Jalaludin Rumi, Fihi ma Fihi

Od Fathurrohmn29

38.6K 781 43

Hanya salinan karya Rumi, Fihi ma Fihi. *Onprogress Více

PROLOG
TUHAN BEKERJA DENGAN CARA YANG MISTERIUS
KATA-KATA HANYALAH BAYANGAN REALITAS
MATILAH SEBELUM ENGKAU MATI DAN JADILAH CAHAYA TUHAN
TUBUH YANG FANA, JIWA YANG ABADI
TUBUH DAN JIWA SEBAGAI AMANAT
KATA-KATA HANYALAH PAKAIAN, MAKNALAH YANG UTAMA
MANUSIA YANG TERKURUNG KATA-KATA
JIWA SHALAT LEBIH BAIK DARIPADA SHALAT
HASRATMU ADALAH TIRAI YANG MENUTUPI YANG NYATA
AKU SANGGUP MENGABULKAN PERMINTAANMU, TAPI RATAPAN KESEDIHANMU LEBIH AKU SUKAI
KOMUNIKASI DALAM CINTA: KOMUNIKASI PALING RAHASIA
ANTARA KASTURI DAN WANGI KASTURI
MUSUH DALAM DIRI : MUSUH PALING RAHASIA
SETETES AIR DARI SAMUDRA MAHA LUAS
SEMUA DARI LAUT; KEMBALILAH KE LAUT
ISI CANGKIR LEBIH UTAMA DIBANDING BENTUKNYA
MANUSIA ANTARA NASUT DAN LAHUT
BANYAK PEMBACA AL-QUR'AN, NAMUN DIKUTUK AL-QUR'AN
CARILAH INTI CAHAYA DAN BUKAN BIASNYA
BUNGA TUMBUH DI MUSIM SEMI, SEDIKIT DEMI SEDIKIT
AIR KEHIDUPAN BERADA DI TANAH KEGELAPAN

IMAN ADALAH LAYAR PADA PERAHU DIRI MANUSIA

426 14 1
Od Fathurrohmn29

Siang dan malam kalian berjuang memperbaiki sifat perempuan dan memurnikan kekotorannya. Akan lebih baik memurnikan dan memperbaiki dirimu sendiri melalui dia dari pada memurnikan dia melalui kalian. Pergilah kepadanya dan menyerahlah pada apa pun yang dia katakan, meskipun tampak absurd. Bahkan apabila semangatmu adalah suatu kebajikan, abaikan itu karena sifat baik ini memungkinkan keburukan memasukimu. Untuk alasan inilah Nabi Muhammad bersabda, "Tidak ada (konsep) kependataan dalam Islam!" Seorang pendeta memencilkan diri dalam kesunyian di pegunungan, menjauhkan diri dari perempuan dan mengabaikan dunia. Tuhan menunjukkan kepada Muhammad sebuah cara yang sederhana untuk memperbaiki dirinya, yaitu menikahi perempuan, menahan kesewenang-wenangan, mendengarkan keabsurdan, dan membiarkan mereka menungganginya. Engkau memiliki watak yang terhormat (QS. 68 : 4). Menderita dan menahan kesewenang-wenangan dari orang lain akan membersihkan kekotoran diri sendiri. Sifat kalian akan menjadi baik dengan bersikap sabar, dan akan menjadi buruk melalui penguasaan dan penyerangan terhadap orang lain. Ketika menyadari hal tersebut, murnikanlah dirimu. Anggaplah mereka sebagai pakaian atau sebagai media yang dengan itu kaliam mampu membersihkan dan memurnikan diri. Apabila tidak mampu menaklukkan jiwa badaniah, maka pikirkan dengan nalar dan pertimbanganmu, lalu katakan, "Biarkan aku berpikir bahwa kita belum menikah. Dia adalah perempuan yang penuh kenikmatan. Dia pelacur. Kepadanya aku pergi ketika syahwat menguasai diriku." Dengan cara inilah engkau akan menghindarkan diri dari kebanggan, iri hati, dan kecemburuan kalian.

Pada akhirnya engkau tidak akan lagi membutuhkan pertimbangan rasional. Dan engkau tidak hanya akan mendapatkan kesenangan dalam perjuangan, tetapi juga akan mendapatkan pengalaman spiritual melalui ke-basurd-an mereka. Setelah itu, ketika engkau telah mendapatkan keuntungan tersebut, engkau akan menjadi pengikut kesabaran, meskipun tanpa pertimbangan nalar.

Ada sebuah cerita tentang kembalinya Nabi Muhammad dengan sahabat dari sebuah ekspedisi. Nabi bersabda, "Pukullah genderang dengan keras! Nanti malam kita akan berisitrahat di gerbang kota dan masuk keesokan harinya."

"Wahai Rasulullah," mereka meminta, "Apa baiknya kita melakukan itu?"

"Karena apabila engkau menemukan istrimu dengan lelaki lain, kalian akan terluka. Dan hasutan akan muncul dari sana." Rasul menjawab. Meski demikian, salah satu sahabat tidak mengindahkan perkataan Rasul, lalu memasuki kota dan menemukan istrinya dengan lelaki lain.

Rasul mengajarkan bahwa seseorang mesti menahan luka dengan kenghindari kecemburuan dan fitnah. Seseorang juga harus menahan luka dari perlakukan seseorang terhadap perempuan – sepanjang dengan ratusan ribu penderitaan yang tidak diceritakan – agar ummat Muhammad muncul di permukaan. Isa berjuang dengan cara menahan diri dalam kesunyian dan tidak menurutkan godaan seseorang; Cara Nabi Muhammad adalah menahan kesewenang-wenangan dan kesedihan yang disebabkan lelaki atau perempuan. Apabila kalian tidak mampu melakukan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, maka ambillah cara Isa, sehingga kalian tidak tercerabut dari kedua cara itu. Dengan memiliki kedamaian batin, engkau dapat menahan seribu tuduhan dan fitnahan karena kalian bisa melihat dengan baik dan mempercayai diam-diam apa-apa yang dibicarakan oleh orang-orang di sekitarmu. "Sejak hal-hal seperti itu ada," kalian berkata kepada diri kalian sendiri, "biarkan aku bersabar sampai datang padaku buah dari apa-apa yang mereka katakan." Apabila kalian telah berhasil menempatkan hati kalian pada mereka, engkau akan bisa melihat mereka. Kalian akan bilang, "Karena lukalah aku bertahan," dan, "Aku mendapatkan harta, walau pun aku tidak memilikinya saat ini." Dan engkau akan menemukan harta itu Engkau akan menemukan bahwa lebih banyak dari pada yang engkau harapkan atau engkau angankan.

Apabila kata-kata itu tidak berpengaruh saat ini, suatu ketika, ketika engkau telah tumbuh lebih dewasa, kata-kata itu akan memiliki pengaruh yang luar biasa.

Apakah perempuan itu? Tidak peduli apa pun yang kalian katakan, perempuan adalah perempuan. Dia tidak akan berubah dan tak akan mengubah dirinya. Kata-kata tidak hanya tidak berpengaruh pada perempuan, bahkan mungkin akan membuat dirinya menjadi lebih buruk. Ambilah, sebagi contoh, setangkup roti dan letakkan di bawah lenganmu. Jangan biarkan orang lain memilikinya sedikit pun. Lalu katakan, "Walau bagaimana pun, aku tidak akan memberikan roti ini sedikit pun kepada orang lain! Bahkan, tidak hanya aku tak akan memberikannya, aku tak hendak memperhatikan pada siapa pun!" Walau pun apa yang engkau pegang adalah roti, yang bahkan anjing pun tidak akan mau memakannya karena roti demikian melimpah ruah dan murah, segera kalian akan menyembunyikannya. Lalu sesetiap orang menginginkan roti itu dan datang memohon ingin melihat setangkup roti yang engkau sembunyikan. Apalagi jika engkau menyimpan setangkup roti yang sama untuk satu tahun dan bertahan tidak memberikan atau memperlihatkannya pada orang-orang, hasrat mereka untuk melihat dan memiliki rotimu akan bertambah besar, karena "manusia selalu lapar terhadap apa-apa yang dia ingkari." Semakin engkau berkta kepada aperempuan untuk menjaga agar dirinya ditutup, semakin gatal dia memperlihatkan dirinya dan semakin orang lain berhasrat melihat dia. Lalu engkau duduk terdiam, mempertimbangkan hasrat dan kedua pihak dan berpikir bahwa engkau telah melakukan sesuatu yang benar. Tapi sebenarnya apa yang kalian lakukan adalah hakikat kecurangan. Apabila perempuan itu memiliki potensi naluri untuk menolak kejahatan, maka apakah engkau melarang atau tidak melarangnya untuk berbuat jahat, perempuan akan tetap berperilaku sesuai dengan potensi nalurinya. Untuk menghadapi perkara semacam ini sebaiknya engkau beristirahat dan tidak mrepotkan dirimu sendiri. Sebaliknya, jika dia ingin berlaku menurut kehendak dan potensinya, maka pelarangan tak akan menghasilkan apa pun. Melarangnya hanya akan menaikan hasratnya.

•••

Orang-orang berkata, "Kami telah melihat Syamsuddin Tabriz. Wahai guru, kami telah melihat dia." Kalian sekelompok orang bodoh, betulkah kalian melihat dia? Seseorang yang tidak mampu melihat unta di atas atap mengatakan kepadamu bahwa dia bisa menemukan mata jarum dan menisikkannya! Sungguh itu cerita bagus yang mereka katakan tentang seorang lelaki yang berkata, "Ada dua hal yang membuat tertawa :Lelaki berkulit hitam mengecat kukunya dengan warna hitam dan lelaki buta yang menjulurkan kepalanya dari jendela." Orang-orang ini memang seperti itu. Kebutaan dalam dirinya membuat mereka menjulurkan kepalanya dari jendela tubuh mereka. Mereka pikir apa yang akan mereka lihat? Apakah arti dari persetujuan dan penolakan mereka? Begitu juga orang-orang yang bernalar, sama saja. Mereka, sebagaimana yang lainnya, tidak dapat melihat apa-apa untuk mereka setujui atau mereka tolak. Tidak peduli apa yang mereka katakan. Mereka hanya berkata omong kosong. Seseorang semestinya pertama kali memperoleh pandangan, beru kemudian melihat. Bahkan ketika seseorang telah memperoleh padangan, bagaimana mungkin orang mampu melihat sesuatu yang tidak dimaksdukan untuk bisa dilihat?

Di dunia ini terdapat begitu banyak orang suci dengan pandangan yang telah mencapai penyatuan. Tetapi ada juga orang suci lain yang telah melampaui mereka. Mereka dinamakan dengan Yang Terhijab Tuhan. Orang-orang suci kelompok pertama menangis merendahkan diri, "Ya Tuhan, tunjukkan kepada kami satu dari Yang Terhijab Milik-Mu!" tetapi hingga mereka benar-benar menginginkannya, hingga mereka bisa terlihat, tidak peduli betapapun orang-orang suci itu memiliki "pandangan", mereka tidak akan mampu melihat Yang Terhijab. Gadis-gadis penjaga kedai yang juga sebagai pelacur kerap kali tidak bisa dilihat oleh siapa pun hingga mereka dibutuhkan. Bagaimana mungkin kemudian ada seseorang yang mampu melihat atau mengenali Yang Terhijab dari Tuhan tanpa kehendak mereka? Itu bukan tugas yang mudah.

Malaikat berkata, "Kami memanjatkan pujian kepada-Mu, dan bertasbih kepada-Mu (QS.2:30). Kami adalah cinta murni, ruh dan cahaya sejati. Manusia-manusia itu adalah sekumpulan pemburu rakus yang selalu menumpahkan darah." Ini dikatakan agar manusia bergetar di hadapan Malaikat yang tidak memiliki kemakmuran, kedudukan, atau pun hijab, yang merupakan cahaya sejati, dan yang makanannya adalah keindahan Tuhan, cinta sejati, serta pandangan yang luas dan tajam. Mereka berperilaku di antara wilayah negatif dan positif. Di depan mereka manusia mesti tergetar dan berkata: "Sengsaralah aku! Apakah aku ini? Apa yang mesti aku ketahui?" Dan ketika cahaya menyinarinya dan kerinduan berkembang dalam dirinya, dia mesti akan menghaturkan ribuansyukur kepada Tuhan dan bertanya, "Bagaimana mungkin aku layak untuk ini?"

Saat ini engkau akan menikmati perkataan Syamsuddin secara lebih penuh bahwa Iman adalah layar pada perahu diri manusia. Layar dipasang untuk membawa mereka menuju tempat-tempat agung. Apabila tidak ada layar, kata-kata tidak berarti apa-apa kecuali angin yang berhembus.

•••

Antara seorang pencinta dan yang tercinta harus memiliki ketidak formalan yag mutlak dalam hubungannya. Formlitas hanya untuk orang-orang di luar diri mereka. Dalam keadaan yang bagaimana pun, ketidak formalan terlarang kecuali untuk cinta.

Aku akan menguraikan dengan panjang lebar dalam pebicaraanku, tetapi waktunya tidak tepat. Seseorang mesti berjuang sekuat tenaga dan "menggali banyak sumur" untuk bisa mencapai "kolam hati" Apakah orang-orang mereka kelelahan, atau pembicara yang merasa bosan dan meminta maaf, dan pembicaraan yang tidak mampu melepaskan dari kebosanan, mereka tidak layak sama sekali untuk jadi pembicara?

Pencinta tidak akan mampu memberikan bukti dari keindahan kekasihnya. Dan tidak seorang pun yang mampu meyakinkan pencinta dengan segala sesuatu yang bisa membuatnya membenci kekasihnya. Memang nyata kemudian bahwa untuk perkara semacam ini, bukti logis tidak berguna. Di dalam peristiwa ini orang mesti langsung menerjunkan diri dan menjadi pencari hubungan cinta. Sekarang, bila aku melebih-lebihkan tentang pencinta di dalam sebaris puisi, (Engkau yang bentuknya jauh lebih jujur dari seribu hakikat......), ini tidaklah berlebihan, karena aku melihat bahwa para pengikut telah menghabiskan hakikat dirinya sendiri di dalam kesenangan bentuk gurunya. Setiap pengikut selalu membutuhkan seorang guru ketika dia telah memunculkan konsep-konsep.

Baha‘uddin bertanya : "Tidakkah dia mengeluarkan konsepnya sendiri, bukan untuk bentuk sang guru tetapi untuk konsepnya sendiri?"

Itu tidak mesti demikian. Sebab jika seperti itu, maka keduanya akan menjadi guru. Sekarang memang suatu keharusan bagi kalian untuk berusaha keras mendapatkan pencahayaan batin demi melepaskan diri dan terlindung dari api kebingungan. Keadaan duniawiyah seperti jajaran kepangeranan dan kementerian. Sekejap berkilat seperti petir di dalam diri seseorang yang telah mencapai pencahayaan batin seperti itu. Sangat mirip dengan keadaan dari dunia tak terlihat, seperti halnya ketakutan terhadap Tuhan dan merindukan dunia aorang suci; sekejap berkilat seperti petir dan melintas cepat di dalan keduniawian. "Orang-orang Tuhan" telah sempurna kembali menuju Tuhan dan menjadi milik-Nya. Mereka syik dengan Tuhan dan tenggelam di dalam-Nya. Hasrat keduniawian ini, bagaikan nafsu birahi lelaki tan berdaya: tampak tetapi tidak memiliki tumpuan, melintas, dan cepat menghilang. Keduniawian hanyalah lawan dari keadaan dunia yang akan datang.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

761K 10K 31
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
21K 643 29
Ini terjemahan al-qur'an Sumber Al-qur'an Asli. ?? "semoga bermanfaat" Gak bakal nyesel koo ?Terima kasih?
21K 2.8K 61
Kisah yatim piatu yang hidup di tengah konflik dua negara. Zehhad sebagai Kakak hanya bisa memberikan dunia fantasi untuk Shela, adiknya. Ia tidak ta...
532K 10.9K 9
[Telah DIHAPUS Sebagian] Dariku, gemerlap malam di tengah bersinarnya duniamu, karenanya. GEMINTANG Created by Hunpeach ...