Life In Another World

Bởi vitaaa12

9.5K 847 301

(Season 1 END 08-04-2020 yey, Season 2 Ongoing!) Terpanggil ke dunia lain, mereka mengalami berbagai pengala... Xem Thêm

Permulaan
Dunia Lain
Terbangun
Terlemah tetapi berguna
Pesta dan Latihan
Kesialan
Special Chapter!!
Kesalahpahaman
Dungeon dan Jebakan
Bulannya indah sekali ya?
Kesedihan dan Terbebas
Keluar dari Dungeon
Tujuan Baru
Menjadi Petualang dan Desa tak bernama
Para Pemimpin Elemen
Special Chapter (2) Chocolate!
Berangkat!
Hajime Birthday!
Kunjungan tak terduga
Reuni?
Mulai Berlatih
Aneh
Tiba-Tiba
Berpihak
Siap
Peperangan
Bisa disebut trailer?
(S2) Bagian awal yeeee~
(S2) Mari ke Academy!
(S2) Bukankah Ini Terlalu Cepat?!
(S2) Vino akhirnya bahagia!
(S2) Flashback time~
(S2) Hidup lagi!
(S2) Berpisah kembali?!
(S2) Kembali ke....atas?
(S2) Penuh Es

Masalah baru

228 16 19
Bởi vitaaa12

"Tunggu, bukankah kau mempengaruhi Zoulth dan para Ras Demon?" ujar Lynee.

"Siapa bilang? Aku menurunkan sihir pengirim ingatan milik para iblis tetapi hanya bisa mencapai mereka saja. Aku tak mempengaruhi mereka untuk jadi bawahanku. Mereka yang menerimaku." ujar Lummy.

"Rasanya ingin aku menertawai semua ini, tetapi tak jadi mengingat salah paham ini sudah bertahun-tahun lamanya. Sungguh miris..." ujar Koharu sambil menahan tawanya.

"Lalu Zoulth mana?" tanya Lynee lagi.

"Umn? Berjaga di perbatasan." ujar Koharu.

"Huf... Jadi kita sudah bisa kembali ke dunia kita dong?" ujar Shiho.

"Yeyy balik kampung!"

"Mudik gais mudik!"

"Beli oleh-oleh dulu yuk?"

"Kangen opor ayam bapake..."

"Attention guys..... Kabar bad here..." ujar Sirrius yang membuat perhatian menuju kearahnya.

Fufufu aku tampaknya sudah tahu 'bad news' itu.

"Kalian tak bisa kembali ke dunia kalian... Karena kekuatan para Dewa dan Dewi tak cukup untuk membuka gerbang...." ujar Sirrius.

"Hah?! Yang benar saja?! Kalian membawa kami kemari dan lalu berkata bahwa kalian tak bisa memulangkan kami setelah kami memenuhi keinginan kalian?!" seru Himeko tak terima.

"Teman kami bahkan harus gugur satu tahu!" ujar Shiho.

'Duh ga dianggep :')' batin Koharu. Kasihannn...

"Kami memanggil kalian karena mengira bahwa diantara kalian ada yang memiliki mana tak terbatas...." ujar Sirrius sambil melirik-lirik Koharu yang siap kabur.

"Apa kau lihat-lihat?!" ujar Koharu sewot karena dirinya jadi bahan tontonan.

"Kau bisa kan Koharu?" ujar Sirrius.

"Hah? Bisa apa? Kalau makan bisa." ujar Koharu.

"Kau ini..." ujar Sirrius kesal.

"Kau sendiri yang bilang aku bebas untuk berbuat apa pun kan? Aku gak harus menolong mereka dan aku boleh hidup tenang damai sejahtera bukan?" ujar Koharu.

Benar juga.

"Kau tak ingin menolong mereka lagi?" tanya Sirrius.

"Ogah, itu mah derita mereka. Kan para Dewa dan Dewi yang memanggil mereka jadi kenapa aku yang mengembalikan mereka? Tak bertanggung jawab." ujar Koharu kesal.

"Ayolah nanti ku beri cokelat." ujar Rei.

"Memakai sihir dan mengeluarkan mana sebanyak itu tak sebanding dengan cokelat." tolak Koharu.

"Kalian bisa saja tinggal disini dengan aman damai dan hidup bahagia. Dari pada di dunia asal kalian yang macam sampah itu." ujar Koharu.

"Bagaimana kau bisa tahu dunia kami yang macam sampah itu?" tanya Yutaka.

"Kelakuan kalian kayak sampah." ujar Koharu datar.

Dan berhasil membuat para makhluk asli Bumi itu mengamuk.

"Tante Lummy balik gih, keburu ada roh jahat dari neraka yang kabur nanti." ujar Koharu menghiraukan para makhluk bumi yang menghujat.

"Oh iya saya ba-"

Dum BLARRRR!

WHUSHHH

Baru saja mau kembali ke neraka, jatuh seekor(?) makhluk semacam monster yang tampak mengamuk. Aura jahat terpancar darinya begitu kuat sampai membuat Hajime dkk merinding.

"Light Barrier."

Wungg

Pelindung cahaya muncul mengelilingi mereka.

"Dia bukan monster biasa." ujar Koharu.

"Aku sudah pasti akan kalah melawannya." ujar Sirrius serius.

"Hah? Kau bahkan tak cukup kuat melawan itu?!" ujar Hajime kaget.

"Ya, bahkan kita pun tak cukup melawannya." ujar Sirrius.

"Kalau aku mungkin bisa." ujar Koharu.

"Tetapi aku tak ingin membantu kalian lagi." ujar Koharu kemudian.

"Yang benar saja?!" protes Shiho.

"Hmmm... Begini saja. Bagaimana kalau kalian memilih satu diantara pilihan yang ku ajukan ini. Okay?" usul Koharu yang membuat mereka kebingungan dan protes.

"Aku sudah mau membantu kalian loh." ujar Koharu kesal sambil memelototi mereka.

"baiklah, pilihannya?" tanya Himeko.

"Pilihan pertama, aku buka portal ke dunia kalian dan kalian selamat walau dunia ini tidak atau kalian ingin aku bunuh monster itu dan kalian tinggal disini. Bagaimana? Aku hanya ingin membantu kalian sekali." jawab Koharu.

"Hah?! Pelit sekali! Di saat seperti ini kau masih mementingkan diri sendiri?!" protes Rei.

"Sudah kubilang, aku mungkin bisa mengalahkan monster itu. Dan memakai sihir sebanyak itu untuk membuka portal itu melelahkan." ujar Koharu.

"Mari berunding dulu?" ujar Hajime sambil mengumpulkan teman-temannya beserta Frey dkk.

Lummy pergi ke neraka dan memasang Permata Api Bara untuk mencegah adanya roh dari neraka yang kabur. Raja dan Ratu pargi ke istana dan menghidupkan Barrier untuk wilayah Vranenia dan para pangeran mengevakuasi seluruh warga Vranenia.

"Rundingin apa lagi sih, itu monsternya udah kayak kucing garong loh ngamuknya sampai ngehancurin pohon-pohon." ujar Koharu.

"Ini antara hidup dan mati, Koharu." ujar Sirrius.

"Lagi pula kalian sudah pasti hidup kok." gumam Koharu.

"Hm?"

"Apa hm hm?!"

"Dih sewot."

•*•*•

"Kami memilih kau untuk membunuh monster itu." ujar Hajime.

Buset, yang bener ae. Mereka ga mau balik ke dunia mereka?

"Huh? Baiklah. Jangan menyesal karena pilihan kalian itu ya." ujar Koharu.

"Tentu." balas Himeko sambil menampilkan smirk.

Ufufufu nampaknya mereka merencanakan sesuatu.

Koharu keluar dari pelindung dan berjalan menuju monster yang mirip badak? Gajah? Kuda nil? Dia besar dan wajahnya buruk punya 2 tanduk dan memiliki belalai. Aneh bukan? Jijik saya lihatnya.

"Oi anj*ng sini kau bab*!" ujar Koharu ngegas.

Dan hebatnya monster itu kini mengarahkan perhatian terhadapnya dan berlari kearahnya. Ia nampak ingin menyundulnya LOL ga tahu dia si Koharu punya sayap.

"Sini saya kentutin anda." seru Koharu sambil meletin lidahnya dan menertawai monster itu.

Monster itu nampak marah dan berkali-kali nampak mencoba memukul Koharu yang melayang bak manusia yang ingin menangkap seekor nyamuk.

"Dia nampaknya mengerti bahasa manusia. Bukan monster biasa." gumam Koharu.

"Light Retribution."

Sebuah bola cahaya melesat kearah monster itu dan meledak tepat dihadapannya. Monster itu nampak menjerit kesakitan, ia nampak lebih marah dari sebelumnya.

ROOOOAAAAR!!

Auman miliknya itu membuat Koharu harus menutup telinganya karena auman yang begitu keras. Saat itulah monster itu mengambil kesempatan dan memukul Koharu sampai terjatuh ke tanah dengan suara retakan tulang dimana-mana. Bahkan Koharu memuntahkan sedikit darah dari mulutnya.

"Aku harus menolongnya!" seru Sirrius sambil berlari kearah Koharu.

Duak!

Sirrius terjatuh setelah nampaknya menabrak sesuatu yang seperti kaca. Itu pelindung yang dibuat Koharu sebelumnya.

"Oi Koharu! Biarkan aku keluar! Aku akan membantumu!" seru Sirrius.

"Kau tak akan keluar sebelum monster ini kalah. Diamlah disana." balas Koharu.

"Cleddy Maria."

Sringg

Pedang miliknya muncul dan ia gunakan untuk membantunya berdiri dan menggunakan kembali magic device miliknya.

"Sialan kau beraninya menampol diriku ini. FIRE PHOENIX!"

Koharu nampak memanggil makhluk api yang begitu besar dan menyelimuti dirinya.

"Bakar habis monster itu." ujarnya pada makhluk api itu.

Makhluk api itu segera melesat kearah monster itu dan menyelimuti monster itu sehingga membuat monster itu terbakar oleh apinya. Ia meraung-raung kesakitan dan sekali lagi ia berhasil membuat Koharu menutup telinganya.

Tetapi ia tetap tak kalah, ia bahkan nampak melahap makhluk api itu dan bangkit. Melihat itu Koharu mendecih kesal.

"Seberapa tangguh sih monster ini, sialan." gumamnya kesal.

ROAAAAAR!!

Monster itu mengaum kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya. Koharu yang bahkan sudah menutup telinganya nampak kesakitan dan dari telinganya mengalir darah.

"Sialan." gumamnya kesal.

Sekali lagi ia lengah dan itu dimanfaatkan kembali oleh monster itu. Monster itu nampak ingin melahap dirinya bulat-bulat.

Untungnya ia segera sadar dan melangkah mundur.

Krauk!

Tes tes tes

"E-eh....?"

Walau ia sempat melangkah mundur, tetapi tangan kanan miliknya harus hilang dimakan monster sialan itu. Kasihanilah tangan milik Koharu, dimamam monster mulu.

"BALIKIN TANGAN AING AS* BAB*! SAYA SATE JUGA KAMU NANTI YA DASAR BADAK!" seru Koharu kesal.

Ia mencoba menahan rasa sakit akibat tangannya yang hilang satu itu dengan ramuan miliknya. Setidaknya sampai mengalahkan monster siluman gajah satu ini.

"Tanganku memangnya enak dimakan ya?" gumam Koharu kesal.

"Frozen Mist!"

Udara disekitar kian mendingin, tanah kian membiru dan dari langit turun salju ditambah dengan angin. Badai salju. Membuat monster itu membeku sementara.

"Huh, tak kusangka aku harus mengalahkanmu dengan sihir ini. Sialan, kalau tahu begini aku makan sepuasnya tadi." ujar Koharu kesal.

Ia nampak melirik sekumpulan makhluk yang dilindungi oleh sihir pelindung miliknya. Mereka menatap khawatir, tepatnya ngeri melihat Koharu yang masih bisa berdiri setelah kehilangan tangannya.

"Sudah kubilang kalian pasti akan hidup bagaimanapun caranya. Semoga kalian tak menyesal memilih pilihan kedua dariku. Karena kalian tak akan bisa menyuruhku untuk mengabulkan permintaan kalian sekali lagi." gumamnya sambil tersenyum kearah mereka.

"The Flame Dragon Of Sacrifice."

Tiba-tiba muncul aura yang begitu berat dan kuat bahkan mereka yang didalam pelindung merinding.

"Tuan Naga, aku mohon bantuanmu." ujar Koharu pada Naga Api.

Ya, Naga api yang begitu besar muncul di hadapannya setelah ia mengucapkan mantra itu.

"Keadaanmu terlihat begitu menyedihkan, nona kecil." balas Naga itu.

"Aku bukan nona kecil, tuan naga." ujar Koharu sambil terkekeh.

"Kau tahu apa yang akan kau bayar sebagai gantinya setelah memanggilku?" tanya Naga itu.

"Tentu aku tahu, tuan naga."

"Dan kau menerimanya? Apa yang membuatmu sampai memanggil diriku ini?" tanya naga itu.

"Monster itu, aku ingin kau membunuh monster itu. Untuk alasannya.... Kau tak akan mengerti walaupun aku mengatakannya padamu." jawab Koharu.

"Kau memang nona kecil yang sulit dimengerti. Baiklah, aku akan mengalahkan monster itu dengan mudah. Tetapi, janganlah menyesal setelah ini ya, nona muda?" ujar Naga itu sambil melesat kearah monster jelmaan Kuda Nil itu, meninggalkan Koharu yang terduduk diam.

"Aku tak akan menyesalinya, tuan naga." gumamnya sambil tersenyum pahit.

"Aku sungguh bodoh, mengorbankan segalanya demi mereka yang bahkan tak memperlakukanku dengan baik. Jika kau mendengar alasanku pasti kau akan tertawa, tuan naga." gumamnya sambil melihat Naga Api itu yang melawan monster itu.

"Karena aku ingin mereka lebih bahagia dariku. Mereka sempat menerima diriku yang hina ini walau hanya sebentar. Entah kenapa mereka begitu berharga bagiku. Aku tak ingin mereka hidup di dunia sampah seperti dulu. Dunia ini, walau banyak monster dan bahaya mereka memiliki kekuatan. Mereka kuat untuk melawan monster itu. Dunia ini sedikit lebih baik dari dunia penuh kebencian, iri dan kejahatan."
Ia mulai menggenggam erat pakaian miliknya yang kini tersobek dimana-mana dan terlihat tak layak pakai.

"Karena itulah, kalahkan monster itu sebagai permintaan dari mereka yang disampaikan kepada ku. Karena monster itu adalah iblis yang menjadi bawahan dirinya."

BLAAAAR!!

Api yang begitu besar menyelimuti monster itu yang menjerit kesakitan. Samar-samar terdengar suara meminta tolong darinya. Suara roh jahat yang kabur dan dikuasai oleh dirinya.

"Terima kasih, tuan naga." lirih Koharu.

Naga api itu lenyap bersamaan dengan monster itu. Pelindung milik Koharu pun sudah di nonaktifkan olehnya yang membuat mereka berlari kearah Koharu.

"Koharu! Kau tak apa?!" ujar Sirrius tampak khawatir.

"Om, nampaknya tanganku dimakan lagi. Hehehe..." ujar Koharu sambil terkekeh kecil.

"Yukari, kau bisa menyembuhkan Koharu?" tanya Sirrius.

Yukari pun mengangguk dan mendekati Koharu. Tetapi, Koharu menolak dan menyeret tubuhnya menjauh.

"Kau tak akan bisa menyembuhkan diriku." lirihnya.

"A-aku sudah bisa menggunakan sihir penyembuh tingkat tinggi kok..." ujar Yukari.

"Itu tak akan mempan." tolaknya.

Perlahan, tubuh miliknya mulai menghilang menjadi serpihan-serpihan kecil dan melayang diudara.

"Sudah kubilang kan? Kalian tak bisa membujukku setelah mengalahkan monster itu untuk membuka gerbangnya." lirihnya.

"A-apa ini?! Apa yang terjadi padamu?!" ujar Hajime terkejut melihat tubuh Koharu yang mulai menghilang menjadi serpihan.

"Aku menggunakan sihir kuno terlarang dan sebagai gantinya aku mengorbankan roh ku diambil. Kalian harus tetap hidup karena masih ada banyak monster yang seperti dia." lirihnya.

"K-kau mengorbankan roh mu?! Apa-apaan itu?! Bukankah kau bilang kau ingin mencari kebahagiaan mu?! Kau tak boleh pergi begitu saja!" seru Sirrius.

"Aku menghilang saja sudah membuatku bahagia om. Aku lelah hidup, jaga mereka ya om?" pintanya.

Tubuhnya kini kian menghilang, menjadi serpihan-serpihan kecil yang terbang terbawa angin. Ajaibnya, pohon-pohon yang tumbang kini hilang, padang gersang tadi mulai ditumbuhi rumput dan pepohonan.

Whussssh....

Ini hadiah untuk kalian dari ku, setidaknya hanya ini yang bisa kulakukan untuk kalian.

"K-koharu...? K-kau dimana?! Jangan bersembunyi dasar gadis bodoh!" seru Sirrius.

Ia bangkit dan berlari masuk kedalam pepohonan. Melihat itu, mereka hanya bisa terdiam. Kini mereka tak akan bisa pulang, pikir mereka.

"Apa tak ada orang lain yang memiliki mana tak terbatas selain dirinya?" tanya Shiho.

"Hanya pencipta dunia Untera dan dirinya saja yang aku tahu memiliki mana tak terbatas." jawab Frey.

"Lalu, dimana pencipta dunia Untera itu?" tanya Himeko.

"Dia... Sudah lama menghilang." jawab Lynee.

Uuuu, aku juga kangen sama dia :(

"H-hah?! Siapa itu?" ujar Yukari kaget.

"Hah, kok malah seperti author yang berdialog?!" seru Soshi.

"Jangan main-main kau!" seru Hajime.

Okay~ sebelum mereka menampol diriku yang tampan ini sepertinya aku harus keluar.

Sringgg!

"Apa-apaan bunga-bunga dan kerlap-kerlip cahaya ini..." ujar Shiho datar.

"Dia berdialog terus -_-" lirih Rei datar.

Ohohoho, halo kalian semua~

•*•*•

"Jir, ada manusia!"- Vey.

"Cogan jir mayan..."- Wynn.

"Oh tentu saja saya tampan fufufu."- manusia aneh.

"Kau siapa?!"- Soshi.

"Aku adalah Vino! Cowo tampan, baik hati, dan berbakti! Kekasih hati Velyn dan Setia pada Velyn sahaja!"- Vino.

"Dan... Siapa Velyn itu?"- Hajime.

"Dia.... Yang menciptakan Untera."- Vino.

"Dimana dia?!"- Shiho.

"Dia... Harus menjalani kompensasi dari perbuatan yang telah ia perbuat."- Vino.

"Memangnya apa yang telah ia perbuat?"- Yutaka.

"Ia.... AKAN AKU JELASKAN DI SEASON DUA FUFUFU~"

~END SEASON 1~

YOOOOOO~ Halo gaisss saya Vino, saya yang bertugas berdialog dan menjadi narator~ dan saya adalah Main Chracter sebenarnya dari cerita ini ufufufufu~ bingung ya? Kaget ya? Hm? Enggak? Duh sedih nih....

Oh iya, Season 1 LIAW tamat yahoooo~ Season 2 mungkin akan diupload bulan depan karena saya mempersiapkan diri untuk mengerjakan 2 project sekaligus! Yaitu seri ketiga dari Magic World Series(silahkan dibaca gais karena.... Ya gitu :v) dan tentu saja Season 2 dari LIAW. Season 2 tetap di project yang ini kok tehe! JADIIIII, LIAW season 1 hanya permulaan dan bukan masalah utama dari cerita ini, masalah utama? Stay tune, ufufufu.

Tertanda, narator ganteng OC kesayangan Vii ke-3 Vino.

Sampai jumpa di Season 2~

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

539K 56.2K 60
note: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonso...
3.3M 322K 90
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
576K 37.8K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
1M 88.7K 43
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...