PLEASE, GIVE ME... / END

By Ryeozka

119K 12.3K 2.9K

"Tapi, itu dulu. Saat usiaku masih 22tahun dan dia 25tahun" 1st book in this year Sunday, Jan. 26th 2020 - We... More

P-1
P-2
P-3
P-4
P-5
P-6
P-7
P-8
P-9
P-10
P-11
P-12
P-13
P-14
P-15
P-16
P-17
P-18
P-19
P-20
P-21
P-22
P-23
P-24
P-25
P-26
P-27
P-28
P-29
P-30
P-31
P-32
P-33
P-34
P-ekstra 36
P-ekstra 37

P-35 (END)

4.1K 319 107
By Ryeozka



🌿🌿




Satu bulan lalu, Yoongi resmi melamar Rae Na. Dia tidak ingin menyia-nyiakan lagi kesempatan yang ada di depan mata. Ini lebih baik daripada didahului oleh pria lain. Tak peduli jikapun mengejutkan orang tuanya. Selama itu niat baik, rasanya tidak masalah.

Semua dilakukan secara singkat dan sederhana. Memanfaatkan hari-hari libur Rae Na. Dilanjutkan, tunangan dua minggu kemudian dengan tertutup. Hanya beberapa anggota keluarga besar yang hadir.

Hari ini, mereka kembali mengejutkan orang-orang dengan menyebarkan undangan pernikahan. Hampir seluruh pegawai rumah sakit diberi undangan. Tak terkecuali Tuan Park beserta putranya.

"Selamat, kami pasti akan datang" begitu sambutan yang diberikan Tuan Park sembari tersenyum dan mengulurkan tangan.


Berbeda situasi dengan beberapa dokter dan perawat yang bereaksi berlebihan. Bahkan ada yang harus tertegun cukup lama.

"K-kau? Astaga! Bagaimana bisa? Kalian? Sejak kapan kalian menjalin hubungan?" Kepala perawat bahkan menunjukkan reaksi yang seolah tidak percaya.

Dokter Bae, Bae Joohyun. Mungkin dia orang yang menarik perhatian Rae Na dengan keterkejutannya. Wanita itu menggigit bibirnya sembari terus menatap undangan di tangan. Lalu, mengangkat kepala dan menatap Rae Na dengan mata nanar. Entahlah, Rae Na tidak mengerti.

"Kau?"

"Ya, aku akan menikah. Dengan pria di sampingku. Bukan dengan Dokter Kim. Dokter Kim bisa kau miliki, Dokter Bae" ujar Rae Na dengan lembut.

"Jadi, aku-" dokter itu seolah menyesali sesuatu. "Astaga! Jadi, aku menjadi orang bodoh selama ini?"

"Kau tidak bodoh, dokter. Hanya salah paham. Ku pikir itu wajar, mengingat aku tidak pernah menceritakan apapun padamu dan kau pun tidak pernah bertanya"

Akhirnya, dokter muda itu mengulurkan tangan yang langsung disambut oleh Rae Na. "Selamat! Ku pastikan, aku akan datang"

Tak hanya itu, Joohyeon juga memeluk Rae Na. Mengucapkan maaf dengan suara bergetar. "Maafkan aku"

Rae Na membalas pelukannya. Juga membalas ucapannya. "Aku tahu, dokter sebenarnya orang yang baik"







Dokter Kim, Kim Seokjin. Dia tersenyum, sangat lembut. Seperti senyum seorang kakak pada adiknya.

"Akhirnya"

Rae Na hanya membalas dengan senyum. "Kakak juga harus segera menyusul. Dokter Bae selalu menunggu kakak"

Seokjin terkekeh dan menjawab dengan canda. "Akan ku pikirkan. Jika, aku sudah bisa melupakanmu"

"Kau harus melupakannya dengan cepat. Rae Na milikku" sahut Yoongi sama bercandanya sembari merangkul bahu calon istri.

Tangan Seokjin terulur untuk mengacak rambut Rae Na. "Aku pasti datang. Siapkan tempat paling nyaman untukku"

Katanya, masih bercanda.







Terakhir, Dokter Lee. Dokter yang sempat menangani pemulihan Yoongi.

Terkejut?

Pasti.

Dokter Lee sampai harus menatap mereka bergantian. "Bagaimana kalian bisa saling kenal?"

"Ceritanya akan panjang jika harus dimulai dari awal" jawab Yoongi.

"Kalau begitu secara singkat saja"

"Kami sudah menjalin hubungan sejak masih kuliah. Sebelum akhirnya, aku lulus dan bekerja di luar negeri yang justru membuat ingatanku hilang dan melupakannya"

"Jadi?"

"Ya, dia adalah gadis yang sering ku bicarakan datang dalam mimpi saat ingatanku belum pulih dan membuatku selalu ketakutan"

"Sekarang kau tidak takut?"

"Tidak. Aku sudah mendapatkannya lagi"

Dokter Lee tersenyum. Tapi, sebelum niatnya mengucapkan selamat, Yoongi memotong lebih dulu.

"Kami sengaja tidak memberi undangan pada dokter. Tapi, jika berkenan, silakan hadir di hari pernikahan kami bersama dokter dan perawat lainnya"

"Ya, akan ku usahakan"



Selesai.

Yoongi harus kembali di sisa jam kerjanya, begitupun Rae Na. Sejujurnya, mereka hanya memanfaatkan jam istirahat untuk menyebar undangan.

"Aku akan menjemputmu nanti"

"Baiklah"




.
Park Jimin?

Oh, anak itu langsung menyeringai miris setelah mendapat kabar dari sang ayah.

"Jadi, aku benar-benar kalah"

Sedetik kemudian langsung memasang wajah menyebalkannya seperti semula. "Hei! Tapi, akan tidak seru jika harus bersaing dengan orang lemah. Sudahlah! Aku bisa cari yang lain. Perawat Son, mungkin?"






Perawat Son? Song Seung Wan?

Gadis itu langsung marah-marah karena tidak diberi tahu apapun. Padahal, jelas-jelas dia sahabatnya. Untung mereka di unit apartemen Rae Na.

"Sialan, kau! Bagaimana bisa-"

"Ini balasan dariku. Kau juga menyembunyikan hubunganmu dengan fotografer sekaligus pasienmu itu"

"Itu-"

"Kapan kau akan menyusul?"

"Sialan kau, Jang Rae Na!"




~



Riuh para tamu memenuhi ruangan. Dua jam lalu, ikrar janji pernikahan sudah terucap. Sekarang, tinggal menikmati kebahagiaan yang akan berjalan.

Jang Rae Na resmi dipersunting Min Yoongi.

"Jadi?"

"Jadi?" Rae Na balik bertanya, tidak mengerti.

Lalu, Yoongi mendekati telinga sang istri.

Ah! Istri, ya?

Berbisik pelan disertai seringaian. "Ciumannya"

Rae Na membelalak. Lalu, mencubit pinggangnya. "Sialan, Min Yoongi!"

Korban pencubitan hanya tersenyum. Sungguh, dia hanya menggoda. Bukan itu yang ingin dia tanyakan sebenarnya.

Lagipula, tidak mungkin mereka akan berciuman di tempat seperti ini. Di tengah pesta yang ramai manusia. Setelah mereka dinyatakan resmi menikah pun tadi tidak berciuman. Yoongi hanya mengecup sekilas kening Rae Na. Ya, sekedar formalitas saja.

"Liburannya?" Inilah yang ingin Yoongi tanyakan sebenarnya. Bulan madu, mungkin?

"Ck! Lupakan! Aku hanya libur dua hari. Lusa aku sudah masuk"

"Besok aku sudah masuk"

Ya, keduanya sama-sama libur dua hari. Yoongi libur dari kemarin dan hari ini. Jadi, besok sudah masuk. Sementara, Rae Na libur dari hari ini dan besok. Jadi, akan masuk lusa.




Semua pernah merasa sehat, kemudian sakit. Hingga akhirnya, membutuhkan obat untuk sembuh. Tak peduli jika nanti sakit lagi. Tidak perlu cemas. Karena nanti, akan ada obat untuk kembali.

Tolong beri aku,,,

Obat terbaik untuk mengulang dan hidup kembali.

Tolong beri aku,,,

Obat paling tepat, meski harus terasa pahit.

Ku pastikan, semua sembuh seperti semula.






Tamat®®

Dengderengderengdengdeng....

Selesai, ya?

Tengkyu semua. Walaupun gak sesuai ekspektasi. Mengecewakan banget ya?

Dan maaf kalo ada komen yg belum ke bales. Demi apapun, diriku setelah 13hari baru on dua hari lalu. Jadi kalo kudu scroll notif ya byk bgt. Misal komenan tgl 21, aduh itu kudu scroll berapa lama dan harus beradu sama sinyal. Jd maaf yaa... Bukan maksud nyuekin 😭😭😭

Butuh ekstra part?

Diusahakan.

Untuk sementara stay YBHG dulu ya.

Buat pengganti PGM diusahakan segera. Sampul udah ada, tinggal ngetik. Ehe... Mau ku masukin gambar tp sulit sangat.

Lavyu

Ryeozka

Continue Reading

You'll Also Like

386K 20.9K 38
aneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh,menjijikan,tidak layak di cintai dan di banggakan.itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti ole...
13.8K 910 28
Permintaan maaf Mingyu, atas semua kesalahannya pada wanita bernama Eunha yang kini menjadi pendamping hidupnya. ⚠18+ briellaliya, maret-juni 2021
2.7K 212 5
story by DeChiquita (fb) mempunyai kakak tiri macam iblis(?) Welcome to my work:) baca dulu siapa tau suka;))
640K 49.2K 32
🐰🐰🐰 Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. 🐰🐰🐰