Foolish Love [✔]

By affectionnate

371K 50K 26.6K

[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Menjadi murid baru di SOPA High School membuat Jung Jaehyun... More

1. Namanya Jodoh
2. Maunya Kamu
3. Lampu Hijau Buat Rose
4. Sakit Tapi Cinta
5. Cheat
6. Hari Spesial
7. Tentang Perasaan
8. Demi Kamu
9. Ketulusan Yang Tidak Pernah Terlihat
10. Ketika Tatapan Mata Kita Bertemu
11. Tidak Ada yang Abadi
12. Are You Sure?
13. Always Here For You
14. Berharap Kamu Mengerti
15. Rahasia
16. Berkah Malam Minggu
17. Bahagia yang Sederhana
18. Foolish Meet Love
19. Suddenly Change
20. Eccedentesiast
21. The Truth and A Warm Hug
22. Care
23. Ada yang Berbeda
24. Should We Say Goodbye?
26. Don't Pretend
27. All The Reason
28. Fine
29. Our Sweet Home
30. Between Us
31. Five Minutes
32. Whistle
33. Don't Hide
34. The Star
35. Ya, Kamu!
36. Yellow Light
37. Just You
38. Only Look At Me
39. My Choice Is Still You
40. Accident
41. Warmth Between The Rain
42. Will You Kiss Me?
43. FIX SUKA!
44. Grateful For Everything
45. Limit
46. I'm Here For You
47. Healer
48. Stay With Me
49. Misunderstanding
50. Learn To Let You Go
51. Integral
52. Bittersweet
53. Still Same
54. Pura-Pura Lupa
55. Please, Stop The Time
56. Aku Pasti Kembali
57. If We Love Again
58. Will You Marry Me?
59. Beautiful In White
60. You're My World
61. With You
62. Penuh Cinta
63. How Deep Is Your Love
64. Possessive
65. I'll Listen To What You Have To Say
66. Surrender
67. REGRET : Because I'm Stupid
68. If You Fall In Love : Just Lean On Me
69. Beautiful Life, Beautiful Love
Kesan & Pesan

25. Fragile Girl

6.2K 859 217
By affectionnate

Sore ini hujan deras.

Rose baru saja selesai dengan eskulnya. Mana dia gak bawa payung lagi, terus hujannya awet banget. Sekolah udah sepi. Sahabat-sahabatnya udah pulang duluan.

Kayaknya gak ada cara lain deh selain nerobos hujannya.

Ya, akhirnya Rose nekat melakukan hal itu. Ia buru-buru berlari ke halte. Pakaiannya sudah basah kuyup.

Dipertengahan jalan, Rose tersentak kaget saat tangannya tiba-tiba di tarik paksa untuk berteduh di halte yang tidak jauh dari sekolah namun halte itu bukan halte yang menjadi tujuannya. Rose harus berlari sekitar kurang lebih 0.8 km lagi untuk sampai ke halte yang menjadi tujuan awalnya.

Rose tertegun menatap Jaehyun. Mereka saling menatap dalam diam. Jaehyun juga lagi berteduh karena dia gak bawa persiapan, padahal hari ini tadinya cuaca cerah.

Gak tahu kenapa mendadak hujan deras gini.

"Kok lo nekat sih hujan-hujanan?" omel Jaehyun, tatapannya dingin sekali. Rose menghela nafasnya kemudian melepaskan genggaman tangan pria itu pada tangannya, "Sampai kapan kamu mau peduli terus sama aku?" tanya Rose serius.

"Selama gue masih sanggup, bakalan gue lakuin," sela Jaehyun dengan ekspresi datarnya.

"Padahal udah gak perlu. Kamu gak usah khawatirkan aku lagi. Sekarang aku mau pulang, duluan ya?" pamit Rose yang hendak pergi, tapi Jaehyun menggenggam tangannya lagi. Pria itu membuka jaket denim-nya kemudian menyampirkannya di kedua pundak Rose.

"Lo tunggu sini, awas kalau berani kabur!" gerutu Jaehyun penuh penekanan kemudian menerobos hujan sekedar pergi ke supermarket di ujung jalan untuk membeli sebuah payung. Rose memperhatikan apa yang sedang pria itu lakukan dengan tatapan mata yang serius.

Setelah kembali ke hadapan Rose, Jaehyun mengambil tasnya yang tadi sengaja ia tinggalin sebentar dibangku halte sebelum pergi ke supermarket.

Perlahan Jaehyun melangkah mendekati Rose, berdiri dihadapan gadis itu sambil memberikan payungnya ke genggaman tangan Rose dan membiarkan dirinya basah di guyur hujan yang deras.

Kini Jaehyun sukses basah kuyup, tapi ia masih betah menatap Rose. Melihat itu, Rose hendak memayungi Jaehyun tapi pria itu menahan pergerakannya dan membiarkan sepenuhnya payung tersebut memayungi dirinya saja.

"Gue terima keputusan lo. Gimanapun gue sadar betapa kejamnya gue ke lo di masa lalu. Tapi permintaan gue cuma satu---" ungkap Jaehyun tertahan. Rose menatap Jaehyun lirih saat melihat bibir pria itu mulai menggigil menahan dinginnya air hujan plus udara sejuk disekitar.

Jaehyun memberikan ID Card ditangannya ke genggaman tangan Rose, "Jangan pernah pulang ke rumah lo lagi karena gue gak sanggup membayangkan apa yang terjadi kalau lo ketemu sama ayah lo. Please?" mohon Jaehyun.

Rose diam membisu, tapi tatapannya mulai berkaca-kaca.

"Satu lagi, sebelum gue pergi. Tolong janji ke gue kalau lo bakalan baik-baik aja meski tanpa rasa peduli gue ke lo," pinta Jaehyun lagi. Rose menggigit bibir bawahnya. Nafasnya mulai sesak, namun pada akhirnya ia mengangguk. Ia berusaha menahan dirinya. Bagaimanapun ia gak boleh mengganggu kehidupan Jaehyun lagi.

Setelah melihat Rose mengangguk, Jaehyun mulai melangkah pergi. Langkahnya terlihat gontai padahal hujan semakin turun dengan derasnya namun sepertinya pria itu tidak berniat untuk berteduh.

❤❤❤

"Eh, Rose sekarang keadaannya gimana? Udah lama bunda gak ketemu dia, jadi kangen," ungkap Sena saat melihat Jaehyun melangkah gontai menuju meja makan.

Yunho menyipitkan matanya saat melihat ada yang berbeda dari putranya itu. "Kamu lagi galau, ya?" selidiknya.

Sena spontan meninggalkan pekerjaan dapurnya kemudian menangkup kedua pipi Jaehyun saat melihat wajah anaknya itu pucat pasi. "Astaga, kamu demam! Udah minum obat belum?"

Jaehyun menggeleng lesu.

"Kuat sekolah nggak?" tanya Sena yang khawatir maksimal, beda banget sama Yunho.

"Heol? Apa-apaan baru sakit kecil kayak gitu gak sekolah. Gak ada cerita ya, Jae. Selama kamu masih bisa jalan, kamu harus sekolah. Ayah biayain kamu sekolah bukan untuk malas-malasan," celetuk Yunho yang kemudian menatap Sena cengengesan saat wanita itu memelototinya. "Eitttt! Kalau marah cantiknya berkurang loh sayanggg~" kekehnya.

"Kamu lemes banget loh, kayak gak punya semangat hidup gitu. Kenapa sih?" tanya Yunho yang sekarang lagi serius, ia mulai penasaran dan gak henti-hentinya menatap Jaehyun. Yunho sedang mengantarkan Jaehyun ke sekolahnya.

"Ayah lagi nyetir, fokus aja ke depan. Aku nggak apa-apa," desis Jaehyun yang kemudian meringis saat kepalanya di tempeleng sama Yunho.

"BERANI BENAR LO NASEHATIN GUE!" Ya, ayahnya memang suka begitu. Sebagai seorang polisi, Yunho paling benci diatur-atur. Kalau udah keluar sangarnya, ya... Bakalan jadi kayak gini. Omongan kasarnya kadang ikut keluar meski itu buat anaknya sendiri. Tapi kalau sama Sena, ya jelas Yunho gak berani. Yang ada dia jadi anjing yang penurut kalau didepan istrinya itu.

Jaehyun sama Yunho memang paling gengsian untuk menunjukkan kasih sayang mereka satu sama lain, tapi mereka berdua saling menyayangi. Kadang banyak yang mikir kalau Jaehyun itu anak tiri Yunho karena kalau mereka berdua bertemu, jarang banget untuk akur.

Cukup lama suasana hening menyelimuti dua pria yang ketampanannya ini gak jauh beda. Like father, like son.

"Apa ini karena Rose?" tanya Yunho yang akhirnya buka suara. Ia memperhatikan setiap ekspresi wajah yang Jaehyun tunjukkan, tapi gak kebaca sama sekali. Hanya saja feeling Yunho sangat kuat kalau ini adalah tentang Rose.

"Bukan kok yah," balas Jaehyun yang menghela nafas panjang.

Setibanya di sekolah, Jaehyun buru-buru pergi ke kelas. Ia menatap arlojinya, seperti merasa ada yang salah. Tumben Rose belum datang jam segini. Biasanya gadis itu udah duduk anteng di kursinya.

Tatapan Jaehyun mengarah pada rombongan sahabat Rose. Irene yang melihat Jaehyun menghampiri mereka, terkejut bukan main. Yeah.. Tumben saja. Ada angin apa seorang Jung Jaehyun mau menurunkan egonya, apalagi pria itu bertanya perihal Rose.

"Rose belum datang, ya?"

Jennie mendelik kesal, "Gak usah sok peduli deh, lo. Itu 'kan gak bakat lo. Apalagi kalau ini tentang Rose," desis Jennie yang kini menatap Jaehyun tajam. Pria itu menghela nafasnya, kemudian hendak keluar dari kelas. Entah kenapa perasaannya jadi gak enak. Apalagi bel masuk sudah berbunyi.

Ketika Jaehyun membuka pintu kelas, ia dikejutkan dengan kehadiran Rose, hanya saja gadis itu langsung ambruk di dalam dekapannya. Rose yang tidak sadarkan diri sontak menjadi perhatian murid satu kelas. Apalagi setelah mereka melihat kondisi naas dari gadis itu, tubuhnya penuh dengan luka.

Jaehyun mendadak panik, bahkan ia gak kuat melihat kondisi Rose. Baju seragamnya sampai terkena noda darah. Baru saja, darah segar mengalir dari hidung Rose.

"Rose? Bangun, Rose. ROSEANNE PARK?!" cemas Jaehyun yang berulang kali memanggil Rose, namun gadis itu senantiasa menutup matanya.

Jaehyun terlihat begitu panik, bagai setengah nyawanya telah melayang. Manik matanya menunjukkan kegelisahan yang mendalam. Ia menepuk pelan pipi Rose, namun gak ada respon sama sekali.

Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Jaehyun, ia memeluk gadis itu erat-erat sambil memanggil namanya lirih. Kenapa...... Apa yang telah terjadi pada Rose? Jaehyun benar-benar khawatir, sampai mau mati rasanya. Tubuhnya lemas seketika.

"JANGAN DIAM AJA, TOLONG PANGGIL AMBULANCE!" teriak Jaehyun panik kemudian ia menggendong tubuh Rose ke ruang kesehatan selagi menunggu ambulance datang.

"Please, Rose. Please.... Jangan kayak gini. Jangan tutup mata lo kayak gini. Rose......" ujar Jaehyun dengan nafas yang mulai tercekat. Ia tidak kuasa melihat kondisi naas Rose.

Bukannya Rose sengaja ingin menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya, hanya saja dia gak tahu harus kemana lagi karena merasa dirinya gak kuat lagi. Seolah-olah ini adalah pertanda hari terakhirnya di dunia.

Rose baru saja mendapatkan siksaan dari ayahnya, dia juga gak ngerti kenapa Seojun bisa mengetahui keberadaannya.

Rose sempat berpikiran, kalau nanti dia mati setidaknya ada yang membantu mengurus jasadnya. Makanya ia memilih datang ke sekolah, itu pun karena ia sudah kehilangan tujuan harus pergi kemana dengan luka-luka yang membuatnya lelah.

Lelah untuk membuka mata di dunia ini.

Rose...... Mulai merasa dia butuh istirahat sekarang, soalnya dia gak sanggup lagi.

❤❤❤

Ranjang darurat yang membawa tubuh tak berdaya milik Rose di gerek ke ruang ICU, Jaehyun senantiasa menggenggam tangan gadis itu. Dia gak bisa berpikir jernih sekarang, yang ada di benaknya hanya perasaan cemas yang terasa mencekiknya.

"Maaf, Anda harus menunggu di luar."

Bahkan tanpa sadar, Jaehyun ikut melangkah masuk ke ruang ICU sehingga perawat yang akan membantu dokter untuk menangani Rose menegurnya.

"Tolong lakukan yang terbaik, sus!" mohon Jaehyun yang kemudian tidak bisa duduk tenang selama Rose ditangani oleh dokter di dalam sana. Ia senantiasa berdiri di depan ruang ICU, mondar-mandir dengan wajah gelisah.

Jaehyun sengaja membawa Rose ke rumah sakit sendirian, dia gak ingin yang lainnya tahu masalah Rose. Cuma dengan catatan, Jaehyun harus menjelaskan semuanya kepada nana saem tentang apa yang sedang terjadi.

Saking cemasnya, Jaehyun sampai mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia mengusap wajahnya kasar.

Sampai tatapannya mengarah pada langkah kaki yang mendekat. Jaehyun terkejut bukan main saat melihat kedatangan Sena dan Yunho.

"Bunda sama ayah kok..."

PLAK! Sena menampar keras wajah Jaehyun. Tatapan berapi-api miliknya menyelidik putranya itu, bahkan nafasnya tersengal-sengal menahan emosi yang membuncah.

"BEGO BANGET SIH LO! KENAPA MASALAH SERIUS KAYAK GINI LO SEMBUNYIIN?!" gerutu Sena menggebu-gebu. Ia menggertak Jaehyun, bahkan Yunho berusaha keras untuk menenangkan istrinya itu. Ia terkejut melihat Sena menampar Jaehyun barusan.

Jaehyun terdiam, dia gak tahu harus menjelaskan dari mana.

"Bunda, dengar dulu------"

"Pergi kamu. Jangan nunjukkin batang hidung kamu disini. Biar Rose bunda aja yang ngejagain, orang kayak kamu gak pantas ngejagain Rose!" dingin Sena, masih menatap Jaehyun tajam.

"Tolong bunda jangan kayak gini. Aku juga khawatir----"

"PERGI JUNG JAEHYUN!" gertak Sena dengan emosi yang sudah berada di ubun-ubun.

Yunho menatap Jaehyun lirih kemudian mengangguk pelan, tanda memberikan kode bahwa Jaehyun harus menuruti permintaan Sena daripada semuanya tambah runyam.

Jaehyun menghela nafasnya, dengan berat hati ia melangkah menjauhi ruang ICU.

"Maaf bunda," sesal Jaehyun.

"Andai aja kamu kasih tahu lebih awal ke bunda tentang masalah Rose, mungkin dia gak akan ada disini sekarang!" dengus Sena yang seketika menohok Jaehyun. Seketika ia menyesal membiarkan Rose sendirian kemarin. Harusnya ia menemani gadis itu. Ya, ini semua salahnya.

"Bodoh banget sih! Anak setan!" emosi Sena yang menggerutu kesal. Ia masih kesal sama Jaehyun.

"Bunda, gak boleh ngomongnya kayak gitu. Bunda lagi emosi, tenangin diri bunda," tegur Yunho yang menghela nafas panjang. Ia benar-benar gak nyangka orang sebaik dan seceria Rose punya kehidupan yang miris.

❤❤❤

Jaehyun menghela nafasnya berulang kali. Sekarang ia sedang termenung di bangku taman, sampai atensinya teralihkan oleh kedatangan seseorang.

Yunho duduk disebelahnya, menghela nafasnya berulang kali.

"Sejak kapan kamu tahu?" ungkap Yunho yang menyela keheningan di antara mereka.

"Yah... Aku gak bermaksud menyembunyikan hal ini, hanya saja Rose gak mau kalau ayah sama bunda tahu masalahnya. Dia yang minta aku untuk menutupi masalahnya. Jadi, tolong jangan larang aku ketemu Rose," lirih Jaehyun yang sudah putus asa.

Yunho mengusap kepala Jaehyun sejenak, dia tahu betapa sedihnya pria itu sekarang. Bahkan dia saja sedih setelah mengetahui kehidupan yang Rose jalani.

Kenapa Yunho dan Sena pada akhirnya mengetahui masalah yang sedang menimpa Rose?

Semuanya karena Yunho baru saja melakukan penyidikan kasus yang menjerat ayah Rose. Ia benar-benar terkejut mengetahui orang sebaik Rose memiliki ayah yang sangat kejam. Setelah mengetahui hal itu, Yunho langsung pergi ke Sopa High School sekedar berniat memastikan kondisi Rose. Dan di sanalah ia tahu bahwa Rose di bawa ke rumah sakit pagi ini.

"Jae?"

Jaehyun sontak menatap ke arah Yunho, ia menatap ayahnya itu serius.

"Kamu udah tahu tentang ayah Rose?"

Mendengar itu, Jaehyun mengernyit bingung. "Kalau sikap kejamnya ke Rose aku tahu, yah, cuma kalau lebih dalamnya aku sama sekali gak tahu. Rose memilih bungkam, dia bersikeras gak mau cerita tentang ayahnya."

"Park Seojun, ayah Rose, pria itu adalah pedagang gelap," ungkap Yunho yang menghela nafasnya. Jaehyun terkejut mendengar perkataan ayahnya, "Maksud ayah-----" ujarnya tertahan, seketika Jaehyun kehilangan kata-kata.

Yunho mengangguk pelan, "Kamu tahu 'kan transaksi gelap? Tahu sendiri 'kan gimana mengerikannya orang-orang yang terjun ke dunia gelap kayak gitu? Nah, ayahnya Rose termasuk orang yang berpengaruh dalam kegiatan itu. Dia juga melakukan bisnis prostitusi, takutnya Rose------" ujar Yunho tertahan.

"Ayah jangan berpikiran yang macam-macam deh, jangan buat aku takut yah," sela Jaehyun dengan nada melemah juga nafasnya tercekat. Matanya mulai berkaca-kaca. Jadi ini maksud perkataan Rose tentang ayahnya yang bukan orang biasa.

"Yeah... Semoga aja nggak, kita do'ain yang terbaik untuk Rose, ya?" ungkap Yunho yang menengahi kegelisahan di dalam benak Jaehyun.

Baru pertama kali Yunho melihat Jaehyun begitu cemas layaknya sekarang. Tapi jika menguak rahasia dibalik kehidupan Rose, ia yakin siapapun akan menitikkan air mata mereka. Termasuk dirinya.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

366K 48.1K 55
Please, panggilin Rose sekarang. Currently slow update! Sorryyy.
14.2K 486 10
[COMPLETE] [TXT x AESPA] Karina yang sudah hafal luar dalam dengan berbagai macam jenis buaya, termasuk buaya spesies langka bernama Yeonjun. lokal ;...
499K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
229K 18.2K 24
"by, nikah yuk?" - jung jaehyun, 2k17 -; Disinilah dimulainya kesabaran Rose diuji oleh seorang Jung Jaehyun. [ was 'marriage life - jaerose ] warn ;...