhan memberikan ayah sekejam Seojun untuknya?

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

46.4K 6.8K 39
Gadis sederhana, anak kuliahan berotak cemerlang, yang tidak pernah melewatkan waktu untuk menikmati oreo milkshake sebagai menu sarapannya. Minuman...
1.7K 277 34
Semasa hidup, seseorang tentu akan dihadapkan dengan sebuah pilihan minimal sekali atau dua kali dalam hidupnya. Itu bukanlah hal yang mudah menurut...
18.7K 1.2K 32
Jihan Marcela Maharani perempuan cantik baik hati, ramah, dijodohkan dengan seorang lelaki yang sifatnya jauh beda dengannya, cuek, dingin, tidak suk...
108K 15.1K 22
Gimana rasanya punya pacar cueknya kebangetan? Coba tanya Kim Jisoo. 1st book ; CUEK 2nd book ; HAPPY START ; 8 November 2020 TAMAT ; 2 Januari 2021 ...